Surat Al An’aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An’aam karena di dalamnya disebut kata An’aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Bukti-bukti keesaan Allah serta kesempurnaan sifat-sifatNya; kebenaran kenabian Nabi Muhammad s.a.w.; penyaksian Alla atas kenabian Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Nuh, Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, Harun, Zakaria, Yahya, ‘Isa, Ilayas, Alyasa’, Yunus dan Luth; penegasan tentang adanya risalah dan wahyu serta hari pembalasan dan hari kebangkitan, kepalsuan kepercayaan orang-orang musyrik dan keingkaran mereka terhadap hari kiamat.
2. Hukum-hukum:
Larangan mengikuti adat istiadat yang dibuat-buat oleh kaum Jahiliyah; makanan yang halal dan yang haram; wasiat yang sepuluh dari Al Quran, tentang tauhid keadilan dan hukum-hukum; larangan mencaci maki berhala orang musyrik karena mereka akan membalas dengan mencaci maki Allah.
3. Kisah-kisah
Kisah umat-umat yang menentang rasul-rasul; kisah pengalaman Nabi Muahammad s.a.w. dan para nabi pada umumnya; cerita Nabi Ibrahim a.s. membimbing kaumnya kepada tauhid.
4. Dan lain-lain:
Sikap kepala batu kaum musyrikin, cara seorang nabi memimpin umatnya; bidang-bidang kerasulan dan tugas rasul-rasul; tantangan kaum musyrikin untuk melemahkan rasul; kepercayaan orang-orang musyrik terhadap jin, syaitan dan malaikat; beberapa prinsip keagamaan dan kemasyarakatan; nilai hidup duniawi.
Dalam surat Al An’aam Allah menjelaskan keesaaan dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya, menyatakan kebatalan kepercayaan orang-orang musyrik dengan bantahan-bantahan yang logis dan mudah diterima oleh akal. Hukuman yang berat akan dijatuhkan atas mereka yang berkepala batu menolak kebenaran.
HUBUNGAN SURAT AL AN’AAM DENGAN SURAT AL A’RAAF
- Kedua surat tersebut termasuk di antara 7 surat yang panjang (assab’uththiwaal), keduanya sama-sama emmbicarakan pokok aqidah agama. Dalam surat Al An’aam dikemukakan garis-garis besar aqidah-aqidah itu, sedang surat Al A’raaf menjelaskannya.
- Dalam surat Al An’aam Allah menerangkan asal usul kejadian manusia yaitu dari tanah serta menjelaskan tentang beberapa generasi manusia yang telah dibinasakan Allah, kemudian disinggung pula tentang rasul-rasul dengan menyebut beberapa nama mereka secara garis besarnya, sedang surat Al A’raaf menjelaskannya.
- Pada bahagian terakhir surat Al An’aam, Allah mengatakan bahwa Dia menjadikanmanusia khalifah-khalifah di bumi serta mengangkat derajat sebahagian mereka, maka bagian permulaan surat Al A’raaf Allah mengemukakan penciptaan Adam a.s. dan anak cucunya dan dijadikan-Nya Khalifah di atas bumi begitu juga anak cucunya.
Surat 6: Al-An'aam
(Binatang ternak)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Rabb-mereka." – (QS.6:1)
|
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
|
|
Al-hamdu lillahil-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardha waja'alazh-zhulumaati wannuura tsummal-ladziina kafaruu birabbihim ya'diluun(a)
|
||
"Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukan ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu)." – (QS.6:2)
|
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَى أَجَلا وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ
|
|
Huwal-ladzii khalaqakum min thiinin tsumma qadha ajalaa wa-ajalun musamman 'indahu tsumma antum tamtaruun(a)
|
||
"Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui, apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan, dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan." – (QS.6:3)
|
وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَفِي الأرْضِ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ
|
|
Wahuwallahu fiis-samaawaati wafiil ardhi ya'lamu sirrakum wajahrakum waya'lamu maa taksibuun(a)
|
||
"Dan tak ada satu ayatpun dari ayat-ayat Rabb, sampai pada mereka, melainkan mereka selalu berpaling darinya (mendustakannya)." – (QS.6:4)
|
وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ
|
|
Wamaa ta'tiihim min aayatin min aayaati rabbihim ilaa kaanuu 'anhaa mu'ridhiin(a)
|
||
"Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang hak (Al-Qur'an), tatkala sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka, (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan." – (QS.6:5)
|
فَقَدْ كَذَّبُوا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنْبَاءُ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
|
|
Faqad kadz-dzabuu bil haqqi lammaa jaa-ahum fasaufa ya'tiihim anbaa-u maa kaanuu bihi yastahzi-uun(a)
|
||
"Apakah mereka tidak memperhatikan, berapa banyaknya generasi-generasi yang telah kami binasakan, sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka, dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka, karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan. sesudah mereka, generasi yang lain." – (QS.6:6)
|
أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ مَكَّنَّاهُمْ فِي الأرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَكُمْ وَأَرْسَلْنَا السَّمَاءَ عَلَيْهِمْ مِدْرَارًا وَجَعَلْنَا الأنْهَارَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قَرْنًا آخَرِينَ
|
|
Alam yarau kam ahlaknaa min qablihim min qarnin makkannaahum fiil ardhi maa lam numakkin lakum wa-arsalnaassamaa-a 'alaihim midraaran waja'alnaal anhaara tajrii min tahtihim fa-ahlaknaahum bidzunuubihim wa-ansya'naa min ba'dihim qarnan aakhariin(a)
|
||
"Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang yang kafir itu berkata: 'Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata'." – (QS.6:7)
|
وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَابًا فِي قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ مُبِينٌ
|
|
Walau nazzalnaa 'alaika kitaaban fii qirthaasin falamasuuhu biaidiihim laqaalal-ladziina kafaruu in hadzaa ilaa sihrun mubiinun
|
||
"Dan mereka berkata: 'Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad), seorang malaikat', dan kalau Kami turunkan (kepadanya) seorang malaikat, tentu selesailah urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun)." – (QS.6:8)
|
وَقَالُوا لَوْلا أُنْزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ وَلَوْ أَنْزَلْنَا مَلَكًا لَقُضِيَ الأمْرُ ثُمَّ لا يُنْظَرُونَ
|
|
Waqaaluuu laulaa unzila 'alaihi malakun walau anzalnaa malakan laqudhiyal amru tsumma laa yunzharuun(a)
|
||
