Surat Al Qashash terdiri atas 88 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai dengan Al Qashash, karena pada ayat 25 surat ini terdapat kata Al Qashash yang berarti cerita. Ayat ini menerangkan bahwa setelah Nabi Musa a.s. bertemu dengan Nabi Syua’ib a.s. ia menceritakan cerita yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yakni pengalamannya dengan Fir’aun, sampai waktu ia diburu oleh Fir’aun karena membunuh seseorang dari bangsa Qibthi tanpa disengaja, Syua’ib a.s. menjawab bahwa Musa a.s. telah selamat dari pengejaran orang-orang zalim.
Turunnya ayat 25 surat ini amat besar artinya bagi Nabi Muhammad s.a.w. dan bagi sahabat-sahabat yang melakukan hijrah ke Madinah, yang menambah keyakinan mereka, bahwa akhirnya orang-orang Islamlah yang menang, sebab ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang berhijrah dari tempat musuh untuk mempertahankan keimanan, pasti akan berhasil dalam perjuangannya menghadapi musuh-musuh agama. Kepastian kemenangan bagi kaum muslimin itu, ditegaskan pada bagian akhir surat ini yang mengandung bahwa setelah hijrah ke Madinah kaum muslimin akan kembali ke Mekah sebagai pemenang dan penegak agama Allah. Surat Al Qashash ini adalah surat yang paling lengkap memuat cerita Nabi Musa a.s. sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai juga dengan surat Musa.
Turunnya ayat 25 surat ini amat besar artinya bagi Nabi Muhammad s.a.w. dan bagi sahabat-sahabat yang melakukan hijrah ke Madinah, yang menambah keyakinan mereka, bahwa akhirnya orang-orang Islamlah yang menang, sebab ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang berhijrah dari tempat musuh untuk mempertahankan keimanan, pasti akan berhasil dalam perjuangannya menghadapi musuh-musuh agama. Kepastian kemenangan bagi kaum muslimin itu, ditegaskan pada bagian akhir surat ini yang mengandung bahwa setelah hijrah ke Madinah kaum muslimin akan kembali ke Mekah sebagai pemenang dan penegak agama Allah. Surat Al Qashash ini adalah surat yang paling lengkap memuat cerita Nabi Musa a.s. sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai juga dengan surat Musa.
Pokok pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah yang menentukan segala sesuatu dan manusia harus ridha dengan ketentuan itu; alam adalah fana hanyalah Allah saja Yang Kekal dan semuanya akan kembali kepada Allah, Allah mengetahui isi hati manusia baik yang dilahirkan ataupun yang disembunyikannya.
2. Kisah-kisah:
Kekejaman Fir’aun dan pertolongan serta karunia Allah kepada Bani Israil; Musa a.s. dilemparkan ke sungai Nil, seorang Qibthi terbunuh oleh Musa a.s.; Musa a.s. di Mad-yan; Musa a.s. menerima perintah Allah menyeru Fir’aun dibukit Thur; kisah Karun.
3. Dan lain-lain:
Al Quran menerangkan kisah nabi-nabi dan umat-umat dahulu sebagai bukti kerasulan Muhammad s.a.w.; akhli kitab yang beriman dengan Nabi Muhammad s.a.w. diberi pahala dua kali lipat; hikmat Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur; hanya Allah-lah Yang memberi taufik kepada hamba-Nya untuk beriman; Allah menghancurkan penduduk sesuatu negeri adalah karena kezaliman penduduknya sendiri; Allah tidak akan mengazab sesuatu umat sebelum diutus rasul kepadanya; keadaan orang-orang kafir dan sekutu-sekutu mereka di hari kiamat; penggantian siang dan malam adalah sebagai rahmat Allah bagi manusia; Allah membalas kebaikan dengan berlipat ganda, sedang balasan kejahatan seimbang dengan yang telah dilakukan; janji Allah akan kemenangan Nabi Muhammad s.a.w.
Surat Al Qashash diturunkan di waktu kaum muslimin dalam keadaan lemah, sedang orang musyrik Mekah sebagai penguasa di waktu itu mempunyai kekuat- an dan kekuasaan yang besar. Dalam surat ini Allah mengemukakan sebagaimana Fir’aun sebagai seorang raja yang mempunyai kekuasaan yang tak terbatas, be- gitu pula Karun sebagai seorang yang berilmu dan mempunyai harta benda yang tak terhingga banyaknya. Akhirnya Fir’aun dan Karun hancur lebur beserta apa yang dipunyainya karena mengingkari agama Allah, sedangkan Musa a.s. yang se- mulanya tidak mempunyai apapun, mendapat kemenangan karena mengikuti agama Allah, ayat 59 menegaskan lagi bahwa Allah menghancurkan negeri-nege- ri yang penduduknya zalim. Kemudian surat ini ditutup dengan menerangkan bahwa kaum muslimin sekalipun dalam keadaan lemah, nanti setelah hijrah ke Madinah akan kembali lagi ke Mekah sebagai pemenang, karena itu tetaplah me- nyembah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dialah Yang Maha Kuasa dan me- nentukan segala sesuatu.
HUBUNGAN SURAT QASHASH DENGAN SURAT AL’ANKABUUT
- Surat Al’Ankabuut dibuka dengan hiburan dari Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya yang selalu disakiti dan diejek dan diusir oleh orang-orang musyrik Mekah dengan menerangkan bahwa orang-orang yang beriman itu akan menerima cobaan atas keimanan mereka kepada nabi mereka, sedang Al Qashash menerangkan aneka rupa cobaan yang dialami oleh Nabi Musa a.s. dan Bani Israil dalam menghadapi kekejaman Fir’aun. Oleh sebab itu Allah menyuruh agar Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya selalu sabar dalam menghadapi cobaan-cobaan itu.
- Surat Al Qashash mengisahkan selamatnya Musa a.s. dari pengejaran Fir’aun setelah dengan tidak sengaja membunuh orang Qibti, dan mengisahkan selamatnya Musa a.s. dan pengikutnya dari pengejaran Fir’aun dan tentaranya dan tenggelamnya Fir’aun dan tentaranya di laut Merah, sedangkan surat Al Ankabuut mengisahkan selamatnya Nuh a.s. dan pengikutnya di atas bahtera dan tenggelamnya orang-orang yang mengingkari seruan Nuh a.s. Semua ini menunjukkan pertolongan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.
