Surat An Naml terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Asy Syu’araa’. Dinamai dengan An Naml, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tentaranya yang akan lalu di tempat itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan ta’jub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan
syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman a.s. yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s dan tentaranya, setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari, mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya, rakyat semut mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula. Dengan mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surat ini Allah mengisyaratkan hari depan dan kebesaran Nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang nabi, rasul dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul dan seoramg kepala negara yang ummi’ dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah.
syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman a.s. yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s dan tentaranya, setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari, mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya, rakyat semut mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula. Dengan mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surat ini Allah mengisyaratkan hari depan dan kebesaran Nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang nabi, rasul dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul dan seoramg kepala negara yang ummi’ dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin; ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini; hanya Allah- lah Yang tahu tentang yang ghaib; adanya hari berrbangkit bukanlah suatu dongengan.
2. Kisah-kisah:
Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis; kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya; kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya.
3. Dan lain-lain:
Ciri-ciri orang mukmin; Al Quran menjelaskan apa yang diperselisihkan Bani Israil; hanya orang-orang mukminlah yang menerima petunjuk kejadian-kejadian sebelum datangnya kiamat dan keadaan orang-orang yang beriman dan tidak beriman waktu itu, Allah menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya memuji dan menyembah Allah saja dan membaca Al Quran, Allah akan memperlihatkan kepada kaum musyrikin akan kebenaran ayat-ayat-Nya.
Surat An Naml dimulai dengan menerangkan sifat-sifat Al Quran, menerangkan kisah beberapa orang rasul dengan umat-umatnya yang mau mengikuti ajaran-ajaran yang dibawanya dan yang tidak mau mengikutinya. Kemudian surat ini diakhiri dengan perintah menyembah Allah dan membaca Al Quran dan bahwa Allah memperlihatkan kepada kaum musyrikin kebenaran ayat-ayat-Nya.
HUBUNGAN SURAT AN NAML DENGAN AL QASHASH
- Kedua surat ini sama-sama dimulai dengan huruf abjad, menerangkan sifat-sifat Al Quran dan dengan kisah Musa a.s. Hanya saja kisah Musa a.s. dalam surat Al Qashash diterangkan lebih lengkap dibandingkan kisah Musa a.s. yang terdapat dalam surat An Naml.
- Surat An Naml menerangkan secara garis besarnya bahwa keingkaran orang-orang kafir terhadap adanya hari berbangkit itu tidak beralasan kemudian dikemukakan kepada mereka persoalan-persoalan yang ada hubungannya dengan kebangkitan itu. Hal ini diterangkan lebih jelas dalam surat Al Qashash.
- Surat An Naml menerangkan kehancuran kaum Shaleh dan kaum Luth akibat durhaka kepada Allah dan Nabi-Nya, sedang surat Al Qashash menyinggungnya pula.
- Surat An Naml menyebut balasan pada hari kiamat terhadap orang-orang yang membuat keburukan di dunia, dan surat Al Qashash menyebutkannya pula.
- Bahagian akhir kedua surat ini sama-sama menyebutkan perintah menyembah Allah dan membaca ayat-ayat Al Quran.
Surat 27: An-Naml
(Semut)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Thaa Siin. (Surat) ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an, dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan," – (QS.27:1)
|
طس تِلْكَ آيَاتُ الْقُرْآنِ وَكِتَابٍ مُبِينٍ
|
|
Thaa siin tilka aayaatul quraani wakitaabin mubiinin
|
||
"untuk menjadi petunjuk dan berita gembira, bagi orang-orang yang beriman," – (QS.27:2)
|
هُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
|
|
Hudan wabusyra lilmu'miniin(a)
|
||
"(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat." – (QS.27:3)
|
الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
|
|
Al-ladziina yuqiimuunash-shalaata wayu'tuunazzakaata wahum bil-aakhirati hum yuuqinuun(a)
|
||
"Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan)." – (QS.27:4)
|
إِنَّ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ زَيَّنَّا لَهُمْ أَعْمَالَهُمْ فَهُمْ يَعْمَهُونَ
|
|
Innal-ladziina laa yu'minuuna bil-aakhirati zai-yannaa lahum a'maalahum fahum ya'mahuun(a)
