Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa’ yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa’ Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa’ pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar.
Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa’ dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah tidak mempunyai anak baik berupa manusia ataupun malaikat; Allah pasti memberi rezki kepada manusia; Allah mempunyai nama-nama yang paling baik; Al Quran adalah wahyu dan Allah yang memberikan petunjuk, penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; adanya padang Mahsyar dan hari berbangkit.
2. Hukum-hukum:
Larangan-larangan Allah tentang: menghilangkan jiwa manusia; berzina, mempergunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan agama; ikut-ikutan baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan dan durhaka kepada ibu bapa. Perintah Allah tentang: memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan dan takaran, melakukan shalat lima waktu dalam waktunya.
3. Kisah-kisah:
Kisah Israa’ Nabi Muhammad s.a.w., beberapa kisah tentang Bani Israil.
4. Dan lain-lain:
Pertanggungan jawab manusia masing-masing terhadap amal perbuatannya; beberapa faktor yang menyebabkan kebangunan dan kehancuran suatu umat; petunjuk-petunjuk tentang pergaulan dengan orang tua, tetangga dan masyarakat; manusia makhluk Allah s.w.t. yang mulia, dalam pada itu manusia mempunyai pula sifat-sifat yang tidak baik seperti suka ingkar, putus asa dan terburu-buru; dan persoalan roh.
Banyak ayat-ayat dalam surat ini mengemukakan bahwa Al Quran yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. benar-benar wahyu Allah, dan bahwa manusia itu pasti mengalami hari berbangkit. Dalam surat ini dikemukakan pula dalil-dalil kekuasaan dan ke-esaan Allah s.w.t. serta hukum-hukum yang diturunkan-Nya yang wajib diperhatikan dan dikerjakan oleh manusia.
HUBUNGAN SURAT AL ISRAA’ DENGAN SURAT AL KAHFI
Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa’ dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah tidak mempunyai anak baik berupa manusia ataupun malaikat; Allah pasti memberi rezki kepada manusia; Allah mempunyai nama-nama yang paling baik; Al Quran adalah wahyu dan Allah yang memberikan petunjuk, penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; adanya padang Mahsyar dan hari berbangkit.
2. Hukum-hukum:
Larangan-larangan Allah tentang: menghilangkan jiwa manusia; berzina, mempergunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan agama; ikut-ikutan baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan dan durhaka kepada ibu bapa. Perintah Allah tentang: memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan dan takaran, melakukan shalat lima waktu dalam waktunya.
3. Kisah-kisah:
Kisah Israa’ Nabi Muhammad s.a.w., beberapa kisah tentang Bani Israil.
4. Dan lain-lain:
Pertanggungan jawab manusia masing-masing terhadap amal perbuatannya; beberapa faktor yang menyebabkan kebangunan dan kehancuran suatu umat; petunjuk-petunjuk tentang pergaulan dengan orang tua, tetangga dan masyarakat; manusia makhluk Allah s.w.t. yang mulia, dalam pada itu manusia mempunyai pula sifat-sifat yang tidak baik seperti suka ingkar, putus asa dan terburu-buru; dan persoalan roh.
Banyak ayat-ayat dalam surat ini mengemukakan bahwa Al Quran yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. benar-benar wahyu Allah, dan bahwa manusia itu pasti mengalami hari berbangkit. Dalam surat ini dikemukakan pula dalil-dalil kekuasaan dan ke-esaan Allah s.w.t. serta hukum-hukum yang diturunkan-Nya yang wajib diperhatikan dan dikerjakan oleh manusia.
HUBUNGAN SURAT AL ISRAA’ DENGAN SURAT AL KAHFI
- Surat Al Israa’ dimulai dengan tasbih (membaca subhanallah) pada Allah sedang surat Al Kahfi dibuka dengan tahmid (membaca alhamdulillah) kepada-Nya. Tasbih dan tahmid adalah dua kata yang acapkali bergandengan dalam firman-firman Allah.
- Persamaan antara penutup surat Al Israa’ dengan pembukaan surat Al Kahfi yaitu sama-sama dengan tahmid kepada Allah.
- Menurut riwayat, ada tiga buah pertanyaan yang dihadapkan oleh orang-orang Yahudi dengan perantaraan orang-orang musyrikin kepada Nabi Muhammad s.a.w. yakni masalah roh, cerita Ashabul Kahfi dan kisah Zulqarnain. Masalah roh itu dijawab dalam surat Al Israa’, dan dua masalah lainnya pada surat Al Kahfi.
- Dalam surat Al Israa’ ayat 85 Allah berfirman: Dan tidaklah kamu diberi ilmu hanyalah sedikit Firman ini ditujukan kepada sebagian orang-orang Yahudi yang merasa sombong dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka, sebab bagaimanapun juga mereka adalah manusia yang hanya diberi ilmu pengetahuan yang sedikit. Dalam surat Al-Kahfi Allah menceritakan tentang Nabi Musa a.s. dengan Nabi Khidhr a.s. yang belum pernah diketahui oleh orang-orang Yahudi.