- Surat Al Qashash mengemukakan kelemahan kepercayaan orang-orang yang menyembah berhala dengan menerangkan keadaan penyembah-penyembah berhala dengan berhala itu sendiri di hari kiamat, sedang surat Al’Ankabuut menyatakan kesalahan kepercayaan mereka pula dengan membandingkannya dengan laba-laba yang percaya akan kekuatan sarangnya yang sangat lemah itu.
- Kedua surat ini sama-sama menerangkan Kisah Fir’aun dan Karun, serta akibat perbuatan keduanya. Kedua surat ini sama-sama menyinggung soal-soal hijrah Nabi Muhammad s.a.w.
(Cerita-cerita)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Thaa Siin Miim." – (QS.28:1)
|
طسم
|
|
Thaa siin miim
|
||
"Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang nyata (atau terang, dari Allah)." – (QS.28:2)
|
تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ
|
|
Tilka aayaatul kitaabil mubiin(i)
|
||
"Kami membacakan kepadamu, sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun dengan benar, untuk orang-orang yang beriman." – (QS.28:3)
|
نَتْلُوا عَلَيْكَ مِنْ نَبَإِ مُوسَى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
|
|
Natluu 'alaika min nabai muusa wafir'auna bil haqqi liqaumin yu'minuun(a)
|
||
"Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi, dan menjadikan penduduknya berpecah-belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan." – (QS.28:4)
|
إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلا فِي الأرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ
|
|
Inna fir'auna 'alaa fiil ardhi waja'ala ahlahaa syiya'an yastadh'ifu thaa-ifatan minhum yudzabbihu abnaa-ahum wayastahyii nisaa-ahum innahu kaana minal mufsidiin(a)
|
||
"Dan Kami hendak memberi karunia, kepada orang-orang yang tertindas (Bani Israil) di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin, dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)," – (QS.28:5)
|
وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
|
|
Wanuriidu an namunna 'alaal-ladziina-astudh'ifuu fiil ardhi wanaj'alahum a-immatan wanaj'alahumul waaritsiin(a)
|
||
"dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka (Bani Israil) di muka bumi, dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya, apa yang selalu mereka kuatirkan dari mereka (Bani Israil) itu." – (QS.28:6)
|
وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ
|
|
Wanumakkina lahum fiil ardhi wanuriya fir'auna wahaamaana wajunuudahumaa minhum maa kaanuu yahdzaruun(a)
|
||
"Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: 'Susuilah dia, dan apabila kamu kuatir terhadapnya (karena akan dibunuh oleh Fir'aun), maka jatuhkanlah (alirkanlah) dia (dalam perahu kecil dan keranjang) ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu kuatir dan jangan (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya, Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul." – (QS.28:7)
|
وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلا تَخَافِي وَلا تَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
|
|
Wa-a-uhainaa ila ummi muusa an ardhi'iihi fa-idzaa khifti 'alaihi fa-alqiihi fiil yammi walaa takhaafii walaa tahzanii innaa raadduuhu ilaiki wajaa'iluuhu minal mursaliin(a)
|
||
"Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya (nanti) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah." – (QS.28:8)
|
فَالْتَقَطَهُ آلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُونَ لَهُمْ عَدُوًّا وَحَزَنًا إِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا كَانُوا خَاطِئِينَ
|
|
Fal taqathahu aalu fir'auna liyakuuna lahum 'aduu-wan wahazanan inna fir'auna wahaamaana wajunuudahumaa kaanuu khaathi-iin(a)
|
||
"Dan berkatalah istri Fir'aun: '(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita, atau kita ambil ia menjadi anak', sedangkan mereka tiada menyadari (akibatnya nanti)." – (QS.28:9)
|
وَقَالَتِ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ قُرَّةُ عَيْنٍ لِي وَلَكَ لا تَقْتُلُوهُ عَسَى أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
|
|
Waqaalatiimraatu fir'auna qurratu 'ainin lii walaka laa taqtuluuhu 'asa an yanfa'anaa au nattakhidzahu waladan wahum laa yasy'uruun(a)
|
||
"Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah)." – (QS.28:10)
|
وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَى فَارِغًا إِنْ كَادَتْ لَتُبْدِي بِهِ لَوْلا أَنْ رَبَطْنَا عَلَى قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
|
|
Wa-ashbaha fu'aadu ummi muusa faarighan in kaadat latubdii bihi laulaa an rabathnaa 'ala qalbihaa litakuuna minal mu'miniin(a)
|
||
"Dan berkatalah ibu Musa, kepada saudara Musa yang perempuan: 'Ikutilah dia'. Maka kelihatan olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahui-nya," – (QS.28:11)
|
وَقَالَتْ لأخْتِهِ قُصِّيهِ فَبَصُرَتْ بِهِ عَنْ جُنُبٍ وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
|
|
Waqaalat akhtihi qush-shiihi fabashurat bihi 'an junubin wahum laa yasy'uruun(a)
|
||
"dan Kami cegah Musa, dari menyusui kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya), sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa (kepada istri Fir'aun): 'Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu, ahlulbait yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?'." – (QS.28:12)
|
وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُ لَكُمْ وَهُمْ لَهُ نَاصِحُونَ
|
|
Waharramnaa 'alaihil maraadhi'a min qablu faqaalat hal adullukum 'ala ahli baitin yakfuluunahu lakum wahum lahu naashihuun(a)
|
||
"Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka-cita, dan supaya ia mengetahui, bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui-nya." – (QS.28:13)
|
فَرَدَدْنَاهُ إِلَى أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ
|
|
Faradadnaahu ila ummihi kai taqarra 'ainuhaa walaa tahzana walita'lama anna wa'dallahi haqqun walakinna aktsarahum laa ya'lamuun(a)
|
||
"Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." – (QS.28:14)
|
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
|
|
Walammaa balagha asyuddahu waastawa aatainaahu hukman wa'ilman wakadzalika najziil muhsiniin(a)
|
||
"Dan Musa masuk ke kota (Memphis), ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu, dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: 'Ini adalah perbuatan syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang menyesatkan, lagi nyata (permusuhannya)'." – (QS.28:15)