|
||
"Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang buruk (di dunia), dan mereka di akhirat, adalah orang-orang yang paling merugi." – (QS.27:5)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ لَهُمْ سُوءُ الْعَذَابِ وَهُمْ فِي الآخِرَةِ هُمُ الأخْسَرُونَ
|
|
Uula-ikal-ladziina lahum suwul 'adzaabi wahum fii-aakhirati humul akhsaruun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, kamu telah diberi Al-Qur'an, dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui." – (QS.27:6)
|
وَإِنَّكَ لَتُلَقَّى الْقُرْآنَ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ عَلِيمٍ
|
|
Wa-innaka latulaqqal quraana min ladun hakiimin 'aliimin
|
||
"(Ingatlah), ketika Musa berkata kepada keluarganya: 'Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar darinya, atau aku membawa kepadamu suluh api, supaya kamu dapat berdiang'." – (QS.27:7)
|
إِذْ قَالَ مُوسَى لأهْلِهِ إِنِّي آنَسْتُ نَارًا سَآتِيكُمْ مِنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ آتِيكُمْ بِشِهَابٍ قَبَسٍ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ
|
|
Idz qaala muusa ahlihi innii aanastu naaran saaatiikum minhaa bikhabarin au aatiikum bisyihaabin qabasin la'allakum tashthaluun(a)
|
||
"Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia: 'Bahwa telah diberkahi orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Rabb semesta Alam'." – (QS.27:8)
|
فَلَمَّا جَاءَهَا نُودِيَ أَنْ بُورِكَ مَنْ فِي النَّارِ وَمَنْ حَوْلَهَا وَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
|
|
Falammaa jaa-ahaa nuudiya an buurika man fiinnaari waman haulahaa wasubhaanallahi rabbil 'aalamiin(a)
|
||
"(Allah berfirman): 'Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana," – (QS.27:9)
|
يَا مُوسَى إِنَّهُ أَنَا اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
|
|
Yaa muusa innahu anaallahul 'aziizul hakiim(u)
|
||
"dan lemparkanlah tongkatmu'. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Karenanya Allah berfirman:) 'Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak takut di hadapan-Ku," – (QS.27:10)
|
وَأَلْقِ عَصَاكَ فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّى مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ يَا مُوسَى لا تَخَفْ إِنِّي لا يَخَافُ لَدَيَّ الْمُرْسَلُونَ
|
|
Wa-alqi 'ashaaka falammaa raaahaa tahtazzu kaannahaa jaannun walla mudbiran walam yu'aqqib yaa muusa laa takhaf innii laa yakhaafu ladai-yal mursaluun(a)
|
||
"tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan (Allah akan mengampuninya); maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.27:11)
|
إِلا مَنْ ظَلَمَ ثُمَّ بَدَّلَ حُسْنًا بَعْدَ سُوءٍ فَإِنِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Ilaa man zhalama tsumma baddala husnan ba'da suu-in fa-innii ghafuurun rahiimun
|
||
"Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan ke luar putih (bersinar), bukan karena penyakit. (Kedua mu'jizat ini) termasuk sembilan buah mu'jizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir'aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik'." – (QS.27:12)
|
وَأَدْخِلْ يَدَكَ فِي جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ فِي تِسْعِ آيَاتٍ إِلَى فِرْعَوْنَ وَقَوْمِهِ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ
|
|
Wa-adkhil yadaka fii jaibika takhruj baidhaa-a min ghairi suu-in fii tis'i aayaatin ila fir'auna waqaumihi innahum kaanuu qauman faasiqiin(a)
|
||
"Maka tatkala mu'jizat-mu'jizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: 'Ini adalah sihir yang nyata'." – (QS.27:13)
|
فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ آيَاتُنَا مُبْصِرَةً قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
|
|
Falammaa jaa-athum aayaatunaa mubshiratan qaaluuu hadzaa sihrun mubiinun
|
||
"Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan, padahal hati mereka menyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan." – (QS.27:14)
|
وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ
|
|
Wajahaduu bihaa waastaiqanathaa anfusuhum zhulman wa'uluu-wan faanzhur kaifa kaana 'aaqibatul mufsidiin(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: 'Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami, dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman'." – (QS.27:15)
|
وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ
|
|
Walaqad aatainaa daawuda wasulaimaana 'ilman waqal-al hamdu lillahil-ladzii fadh-dhalanaa 'ala katsiirin min 'ibaadihil mu'miniin(a)
|
||
"Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: 'Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung, dan kami diberi segala sesuatu (kekayaan). Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata'." – (QS.27:16)
|
وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ
|
|