(Memperjalankan di malam hari)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar, lagi Maha Melihat." – (QS.17:1)
|
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
|
|
Subhaanal-ladzii asra bi'abdihi lailaa minal masjidil haraami ilal masjidil aqshaal-ladzii baaraknaa haulahu linuriyahu min aayaatinaa innah huwassamii'ul bashiir(u)
|
||
"Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat), dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil, (dengan firman): 'Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku," – (QS.17:2)
|
وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلا تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلا
|
|
Waaatainaa muusal kitaaba waja'alnaahu hudan libanii israa-iila alaa tattakhidzuu min duunii wakiilaa
|
||
"(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur." – (QS.17:3)
|
ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا
|
|
Dzurrii-yata man hamalnaa ma'a nuuhin innahu kaana 'abdan syakuuran
|
||
"Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: 'Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar'." – (QS.17:4)
|
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا
|
|
Waqadhainaa ila banii-isra-iila fiil kitaabi latufsidunna fiil ardhi marrataini walata'lunna 'uluu-wan kabiiran
|
||
"Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami, yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana." – (QS.17:5)
|
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولا
|
|
Fa-idzaa jaa-a wa'du uulaahumaa ba'atsnaa 'alaikum 'ibaadan lanaa uulii ba'sin syadiidin fajaasuu khilaaladdiyaari wakaana wa'dan maf'uulaa
|
||
"Kemudian Kami berikan kepadamu, giliran untuk mengalahkan mereka kembali, dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan Kami jadikan kelompok yang lebih besar." – (QS.17:6)
|
ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا
|
|
Tsumma radadnaa lakumul karrata 'alaihim wa-amdadnaakum biamwaalin wabaniina waja'alnaakum aktsara nafiiran
|
||
"Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri; dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada (kejahatan) kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai." – (QS.17:7)
|
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لأنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
|
|
In ahsantum ahsantum anfusikum wa-in asa'tum falahaa fa-idzaa jaa-a wa'du-aakhirati liyasuwuu wujuuhakum waliyadkhuluul masjida kamaa dakhaluuhu au-wala marratin waliyutabbiruu maa 'alau tatbiiran
|
||
"Mudah-mudahan Rabb-mu akan melimpahkan rahmat(-Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazabmu), dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman." – (QS.17:8)
|
عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا
|
|
'Asa rabbukum an yarhamakum wa-in 'udtum 'udnaa waja'alnaa jahannama lilkaafiriina hashiiran
|
||
"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus, dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mukmin, yang mengerjakan amal shaleh, bahwa bagi mereka ada pahala yang besar," – (QS.17:9)
|
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
|
|
Inna hadzaal quraana yahdii lillatii hiya aqwamu wayubasy-syirul mu'miniinal-ladziina ya'maluunash-shaalihaati anna lahum ajran kabiiran
|
||
"dan sesungguhnya, orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih," – (QS.17:10)
|
وَأَنَّ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
|
|
Wa-annal-ladziina laa yu'minuuna bil-aakhirati a'tadnaa lahum 'adzaaban aliiman
|
||
"dan manusia berdo'a untuk kejahatan, sebagaimana ia berdo'a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa." – (QS.17:11)
|
وَيَدْعُ الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا
|
|
Wayad'u-insaanu bisy-syarri du'aa-ahu bil khairi wakaana-insaanu 'ajuulaa
|
||
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Rabb-mu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas." – (QS.17:12)
|
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُوا فَضْلا مِنْ رَبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلا
|
|
Waja'alnaallaila wannahaara aayataini famahaunaa aayatallaili waja'alnaa aayatannahaari mubshiratan litabtaghuu fadhlaa min rabbikum walita'lamuu 'adadassiniina wal hisaaba wakulla syai-in fash-shalnaahu tafshiilaa
|
||
"Dan tiap-tiap manusia itu, telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat, sebuah kitab yang dijumpainya terbuka." – (QS.17:13)
|
وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا
|
|
Wakulla insaanin alzamnaahu thaa-irahu fii 'unuqihi wanukhriju lahu yaumal qiyaamati kitaaban yalqaahu mansyuuran
|
||
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu." – (QS.17:14)
|
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
|
|
Aqra' kitaabaka kafa binafsikal yauma 'alaika hasiiban
|
||
"Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya, dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa, tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab, sebelum Kami mengutus seorang rasul." – (QS.17:15)
|
مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا
|
|
Mani ihtada fa-innamaa yahtadii linafsihi waman dhalla fa-innamaa yadhillu 'alaihaa walaa taziru waaziratun wizra ukhra wamaa kunnaa mu'adz-dzibiina hatta nab'atsa rasuulaa
|
||
"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (suatu mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya." – (QS.17:16)
|
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
|
|
Wa-idzaa aradnaa an nuhlika qaryatan amarnaa mutrafiihaa fafasaquu fiihaa fahaqqa 'alaihaal qaulu fadammarnaahaa tadmiiran
|
||
"Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh, telah Kami binasakan. Dan cukuplah Rabb-mu Maha Mengetahui, lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya." – (QS.17:17)
|
وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُونِ مِنْ بَعْدِ نُوحٍ وَكَفَى بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا
|
|
Wakam ahlaknaa minal quruuni min ba'di nuuhin wakafa birabbika bidzunuubi 'ibaadihi khabiiran bashiiran
|
||
"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi lebih diutamakan), maka Kami segerakan baginya di dunia itu, apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki, dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir." – (QS.17:18)
|
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا
|
|
Man kaana yuriidul 'aajilata 'ajjalnaa lahu fiihaa maa nasyaa-u liman nuriidu tsumma ja'alnaa lahu jahannama yashlaahaa madzmuuman madhuuran
|
||
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat, dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedang ia adalah Mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik." – (QS.17:19)
|
وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا
|
|
Waman araada-aakhirata wasa'a lahaa sa'yahaa wahuwa mu'minun fa-uula-ika kaana sa'yuhum masykuuran
|
||
"Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Rabb-mu. Dan kemurahan Rabb-mu tidak dapat dihalangi." – (QS.17:20)
|
كُلا نُمِدُّ هَؤُلاءِ وَهَؤُلاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا
|
|
Kulaa numiddu ha'ulaa-i waha'ulaa-i min 'athaa-i rabbika wamaa kaana 'athaa-u rabbika mahzhuuran
|
||
"Perhatikanlah, bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaan-nya." – (QS.17:21)
|
انْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَلَلآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلا
|
|
Anzhur kaifa fadh-dhalnaa ba'dhahum 'ala ba'dhin walal-aakhiratu akbaru darajaatin wa-akbaru tafdhiilaa
|
||
"Janganlah kamu mangada-adakan ilah-ilah yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." – (QS.17:22)
|
لا تَجْعَلْ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُومًا مَخْذُولا
|
|
Laa taj'al ma'allahi ilahan aakhara fataq'uda madzmuuman makhdzuulaa
|
||
"Dan Rabb-mu telah memerintahkan, supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya, sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan: 'ah', dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." – (QS.17:23)
|
وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا
|
|
Waqadha rabbuka alaa ta'buduu ilaa ii-yaahu wa bil waalidaini ihsaanan immaa yablughanna 'indakal kibara ahaduhumaa au kilaahumaa falaa taqul lahumaa uffin walaa tanharhumaa waqul lahumaa qaulaa kariiman
|
||
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah: 'Wahai Rabb-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil'." – (QS.17:24)
|
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
|
|
Waakhfidh lahumaa janaahadz-dzulli minarrahmati waqul rabbiirhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiran
|
||
"Rabb-mu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat." – (QS.17:25)
|
رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِنْ تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلأوَّابِينَ غَفُورًا
|
|
Rabbukum a'lamu bimaa fii nufuusikum in takuunuu shaalihiina fa-innahu kaana lil-au-waabiina ghafuuran
|
||
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan: dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu), secara boros." – (QS.17:26)
|
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
|
|
Waaati dzaal qurba haqqahu wal miskiina waabnassabiili walaa tubadz-dzir tabdziiran
|
||
"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabb-nya." – (QS.17:27)
|
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
|
|
Innal mubadz-dziriina kaanuu ikhwaanasy-syayaathiini wakaanasy-syaithaanu lirabbihi kafuuran
|
||
"Dan jika kamu berpaling dari mereka (para pemboros), untuk memperoleh rahmat dari Rabb-mu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas." – (QS.17:28)
|
وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلا مَيْسُورًا
|
|
Wa-immaa tu'ridhanna 'anhumuubtighaa-a rahmatin min rabbika tarjuuhaa faqul lahum qaulaa maisuuran
|
||
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu, dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." – (QS.17:29)
|
وَلا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
|
|
Walaa taj'al yadaka maghluulatan ila 'unuqika walaa tabsuthhaa kullal basthi fataq'uda maluuman mahsuuran
|
||
"Sesungguhnya Rabb-mu melapangkan rejeki, kepada siapa yang Dia kehendaki, dan (dapat juga) menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui, lagi Maha melihat akan hamba-hambanya." – (QS.17:30)
|
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا
|
|
Inna rabbaka yabsuthurrizqa liman yasyaa-u wayaqdiru innahu kaana bi'ibaadihi khabiiran bashiiran
|
||
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu, karena takut kemiskinan. Kami-lah yang akan memberi rejeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar." – (QS.17:31)
|
وَلا تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
|
|
Walaa taqtuluu aulaadakum khasyyata imlaaqin nahnu narzuquhum wa-ii-yaakum inna qatlahum kaana khith-an kabiiran
|
||
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." – (QS.17:32)
|
وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا
|
|
Walaa taqrabuuzzinaa innahu kaana faahisyatan wasaa-a sabiilaa
|
||
"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh, secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya (untuk membalasnya), tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan." – (QS.17:33)
|
وَلا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ وَمَنْ قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلا يُسْرِفْ فِي الْقَتْلِ إِنَّهُ كَانَ مَنْصُورًا
|
|
Walaa taqtuluun-nafsallatii harramallahu ilaa bil haqqi waman qutila mazhluuman faqad ja'alnaa liwalii-yihi sulthaanan falaa yusrif fiil qatli innahu kaana manshuuran
|
||
"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa; dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya." – (QS.17:34)
|
وَلا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولا
|
|
Walaa taqrabuu maalal yatiimi ilaa biillatii hiya ahsanu hatta yablugha asyuddahu wa-aufuu bil 'ahdi innal 'ahda kaana mas-uulaa
|
||
"Dan sempurnakanlah takaran, apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." – (QS.17:35)
|
وَأَوْفُوا الْكَيْلَ إِذَا كِلْتُمْ وَزِنُوا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا
|
|
Wa-a-ufuul kaila idzaa kiltum wazinuu bil qisthaasil mustaqiimi dzalika khairun wa-ahsanu ta'wiilaa
|
||
"Dan janganlah kamu mengikuti, apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya; sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung-jawaban-nya." – (QS.17:36)
|
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
|
|
Walaa taqfu maa laisa laka bihi 'ilmun innassam'a wal bashara wal fu'aada kullu uula-ika kaana 'anhu mas-uulaa
|
||