|
وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَى حِينِ غَفْلَةٍ مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلانِ هَذَا مِنْ شِيعَتِهِ وَهَذَا مِنْ عَدُوِّهِ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَى فَقَضَى عَلَيْهِ قَالَ هَذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ عَدُوٌّ مُضِلٌّ مُبِينٌ
|
|
Wadakhalal madiinata 'ala hiini ghaflatin min ahlihaa fawajada fiihaa rajulaini yaqtatilaani hadzaa min syii'atihi wahadzaa min 'aduu-wihi faastaghaatsahul-ladzii min syii'atihi 'alaal-ladzii min 'aduu-wihi fawakazahu muusa faqadha 'alaihi qaala hadzaa min 'amalisy-syaithaani innahu 'aduu-wun mudhillun mubiinun
|
||
"Musa berdo'a: 'Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku'. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.28:16)
|
قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
|
|
Qaala rabbi innii zhalamtu nafsii faaghfir lii faghafara lahu innahu huwal ghafuurur-rahiim(u)
|
||
"Musa berkata: 'Ya Rabb-ku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong, bagi orang-orang yang berdosa'." – (QS.28:17)
|
قَالَ رَبِّ بِمَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِلْمُجْرِمِينَ
|
|
Qaala rabbi bimaa an'amta 'alai-ya falan akuuna zhahiiral(n)-lilmujrimiin(a)
|
||
"Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan kuatir (akibat perbuatannya), maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan(nya) kemarin, berteriak meminta pertolongan (lagi) kepadanya. Musa berkata kepadanya: 'Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya)(, karena mempunyai banyak musuh)'." – (QS.28:18)
|
فَأَصْبَحَ فِي الْمَدِينَةِ خَائِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا الَّذِي اسْتَنْصَرَهُ بِالأمْسِ يَسْتَصْرِخُهُ قَالَ لَهُ مُوسَى إِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُبِينٌ
|
|
Fa-ashbaha fiil madiinati khaa-ifan yataraqqabu fa-idzaal-ladziiistansharahu bil amsi yastashrikhuhu qaala lahu muusa innaka laghawii-yun mubiinun
|
||
"Maka tatkala Musa hendak memegang(nya) dengan keras, orang yang menjadi musuh keduanya, musuhnya berkata: 'Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia?. Kamu tidak bermaksud (lain), melainkan (hanya) hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang, dari orang-orang yang mengadakan perdamaian'." – (QS.28:19)
|
فَلَمَّا أَنْ أَرَادَ أَنْ يَبْطِشَ بِالَّذِي هُوَ عَدُوٌّ لَهُمَا قَالَ يَا مُوسَى أَتُرِيدُ أَنْ تَقْتُلَنِي كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًا بِالأمْسِ إِنْ تُرِيدُ إِلا أَنْ تَكُونَ جَبَّارًا فِي الأرْضِ وَمَا تُرِيدُ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْمُصْلِحِينَ
|
|
Falammaa an araada an yabthisya biil-ladzii huwa 'aduu-wun lahumaa qaala yaa muusa aturiidu an taqtulanii kamaa qatalta nafsan bil amsi in turiidu ilaa an takuuna jabbaaran fiil ardhi wamaa turiidu an takuuna minal mushlihiin(a)
|
||
"Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota, (dengan) bergegas-gegas seraya berkata: 'Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu, untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini), sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu'." – (QS.28:20)
|
وَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ يَسْعَى قَالَ يَا مُوسَى إِنَّ الْمَلأ يَأْتَمِرُونَ بِكَ لِيَقْتُلُوكَ فَاخْرُجْ إِنِّي لَكَ مِنَ النَّاصِحِينَ
|
|
Wajaa-a rajulun min aqshal madiinati yas'a qaala yaa muusa innal malaa ya'tamiruuna bika liyaqtuluuka faakhruj innii laka minannaashihiin(a)
|
||
"Maka keluarlah Musa dari kota itu, dengan rasa takut (dan) menunggu-nunggu dengan kuatir, dia berdo'a: 'Ya Rabb-ku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu'." – (QS.28:21)
|
فَخَرَجَ مِنْهَا خَائِفًا يَتَرَقَّبُ قَالَ رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
|
|
Fakharaja minhaa khaa-ifan yataraqqabu qaala rabbi najjinii minal qaumizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan tatkala ia menghadap ke jurusan negeri Madyan, ia berdo'a (lagi): 'Mudah-mudahan Rabb-ku memimpinku ke jalan yang benar'." – (QS.28:22)
|
وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَاءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسَى رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ
|
|
Walammaa tawajjaha tilqaa-a madyana qaala 'asa rabbii an yahdiyanii sawaa-assabiil(i)
|
||
"Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan, ia menjumpai di sana sekumpulan orang, yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: 'Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?'. Kedua wanita menjawab: 'Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua, yang telah lanjut umurnya'." – (QS.28:23)
|
وَلَمَّا وَرَدَ مَاءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِنْ دُونِهِمُ امْرَأتَيْنِ تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا قَالَتَا لا نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاءُ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ
|
|
Walammaa warada maa-a madyana wajada 'alaihi ummatan minannaasi yasquuna wawajada min duunihimuum-raataini tadzuudaani qaala maa khathbukumaa qaalataa laa nasqii hatta yushdirarri'aa-u wa-abuunaa syaikhun kabiirun
|
||
"Maka Musa memberi minum ternak itu, untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh, lalu berdo'a: 'Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan, yang Engkau (bisa) turunkan kepadaku'." – (QS.28:24)
|
فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
|
|
Fasaqa lahumaa tsumma tawalla ilazh-zhilli faqaala rabbi innii limaa anzalta ilai-ya min khairin faqiirun
|
||
"Kemudian datanglah kepada Musa, salah seorang dari kedua wanita itu, (sambil) berjalan dengan kemalu-maluan, ia berkata: 'Sesungguhnya bapakku memanggil kamu, agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan)mu, memberi minum (ternak) kami'. Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib), dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu'aib berkata: 'Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu'." – (QS.28:25)
|
فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ قَالَ لا تَخَفْ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
|
|