"Dan kalau Kami jadikan rasul itu (dari) malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki, dan (jika Kami jadikan dia berupa laki-laki), Kami pun akan jadikan mereka tetap ragu, sebagaimana kini mereka ragu." – (QS.6:9)
|
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ
|
|
Walau ja'alnaahu malakan laja'alnaahu rajulaa walalabasnaa 'alaihim maa yalbisuun(a)
|
||
"Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka, balasan (azab) olok-olokkan mereka." – (QS.6:10)
|
وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
|
|
Walaqadiistuhzi-a birusulin min qablika fahaaqa biil-ladziina sakhiruu minhum maa kaanuu bihi yastahzi-uun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah, bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu'." – (QS.6:11)
|
قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ ثُمَّ انْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
|
|
Qul siiruu fiil ardhi tsummaanzhuruu kaifa kaana 'aaqibatul mukadz-dzibiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?'. Katakanlah: 'Kepunyaan Allah'. Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat, yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman." – (QS.6:12)
|
قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ قُلْ لِلَّهِ كَتَبَ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لا رَيْبَ فِيهِ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ
|
|
Qul liman maa fiis-samaawaati wal ardhi qul lillahi kataba 'ala nafsihirrahmata layajma'annakum ila yaumil qiyaamati laa raiba fiihil-ladziina khasiruu anfusahum fahum laa yu'minuun(a)
|
||
"Dan kepunyaan Allah-lah, segala yang ada pada malam dan siang hari. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.6:13)
|
وَلَهُ مَا سَكَنَ فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
|
|
Walahu maa sakana fiillaili wannahaari wahuwassamii'ul 'aliim(u)
|
||
"Katakanlah: 'Apakah akan aku jadikan pelindung selain daripada Allah, yang menjadikan langit dan bumi?, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan'. Katakanlah: 'Sesungguhnya aku diperintah, supaya aku menjadi, orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah)." – (QS.6:14)
|
قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلا يُطْعَمُ قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ وَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
|
|
Qul aghairallahi attakhidzu walii-yan faathiris-samaawaati wal ardhi wahuwa yuth'imu walaa yuth'amu qul innii umirtu an akuuna au-wala man aslama walaa takuunanna minal musyrikiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabb-ku." – (QS.6:15)
|
قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
|
|
Qul innii akhaafu in 'ashaitu rabbii 'adzaaba yaumin 'azhiimin
|
||
"Barangsiapa yang dijauhkan azab darinya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata." – (QS.6:16)
|
مَنْ يُصْرَفْ عَنْهُ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمَهُ وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ
|
|
Man yushraf 'anhu yauma-idzin faqad rahimahu wadzalikal fauzul mubiin(u)
|
||
"Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya, selain Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Dan Dialah yang berkuasa, atas sekalian hamba-hamba-Nya." – (QS.6:17)
|
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Wa-in yamsaskallahu bidhurrin falaa kaasyifa lahu ilaa huwa wa-in yamsaska bikhairin fahuwa 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Dan Dialah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui." – (QS.6:18)
|
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
|
|
Wahuwal qaahiru fauqa 'ibaadihi wahuwal hakiimul khabiir(u)
|
||
"Katakanlah: 'Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?'. Katakanlah: 'Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu'. Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku, supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu, dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur'an (kepadanya). 'Apakah sesungguhnya kamu mengakui, bahwa ada ilah-ilah yang lain disamping Allah?'. Katakanlah: 'Aku tidak mengakui'. Katakanlah: 'Sesungguhnya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan sesungguhnya, aku berlepas diri, dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)'." – (QS.6:19)
|
قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لأنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَى قُلْ لا أَشْهَدُ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
|
|
Qul ai-yu syai-in akbaru syahaadatan qulillahu syahiidun bainii wabainakum wa-uuhiya ilai-ya hadzaal quraanu andzirakum bihi waman balagha a-innakum latasyhaduuna anna ma'allahi aalihatan ukhra qul laa asyhadu qul innamaa huwa ilahun waahidun wa-innanii bariyun mimmaa tusyrikuun(a)
|
||
"Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad), seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka tidak beriman (kepada Allah)." – (QS.6:20)
|
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ
|
|
Al-ladziina aatainaahumul kitaaba ya'rifuunahu kamaa ya'rifuuna abnaa-ahumul-ladziina khasiruu anfusahum fahum laa yu'minuun(a)
|
||
"Dan siapakah yang lebih (ter)aniaya, daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap (tentang) Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu, tidak mendapat keberuntungan." – (QS.6:21)
|
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
|
|
Waman azhlamu mimmaniiftara 'alallahi kadziban au kadz-dzaba biaayaatihi innahu laa yuflihuzh-zhaalimuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: 'Di manakah sembahan-sembahan kamu, yang dahulu kamu katakan (sekutu sekutu Kami)'." – (QS.6:22)
|
وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا أَيْنَ شُرَكَاؤُكُمُ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ
|
|
Wayauma nahsyuruhum jamii'an tsumma naquulu lil-ladziina asyrakuu aina syurakaa'ukumul-ladziina kuntum taz'umuun(a)
|
||
"Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: 'Demi Allah, Rabb-kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah'." – (QS.6:23)
|
ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ إِلا أَنْ قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ
|
|
Tsumma lam takun fitnatuhum ilaa an qaaluuu wallahi rabbinaa maa kunnaa musyrikiin(a)
|
||
"Lihatlah, bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri, dan hilanglah dari mereka sembahan-sembahan, yang dahulu mereka ada-adakan." – (QS.6:24)
|
انْظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
|
|
Anzhur kaifa kadzabuu 'ala anfusihim wadhalla 'anhum maa kaanuu yaftaruun(a)
|
||
"Dan di antara mereka, ada orang yang mendengarkan (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jika pun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu, untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: 'Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah, dongengan orang-orang dahulu'." – (QS.6:25)
|
وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لا يُؤْمِنُوا بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ
|
|
Waminhum man yastami'u ilaika waja'alnaa 'ala quluubihim akinnatan an yafqahuuhu wafii aadzaanihim waqran wa-in yarau kulla aayatin laa yu'minuu bihaa hatta idzaa jaa-uuka yujaadiluunaka yaquulul-ladziina kafaruu in hadzaa ilaa asaathiirul au-waliin(a)
|
||
"Mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Qur'an, dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari." – (QS.6:26)
|
وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْأَوْنَ عَنْهُ وَإِنْ يُهْلِكُونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
|
|
Wahum yanhauna 'anhu wayanauna 'anhu wa-in yuhlikuuna ilaa anfusahum wamaa yasy'uruun(a)
|
||
"Dan jika kamu (Muhammad) melihat, ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: 'Kiranya kami dikembalikan (ke dunia), dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb-kami, serta menjadi orang-orang yang beriman'. (tentulah kami melihat, suatu peristiwa yang mengharukan)." – (QS.6:27)
|
وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
|
|
Walau tara idz wuqifuu 'alannaari faqaaluuu yaa laitanaa nuraddu walaa nukadz-dziba biaayaati rabbinaa wanakuuna minal mu'miniin(a)
|
||
"Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka, kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali, kepada apa yang mereka telah dilarang (untuk) mengerjakannya. Dan sesungguhnya, mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka." – (QS.6:28)
|
بَلْ بَدَا لَهُمْ مَا كَانُوا يُخْفُونَ مِنْ قَبْلُ وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
|
|
Bal badaa lahum maa kaanuu yukhfuuna min qablu walau rudduu la'aaduu limaa nuhuu 'anhu wa-innahum lakaadzibuun(a)
|
||
"Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): 'Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan." – (QS.6:29)
|
وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
|
|
Waqaaluuu in hiya ilaa hayaatunaaddunyaa wamaa nahnu bimab'uutsiin(a)
|
||
"Dan seandainya kamu melihat, ketika mereka dihadapkan kepada Rabb-nya, (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: 'Bukankah (kebangkitan) itu benar'. Mereka menjawab: 'Sungguh benar, demi Rabb-kami'. Berfirman Allah: 'Karena itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu mengingkari(nya)'." – (QS.6:30)
|
وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى رَبِّهِمْ قَالَ أَلَيْسَ هَذَا بِالْحَقِّ قَالُوا بَلَى وَرَبِّنَا قَالَ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ
|
|
Walau tara idz wuqifuu 'ala rabbihim qaala alaisa hadzaa bil haqqi qaaluuu bala warabbinaa qaala fadzuuquul 'adzaaba bimaa kuntum takfuruun(a)
|
||
"Sungguh telah rugilah orang-orang yang telah mendustakan pertemuan mereka dengan Allah; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: 'Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!', sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu." – (QS.6:31)
|
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَى مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَى ظُهُورِهِمْ أَلا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
|
|
Qad khasiral-ladziina kadz-dzabuu biliqaa-illahi hatta idzaa jaa-athumussaa'atu baghtatan qaaluuu yaa hasratanaa 'ala maa farrathnaa fiihaa wahum yahmiluuna auzaarahum 'ala zhuhuurihim alaa saa-a maa yaziruun(a)
|
||
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain daripada main-main dan senda-gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya!." – (QS.6:32)
|
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
|
|
Wamaal hayaatud-dunyaa ilaa la'ibun walahwun wala-ddaaru-aakhiratu khairul(n)-lil-ladziina yattaquuna afalaa ta'qiluun(a)
|
||
"Sesungguhnya Kami mengetahui, bahwasanya apa yang mereka katakan itu, menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah." – (QS.6:33)
|
قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
|
|
Qad na'lamu innahu layahzunukal-ladzii yaquuluuna fa-innahum laa yukadz-dzibuunaka walakinnazh-zhaalimiina biaayaatillahi yajhaduun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan, dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka. Tak ada seorangpun, yang dapat mengubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya, telah datang kepadamu, sebagian dari berita rasul-rasul itu." – (QS.6:34)
|
وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ
|
|
Walaqad kudz-dzibat rusulun min qablika fashabaruu 'ala maa kudz-dzibuu wa-uudzuu hatta ataahum nashrunaa walaa mubaddila likalimaatillahi walaqad jaa-aka min nabail mursaliin(a)
|
||
"Dan jika perpalingan mereka (darimu), terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat melihat lubang di bumi atau tangga ke langit, lalu kamu dapat mendatangkan mu'jizat kepada mereka, (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua, dalam petunjuk, sebab itu, janganlah kamu sekali-kali, termasuk orang-orang yang jahil." – (QS.6:35)
|
وَإِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ إِعْرَاضُهُمْ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَبْتَغِيَ نَفَقًا فِي الأرْضِ أَوْ سُلَّمًا فِي السَّمَاءِ فَتَأْتِيَهُمْ بِآيَةٍ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدَى فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ
|
|
Wa-in kaana kabura 'alaika i'raadhuhum fa-iniistatha'ta an tabtaghiya nafaqan fiil ardhi au sullaman fiissamaa-i fata'tiyahum biaayatin walau syaa-allahu lajama'ahum 'alal huda falaa takuunanna minal jaahiliin(a)
|
||
"Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati, akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya-lah mereka dikembalikan." – (QS.6:36)
|
إِنَّمَا يَسْتَجِيبُ الَّذِينَ يَسْمَعُونَ وَالْمَوْتَى يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ ثُمَّ إِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
|
|
Innamaa yastajiibul-ladziina yasma'uuna wal mauta yab'atsuhumullahu tsumma ilaihi yurja'uun(a)
|
||
"Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: 'Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mu'jizat dari Rabb-nya?': Katakanlah: 'Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mu'jizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui'." – (QS.6:37)
|
وَقَالُوا لَوْلا نُزِّلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ قُلْ إِنَّ اللَّهَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنَزِّلَ آيَةً وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ
|
|
Waqaaluuu laulaa nuzzila 'alaihi aayatun min rabbihi qul innallaha qaadirun 'ala an yunazzila aayatan walakinna aktsarahum laa ya'lamuun(a)
|
||
"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi, dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami apakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Rabb-lah mereka dihimpunkan." – (QS.6:38)
|
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ وَلا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
|
|
Wamaa min daabbatin fiil ardhi walaa thaa-irin yathiiru bijanaahaihi ilaa umamun amtsaalukum maa farrathnaa fiil kitaabi min syai-in tsumma ila rabbihim yuhsyaruun(a)
|
||
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, adalah pekak, bisu, dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah, (untuk mendapat petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus." – (QS.6:39)
|
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا صُمٌّ وَبُكْمٌ فِي الظُّلُمَاتِ مَنْ يَشَأِ اللَّهُ يُضْلِلْهُ وَمَنْ يَشَأْ يَجْعَلْهُ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
|
|
Waal-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa shummun wabukmun fiizh-zhulumaati man yasyai allahu yudhlilhu waman yasya' yaj'alhu 'ala shiraathin mustaqiimin
|
||
"Katakanlah: 'Terangkanlah kepadaku, jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang kepadamu hari kiamat, apakah kamu (tetap) menyeru (ilah) selain Allah, jika kamu (memang) orang-orang yang benar!'." – (QS.6:40)
|
قُلْ أَرَأَيْتَكُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُ اللَّهِ أَوْ أَتَتْكُمُ السَّاعَةُ أَغَيْرَ اللَّهِ تَدْعُونَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Qul ara-aitakum in ataakum 'adzaabullahi au atatkumussaa'atu aghairallahi tad'uuna in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"(Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya, yang karenanya kamu berdo'a kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan kamu meninggalkan sembahan-sembahan, yang kamu sekutukan (dengan Allah)." – (QS.6:41)
|
بَلْ إِيَّاهُ تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُونَ
|
|
Bal ii-yaahu tad'uuna fayaksyifu maa tad'uuna ilaihi in syaa-a watansauna maa tusyrikuun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus (rasul-rasul), kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah), dengan tunduk merendahkan diri." – (QS.6:42)
|
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
|
|
Walaqad arsalnaa ila umamin min qablika fa-akhadznaahum bil ba'saa-i wadh-dharraa-i la'allahum yatadharra'uun(a)
|
||
"Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah), dengan tunduk merendahkan diri, ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka, kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan." – (QS.6:43)
|
فَلَوْلا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Falaulaa idz jaa-ahum ba'sunaa tadharra'uu walakin qasat quluubuhum wazai-yana lahumusy-syaithaanu maa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus-asa." – (QS.6:44)
|
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
|
|
Falammaa nasuu maa dzukkiruu bihi fatahnaa 'alaihim abwaaba kulli syai-in hatta idzaa farihuu bimaa uutuu akhadznaahum baghtatan fa-idzaa hum mublisuun(a)
|
||
"Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam." – (QS.6:45)
|
فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
|
|
Faquthi'a daabirul qaumil-ladziina zhalamuu wal hamdu lillahi rabbil 'aalamiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Terangkanlah kepadaku, jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan, serta menutupi hatimu, siapakah ilah selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu'. Perhatikanlah, bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga)." – (QS.6:46)
|
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللَّهُ سَمْعَكُمْ وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَى قُلُوبِكُمْ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِهِ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُونَ
|
|
Qul ara-aitum in akhadzallahu sam'akum wa-abshaarakum wakhatama 'ala quluubikum man ilahun ghairullahi ya'tiikum bihiinzhur kaifa nusharrifuaayaati tsumma hum yashdifuun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Terangkanlah kepadaku, jika datang siksaan Allah kepadamu, dengan sekonyong-konyong atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah), selain orang-orang yang zalim'." – (QS.6:47)
|
قُلْ أَرَأَيْتَكُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُ اللَّهِ بَغْتَةً أَوْ جَهْرَةً هَلْ يُهْلَكُ إِلا الْقَوْمُ الظَّالِمُونَ
|
|
Qul ara-aitakum in ataakum 'adzaabullahi baghtatan au jahratan hal yuhlaku ilaal qaumuzh-zhaalimuun(a)
|
||
"Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu, melainkan untuk memberi khabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekuatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.6:48)
|
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Wamaa nursilul mursaliina ilaa mubasy-syiriina wamundziriina faman aamana wa-ashlaha falaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, mereka akan ditimpa siksa, disebabkan mereka selalu berbuat fasik." – (QS.6:49)
|
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا يَمَسُّهُمُ الْعَذَابُ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
|
|
Waal-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa yamassuhumul 'adzaabu bimaa kaanuu yafsuquun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib, dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu, bahwa aku ini malaikat. Aku tidak mengikuti, kecuali apa yang telah diwahyukan kepadaku'. Katakanlah: 'Apakah sama orang yang buta, dengan orang yang melihat'. Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)." – (QS.6:50)
|
قُلْ لا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلا مَا يُوحَى إِلَيَّ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأعْمَى وَالْبَصِيرُ أَفَلا تَتَفَكَّرُونَ