Wawaritsa sulaimaanu daawuda waqaala yaa ai-yuhaannaasu 'ullimnaa manthiqath-thairi wa-uutiinaa min kulli syai-in inna hadzaa lahuwal fadhlul mubiin(u)
|
||
"Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)." – (QS.27:17)
|
وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ
|
|
Wahusyira lisulaimaana junuuduhu minal jinni wal-insi wath-thairi fahum yuuza'uun(a)
|
||
"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: 'Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari'," – (QS.27:18)
|
حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
|
|
Hatta idzaa atau 'ala waadinnamli qaalat namlatun yaa ai-yuhaannam-luudkhuluu masaakinakum laa yahthimannakum sulaimaanu wajunuuduhu wahum laa yasy'uruun(a)
|
||
"maka dia tersenyum dengan tertawa, karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo'a: 'Ya Rabb-ku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu, yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada dua orang ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau redhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu, ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh'." – (QS.27:19)
|
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
|
|
Fatabassama dhaahikan min qaulihaa waqaala rabbi auzi'nii an asykura ni'matakallatii an'amta 'alai-ya wa'ala waalidai-ya wa-an a'mala shaalihan tardhaahu wa-adkhilnii birahmatika fii 'ibaadikash-shaalihiin(a)
|
||
"Dan dia memeriksa burung-burung, lalu berkata: 'Mengapa aku tidak melihat burung hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir." – (QS.27:20)
|
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ
|
|
Watafaqqadath-thaira faqaala maa liya laa aral hudhuda am kaana minal ghaa-ibiin(a)
|
||
"Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan keras, atau benar-benar menyembelihnya, kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang'." – (QS.27:21)
|
لأعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لأذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
|
|
A'adz-dzibannahu 'adzaaban syadiidan au adzbahannahu au laya'tiyannii bisulthaanin mubiinin
|
||
"Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: 'Aku telah mengetahui sesuatu, yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba, suatu berita penting yang diyakini." – (QS.27:22)
|
فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِينٍ
|
|
Famakatsa ghaira ba'iidin faqaala ahathtu bimaa lam tuhith bihi waji-atuka min saba-in binaba-in yaqiinin
|
||
"Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu, serta mempunyai singgasana yang besar." – (QS.27:23)
|
إِنِّي وَجَدْتُ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
|
|
Innii wajadtuumraatan tamlikuhum wa-uutiyat min kulli syai-in walahaa 'arsyun 'azhiimun
|
||
"Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk," – (QS.27:24)
|
وَجَدْتُهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لا يَهْتَدُونَ
|
|
Wajadtuhaa waqaumahaa yasjuduuna li-sysyamsi min duunillahi wazai-yana lahumusy-syaithaanu a'maalahum fashaddahum 'anissabiili fahum laa yahtaduun(a)
|
||
"agar mereka tidak menyembah Allah, Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi, dan Yang mengetahui, apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan." – (QS.27:25)
|
أَلا يَسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
|
|
Alaa yasjuduu lillahil-ladzii yukhrijul khab-a fiis-samaawaati wal ardhi waya'lamu maa tukhfuuna wamaa tu'linuun(a)
|
||
"Allah, tiada Ilah Yang disembah, kecuali Dia, Rabb Yang mempunyai 'Arsy yang besar'." – (QS.27:26)
|
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
|
|
Allahu laa ilaha ilaa huwa rabbul 'arsyil 'azhiim(i)
|
||
"Berkata Sulaiman: 'Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta." – (QS.27:27)
|
قَالَ سَنَنْظُرُ أَصَدَقْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
|
|
Qaala sananzhuru ashadaqta am kunta minal kaadzibiin(a)
|
||
"Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan'." – (QS.27:28)
|
اذْهَبْ بِكِتَابِي هَذَا فَأَلْقِهِ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانْظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ
|
|
Adzhab bikitaabii hadzaa fa-alqihi ilaihim tsumma tawalla 'anhum faanzhur maadzaa yarji'uun(a)
|
||
"Berkatalah ia (Balqis): 'Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia." – (QS.27:29)
|
قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلأ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ
|
|
Qaalat yaa ai-yuhaal malaa innii ulqiya ilai-ya kitaabun kariimun
|
||
"Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman (kepada Balqis), dan sesungguhnya, (isi)nya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang." – (QS.27:30)
|
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
|
|
Innahu min sulaimaana wa-innahu bismillahir-rahmanir-rahiim(i)
|
||
"Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku, dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri'." – (QS.27:31)