Fajaa-athu ihdaahumaa tamsyii 'alaastihyaa-in qaalat inna abii yad'uuka liyajziyaka ajra maa saqaita lanaa falammaa jaa-ahu waqash-sha 'alaihil qashasha qaala laa takhaf najauta minal qaumizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: 'Ya bapakku, ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik, yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita), ialah orang yang kuat, lagi dapat dipercaya'." – (QS.28:26)
|
قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الأمِينُ
|
|
Qaalat ihdaahumaa yaa abatiista'jirhu inna khaira maniista'jartal qawii-yul amiin(u)
|
||
"Berkatalah dia (Syu'aib): 'Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu, dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku (digaji selama ) delapan tahun, dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun, maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu (tidak mewajibkan menambah waktu kerja). Dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik'." – (QS.28:27)
|
قَالَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُنْكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَيَّ هَاتَيْنِ عَلَى أَنْ تَأْجُرَنِي ثَمَانِيَ حِجَجٍ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِنْدِكَ وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّالِحِينَ
|
|
Qaala innii uriidu an unkihaka ihdaabnatai-ya haataini 'ala an ta'juranii tsamaaniya hijajin fa-in atmamta 'asyran famin 'indika wamaa uriidu an asyuqqa 'alaika satajidunii in syaa-allahu minash-shaalihiin(a)
|
||
"Dia (Musa) berkata: 'Inilah (perjanjian) antara aku dan kamu (Syu'aib). Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan'." – (QS.28:28)
|
قَالَ ذَلِكَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ أَيَّمَا الأجَلَيْنِ قَضَيْتُ فَلا عُدْوَانَ عَلَيَّ وَاللَّهُ عَلَى مَا نَقُولُ وَكِيلٌ
|
|
Qaala dzalika bainii wabainaka ai-yamaal ajalaini qadhaitu falaa 'udwaana 'alai-ya wallahu 'ala maa naquulu wakiilun
|
||
"Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan, dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnya api di lereng gunung. Ia berkata kepada keluarganya: 'Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu, atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan'." – (QS.28:29)
|
فَلَمَّا قَضَى مُوسَى الأجَلَ وَسَارَ بِأَهْلِهِ آنَسَ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ نَارًا قَالَ لأهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ جَذْوَةٍ مِنَ النَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ
|
|
Falammaa qadha muusal ajala wasaara biahlihi aanasa min jaanibith-thuuri naaran qaala ahlihiimkutsuu innii aanastu naaran la'allii aatiikum minhaa bikhabarin au jadzwatin minannaari la'allakum tashthaluun(a)
|
||
"Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia (oleh Allah) dari (arah) pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: 'Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Rabb semesta alam," – (QS.28:30)
|
فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الأيْمَنِ فِي الْبُقْعَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ أَنْ يَا مُوسَى إِنِّي أَنَا اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
|
|
Falammaa ataahaa nuudiya min syaathi-il waadil aimani fiil buq'atil mubaarakati minasy-syajarati an yaa muusa innii anaallahu rabbul 'aalamiin(a)
|
||
"dan lemparkanlah tongkatmu'. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak, seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diserukan): 'Hai Musa datanglah kepada-Ku, dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman." – (QS.28:31)
|
وَأَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّى مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ يَا مُوسَى أَقْبِلْ وَلا تَخَفْ إِنَّكَ مِنَ الآمِنِينَ
|
|
Wa-an alqi 'ashaaka falammaa raaahaa tahtazzu kaannahaa jaannun walla mudbiran walam yu'aqqib yaa muusa aqbil walaa takhaf innaka minaaaminiin(a)
|
||
"Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar (berwarna) putih tidak bercacat (jernih), bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mu'jizat dari Rabb-mu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik'." – (QS.28:32)
|
اسْلُكْ يَدَكَ فِي جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ وَاضْمُمْ إِلَيْكَ جَنَاحَكَ مِنَ الرَّهْبِ فَذَانِكَ بُرْهَانَانِ مِنْ رَبِّكَ إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ
|
|
Asluk yadaka fii jaibika takhruj baidhaa-a min ghairi suu-in waadhmum ilaika janaahaka minarrahbi fadzaanika burhaanaani min rabbika ila fir'auna wamala-ihi innahum kaanuu qauman faasiqiin(a)
|
||
"Musa berkata: 'Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku telah membunuh seorang manusia, dari golongan mereka (kaum Fir'aun), maka aku takut mereka akan membunuhku." – (QS.28:33)
|
قَالَ رَبِّ إِنِّي قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَأَخَافُ أَنْ يَقْتُلُونِ
|
|
Qaala rabbi innii qataltu minhum nafsan fa-akhaafu an yaqtuluun(i)
|
||
"Dan (lagi) saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku, untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku kuatir mereka akan mendustakanku'." – (QS.28:34)
|
وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِي إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُكَذِّبُونِ
|
|
Wa-akhii haaruunu huwa afshahu minnii lisaanan fa-arsilhu ma'iya rid-an yushaddiqunii innii akhaafu an yukadz-dzibuun(i)
|
||
"Allah berfirman: 'Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mu'jizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamu-lah yang menang'." – (QS.28:35)
|
قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا فَلا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا بِآيَاتِنَا أَنْتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ
|
|
Qaala sanasyuddu 'adhudaka biakhiika wanaj'alu lakumaa sulthaanan falaa yashiluuna ilaikumaa biaayaatinaa antumaa wamaniittaba'akumaal ghaalibuun(a)
|
||
"Maka tatkala Musa datang kepada mereka, dengan (membawa) mu'jizat-mu'jizat Kami yang nyata, mereka berkata: 'Ini tidaklah lain hanyalah sihir yang dibuat-buat, dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu'." – (QS.28:36)
|
فَلَمَّا جَاءَهُمْ مُوسَى بِآيَاتِنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلا سِحْرٌ مُفْتَرًى وَمَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي آبَائِنَا الأوَّلِينَ
|
|