"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya, kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi, dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." – (QS.17:37)
|
وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الأرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولا
|
|
Walaa tamsyi fiil ardhi marahan innaka lan takhriqal ardha walan tablughal jibaala thuulaa
|
||
"Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Rabb-mu." – (QS.17:38)
|
كُلُّ ذَلِكَ كَانَ سَيِّئُهُ عِنْدَ رَبِّكَ مَكْرُوهًا
|
|
Kullu dzalika kaana sai-yi-uhu 'inda rabbika makruuhan
|
||
"Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Rabb kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan ilah yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka, dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." – (QS.17:39)
|
ذَلِكَ مِمَّا أَوْحَى إِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِ وَلا تَجْعَلْ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتُلْقَى فِي جَهَنَّمَ مَلُومًا مَدْحُورًا
|
|
Dzalika mimmaa auha ilaika rabbuka minal hikmati walaa taj'al ma'allahi ilahan aakhara fatulqa fii jahannama maluuman madhuuran
|
||
"Maka apakah patut Rabb memilihkan bagimu anak-anak laki-laki, sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat, sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya)." – (QS.17:40)
|
أَفَأَصْفَاكُمْ رَبُّكُمْ بِالْبَنِينَ وَاتَّخَذَ مِنَ الْمَلائِكَةِ إِنَاثًا إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلا عَظِيمًا
|
|
Afaashfaakum rabbukum bil baniina wa-attakhadza minal malaa-ikati inaatsan innakum lataquuluuna qaulaa 'azhiiman
|
||
"Dan sesungguhnya, dalam Al-Qur'an ini, Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)." – (QS.17:41)
|
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلا نُفُورًا
|
|
Walaqad sharrafnaa fii hadzaal quraani liyadz-dzakkaruu wamaa yaziiduhum ilaa nufuuran
|
||
"Katakanlah: 'jikalau ada ilah-ilah di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya ilah-ilah itu mencari jalan kepada (Rabb) Yang mempunyai 'Arsy'." – (QS.17:42)
|
قُلْ لَوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذًا لابْتَغَوْا إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلا
|
|
Qul lau kaana ma'ahu aalihatun kamaa yaquuluuna idzan laabtaghau ila dziil 'arsyi sabiilaa
|
||
"Maha Suci dan Maha Tinggi Dia, dari apa yang mereka katakan, dengan ketinggian yang sebesar-besarnya." – (QS.17:43)
|
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّا كَبِيرًا
|
|
Subhaanahu wata'aala 'ammaa yaquuluuna 'uluu-wan kabiiran
|
||
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya, bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun, melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun." – (QS.17:44)
|
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
|
|
Tusabbihu lahus-samaawaatussab'u wal ardhu waman fiihinna wa-in min syai-in ilaa yusabbihu bihamdihi walakin laa tafqahuuna tasbiihahum innahu kaana haliiman ghafuuran
|
||
"Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an niscaya Kami hadirkan antara kamu, orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; suatu dinding yang tertutup," – (QS.17:45)
|
وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ حِجَابًا مَسْتُورًا
|
|
Wa-idzaa qara'tal quraana ja'alnaa bainaka wabainal-ladziina laa yu'minuuna bil-aakhirati hijaaban mastuuran
|
||
"dan Kami hadirkan penutup di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut (nama) Rabb-mu saja dalam Al-Qur'an, niscaya mereka berpaling ke belakang, karena benci-nya." – (QS.17:46)
|
وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِي الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْا عَلَى أَدْبَارِهِمْ نُفُورًا
|
|
Waja'alnaa 'ala quluubihim akinnatan an yafqahuuhu wafii aadzaanihim waqran wa-idzaa dzakarta rabbaka fiil quraani wahdahu wallau 'ala adbaarihim nufuuran
|
||
"Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan, sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik (yaitu), ketika orang-orang zalim itu berkata: 'Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir'." – (QS.17:47)
|
نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَسْتَمِعُونَ بِهِ إِذْ يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ وَإِذْ هُمْ نَجْوَى إِذْ يَقُولُ الظَّالِمُونَ إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلا رَجُلا مَسْحُورًا
|
|
Nahnu a'lamu bimaa yastami'uuna bihi idz yastami'uuna ilaika wa-idz hum najwa idz yaquuluzh-zhaalimuuna in tattabi'uuna ilaa rajulaa mashuuran
|
||
"Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan (tuduhan terkena sihir) terhadapmu, karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar)." – (QS.17:48)
|
انْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا لَكَ الأمْثَالَ فَضَلُّوا فَلا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلا
|
|
Anzhur kaifa dharabuu lakal amtsaala fadhalluu falaa yastathii'uuna sabiilaa
|
||
"Dan mereka berkata: 'Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru'." – (QS.17:49)
|
وَقَالُوا أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا
|
|
Waqaaluuu a-idzaa kunnaa 'izhaaman warufaatan a-innaa lamab'uutsuuna khalqan jadiidan
|
||
"Katakanlah: 'Jadilah kamu sekalian batu atau besi," – (QS.17:50)
|
قُلْ كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا
|
|
Qul kuunuu hijaaratan au hadiidan
|
||
"atau suatu makhluk, dari makhluk yang tidak mungkin (hidup), menurut pikiranmu'. Maka mereka akan bertanya: 'Siapa yang akan menghidupkan kami kembali'. Katakanlah: 'Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama'. Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: 'Kapan itu (akan terjadi)'. Katakanlah: 'Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat'," – (QS.17:51)
|
أَوْ خَلْقًا مِمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ فَسَيَقُولُونَ مَنْ يُعِيدُنَا قُلِ الَّذِي فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ وَيَقُولُونَ مَتَى هُوَ قُلْ عَسَى أَنْ يَكُونَ قَرِيبًا
|
|
Au khalqan mimmaa yakburu fii shuduurikum fasayaquuluuna man yu'iidunaa qulil-ladzii fatharakum au-wala marratin fasayunghidhuuna ilaika ruuusahum wayaquuluuna mata huwa qul 'asa an yakuuna qariiban
|
||
"yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya; dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dunia), kecuali sebentar saja." – (QS.17:52)
|