|
أَلا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
|
|
Alaa ta'luu 'alai-ya wa'tuunii muslimiin(a)
|
||
"Berkatalah dia (Balqis): 'Hai para pembesar, berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini), aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan, sebelum kamu berada dalam majelis(ku)'." – (QS.27:32)
|
قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلأ أَفْتُونِي فِي أَمْرِي مَا كُنْتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتَّى تَشْهَدُونِ
|
|
Qaalat yaa ai-yuhaal malaa aftuunii fii amrii maa kuntu qaathi'atan amran hatta tasyhaduun(i)
|
||
"Mereka menjawab: 'Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan, dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan'." – (QS.27:33)
|
قَالُوا نَحْنُ أُولُو قُوَّةٍ وَأُولُو بَأْسٍ شَدِيدٍ وَالأمْرُ إِلَيْكِ فَانْظُرِي مَاذَا تَأْمُرِينَ
|
|
Qaaluuu nahnu uuluu quu-watin wa-uuluu ba'sin syadiidin wal amru ilaiki faanzhurii maadzaa ta'muriin(a)
|
||
"Dia berkata: 'Sesungguhnya raja-raja, apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat." – (QS.27:34)
|
قَالَتْ إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً وَكَذَلِكَ يَفْعَلُونَ
|
|
Qaalat innal muluuka idzaa dakhaluu qaryatan afsaduuhaa waja'aluu a'izzata ahlihaa adzillatan wakadzalika yaf'aluun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu'." – (QS.27:35)
|
وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِمْ بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ
|
|
Wa-innii mursilatun ilaihim bihadii-yatin fanaazhiratun bima yarji'ul mursaluun(a)
|
||
"Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: 'Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta?. Maka apa yang diberikan Allah kepadaku, lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu." – (QS.27:36)
|
فَلَمَّا جَاءَ سُلَيْمَانَ قَالَ أَتُمِدُّونَنِ بِمَالٍ فَمَا آتَانِيَ اللَّهُ خَيْرٌ مِمَّا آتَاكُمْ بَلْ أَنْتُمْ بِهَدِيَّتِكُمْ تَفْرَحُونَ
|
|
Falammaa jaa-a sulaimaana qaala atumidduunani bimaalin famaa aataaniyallahu khairun mimmaa aataakum bal antum bihadii-yatikum tafrahuun(a)
|
||
"Kembalilah kepada mereka (kaum negeri Saba), sungguh Kami akan mendatangi mereka dengan balatentara, yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina, dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina'." – (QS.27:37)
|
ارْجِعْ إِلَيْهِمْ فَلَنَأْتِيَنَّهُمْ بِجُنُودٍ لا قِبَلَ لَهُمْ بِهَا وَلَنُخْرِجَنَّهُمْ مِنْهَا أَذِلَّةً وَهُمْ صَاغِرُونَ
|
|
Arji' ilaihim falana'tiyannahum bijunuudin laa qibala lahum bihaa walanukhrijannahum minhaa adzillatan wahum shaaghiruun(a)
|
||
"Berkata Sulaiman: 'Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku, sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri'." – (QS.27:38)
|
قَالَ يَا أَيُّهَا الْمَلأ أَيُّكُمْ يَأْتِينِي بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَنْ يَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
|
|
Qaala yaa ai-yuhaal malaa ai-yukum ya'tiinii bi'arsyihaa qabla an ya'tuunii muslimiin(a)
|
||
"Berkata Jin Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: 'Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu, sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya, lagi dapat dipercaya'." – (QS.27:39)
|
قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ
|
|
Qaala 'ifritun minal jinni anaa aatiika bihi qabla an taquuma min maqaamika wa-innii 'alaihi laqawii-yun amiinun
|
||
"Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab: 'Aku akan membawa singgasana itu kepadamu, sebelum matamu berkedip'. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: 'Ini termasuk karunia Rabb-ku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabb-ku Maha Kaya, lagi Maha Mulia'." – (QS.27:40)
|
قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
|
|
Qaalal-ladzii 'indahu 'ilmun minal kitaabi anaa aatiika bihi qabla an yartadda ilaika tharfuka falammaa raaahu mustaqirran 'indahu qaala hadzaa min fadhli rabbii liyabluwanii aasykuru am akfuru waman syakara fa-innamaa yasykuru linafsihi waman kafara fa-inna rabbii ghanii-yun kariimun
|
||
"Dia berkata: 'Ubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat, apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)'." – (QS.27:41)
|
قَالَ نَكِّرُوا لَهَا عَرْشَهَا نَنْظُرْ أَتَهْتَدِي أَمْ تَكُونُ مِنَ الَّذِينَ لا يَهْتَدُونَ
|
|
Qaala nakkiruu lahaa 'arsyahaa nanzhur atahtadii am takuunu minal-ladziina laa yahtaduun(a)
|
||
"Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: 'Serupa inikah singgasanamu'. Dia menjawab: 'Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya, dan kami adalah orang-orang yang berserah diri'." – (QS.27:42)
|
فَلَمَّا جَاءَتْ قِيلَ أَهَكَذَا عَرْشُكِ قَالَتْ كَأَنَّهُ هُوَ وَأُوتِينَا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهَا وَكُنَّا مُسْلِمِينَ