Falammaa jaa-ahum muusa biaayaatinaa bai-yinaatin qaaluuu maa hadzaa ilaa sihrun muftaran wamaa sami'naa bihadzaa fii aabaa-inaal au-waliin(a)
|
||
"Musa menjawab: 'Rabb-ku lebih mengetahui, orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya, dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di akhirat. Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang zalim'." – (QS.28:37)
|
وَقَالَ مُوسَى رَبِّي أَعْلَمُ بِمَنْ جَاءَ بِالْهُدَى مِنْ عِنْدِهِ وَمَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
|
|
Waqaala muusa rabbii a'lamu biman jaa-a bil huda min 'indihi waman takuunu lahu 'aaqibatuddaari innahu laa yuflihuzh-zhaalimuun(a)
|
||
"Dan berkata Fir'aun: 'Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui ilah bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat (batu bata), kemudian buatlah untukku bangunan yang tinggi, supaya aku dapat naik melihat Ilah Musa (di langit), dan sesungguhnya aku benar-benar yakin, bahwa dia termasuk orang-orang pendusta'." – (QS.28:38)
|
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلأ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لأظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
|
|
Waqaala fir'aunu yaa ai-yuhaal malaa maa 'alimtu lakum min ilahin ghairii fa-auqid lii yaa haamaanu 'alath-thiini faaj'al lii sharhan la'allii ath-thali'u ila ilahi muusa wa-innii azhunnuhu minal kaadzibiin(a)
|
||
"Dan berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir), tanpa alasan yang benar, dan mereka menyangka, bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami." – (QS.28:39)
|
وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الأرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لا يُرْجَعُونَ
|
|
Waastakbara huwa wajunuuduhu fiil ardhi bighairil haqqi wazhannuu annahum ilainaa laa yurja'uun(a)
|
||
"Maka Kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, lalu kami lemparkan (tenggelamkan) mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim." – (QS.28:40)
|
فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ
|
|
Fa-akhadznaahu wajunuudahu fanabadznaahum fiil yammi faanzhur kaifa kaana 'aaqibatuzh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan Kami jadikan mereka, pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka, dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong." – (QS.28:41)
|
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لا يُنْصَرُونَ
|
|
Waja'alnaahum a-immatan yad'uuna ilannaari wayaumal qiyaamati laa yunsharuun(a)
|
||
"Dan Kami ikutkan laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat, mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah)." – (QS.28:42)
|
وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُمْ مِنَ الْمَقْبُوحِينَ
|
|
Wa-atba'naahum fii hadzihiddunyaa la'natan wayaumal qiyaamati hum minal maqbuuhiin(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia, dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat (pada kebenaran)." – (QS.28:43)
|
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ مِنْ بَعْدِ مَا أَهْلَكْنَا الْقُرُونَ الأولَى بَصَائِرَ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
|
|
Walaqad aatainaa muusal kitaaba min ba'di maa ahlaknaal quruunal aula bashaa-ira li-nnaasi wahudan warahmatan la'allahum yatadzakkaruun(a)
|
||
"Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat, ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan tiada pula kamu termasuk orang-orang yang menyaksikan." – (QS.28:44)
|
وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الْغَرْبِيِّ إِذْ قَضَيْنَا إِلَى مُوسَى الأمْرَ وَمَا كُنْتَ مِنَ الشَّاهِدِينَ
|
|
Wamaa kunta bijaanibil gharbii-yi idz qadhainaa ila muusal amra wamaa kunta minasy-syaahidiin(a)
|
||
"Tetapi kami telah mengadakan beberapa generasi, dan berlalulah atas mereka masa yang panjang, dan tiadalah kamu tinggal bersama-sama penduduk Madyan (kaum Syu'aib), dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, tetapi Kami telah mengutus rasul-rasul." – (QS.28:45)
|
وَلَكِنَّا أَنْشَأْنَا قُرُونًا فَتَطَاوَلَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُ وَمَا كُنْتَ ثَاوِيًا فِي أَهْلِ مَدْيَنَ تَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا وَلَكِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ
|
|
Walakinnaa ansya'naa quruunan fatathaawala 'alaihimul 'umuru wamaa kunta tsaawiyan fii ahli madyana tatluu 'alaihim aayaatinaa walakinnaa kunnaa mursiliin(a)
|
||
"Dan tiadalah kamu berada di dekat gunung Thur, ketika Kami menyeru (Musa), tetapi (Kami beritahukan itu kepadamu) sebagai rahmat dari Rabb-mu, supaya kamu memberi peringatan kepada kaum (Quraisy), yang sekali-kali belum datang kepada mereka, pemberi peringatan sebelum kamu, agar mereka ingat." – (QS.28:46)
|
وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الطُّورِ إِذْ نَادَيْنَا وَلَكِنْ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
|
|
Wamaa kunta bijaanibith-thuuri idz naadainaa walakin rahmatan min rabbika litundzira qauman maa ataahum min nadziirin min qablika la'allahum yatadzakkaruun(a)
|
||
"Dan agar mereka (kaum Quraisy) tidak mengatakan, ketika azab menimpa mereka, disebabkan apa yang mereka kerjakan: 'Ya Rabb-kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau (yang dibawa para rasul itu), dan (sehingga) jadilah kami termasuk orang-orang Mukmin'." – (QS.28:47)
|
وَلَوْلا أَنْ تُصِيبَهُمْ مُصِيبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَيَقُولُوا رَبَّنَا لَوْلا أَرْسَلْتَ إِلَيْنَا رَسُولا فَنَتَّبِعَ آيَاتِكَ وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
|
|
Walaulaa an tushiibahum mushiibatun bimaa qaddamat aidiihim fayaquuluu rabbanaa laulaa arsalta ilainaa rasuulaa fanattabi'a aayaatika wanakuuna minal mu'miniin(a)
|
||
"Maka tatkala datang kepada mereka, kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: 'Mengapakah tidak diberikan kepadanya (Muhammad), seperti yang telah diberikan kepada Musa dahulu'. Dan bukankah mereka itu telah ingkar (juga), kepada apa yang diberikan kepada Musa dahulu; mereka dahulu telah berkata: 'Musa dan Harun adalah dua ahli sihir yang bantu membantu'. Dan mereka (juga) berkata: 'Sesungguhnya kami tidak mempercayai masing-masing mereka itu'." – (QS.28:48)
|