|
|
Qul laa aquulu lakum 'indii khazaa-inullahi walaa a'lamul ghaiba walaa aquulu lakum innii malakun in attabi'u ilaa maa yuuha ilai-ya qul hal yastawiil a'ma wal bashiiru afalaa tatafakkaruun(a)
|
||
"Dan berilah peringatan, dengan apa yang diwahyukan itu, kepada orang-orang yang takut, akan dihimpunkan kepada Rabb-nya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung, dan pemberi syafaatpun selain daripada Allah, agar mereka bertaqwa." – (QS.6:51)
|
وَأَنْذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِنْ دُونِهِ وَلِيٌّ وَلا شَفِيعٌ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
|
|
Wa-andzir bihil-ladziina yakhaafuuna an yuhsyaruu ila rabbihim laisa lahum min duunihi walii-yun walaa syafii'un la'allahum yattaquun(a)
|
||
"Dan janganlah kamu mengusir, orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi hari dan petang hari, sedang mereka menghendaki keredhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun, terhadap perbuatan mereka, dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun, terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim." – (QS.6:52)
|
وَلا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظَّالِمِينَ
|
|
Walaa tathrudil-ladziina yad'uuna rabbahum bil ghadaati wal 'asyii-yi yuriiduuna wajhahu maa 'alaika min hisaabihim min syai-in wamaa min hisaabika 'alaihim min syai-in fatathrudahum fatakuuna minazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan demikianlah, telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya), dengan sebagian mereka (orang-orang yang miskin), supaya (orang-orang yang kaya) berkata: 'Orang-orang semacam inikah di antara kita, yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka', (Allah berfirman): 'Tidakkah Allah lebih mengetahui, tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)'." – (QS.6:53)
|
وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِيَقُولُوا أَهَؤُلاءِ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِينَ
|
|
Wakadzalika fatannaa ba'dhahum biba'dhin liyaquuluu aha'ulaa-i mannallahu 'alaihim min baininaa alaisallahu bia'lama bisy-syaakiriin(a)
|
||
"Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu, datang kepadamu, maka katakanlah: 'Salaamun'alaikum'. Rabb-mu telah menetapkan atas diri-Nya, kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu, lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya, dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.6:54)
|
وَإِذَا جَاءَكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِنَا فَقُلْ سَلامٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ أَنَّهُ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Wa-idzaa jaa-akal-ladziina yu'minuuna biaayaatinaa faqul salaamun 'alaikum kataba rabbukum 'ala nafsihirrahmata annahu man 'amila minkum suu-an bijahaalatin tsumma taaba min ba'dihi wa-ashlaha fa-annahu ghafuurun rahiimun
|
||
"Dan demikianlah Kami menerangkan ayat-ayat Al-Qur'an. (supaya jelas jalan orang-orang yang shaleh), dan supaya jelas (pula), jalan orang-orang yang berdosa." – (QS.6:55)
|
وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ
|
|
Wakadzalika nufash-shiluaayaati walitastabiina sabiilul mujrimiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Sesungguhnya aku dilarang menyembah ilah-ilah yang kamu sembah selain Allah'. Katakanlah: 'Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku, jika berbuat demikian, dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk'." – (QS.6:56)
|
قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قُلْ لا أَتَّبِعُ أَهْوَاءَكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
|
|
Qul innii nuhiitu an a'budal-ladziina tad'uuna min duunillahi qul laa attabi'u ahwaa-akum qad dhalaltu idzan wamaa anaa minal muhtadiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Sesungguhnya aku (berada) di atas hujjah yang nyata, (Al-Qur'an) dari Rabb-ku, sedang kamu mendustakannya. Bukanlah wewenangku (untuk menurunkan azab), yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya, dan Dia pemberi keputusan yang paling baik." – (QS.6:57)
|
قُلْ إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَكَذَّبْتُمْ بِهِ مَا عِنْدِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ
|
|
Qul innii 'ala bai-yinatin min rabbii wakadz-dzabtum bihi maa 'indii maa tasta'jiluuna bihi inil hukmu ilaa lillahi yaqush-shul haqqa wahuwa khairul faashiliin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Kalau sekiranya ada padaku, apa (azab) yang kamu minta, supaya disegerakan kedatangannya, tentu telah diselesaikan Allah, urusan yang ada antara aku dan Kamu. Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang zalim." – (QS.6:58)
|
قُلْ لَوْ أَنَّ عِنْدِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ لَقُضِيَ الأمْرُ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالظَّالِمِينَ
|
|
Qul lau anna 'indii maa tasta'jiluuna bihi laqudhiyal amru bainii wabainakum wallahu a'lamu bizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan pada sisi Allah-lah, kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya, kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." – (QS.6:59)
|
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لا يَعْلَمُهَا إِلا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلا يَعْلَمُهَا وَلا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأرْضِ وَلا رَطْبٍ وَلا يَابِسٍ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
|
|
Wa'indahu mafaatihul ghaibi laa ya'lamuhaa ilaa huwa waya'lamu maa fiil barri wal bahri wamaa tasquthu min waraqatin ilaa ya'lamuhaa walaa habbatin fii zhulumaatil ardhi walaa rathbin walaa yaabisin ilaa fii kitaabin mubiinin
|
||
"Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari, dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu), yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu, apa yang dahulu kamu kerjakan." – (QS.6:60)
|
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
|
|
Wahuwal-ladzii yatawaffaakum billaili waya'lamu maa jarahtum binnahaari tsumma yab'atsukum fiihi liyuqdha ajalun musamman tsumma ilaihi marji'ukum tsumma yunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluun(a)
|
||
"Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi, atas semua hamba-Nya, dan diutusnya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian, kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajiban-nya." – (QS.6:61)