يَوْمَ يَدْعُوكُمْ فَتَسْتَجِيبُونَ بِحَمْدِهِ وَتَظُنُّونَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلا قَلِيلا
|
|
Yauma yad'uukum fatastajiibuuna bihamdihi watazhunnuuna in labitstum ilaa qaliilaa
|
||
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: 'hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." – (QS.17:53)
|
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا
|
|
Waqul li'ibaadii yaquuluullatii hiya ahsanu innasy-syaithaana yanzaghu bainahum innasy-syaithaana kaana lila-insaani 'aduu-wan mubiinan
|
||
"Rabb-mu lebih mengetahui tentang kamu. Dia akan memberi rahmat kepadamu, jika Dia menghendaki, dan Dia akan mengazabmu, jika Dia menghendaki. Dan Kami tidaklah mengutusmu untuk menjadi penjaga bagi mereka (atas semua perbuatannya)." – (QS.17:54)
|
رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ إِنْ يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ أَوْ إِنْ يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ وَكِيلا
|
|
Rabbukum a'lamu bikum in yasya' yarhamkum au in yasya' yu'adz-dzibkum wamaa arsalnaaka 'alaihim wakiilaa
|
||
"Dan Rabb-mu lebih mengetahui, siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya, telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur (kepada) Daud'." – (QS.17:55)
|
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ وَآتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا
|
|
Warabbuka a'lamu biman fiis-samaawaati wal ardhi walaqad fadh-dhalnaa ba'dhannabii-yiina 'ala ba'dhin waaatainaa daawuda zabuuran
|
||
"Katakanlah: 'Panggillah mereka yang kamu anggap selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan, untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak pula memindahkannya'." – (QS.17:56)
|
قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِهِ فَلا يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلا تَحْوِيلا
|
|
Quliid'uul-ladziina za'amtum min duunihi falaa yamlikuuna kasyfadh-dhurri 'ankum walaa tahwiilaa
|
||
"Orang-orang yang mereka seru itu, (justru) mereka sendiri (berlomba-lomba) mencari jalan kepada Rabb-mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah), dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Rabb-mu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti." – (QS.17:57)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
|
|
Uula-ikal-ladziina yad'uuna yabtaghuuna ila rabbihimul wasiilata ai-yuhum aqrabu wayarjuuna rahmatahu wayakhaafuuna 'adzaabahu inna 'adzaaba rabbika kaana mahdzuuran
|
||
"Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya, sebelum hari kiamat, atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras (di hari kiamat). Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh)." – (QS.17:58)
|
وَإِنْ مِنْ قَرْيَةٍ إِلا نَحْنُ مُهْلِكُوهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَابًا شَدِيدًا كَانَ ذَلِكَ فِي الْكِتَابِ مَسْطُورًا
|
|
Wa-in min qaryatin ilaa nahnu muhlikuuhaa qabla yaumil qiyaamati au mu'adz-dzibuuhaa 'adzaaban syadiidan kaana dzalika fiil kitaabi masthuuran
|
||
"Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud, unta betina itu (sebagai mu'jizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu, melainkan untuk menakut-nakuti." – (QS.17:59)
|
وَمَا مَنَعَنَا أَنْ نُرْسِلَ بِالآيَاتِ إِلا أَنْ كَذَّبَ بِهَا الأوَّلُونَ وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهَا وَمَا رْسِلُ بِالآيَاتِ إِلا تَخْوِيفًا
|
|
Wamaa mana'anaa an nursila bil-aayaati ilaa an kadz-dzaba bihaal au-waluuna waaatainaa tsamuudannaaqata mubshiratan fazhalamuu bihaa wamaa nursilu bil-aayaati ilaa takhwiifan
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: 'Sesungguhnya (ilmu) Rabb-mu meliputi segala manusia'. Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia, dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al-Qur'an. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka." – (QS.17:60)
|
وَإِذْ قُلْنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِالنَّاسِ وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلا فِتْنَةً لِلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْآنِ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلا طُغْيَانًا كَبِيرًا
|
|
Wa-idz qulnaa laka inna rabbaka ahaatha binnaasi wamaa ja'alnaarru'yaallatii arainaaka ilaa fitnatan li-nnaasi wasy-syajaratal mal'uunata fiil quraani wanukhau-wifuhum famaa yaziiduhum ilaa thughyaanan kabiiran
|
||
"Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada malaikat: 'Sujudlah kamu semua kepada Adam', lalu mereka sujud, kecuali iblis. Dia (iblis) berkata: 'Apakah aku akan sujud kepada orang, yang Engkau ciptakan dari tanah'." – (QS.17:61)
|
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا
|
|
Wa-idz qulnaa lilmalaa-ikatiisjuduu li-aadama fasajaduu ilaa ibliisa qaala aasjudu liman khalaqta thiinan
|
||
"Dia (iblis) berkata: 'Terangkanlah kepadaku, inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku. Sesungguhnya, jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil'." – (QS.17:62)
|
قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لأحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلا قَلِيلا
|
|
Qaala ara-aitaka hadzaal-ladzii karramta 'alai-ya la-in akh-khartani ila yaumil qiyaamati ahtanikanna dzurrii-yatahu ilaa qaliilaa
|
||
"Rabb berfirman: 'Pergilah, barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu (iblis), maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup." – (QS.17:63)
|
قَالَ اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاؤُكُمْ جَزَاءً مَوْفُورًا
|
|
Qaalaadzhab faman tabi'aka minhum fa-inna jahannama jazaa'ukum jazaa-an maufuuran
|
||
"Dan usungkanlah, siapa yang kamu (syaitan) sanggupi di antara mereka (manusia) dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki, dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak, dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka, melainkan tipuan belaka." – (QS.17:64)
|
وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الأمْوَالِ وَالأولادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلا غُرُورًا
|
|
Waastafziz maniistatha'ta minhum bishautika wa-ajlib 'alaihim bikhailika warajilika wasyaarikhum fiil amwaali wal aulaadi wa'idhum wamaa ya'iduhumusy-syaithaanu ilaa ghuruuran
|
||
"Sesungguhnya hamba-hambaku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Rabb-mu sebagai Penjaga'." – (QS.17:65)
|