فَلَمَّا جَاءَهُمُ الْحَقُّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا لَوْلا أُوتِيَ مِثْلَ مَا أُوتِيَ مُوسَى أَوَلَمْ يَكْفُرُوا بِمَا أُوتِيَ مُوسَى مِنْ قَبْلُ قَالُوا سِحْرَانِ تَظَاهَرَا وَقَالُوا إِنَّا بِكُلٍّ كَافِرُونَ
|
|
Falammaa jaa-ahumul haqqu min 'indinaa qaaluuu laulaa uutiya mitsla maa uutiya muusa awalam yakfuruu bimaa uutiya muusa min qablu qaaluuu sihraani tazhaaharaa waqaaluuu innaa bikullin kaafiruun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah, yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk, daripada keduanya (Taurat dan Al-Qur'an), (kalau ada) niscaya aku (Muhammad) mengikutinya, jika kamu (kaum Quraisy) sungguh orang-orang yang benar'." – (QS.28:49)
|
قُلْ فَأْتُوا بِكِتَابٍ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ هُوَ أَهْدَى مِنْهُمَا أَتَّبِعْهُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Qul fa'tuu bikitaabin min 'indillahi huwa ahda minhumaa attabi'hu in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"Maka jika mereka (kaum Quraisy) tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah, bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat, daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya, dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." – (QS.28:50)
|
فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنَ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
|
|
Fa-in lam yastajiibuu laka faa'lam annamaa yattabi'uuna ahwaa-ahum waman adhallu mimmanaattaba'a hawaahu bighairi hudan minallahi innallaha laa yahdiil qaumazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, telah Kami turunkan berturut-turut perkataan (wahyu) ini (ayat-ayat Al-Qur'an) kepada mereka, agar mereka (kaum Quraisy) mendapat pelajaran." – (QS.28:51)
|
وَلَقَدْ وَصَّلْنَا لَهُمُ الْقَوْلَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
|
|
Walaqad wash-shalnaa lahumul qaula la'allahum yatadzakkaruun(a)
|
||
"Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al-Kitab. sebelum Al-Qur'an, mereka beriman (pula) dengan Al-Qur'an itu." – (QS.28:52)
|
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِهِ هُمْ بِهِ يُؤْمِنُونَ
|
|
Al-ladziina aatainaahumul kitaaba min qablihi hum bihi yu'minuun(a)
|
||
"Dan apabila dibacakan (Al-Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata: 'Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al-Qur'an itu adalah suatu kebenaran dari Rabb-kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya)'." – (QS.28:53)
|
وَإِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ قَالُوا آمَنَّا بِهِ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّنَا إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلِهِ مُسْلِمِينَ
|
|
Wa-idzaa yutla 'alaihim qaaluuu aamannaa bihi innahul haqqu min rabbinaa innaa kunnaa min qablihi muslimiin(a)
|
||
"Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang kami rejekikan kepada mereka, mereka nafkahkan." – (QS.28:54)
|
أُولَئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
|
|
Uula-ika yu'tauna ajrahum marrataini bimaa shabaruu wayadrauuna bil hasanatissai-yi-ata wamimmaa razaqnaahum yunfiquun(a)
|
||
"Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya, dan mereka berkata: 'Bagi kami amal-amal kami, dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil'." – (QS.28:55)
|
وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلامٌ عَلَيْكُمْ لا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
|
|
Wa-idzaa sami'uullaghwa a'radhuu 'anhu waqaaluuu lanaa a'maalunaa walakum a'maalukum salaamun 'alaikum laa nabtaghiil jaahiliin(a)
|
||
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk, kepada orang yang kamu kasihi (seperti keluargamu), tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." – (QS.28:56)
|
إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
|
|
Innaka laa tahdii man ahbabta walakinnallaha yahdii man yasyaa-u wahuwa a'lamu bil muhtadiin(a)
|
||
"Dan mereka berkata: 'Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami'. Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka, dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan), untuk menjadi rejeki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." – (QS.28:57)
|
وَقَالُوا إِنْ نَتَّبِعِ الْهُدَى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ أَرْضِنَا أَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَهُمْ حَرَمًا آمِنًا يُجْبَى إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِزْقًا مِنْ لَدُنَّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ
|
|
Waqaaluuu in nattabi'il huda ma'aka nutakhath-thaf min ardhinaa awalam numakkin lahum haraman aaminan yujba ilaihi tsamaraatu kulli syai-in rizqan min ladunnaa walakinna aktsarahum laa ya'lamuun(a)
|
||
"Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri, yang telah kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman mereka, yang tiada didiami (lagi) sesudah mereka (dibinasakan), kecuali sebagian kecil (darinya). Dan Kami adalah pewarisnya." – (QS.28:58)
|
وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ بَطِرَتْ مَعِيشَتَهَا فَتِلْكَ مَسَاكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِنْ بَعْدِهِمْ إِلا قَلِيلا وَكُنَّا نَحْنُ الْوَارِثِينَ
|
|
Wakam ahlaknaa min qaryatin bathirat ma'iisyatahaa fatilka masaakinuhum lam tuskan min ba'dihim ilaa qaliilaa wakunnaa nahnul waaritsiin(a)
|
||
"Dan tidak adalah Rabb-mu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul, yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman." – (QS.28:59)
|
وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى حَتَّى يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولا يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا وَمَا كُنَّا مُهْلِكِي الْقُرَى إِلا وَأَهْلُهَا ظَالِمُونَ
|
|
Wamaa kaana rabbuka muhlikal qura hatta yab'atsa fii ummihaa rasuulaa yatluu 'alaihim aayaatinaa wamaa kunnaa muhlikiil qura ilaa wa-ahluhaa zhaalimuun(a)
|
||
"Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang disisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?." – (QS.28:60)
|
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلا تَعْقِلُونَ
|
|
Wamaa uutiitum min syai-in famataa'ul hayaatiddunyaa waziinatuhaa wamaa 'indallahi khairun wa-abqa afalaa ta'qiluun(a)
|
||
"Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga), lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?." – (QS.28:61)