|
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لا يُفَرِّطُونَ
|
|
Wahuwal qaahiru fauqa 'ibaadihi wayursilu 'alaikum hafazhatan hatta idzaa jaa-a ahadakumul mautu tawaffathu rusulunaa wahum laa yufarrithuun(a)
|
||
"Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat." – (QS.6:62)
|
ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلاهُمُ الْحَقِّ أَلا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ
|
|
Tsumma rudduu ilallahi maulaahumul haqqi alaa lahul hukmu wahuwa asra'ul haasibiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu, dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdo'a kepada-Nya dengan merendahkan diri, dan dengan suara yang lembut, (dengan mengatakan): 'Sesungguhnya, jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur''." – (QS.6:63)
|
قُلْ مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَئِنْ أَنْجَانَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
|
|
Qul man yunajjiikum min zhulumaatil barri wal bahri tad'uunahu tadharru'an wakhufyatan la-in anjaanaa min hadzihi lanakuunanna minasy-syaakiriin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu, dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya'." – (QS.6:64)
|
قُلِ اللَّهُ يُنَجِّيكُمْ مِنْهَا وَمِنْ كُلِّ كَرْبٍ ثُمَّ أَنْتُمْ تُشْرِكُونَ
|
|
Qulillahu yunajjiikum minhaa wamin kulli karbin tsumma antum tusyrikuun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada (sebagian) kamu kepada keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami, silih berganti, agar mereka memahami(nya)." – (QS.6:65)
|
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ
|
|
Qul huwal qaadiru 'ala an yab'atsa 'alaikum 'adzaaban min fauqikum au min tahti arjulikum au yalbisakum syiya'an wayudziiqa ba'dhakum ba'sa ba'dhin anzhur kaifa nusharrifuaayaati la'allahum yafqahuun(a)
|
||
"Dan kaummu mendustakannya (azab), padahal azab itu benar adanya. Katakanlah: 'Aku ini bukan orang yang diserahi (untuk) mengurus urusanmu'." – (QS.6:66)
|
وَكَذَّبَ بِهِ قَوْمُكَ وَهُوَ الْحَقُّ قُلْ لَسْتُ عَلَيْكُمْ بِوَكِيلٍ
|
|
Wakadz-dzaba bihi qaumuka wahuwal haqqu qul lastu 'alaikum biwakiilin
|
||
"Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul), ada (waktu) terjadinya, dan kelak kamu akan mengetahui." – (QS.6:67)
|
لِكُلِّ نَبَإٍ مُسْتَقَرٌّ وَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
|
|
Likulli naba-in mustaqarrun wasaufa ta'lamuun(a)
|
||
"Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka, sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu. sesudah teringat (kembali)." – (QS.6:68)
|
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
|
|
Wa-idzaa ra-aital-ladziina yakhuudhuuna fii aayaatinaa fa-a'ridh 'anhum hatta yakhuudhuu fii hadiitsin ghairihi wa-immaa yunsiyannakasy-syaithaanu falaa taq'ud ba'dadz-dzikra ma'al qaumizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan tidak ada pertanggungan-jawab sedikitpun atas orang-orang yang bertaqwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan, agar mereka bertaqwa." – (QS.6:69)
|
وَمَا عَلَى الَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍ وَلَكِنْ ذِكْرَى لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
|
|
Wamaa 'alaal-ladziina yattaquuna min hisaabihim min syai-in walakin dzikra la'allahum yattaquun(a)
|
||
"Dan tinggalkanlah orang-orang, yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda-gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an itu, agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung, dan tidak (pula) pemberi syafaat selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu darinya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman, dari air yang sedang mendidih, dan azab yang pedih, disebabkan kekafiran mereka dahulu." – (QS.6:70)
|
وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهِ أَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيٌّ وَلا شَفِيعٌ وَإِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لا يُؤْخَذْ مِنْهَا أُولَئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ
|
|
Wadzaril-ladziina-attakhadzuu diinahum la'iban walahwan wagharrathumul hayaatud-dunyaa wadzakkir bihi an tubsala nafsun bimaa kasabat laisa lahaa min duunillahi walii-yun walaa syafii'un wa-in ta'dil kulla 'adlin laa yu'khadz minhaa uula-ikal-ladziina ubsiluu bimaa kasabuu lahum syaraabun min hamiimin wa'adzaabun aliimun bimaa kaanuu yakfuruun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita. dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita. dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang. sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan. di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan (dari orang-orang beriman), yang memanggilnya kepada jalan yang lurus. (dengan mengatakan): 'Marilah ikuti kami'. Katakanlah: 'Sesungguhnya petunjuk Allah itulah, (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh, agar menyerahkan diri kepada Rabb semesta alam," – (QS.6:71)
|
قُلْ أَنَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَنْفَعُنَا وَلا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلَى أَعْقَابِنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا اللَّهُ كَالَّذِي اسْتَهْوَتْهُ الشَّيَاطِينُ فِي الأرْضِ حَيْرَانَ لَهُ أَصْحَابٌ يَدْعُونَهُ إِلَى الْهُدَى ائْتِنَا قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَأُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
|
|
Qul anad'uu min duunillahi maa laa yanfa'unaa walaa yadhurrunaa wanuraddu 'ala a'qaabinaa ba'da idz hadaanaallahu kaal-ladziiistahwathusy-syayaathiinu fiil ardhi hairaana lahu ashhaabun yad'uunahu ilal hudaa-atinaa qul inna hudallahi huwal huda wa-umirnaa linuslima lirabbil 'aalamiin(a)
|
||
"dan agar mendirikan shalat, serta bertaqwa kepada-Nya', dan Dialah Rabb Yang kepada-Nya-lah, kamu akan dihimpunkan." – (QS.6:72)
|
وَأَنْ أَقِيمُوا الصَّلاةَ وَاتَّقُوهُ وَهُوَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
|
|
Wa-an aqiimuush-shalaata waattaquuhu wahuwal-ladzii ilaihi tuhsyaruun(a)
|
||
"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: 'Jadilah, lalu jadilah', dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang tampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui." – (QS.6:73)
|
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِالْحَقِّ وَيَوْمَ يَقُولُ كُنْ فَيَكُونُ قَوْلُهُ الْحَقُّ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