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلا
|
|
Inna 'ibaadii laisa laka 'alaihim sulthaanun wakafa birabbika wakiilaa
|
||
"Rabb-mu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu." – (QS.17:66)
|
رَبُّكُمُ الَّذِي يُزْجِي لَكُمُ الْفُلْكَ فِي الْبَحْرِ لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
|
|
Rabbukumul-ladzii yuzjii lakumul fulka fiil bahri litabtaghuu min fadhlihi innahu kaana bikum rahiiman
|
||
"Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah, siapa yang kamu seru, kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling (lagi). Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih." – (QS.17:67)
|
وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُونَ إِلا إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الإنْسَانُ كَفُورًا
|
|
Wa-idzaa massakumudh-dhurru fiil bahri dhalla man tad'uuna ilaa ii-yaahu falammaa najjaakum ilal barri a'radhtum wakaana-insaanu kafuuran
|
||
"Maka apakah kamu merasa aman (dari hukuman Allah), yang menjungkir-balikkan sebagian daratan bersama kamu, atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil, Dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindungpun bagi kamu," – (QS.17:68)
|
أَفَأَمِنْتُمْ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمْ جَانِبَ الْبَرِّ أَوْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ثُمَّ لا تَجِدُوا لَكُمْ وَكِيلا
|
|
Afaamintum an yakhsifa bikum jaanibal barri au yursila 'alaikum haashiban tsumma laa tajiduu lakum wakiilaa
|
||
"atau apakah kamu merasa aman, dari dikembalikan-Nya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan atas kamu angin taufan, dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) Kami." – (QS.17:69)
|
أَمْ أَمِنْتُمْ أَنْ يُعِيدَكُمْ فِيهِ تَارَةً أُخْرَى فَيُرْسِلَ عَلَيْكُمْ قَاصِفًا مِنَ الرِّيحِ فَيُغْرِقَكُمْ بِمَا كَفَرْتُمْ ثُمَّ لا تَجِدُوا لَكُمْ عَلَيْنَا بِهِ تَبِيعًا
|
|
Am amintum an yu'iidakum fiihi taaratan ukhra fayursila 'alaikum qaashifan minarriihi fayughriqakum bimaa kafartum tsumma laa tajiduu lakum 'alainaa bihi tabii'an
|
||
"Dan sesungguhnya, telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rejeki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna, atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." – (QS.17:70)
|
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا
|
|
Walaqad karramnaa banii aadama wahamalnaahum fiil barri wal bahri warazaqnaahum minath-thai-yibaati wafadh-dhalnaahum 'ala katsiirin mimman khalaqnaa tafdhiilaa
|
||
"(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu), Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya, maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun." – (QS.17:71)
|
يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُولَئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَابَهُمْ وَلا يُظْلَمُونَ فَتِيلا
|
|
Yauma nad'uu kulla unaasin biimaamihim faman uutiya kitaabahu biyamiinihi fa-uula-ika yaqrauuna kitaabahum walaa yuzhlamuuna fatiilaa
|
||
"Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat ia akan lebih buta dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)." – (QS.17:72)
|
وَمَنْ كَانَ فِي هَذِهِ أَعْمَى فَهُوَ فِي الآخِرَةِ أَعْمَى وَأَضَلُّ سَبِيلا
|
|
Waman kaana fii hadzihi a'ma fahuwa fii-aakhirati a'ma wa-adhallu sabiilaa
|
||
"Dan sesungguhnya, mereka hampir memalingkan kamu, dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain, secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu, tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia." – (QS.17:73)
|
وَإِنْ كَادُوا لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ وَإِذًا لاتَّخَذُوكَ خَلِيلا
|
|
Wa-in kaaduu layaftinuunaka 'anil-ladzii auhainaa ilaika litaftariya 'alainaa ghairahu wa-idzan la-attakhadzuuka khaliilaa
|
||
"Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka," – (QS.17:74)
|
وَلَوْلا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلا
|
|
Walaulaa an tsabbatnaaka laqad kidta tarkanu ilaihim syai-an qaliilaa
|
||
"kalau terjadi demikian, benar-benarlah, Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat-ganda di dunia ini, dan begitu (pula siksaan) berlipat-ganda, sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami." – (QS.17:75)
|
إِذًا لأذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًا
|
|
Idzan adzaqnaaka dhi'fal hayaati wadhi'fal mamaati tsumma laa tajidu laka 'alainaa nashiiran
|
||
"Dan sesungguhnya, benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah), untuk mengusirmu darinya, dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja." – (QS.17:76)
|
وَإِنْ كَادُوا لَيَسْتَفِزُّونَكَ مِنَ الأرْضِ لِيُخْرجُوكَ مِنْهَا وَإِذًا لا يَلْبَثُونَ خِلافَكَ إِلا قَلِيلا
|
|
Wa-in kaaduu layastafizzuunaka minal ardhi liyukhrijuuka minhaa wa-idzan laa yalbatsuuna khilaafaka ilaa qaliilaa
|
||
"(Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami, yang Kami utus sebelum kamu (Muhammad), dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu." – (QS.17:77)
|
سُنَّةَ مَنْ قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنْ رُسُلِنَا وَلا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلا
|
|
Sunnata man qad arsalnaa qablaka min rusulinaa walaa tajidu lisunnatinaa tahwiilaa
|
||
"Dirikanlah shalat, dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam, dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." – (QS.17:78)
|
أَقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
|
|
Aqimish-shalaata liduluukisy-syamsi ila ghasaqillaili waquraanal fajri inna quraanal fajri kaana masyhuudan
|
||
"Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." – (QS.17:79)
|
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
|
|
Waminallaili fatahajjad bihi naafilatan laka 'asa an yab'atsaka rabbuka maqaaman mahmuudan
|
||
"Dan katakanlah: 'Ya Rabb-ku, masukkanlah aku, secara masuk yang benar, dan keluarkanlah (pula) aku, secara keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong." – (QS.17:80)
|
وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
|
|
Waqul rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa-akhrijnii mukhraja shidqin waaj'al lii min ladunka sulthaanan nashiiran
|
||
"Dan katakanlah: 'Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap'. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." – (QS.17:81)
|
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