|
أَفَمَنْ وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لاقِيهِ كَمَنْ مَتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ
|
|
Afaman wa'adnaahu wa'dan hasanan fahuwa laaqiihi kaman matta'naahu mataa'al hayaatiddunyaa tsumma huwa yaumal qiyaamati minal muhdhariin(a)
|
||
"Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: 'Dimanakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?'." – (QS.28:62)
|
وَيَوْمَ يُنَادِيهِمْ فَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَائِيَ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ
|
|
Wayauma yunaadiihim fayaquulu aina syurakaa-iyal-ladziina kuntum taz'umuun(a)
|
||
"Berkatalah orang-orang (ilah-ilah), yang telah tetap hukuman atas mereka: 'Ya Rabb kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka, sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami'." – (QS.28:63)
|
قَالَ الَّذِينَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ رَبَّنَا هَؤُلاءِ الَّذِينَ أَغْوَيْنَا أَغْوَيْنَاهُمْ كَمَا غَوَيْنَا تَبَرَّأْنَا إِلَيْكَ مَا كَانُوا إِيَّانَا يَعْبُدُونَ
|
|
Qaalal-ladziina haqqa 'alaihimul qaulu rabbanaa ha'ulaa-il-ladziina aghwainaa aghwainaahum kamaa ghawainaa tabarra'naa ilaika maa kaanuu ii-yaanaa ya'buduun(a)
|
||
"Dikatakan (kepada mereka): 'Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu', lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka, dan mereka melihat azab. (mereka ketika itu berkeinginan), kiranya dahulu mereka menerima petunjuk." – (QS.28:64)
|
وَقِيلَ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ وَرَأَوُا الْعَذَابَ لَوْ أَنَّهُمْ كَانُوا يَهْتَدُونَ
|
|
Waqiilaad'uu syurakaa-akum fada'auhum falam yastajiibuu lahum waraawuul 'adzaaba lau annahum kaanuu yahtaduun(a)
|
||
"Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: 'Apakah jawabanmu kepada para rasul?'." – (QS.28:65)
|
وَيَوْمَ يُنَادِيهِمْ فَيَقُولُ مَاذَا أَجَبْتُمُ الْمُرْسَلِينَ
|
|
Wayauma yunaadiihim fayaquulu maadzaa ajabtumul mursaliin(a)
|
||
"Maka gelaplah bagi mereka, segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling bertanya-tanya." – (QS.28:66)
|
فَعَمِيَتْ عَلَيْهِمُ الأنْبَاءُ يَوْمَئِذٍ فَهُمْ لا يَتَسَاءَلُونَ
|
|
Fa'amiyat 'alaihimul anbaa-u yauma-idzin fahum laa yatasaa-aluun(a)
|
||
"Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang shaleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung." – (QS.28:67)
|
فَأَمَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسَى أَنْ يَكُونَ مِنَ الْمُفْلِحِينَ
|
|
Fa-ammaa man taaba waaamana wa'amila shaalihan fa'asa an yakuuna minal muflihiin(a)
|
||
"Dan Rabb-mu menciptakan, apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi, dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)." – (QS.28:68)
|
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
|
|
Warabbuka yakhluqu maa yasyaa-u wayakhtaaru maa kaana lahumul khiyaratu subhaanallahi wata'aala 'ammaa yusyrikuun(a)
|
||
"Dan Rabb-mu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka, dan apa yang mereka nyatakan." – (QS.28:69)
|
وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ
|
|
Warabbuka ya'lamu maa tukinnu shuduuruhum wamaa yu'linuun(a)
|
||
"Dan Dialah Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah), melainkan Dia, bagi-Nya-lah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." – (QS.28:70)
|
وَهُوَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الأولَى وَالآخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
|
|
Wahuwallahu laa ilaha ilaa huwa lahul hamdu fiil aula wal-aakhirati walahul hukmu wa-ilaihi turja'uun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus, sampai hari kiamat, siapakah Ilah selain Allah, yang akan (dapat) mendatangkan sinar terang kepadamu. Maka apakah kamu tidak mendengar (firman-Ku)?'." – (QS.28:71)
|
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِضِيَاءٍ أَفَلا تَسْمَعُونَ
|
|
Qul ara-aitum in ja'alallahu 'alaikumullaila sarmadan ila yaumil qiyaamati man ilahun ghairullahi ya'tiikum bidhiyaa-in afalaa tasma'uun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus, sampai hari kiamat, siapakah Ilah selain Allah, yang akan (dapat) mendatangkan malam kepadamu, yang kamu (dapat) beristirahat padanya. Maka apakah kamu tidak memperhatikan (firman-Ku)?'." – (QS.28:72)
|
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ أَفَلا تُبْصِرُونَ
|
|
Qul ara-aitum in ja'alallahu 'alaikumunnahaara sarmadan ila yaumil qiyaamati man ilahun ghairullahi ya'tiikum bilailin taskunuuna fiihi afalaa tubshiruun(a)
|
||
"Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu, dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari), dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." – (QS.28:73)
|
وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
|
|
Wamin rahmatihi ja'ala lakumullaila wannahaara litaskunuu fiihi walitabtaghuu min fadhlihi wala'allakum tasykuruun(a)
|
||
"Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: 'Dimanakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?'." – (QS.28:74)
|
وَيَوْمَ يُنَادِيهِمْ فَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَائِيَ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ
|
|
Wayauma yunaadiihim fayaquulu aina syurakaa-iyal-ladziina kuntum taz'umuun(a)
|
||
"Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (rasul), lalu Kami berkata: 'tunjukkanlah bukti kebenaranmu', maka tahulah mereka, bahwasanya yang hak (benar) itu kepunyaan Allah, dan lenyaplah dari mereka, apa yang dahulunya mereka ada-adakan." – (QS.28:75)
|
وَنَزَعْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا فَقُلْنَا هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ فَعَلِمُوا أَنَّ الْحَقَّ لِلَّهِ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
|
|
Wanaza'naa min kulli ummatin syahiidan faqulnaa haatuu burhaanakum fa'alimuu annal haqqa lillahi wadhalla 'anhum maa kaanuu yaftaruun(a)
|
||
"Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka (kaum Musa), dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta, yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul, oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah), ketika kaumnya berkata kepadanya: 'Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai, orang-orang yang terlalu membanggakan diri'." – (QS.28:76)