|
|
Wahuwal-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardha bil haqqi wayauma yaquulu kun fayakuunu qauluhul haqqu walahul mulku yauma yunfakhu fiish-shuuri 'aalimul ghaibi wasy-syahaadati wahuwal hakiimul khabiir(u)
|
||
"Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar: 'Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai ilah-ilah. Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu, dalam kesesatan yang nyata'." – (QS.6:74)
|
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لأبِيهِ آزَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا آلِهَةً إِنِّي أَرَاكَ وَقَوْمَكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
|
|
Wa-idz qaala ibraahiimu abiihi aazara atattakhidzu ashnaaman aalihatan innii araaka waqaumaka fii dhalalin mubiinin
|
||
"Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan (Kami memperlihatkannya), agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin." – (QS.6:75)
|
وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ
|
|
Wakadzalika nurii ibraahiima malakuutas-samaawaati wal ardhi waliyakuuna minal muuqiniin(a)
|
||
"Ketika malam menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang, (lalu) dia berkata: 'Inilah Rabb-ku'. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam, dia berkata: 'Saya tidak suka kepada yang tenggelam'." – (QS.6:76)
|
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لا أُحِبُّ الآفِلِينَ
|
|
Falammaa janna 'alaihillailu raa kaukaban qaala hadzaa rabbii falammaa afala qaala laa uhibbuaafiliin(a)
|
||
"Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit, dia berkata: 'Inilah Rabb-ku'. Tetapi setelah bulan itu tenggelam, dia berkata: 'Sesungguhnya, jika Rabb-ku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat'." – (QS.6:77)
|
فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لأكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ
|
|
Falammaa raal qamara baazighan qaala hadzaa rabbii falammaa afala qaala la-in lam yahdinii rabbii akuunanna minal qaumidh-dhaalliin(a)
|
||
"Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: 'Inilah Rabb-ku, ini yang lebih besar', maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: 'Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri, dari apa yang kamu persekutukan." – (QS.6:78)
|
فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي هَذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
|
|
Falammaa raasy-syamsa baazighatan qaala hadzaa rabbii hadzaa akbaru falammaa afalat qaala yaa qaumi innii bariyun mimmaa tusyrikuun(a)
|
||
"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku, kepada (Rabb) yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan-Nya." – (QS.6:79)
|
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
|
|
Innii wajjahtu wajhiya lil-ladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifan wamaa anaa minal musyrikiin(a)
|
||
"Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: 'Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku. Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan, yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di waktu Rabb-ku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Rabb-ku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (darinya)." – (QS.6:80)
|
وَحَاجَّهُ قَوْمُهُ قَالَ أَتُحَاجُّونِّي فِي اللَّهِ وَقَدْ هَدَانِي وَلا أَخَافُ مَا تُشْرِكُونَ بِهِ إِلا أَنْ يَشَاءَ رَبِّي شَيْئًا وَسِعَ رَبِّي كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا أَفَلا تَتَذَكَّرُونَ
|
|
Wahaajjahu qaumuhu qaala atuhaajjuunnii fiillahi waqad hadaanii walaa akhaafu maa tusyrikuuna bihi ilaa an yasyaa-a rabbii syai-an wasi'a rabbii kulla syai-in 'ilman afalaa tatadzakkaruun(a)
|
||
"Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan, yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah, dengan sembahan-sembahan(mu itu), yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu, untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu, yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui'." – (QS.6:81)
|
وَكَيْفَ أَخَافُ مَا أَشْرَكْتُمْ وَلا تَخَافُونَ أَنَّكُمْ أَشْرَكْتُمْ بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا فَأَيُّ الْفَرِيقَيْنِ أَحَقُّ بِالأمْنِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Wakaifa akhaafu maa asyraktum walaa takhaafuuna annakum asyraktum billahi maa lam yunazzil bihi 'alaikum sulthaanan fa-ai-yul fariiqaini ahaqqu bil amni in kuntum ta'lamuun(a)
|
||
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka, dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan, dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." – (QS.6:82)
|
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
|
|
Al-ladziina aamanuu walam yalbisuu iimaanahum bizhulmin uula-ika lahumul amnu wahum muhtaduun(a)
|
||
"Dan itulah hujjah Kami, yang Kami berikan kepada Ibrahim, untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan, siapa yang Kami kehendaki, beberapa derajat. Sesungguhnya Rabb-mu Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui." – (QS.6:83)
|
وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَى قَوْمِهِ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
|
|
Watilka hujjatunaa aatainaahaa ibraahiima 'ala qaumihi narfa'u darajaatin man nasyaa-u inna rabbaka hakiimun 'aliimun
|
||
"Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya (Ibrahim). Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu, (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebagian dari keturunannya (Nuh), yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan, kepada orang-orang yang berbuat baik," – (QS.6:84)
|
وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ كُلا هَدَيْنَا وَنُوحًا هَدَيْنَا مِنْ قَبْلُ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِ دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَى وَهَارُونَ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
|
|
Wawahabnaa lahu ishaaqa waya'quuba kulaa hadainaa wanuuhan hadainaa min qablu wamin dzurrii-yatihi daawuda wasulaimaana wa-ai-yuuba wayuusufa wamuusa wahaaruuna wakadzalika najziil muhsiniin(a)
|
||
"dan Zakaria, Yahya, 'Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shaleh," – (QS.6:85)
|
وَزَكَرِيَّا وَيَحْيَى وَعِيسَى وَإِلْيَاسَ كُلٌّ مِنَ الصَّالِحِينَ
|
|
Wazakarii-yaa wayahya wa'iisa wa-ilyaasa kullun minash-shaalihiin(a)
|
||