|
|
Waqul jaa-al haqqu wazahaqal baathilu innal baathila kaana zahuuqan
|
||
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an, suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." – (QS.17:82)
|
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارًا
|
|
Wanunazzilu minal quraani maa huwa syifaa-un warahmatul(n)-lilmu'miniina walaa yaziiduzh-zhaalimiina ilaa khasaaran
|
||
"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya berpalinglah dia, dan membelakangi dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus-asa." – (QS.17:83)
|
وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الإنْسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَى بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا
|
|
Wa-idzaa an'amnaa 'ala-insaani a'radha wanaa bijaanibihi wa-idzaa massahusy-syarru kaana ya-uusan
|
||
"Katakanlah: 'Tiap-tiap orang berbuat, menurut keadaannya masing-masing'. Maka Rabb-mu lebih mengetahui, siapa yang lebih benar jalan-nya." – (QS.17:84)
|
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلا
|
|
Qul kullun ya'malu 'ala syaakilatihi farabbukum a'lamu biman huwa ahda sabiilaa
|
||
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: 'Ruh itu termasuk urusan Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit'." – (QS.17:85)
|
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلا
|
|
Wayasaluunaka 'anirruuhi qulirruuhu min amri rabbii wamaa uutiitum minal 'ilmi ilaa qaliilaa
|
||
"Dan sesungguhnya, jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapat seorang pembelapun terhadap Kami," – (QS.17:86)
|
وَلَئِنْ شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ ثُمَّ لا تَجِدُ لَكَ بِهِ عَلَيْنَا وَكِيلا
|
|
Wala-in syi-anaa lanadzhabanna biil-ladzii auhainaa ilaika tsumma laa tajidu laka bihi 'alainaa wakiilaa
|
||
"kecuali karena rahmat dari Rabb-mu. Sesungguhnya karunia-Nya atasmu adalah benar." – (QS.17:87)
|
إِلا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ إِنَّ فَضْلَهُ كَانَ عَلَيْكَ كَبِيرًا
|
|
Ilaa rahmatan min rabbika inna fadhlahu kaana 'alaika kabiiran
|
||
"Katakanlah: 'Sesungguhnya, jika manusia dan jin berkumpul, untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka, menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." – (QS.17:88)
|
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الإنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
|
|
Qul la-iniijtama'ati-insu wal jinnu 'ala an ya'tuu bimitsli hadzaal quraani laa ya'tuuna bimitslihi walau kaana ba'dhuhum liba'dhin zhahiiran
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah mengulang-ulang kepada manusia (ayat-ayat-Nya), dan Al-Qur'an ini (berisi) tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai, kecuali mengingkari(nya)." – (QS.17:89)
|
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ فَأَبَى أَكْثَرُ النَّاسِ إِلا كُفُورًا
|
|
Walaqad sharrafnaa li-nnaasi fii hadzaal quraani min kulli matsalin fa-aba aktsarunnaasi ilaa kufuuran
|
||
"Dan mereka berkata: 'Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu, hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami," – (QS.17:90)
|
وَقَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الأرْضِ يَنْبُوعًا
|
|
Waqaaluuu lan nu'mina laka hatta tafjura lanaa minal ardhi yanbuu'an
|
||
"atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras aliran-nya," – (QS.17:91)
|
أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الأنْهَارَ خِلالَهَا تَفْجِيرًا
|
|
Au takuuna laka jannatun min nakhiilin wa'inabin fatufajjiral anhaara khilaalahaa tafjiiran
|
||
"atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan (tentang hari Kiamat), atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami." – (QS.17:92)
|
أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِيَ بِاللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ قَبِيلا
|
|
Au tusqithassamaa-a kamaa za'amta 'alainaa kisafan au ta'tiya billahi wal malaa-ikati qabiilaa
|
||
"Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu, hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca'. Katakanlah: 'Maha suci Rabb-ku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul'." – (QS.17:93)
|
أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِنْ زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَى فِي السَّمَاءِ وَلَنْ نُؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَقْرَؤُهُ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي هَلْ كُنْتُ إِلا بَشَرًا رَسُولا
|
|
Au yakuuna laka baitun min zukhrufin au tarqa fiissamaa-i walan nu'mina liruqii-yika hatta tunazzila 'alainaa kitaaban naqra'uhu qul subhaana rabbii hal kuntu ilaa basyaran rasuulaa
|
||
"Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman, tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: 'Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul'." – (QS.17:94)
|
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَى إِلا أَنْ قَالُوا أَبَعَثَ اللَّهُ بَشَرًا رَسُولا
|
|
Wamaa mana'annaasa an yu'minuu idz jaa-ahumul huda ilaa an qaaluuu aba'atsallahu basyaran rasuulaa
|
||
"Katakanlah: 'Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul'." – (QS.17:95)
|
قُلْ لَوْ كَانَ فِي الأرْضِ مَلائِكَةٌ يَمْشُونَ مُطْمَئِنينَ لَنَزَّلْنَا عَلَيْهِمْ مِنَ السَّمَاءِ مَلَكًا رَسُولا
|
|
Qul lau kaana fiil ardhi malaa-ikatun yamsyuuna muthma-inniina lanazzalnaa 'alaihim minassamaa-i malakan rasuulaa
|
||
"Katakanlah: 'Cukuplah aku (Muhammad) menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha mengetahui, lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya'." – (QS.17:96)
|
قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا
|
|
Qul kafa billahi syahiidan bainii wabainakum innahu kaana bi'ibaadihi khabiiran bashiiran
|
||
"Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang Dia sesatkan, maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain daripada Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat, (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahanam. Tiap-tiap kali nyala api jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya." – (QS.17:97)
|
وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِهِ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا
|
|
Waman yahdillahu fahuwal muhtadi waman yudhlil falan tajida lahum auliyaa-a min duunihi wanahsyuruhum yaumal qiyaamati 'ala wujuuhihim 'umyan wabukman washumman ma'waahum jahannamu kullamaa khabat zidnaahum sa'iiran