|
|
Falammaa jaa-at qiila ahakadzaa 'arsyuki qaalat kaannahu huwa wa-uutiinaal 'ilma min qablihaa wakunnaa muslimiin(a)
|
||
"Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir." – (QS.27:43)
|
وَصَدَّهَا مَا كَانَتْ تَعْبُدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنَّهَا كَانَتْ مِنْ قَوْمٍ كَافِرِينَ
|
|
Washaddahaa maa kaanat ta'budu min duunillahi innahaa kaanat min qaumin kaafiriin(a)
|
||
"Dikatakan kepadanya: 'Masuklah ke dalam istana'. Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: 'Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca'. Berkatalah Balqis: 'Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku, dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Rabb semesta alam'." – (QS.27:44)
|
قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الصَّرْحَ فَلَمَّا رَأَتْهُ حَسِبَتْهُ لُجَّةً وَكَشَفَتْ عَنْ سَاقَيْهَا قَالَ إِنَّهُ صَرْحٌ مُمَرَّدٌ مِنْ قَوَارِيرَ قَالَتْ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
|
|
Qiila lahaaadkhuliish-sharha falammaa raathu hasibathu lujjatan wakasyafat 'an saaqaihaa qaala innahu sharhun mumarradun min qawaariira qaalat rabbi innii zhalamtu nafsii wa-aslamtu ma'a sulaimaana lillahi rabbil 'aalamiin(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud, saudara mereka Shaleh (yang berseru): 'Sembahlah Allah'. Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuh-musuhan." – (QS.27:45)
|
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ فَإِذَا هُمْ فَرِيقَانِ يَخْتَصِمُونَ
|
|
Walaqad arsalnaa ila tsamuuda akhaahum shaalihan anii'buduullaha fa-idzaa hum fariiqaani yakhtashimuun(a)
|
||
"Dia berkata: 'Hai kaumku, mengapa kamu minta disegerakan keburukan, sebelum (kamu minta) kebaikan?. Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat'." – (QS.27:46)
|
قَالَ يَا قَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ لَوْلا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
|
|
Qaala yaa qaumi lima tasta'jiluuna bissai-yi-ati qablal hasanati laulaa tastaghfiruunallaha la'allakum turhamuun(a)
|
||
"Mereka menjawab: 'Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu'. Shaleh berkata: 'Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji'." – (QS.27:47)
|
قَالُوا اطَّيَّرْنَا بِكَ وَبِمَنْ مَعَكَ قَالَ طَائِرُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُونَ
|
|
Qaaluuuuth-thai-yarnaa bika wabiman ma'aka qaala thaa-irukum 'indallahi bal antum qaumun tuftanuun(a)
|
||
"Dan adalah di kota itu, sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan." – (QS.27:48)
|
وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ وَلا يُصْلِحُونَ
|
|
Wakaana fiil madiinati tis'atu rahthin yufsiduuna fiil ardhi walaa yushlihuun(a)
|
||
"Mereka berkata: 'Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba, beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya, (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya, kita adalah orang-orang yang benar'." – (QS.27:49)
|
قَالُوا تَقَاسَمُوا بِاللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُ وَأَهْلَهُ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ أَهْلِهِ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
|
|
Qaaluuu taqaasamuu billahi lanubai-yitannahu wa-ahlahu tsumma lanaquulanna liwalii-yihi maa syahidnaa mahlika ahlihi wa-innaa lashaadiquun(a)
|
||
"Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh, dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari." – (QS.27:50)
|
وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
|
|
Wamakaruu makran wamakarnaa makran wahum laa yasy'uruun(a)
|
||
"Maka perhatikanlah, betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya." – (QS.27:51)
|
فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ
|
|
Faanzhur kaifa kaana 'aaqibatu makrihim annaa dammarnaahum waqaumahum ajma'iin(a)
|
||
"Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh, disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui." – (QS.27:52)
|
فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
|
|
Fatilka buyuutuhum khaawiyatan bimaa zhalamuu inna fii dzalika li-aayatan liqaumin ya'lamuun(a)
|
||
"Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman, dan mereka itu selalu bertaqwa." – (QS.27:53)
|
وَأَنْجَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
|
|
Wa-anjainaal-ladziina aamanuu wakaanuu yattaquun(a)
|
||
"Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu, sedang kamu melihat(nya)?." – (QS.27:54)
|
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ
|
|
Waluuthan idz qaala liqaumihi ata'tuunal faahisyata wa-antum tubshiruun(a)
|
||
"Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan (mendatangi) wanita?. Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)'." – (QS.27:55)
|
أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
|
|