|
إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لا تَفْرَحْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ
|
|
Inna qaaruuna kaana min qaumi muusa fabagha 'alaihim waaatainaahu minal kunuuzi maa inna mafaatihahu latanuwu bil 'ushbati uuliil quu-wati idz qaala lahu qaumuhu laa tafrah innallaha laa yuhibbul farihiin(a)
|
||
"Dan carilah, pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain), sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." – (QS.28:77)
|
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
|
|
Waabtaghi fiimaa aataakallahuddaara-aakhirata walaa tansa nashiibaka minaddunyaa wa-ahsin kamaa ahsanallahu ilaika walaa tabghil fasaada fiil ardhi innallaha laa yuhibbul mufsidiin(a)
|
||
"Karun berkata: 'Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku'. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya, yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta?. Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka." – (QS.28:78)
|
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ
|
|
Qaala innamaa uutiituhu 'ala 'ilmin 'indii awalam ya'lam annallaha qad ahlaka min qablihi minal quruuni man huwa asyaddu minhu quu-watan wa-aktsaru jam'an walaa yusalu 'an dzunuubihimul mujrimuun(a)
|
||
"Maka keluarlah Karun kepada kaumnya, dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: 'Semoga kiranya kita mempunyai, seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar'." – (QS.28:79)
|
فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
|
|
Fakharaja 'ala qaumihi fii ziinatihi qaalal-ladziina yuriiduunal hayaataddunyaa yaa laita lanaa mitsla maa uutiya qaaruunu innahu ladzuu hazh-zhin 'azhiimin
|
||
"Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: 'Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar'." – (QS.28:80)
|
وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلا يُلَقَّاهَا إِلا الصَّابِرُونَ
|
|
Waqaalal-ladziina uutuul 'ilma wailakum tsawaabullahi khairun liman aamana wa'amila shaalihan walaa yulaqqaahaa ilaash-shaabiruun(a)
|
||
"Maka Kami benamkan Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun, yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)." – (QS.28:81)
|
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الأرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ
|
|
Fakhasafnaa bihi wabidaarihil ardha famaa kaana lahu min fi-atin yanshuruunahu min duunillahi wamaa kaana minal muntashiriin(a)
|
||
"Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: 'Aduhai, benarlah Allah melapangkan rejeki, bagi siapa yang ia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita, benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)'." – (QS.28:82)
|
وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا مَكَانَهُ بِالأمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَوْلا أَنْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا وَيْكَأَنَّهُ لا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
|
|
Wa-ashbahal-ladziina tamannau makaanahu bil amsi yaquuluuna waikaannallaha yabsuthurrizqa liman yasyaa-u min 'ibaadihi wayaqdiru laulaa an mannallahu 'alainaa lakhasafa binaa waikaannahu laa yuflihul kaafiruun(a)
|
||
"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang, yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa." – (QS.28:83)
|
تِلْكَ الدَّارُ الآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الأرْضِ وَلا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
|
|
Tilkaddaaru-aakhiratu naj'aluhaa lil-ladziina laa yuriiduuna 'uluu-wan fiil ardhi walaa fasaadan wal 'aaqibatu lilmuttaqiin(a)
|
||
"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik, daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan, kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." – (QS.28:84)
|
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِنْهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى الَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ إِلا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Man jaa-a bil hasanati falahu khairun minhaa waman jaa-a bissai-yi-ati falaa yujzaal-ladziina 'amiluussai-yi-aati ilaa maa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Sesungguhnya Yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: 'Rabb-ku mengetahui orang yang membawa petunjuk, dan orang yang dalam kesesatan yang nyata'." – (QS.28:85)
|
إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ مَنْ جَاءَ بِالْهُدَى وَمَنْ هُوَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
|
|
Innal-ladzii faradha 'alaikal quraana laraadduka ila ma'aadin qul rabbii a'lamu man jaa-a bil huda waman huwa fii dhalalin mubiinin
|
||
"Dan kamu (Muhammad) tidak pernah mengharap, agar Al-Qur'an diturunkan kepadamu, tetapi ia diturunkan, karena suatu rahmat yang besar dari Rabb-mu, sebab itu janganlah kamu sekali-kali menjadi penolong bagi orang-orang kafir." – (QS.28:86)
|
وَمَا كُنْتَ تَرْجُو أَنْ يُلْقَى إِلَيْكَ الْكِتَابُ إِلا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُونَنَّ ظَهِيرًا لِلْكَافِرِينَ
|
|
Wamaa kunta tarjuu an yulqa ilaikal kitaabu ilaa rahmatan min rabbika falaa takuunanna zhahiiral(n)-lilkaafiriin(a)
|
||
"Dan janganlah sekali-kali mereka (orang kafir) dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka ke (jalan) Rabb-mu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Rabb." – (QS.28:87)
|
وَلا يَصُدُّنَّكَ عَنْ آيَاتِ اللَّهِ بَعْدَ إِذْ أُنْزِلَتْ إِلَيْكَ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ وَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
|
|
Walaa yashuddunnaka 'an aayaatillahi ba'da idz unzilat ilaika waad'u ila rabbika walaa takuunanna minal musyrikiin(a)
|
||
"Janganlah kamu sembah, di samping (menyembah) Allah, ilah-ilah apapun yang lain. Tidak ada Ilah (yang berhak disembah), melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." – (QS.28:88)
|
وَلا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لا إِلَهَ إِلا هُوَ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلا وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
|
|
Walaa tad'u ma'allahi ilahan aakhara laa ilaha ilaa huwa kullu syai-in haalikun ilaa wajhahu lahul hukmu wa-ilaihi turja'uun(a)
|
0 komentar