|
||
"Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami, dan (karena mereka) berkata: 'Apabila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru'." – (QS.17:98)
|
ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا وَقَالُوا أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا
|
|
Dzalika jazaa'uhum biannahum kafaruu biaayaatinaa waqaaluuu a-idzaa kunnaa 'izhaaman warufaatan a-innaa lamab'uutsuuna khalqan jadiidan
|
||
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi, adalah (ber)kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka, yang tidak ada keraguan padanya. Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran." – (QS.17:99)
|
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلا لا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إِلا كُفُورًا
|
|
Awalam yarau annallahal-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardha qaadirun 'ala an yakhluqa mitslahum waja'ala lahum ajalaa laa raiba fiihi fa-abazh-zhaalimuuna ilaa kufuuran
|
||
"Katakanlah: 'Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Rabb-ku, niscaya perbendaharaan (kekayaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya (menafkahkan di jalan-Nya)'. Dan adalah manusia itu sangat kikir." – (QS.17:100)
|
قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لأمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الإنْفَاقِ وَكَانَ الإنْسَانُ قَتُورًا
|
|
Qul lau antum tamlikuuna khazaa-ina rahmati rabbii idzan amsaktum khasyyata-infaaqi wakaana-insaanu qatuuran
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah memberikan kepada Musa, sembilan buah mu'jizat yang nyata, maka tanyakanlah (hal itu) kepada Bani Israil; tatkala Musa datang kepada mereka, lalu Fir'aun berkata kepadanya: 'Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir'." – (QS.17:101)
|
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى تِسْعَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ فَاسْأَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُمْ فَقَالَ لَهُ فِرْعَوْنُ إِنِّي لأظُنُّكَ يَا مُوسَى مَسْحُورًا
|
|
Walaqad aatainaa muusa tis'a aayaatin bai-yinaatin faasal banii israa-iila idz jaa-ahum faqaala lahu fir'aunu innii azhunnuka yaa muusa mashuuran
|
||
"Musa menjawab: 'Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mu'jizat-mu'jizat itu, kecuali Rabb, yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sesungguhnya, aku mengira kamu, hai Fir'aun, seorang yang akan binasa'." – (QS.17:102)
|
قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا أَنْزَلَ هَؤُلاءِ إِلا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ بَصَائِرَ وَإِنِّي لأظُنُّكَ يَا فِرْعَوْنُ مَثْبُورًا
|
|
Qaala laqad 'alimta maa anzala ha'ulaa-i ilaa rabbus-samaawaati wal ardhi bashaa-ira wa-innii azhunnuka yaa fir'aunu matsbuuran
|
||
"Kemudian (Fir'aun) hendak mengusir mereka (Musa dan pengikut-pengikutnya) dari bumi (Mesir) itu, maka Kami tenggelamkan dia (Fir'aun), serta orang-orang yang bersama-sama dia seluruhnya," – (QS.17:103)
|
فَأَرَادَ أَنْ يَسْتَفِزَّهُمْ مِنَ الأرْضِ فَأَغْرَقْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ جَمِي
|
|
Fa-araada an yastafizzahum minal ardhi fa-aghraqnaahu waman ma'ahu jamii'an
|
||
"dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: 'Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu)'." – (QS.17:104)
|
وَقُلْنَا مِنْ بَعْدِهِ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ اسْكُنُوا الأرْضَ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ جِئْنَا بِكُمْ لَفِيفًا
|
|
Waqulnaa min ba'dihi libanii israa-iilaaskunuul ardha fa-idzaa jaa-a wa'du-aakhirati ji-anaa bikum lafiifan
|
||
"Dan Kami turunkan (Al-Qur'an) itu dengan sebenar-benarnya, dan Al-Qur'an telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan." – (QS.17:105)
|
وَبِالْحَقِّ أَنْزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
|
|
Wa bil haqqi anzalnaahu wa bil haqqi nazala wamaa arsalnaaka ilaa mubasy-syiran wanadziiran
|
||
"Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur, agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." – (QS.17:106)
|
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلا
|
|
Waquraanan faraqnaahu litaqraahu 'alannaasi 'ala muktsin wanazzalnaahu tanziilaa
|
||
"Katakanlah: 'Berimanlah kamu kepadanya (Al-Qur'an) atau tidak usah beriman, (sama saja bagi Allah)'. Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tersungkur atas muka mereka sambil bersujud," – (QS.17:107)
|
قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لا تُؤْمِنُوا إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلأذْقَانِ سُجَّدًا
|
|
Qul aaminuu bihi au laa tu'minuu innal-ladziina uutuul 'ilma min qablihi idzaa yutla 'alaihim yakhirruuna lil-adzqaani sujjadan
|
||
"dan mereka berkata: 'Maha suci Rabb-kami; sesungguhnya janji Rabb-kami pasti dipenuhi'." – (QS.17:108)
|
وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولا
|
|
Wayaquuluuna subhaana rabbinaa in kaana wa'du rabbinaa lamaf'uulaa
|
||
"Dan mereka tersungkur (bersujud) atas muka mereka sambil menangis, dan mereka bertambah khusyu'." – (QS.17:109)
|
وَيَخِرُّونَ لِلأذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
|
|
Wayakhirruuna lil-adzqaani yabkuuna wayaziiduhum khusyuu'an
|
||
"Katakanlah: 'Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa-ul husna (nama-nama yang terbaik); dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu, dan janganlah pula merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara kedua itu'." – (QS.17:110)
|
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا
|
|
Quliid'uullaha awiid'uur-rahmana ai-yan maa tad'uu falahul asmaa-ul husna walaa tajhar bishalaatika walaa tukhaafit bihaa waabtaghi baina dzalika sabiilaa
|
||
"Dan katakanlah: 'Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak, dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, dan tidak mempunyai penolong (untuk menjaga-Nya) dari kehinaan, dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebenar-benarnya'." – (QS.17:111)
|
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا
|
|
Waqulil hamdu lillahil-ladzii lam yattakhidz waladan walam yakun lahu syariikun fiil mulki walam yakun lahu walii-yun minadz-dzulli wakabbirhu takbiiran
|
0 komentar