A-innakum lata'tuunarrijaala syahwatan min duuninnisaa-i bal antum qaumun tajhaluun(a)
|
||
"Maka tidak (ada yang) lain jawaban kaumnya, melainkan mengatakan: 'Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih'." – (QS.27:56)
|
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
|
|
Famaa kaana jawaaba qaumihi ilaa an qaaluuu akhrijuu aala luuthin min qaryatikum innahum unaasun yatathahharuun(a)
|
||
"Maka Kami selamatkan dia beserta keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menakdirkan dia (istri Luth), termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)." – (QS.27:57)
|
فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَاهَا مِنَ الْغَابِرِينَ
|
|
Fa-anjainaahu wa-ahlahu ilaaamraatahu qaddarnaahaa minal ghaabiriin(a)
|
||
"Dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu." – (QS.27:58)
|
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ
|
|
Wa-amtharnaa 'alaihim matharan fasaa-a matharul mundzariin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Segala puji bagi Allah, dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?'." – (QS.27:59)
|
قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلامٌ عَلَى عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَى آللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ
|
|
Qulil hamdu lillahi wasalaamun 'ala 'ibaadihil-ladziina-ashthafa aa-llahu khairun ammaa yusyrikuun(a)
|
||
"Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran)." – (QS.27:60)
|
أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ
|
|
Amman khalaqas-samaawaati wal ardha wa-anzala lakum minassamaa-i maa-an fa-anbatnaa bihi hadaa-iqa dzaata bahjatin maa kaana lakum an tunbituu syajarahaa ailahun ma'allahi bal hum qaumun ya'diluun(a)
|
||
"Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung (mengokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui." – (QS.27:61)
|
أَمَّنْ جَعَلَ الأرْضَ قَرَارًا وَجَعَلَ خِلالَهَا أَنْهَارًا وَجَعَلَ لَهَا رَوَاسِيَ وَجَعَلَ بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ
|
|
Amman ja'alal ardha qaraaran waja'ala khilaalahaa anhaaran waja'ala lahaa rawaasiya waja'ala bainal bahraini haajizan ailahun ma'allahi bal aktsaruhum laa ya'lamuun(a)
|
||
"Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya)." – (QS.27:62)
|
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ
|
|
Amman yujiibul mudhtharra idzaa da'aahu wayaksyifussuu-a wayaj'alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma'allahi qaliilaa maa tadzakkaruun(a)
|
||
"Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan, dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai khabar gembira, sebelum (kedatangan) rahmat-Nya (air hujan)?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Maha Tinggi Allah, terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya)." – (QS.27:63)
|
أَمَّنْ يَهْدِيكُمْ فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَنْ يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ تَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
|
|
Amman yahdiikum fii zhulumaatil barri wal bahri waman yursilurriyaaha busyran baina yadai rahmatihi ailahun ma'allahi ta'aalallahu 'ammaa yusyrikuun(a)
|
||
"Atau siapakah yang menciptakan (makhluk), kemudian mengulanginya (berkembang-biak, menghidupkan dan mematikan), dan siapa (pula) yang memberikan rejeki kepadamu dari langit dan bumi; Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Katakanlah: 'Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu orang-orang yang benar'." – (QS.27:64)
|
أَمَّنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَمَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Amman yabdaul khalqa tsumma yu'iiduhu waman yarzuqukum minassamaa-i wal ardhi ailahun ma'allahi qul haatuu burhaanakum in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah', dan mereka tidak mengetahui, bila (kapan) mereka akan dibangkitkan." – (QS.27:65)
|
قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ الْغَيْبَ إِلا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
|
|
Qul laa ya'lamu man fiis-samaawaati wal ardhil ghaiba ilaallahu wamaa yasy'uruuna ai-yaana yub'atsuun(a)
|
||
"Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana), malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta darinya (tidak dapat memahaminya)." – (QS.27:66)
|
بَلِ ادَّارَكَ عِلْمُهُمْ فِي الآخِرَةِ بَلْ هُمْ فِي شَكٍّ مِنْهَا بَلْ هُمْ مِنْهَا عَمُونَ
|
|
Baliiddaaraka 'ilmuhum fii-aakhirati bal hum fii syakkin minhaa bal hum minhaa 'amuun(a)
|
||
"Berkatalah orang-orang yang kafir: 'Apakah setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) bapak-bapak kita; apakah sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur)?." – (QS.27:67)
|
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا وَآبَاؤُنَا أَئِنَّا لَمُخْرَجُونَ
|
|
Waqaalal-ladziina kafaruu a-idzaa kunnaa turaaban waaabaa'unaa a-innaa lamukhrajuun(a)
|
||
"Sesungguhnya kami telah diberi ancaman dengan ini, dan (juga) bapak-bapak kami dahulu; ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu kala'." – (QS.27:68)
|
لَقَدْ وُعِدْنَا هَذَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ
|
|
Laqad wu'idnaa hadzaa nahnu waaabaa'unaa min qablu in hadzaa ilaa asaathiirul au-waliin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat (yang diterima oleh) orang-orang yang berdosa'." – (QS.27:69)
|
قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ
|
|
Qul siiruu fiil ardhi faanzhuruu kaifa kaana 'aaqibatul mujrimiin(a)
|
||
"Dan janganlah kamu (Muhammad) berduka-cita terhadap (olok-olokan) mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit, terhadap apa yang mereka tipu-dayakan." – (QS.27:70)
|
وَلا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلا تَكُنْ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ
|
|
Walaa tahzan 'alaihim walaa takun fii dhaiqin mimmaa yamkuruun(a)
|
||
"Dan mereka (orang-orang kafir) berkata: 'Bilakah datangnya azab itu, jika memang kamu orang-orang yang benar'." – (QS.27:71)
|
وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Wayaquuluuna mata hadzaal wa'du in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Mungkin telah hampir datang kepadamu, sebagian dari (azab) yang kamu minta (supaya) disegerakan itu'." – (QS.27:72)
|
قُلْ عَسَى أَنْ يَكُونَ رَدِفَ لَكُمْ بَعْضُ الَّذِي تَسْتَعْجِلُونَ
|
|
Qul 'asa an yakuuna radifa lakum ba'dhul-ladzii tasta'jiluun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Rabb-mu benar-benar mempunyai karunia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya)." – (QS.27:73)
|
وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَشْكُرُونَ
|
|
Wa-inna rabbaka ladzuu fadhlin 'alannaasi walakinna aktsarahum laa yasykuruun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Rabb-mu benar-benar mengetahui, apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan." – (QS.27:74)
|
وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ
|
|
Wa-inna rabbaka laya'lamu maa tukinnu shuduuruhum wamaa yu'linuun(a)
|
||
"Tiada sesuatupun yang gaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." – (QS.27:75)
|
وَمَا مِنْ غَائِبَةٍ فِي السَّمَاءِ وَالأرْضِ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
|
|
Wamaa min ghaa-ibatin fiissamaa-i wal ardhi ilaa fii kitaabin mubiinin
|
||
"Sesungguhnya Al-Qur'an ini menjelaskan kepada Bani Israil, sebagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya." – (QS.27:76)
|
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَقُصُّ عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَكْثَرَ الَّذِي هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
|
|
Inna hadzaal quraana yaqush-shu 'ala banii israa-iila aktsaral-ladzii hum fiihi yakhtalifuun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Al-Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." – (QS.27:77)
|
وَإِنَّهُ لَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
|
|
Wa-innahu lahudan warahmatul(n)-lilmu'miniin(a)
|
||
"Sesungguhnya Rabb-mu akan menyelesaikan perkara antara mereka dengan keputusan-Nya, dan Dia Maha Perkasa, lagi Maha Mengetahui." – (QS.27:78)
|
إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُمْ بِحُكْمِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ
|
|
Inna rabbaka yaqdhii bainahum bihukmihi wahuwal 'aziizul 'aliim(u)
|
||
"Sebab itu bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya kamu (Muhammad) berada di atas kebenaran yang nyata." – (QS.27:79)
|
فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّكَ عَلَى الْحَقِّ الْمُبِينِ
|
|
Fatawakkal 'alallahi innaka 'alal haqqil mubiin(i)
|
||
"Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati (mata hatinya, dapat) mendengar(kan kebenaran), dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli (mata hatinya, dapat) mendengar panggilan (kepada kebenaran), apabila mereka telah berpaling membelakangi (kebenaran)." – (QS.27:80)
|
إِنَّكَ لا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاءَ إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ
|
|
Innaka laa tusmi'ul mauta walaa tusmi'ush-shummaddu'aa-a idzaa wallau mudbiriin(a)
|
||
"Dan kamu sekali-kali tidak dapat memimpin (memalingkan) orang-orang buta (mata hatinya) dari kesesatan mereka. Kamu tidak dapat menjadikan (seorangpun) mendengar(kan kebenaran), kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka berserah diri." – (QS.27:81)
|
وَمَا أَنْتَ بِهَادِ الْعُمْيِ عَنْ ضَلالَتِهِمْ إِنْ تُسْمِعُ إِلا مَنْ يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ مُسْلِمُونَ
|
|
Wamaa anta bihaadil 'umyi 'an dhalaalatihim in tusmi'u ilaa man yu'minu biaayaatinaa fahum muslimuun(a)
|
||
"Dan apabila (di hari kiamat),) perkataan (azab) telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi, yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya, manusia dahulu (di dunia) tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." – (QS.27:82)
|
وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الأرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لا يُوقِنُونَ
|
|
Wa-idzaa waqa'al qaulu 'alaihim akhrajnaa lahum daabbatan minal ardhi tukallimuhum annannaasa kaanuu biaayaatinaa laa yuuqinuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah) hari (kiamat, ketika) Kami kumpulkan dari tiap-tiap umat, segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok)." – (QS.27:83)
|
وَيَوْمَ نَحْشُرُ منْ كُلِّ أُمَّةٍ فَوْجًا مِمَّنْ يُكَذِّبُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ يُوزَعُونَ
|
|
Wayauma nahsyuru min kulli ummatin faujan mimman yukadz-dzibu biaayaatinaa fahum yuuza'uun(a)
|
||
"Hingga apabila mereka datang, Allah berfirman: 'Apakah kamu telah mendustakan ayat-ayat-Ku, padahal ilmu kamu tidak meliputinya (tidak dapat membantah kebenarannya); atau apakah (maksud sebenarnya dari hal-hal) yang telah kamu kerjakan?'." – (QS.27:84)
|
حَتَّى إِذَا جَاءُوا قَالَ أَكَذَّبْتُمْ بِآيَاتِي وَلَمْ تُحِيطُوا بِهَا عِلْمًا أَمَّاذَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
|
|
Hatta idzaa jaa-uu qaala akadz-dzabtum biaayaatii walam tuhiithuu bihaa 'ilman ammaadzaa kuntum ta'maluun(a)
|
||
"Dan jatuhlah perkataan (azab) atas mereka disebabkan (oleh) kezaliman mereka, maka mereka tidak dapat berkata (apa-apa)." – (QS.27:85)
|
وَوَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ بِمَا ظَلَمُوا فَهُمْ لا يَنْطِقُونَ
|
|
Wawaqa'al qaulu 'alaihim bimaa zhalamuu fahum laa yanthiquun(a)
|
||
"Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam, supaya mereka beristirahat padanya, dan siang yang menerangi. Sesungguhnya pada demikian itu, terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." – (QS.27:86)
|
أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
|
|
Alam yarau annaa ja'alnaallaila liyaskunuu fiihi wannahaara mubshiran inna fii dzalika li-aayaatin liqaumin yu'minuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala (pertama), maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri." – (QS.27:87)
|
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ إِلا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ
|
|
Wayauma yunfakhu fiish-shuuri fafazi'a man fiis-samaawaati waman fiil ardhi ilaa man syaa-allahu wakullun atauhu da-aakhiriin(a)
|
||
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." – (QS.27:88)
|
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ
|
|
Wataral jibaala tahsabuhaa jaamidatan wahiya tamurru marrassahaabi shun'allahil-ladzii atqana kulla syai-in innahu khabiirun bimaa taf'aluun(a)
|
||
"Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram, dari kejutan yang dahsyat pada hari (kiamat) itu." – (QS.27:89)
|
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِنْهَا وَهُمْ مِنْ فَزَعٍ يَوْمَئِذٍ آمِنُونَ
|
|
Man jaa-a bil hasanati falahu khairun minhaa wahum min faza'in yauma-idzin aaminuun(a)
|
||
"Dan barangsiapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tiadalah kamu dibalasi (karena kemarahan Allah kepadamu), melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan." – (QS.27:90)
|
وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
|
|
Waman jaa-a bissai-yi-ati fakubbat wujuuhuhum fiinnaari hal tujzauna ilaa maa kuntum ta'maluun(a)
|
||
"(berkata Muhammad:) 'Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini (Mekah), yang telah menjadikannya suci, dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan, supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." – (QS.27:91)
|
إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
|
|
Innamaa umirtu an a'buda rabba hadzihil baldatil-ladzii harramahaa walahu kullu syai-in wa-umirtu an akuuna minal muslimiin(a)
|
||
"Dan supaya aku membacakan Al-Qur'an (kepada manusia)'. Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk, maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: 'Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan'." – (QS.27:92)
|
وَأَنْ أَتْلُوَ الْقُرْآنَ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَقُلْ إِنَّمَا أَنَا مِنَ الْمُنْذِرِينَ
|
|
Wa-an atluwal quraana famani ihtada fa-innamaa yahtadii linafsihi waman dhalla faqul innamaa anaa minal mundziriin(a)
|
||
"Dan katakanlah: 'Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Rabb-mu tiada lalai, dari apa yang kamu kerjakan'." – (QS.27:93)
|
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ سَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فَتَعْرِفُونَهَا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
|
|
Waqulil hamdu lillahi sayuriikum aayaatihi fata'rifuunahaa wamaa rabbuka bighaafilin 'ammaa ta'maluun(a)
|
0 komentar