"dan Ismail, Ilyasa', Yunus, dan Luth, masing-masingnya Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)," – (QS.6:86)
|
وَإِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطًا وَكُلا فَضَّلْنَا عَلَى الْعَالَمِينَ
|
|
Wa-ismaa'iila wal yasa'a wayuunusa waluuthan wakulaa fadh-dhalnaa 'alal 'aalamiin(a)
|
||
"(dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka, (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul), dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus." – (QS.6:87)
|
وَمِنْ آبَائِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَإِخْوَانِهِمْ وَاجْتَبَيْنَاهُمْ وَهَدَيْنَاهُمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
|
|
Wamin aabaa-ihim wadzurrii-yaatihim wa-ikhwaanihim waajtabainaahum wahadainaahum ila shiraathin mustaqiimin
|
||
"Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk, kepada siapa yang dikehendaki-Nya, di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka, amalan yang telah mereka kerjakan." – (QS.6:88)
|
ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Dzalika hudallahi yahdii bihi man yasyaa-u min 'ibaadihi walau asyrakuu lahabitha 'anhum maa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka kitab, hikmah (pemahaman agama) dan kenabian. Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya (yang tiga macam itu), maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak mengingkari-nya." – (QS.6:89)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ فَإِنْ يَكْفُرْ بِهَا هَؤُلاءِ فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا قَوْمًا لَيْسُوا بِهَا بِكَافِرِينَ
|
|
Uula-ikal-ladziina aatainaahumul kitaaba wal hukma wannubuu-wata fa-in yakfur bihaa ha'ulaa-i faqad wakkalnaa bihaa qauman laisuu bihaa bikaafiriin(a)
|
||
"Mereka itulah, orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: 'Aku tidak meminta upah kepadamu, dalam menyampaikan (Al-Qur'an)'. Al-Qur'an itu tidak lain, hanyalah peringatan untuk segala umat." – (QS.6:90)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهِ قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرَى لِلْعَالَمِينَ
|
|
Uula-ikal-ladziina hadallahu fabihudaa-humuuqtadihi qul laa asalukum 'alaihi ajran in huwa ilaa dzikra lil'aalamiin(a)
|
||
"Dan mereka tidak menghormati Allah, dengan penghormatan semestinya, di waktu mereka berkata: 'Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia'. Katakanlah: 'Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat), yang dibawa oleh Musa, sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu, lembaran-lembaran kertas yang bercerai berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu, apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)'. Katakanlah: 'Allah-lah (yang menurunkannya)', kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al-Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatan-nya." – (QS.6:91)
|
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ قُلْ مَنْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَى نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوا أَنْتُمْ وَلا آبَاؤُكُمْ قُلِ اللَّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ
|
|
Wamaa qadaruullaha haqqa qadrihi idz qaaluuu maa anzalallahu 'ala basyarin min syai-in qul man anzalal kitaabal-ladzii jaa-a bihi muusa nuuran wahudan li-nnaasi taj'aluunahu qaraathiisa tubduunahaa watukhfuuna katsiiran wa'ullimtum maa lam ta'lamuu antum walaa aabaa'ukum qulillahu tsumma dzarhum fii khaudhihim yal'abuun(a)
|
||
"Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan, yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya, dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah), dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat, tentu beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan mereka selalu memelihara shalatnya." – (QS.6:92)
|
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَهُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
|
|
Wahadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun mushaddiqul-ladzii baina yadaihi walitundzira ummal qura waman haulahaa waal-ladziina yu'minuuna bil-aakhirati yu'minuuna bihi wahum 'ala shalaatihim yuhaafizhuun(a)
|
||
"Dan siapakah yang lebih zalim, daripada orang yang mengadakan kedustaan terhadap (tentang) Allah, atau yang berkata: 'Telah diwahyukan kepada saya', padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: 'Saya akan menurunkan, seperti apa yang diturunkan Allah'. Alangkah dahsyatnya, sekiranya kamu melihat, di waktu orang-orang yang zalim, berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): 'Keluarkanlah nyawamu'. Di hari ini kamu dibalas, dengan siksaan yang menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap (tentang) Allah, (perkataan) yang tidak benar, dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri ayat-ayat-Nya." – (QS.6:93)
|
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
|
|
Waman azhlamu mimmaniiftara 'alallahi kadziban au qaala uuhiya ilai-ya walam yuuha ilaihi syayun waman qaala saunzilu mitsla maa anzalallahu walau tara idzizh-zhaalimuuna fii ghamaraatil mauti wal malaa-ikatu baasithuu aidiihim akhrijuu anfusakumul yauma tujzauna 'adzaabal huuni bimaa kuntum taquuluuna 'alallahi ghairal haqqi wakuntum 'an aayaatihi tastakbiruun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri, sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia), apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu, pemberi syafaat yang kamu anggap, bahwa mereka itu sekutu-sekutu Allah di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) di antara kamu, dan telah lenyap dari kamu, apa yang dahulu kamu anggap sekutu Allah." – (QS.6:94)
|
وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ
|
|
Walaqad ji-atumuunaa furaada kamaa khalaqnaakum au-wala marratin wataraktum maa khau-walnaakum waraa-a zhuhuurikum wamaa nara ma'akum syufa'aa-akumul-ladziina za'amtum annahum fiikum syurakaa-u laqad taqath-tha'a bainakum wadhalla 'ankum maa kuntum taz'umuun(a)
|
||
"Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan (menjadikan) yang hidup dari yang mati (ditiupkan-Nya ruh) dan yang mengeluarkan (menjadikan) yang mati dari yang hidup (diangkat-Nya ruh). Demikian ialah (sifat) Allah, maka mengapa kamu masih berpaling." – (QS.6:95)
|
إِنَّ اللَّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ذَلِكُمُ اللَّهُ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ
|
|
Innallaha faaliqul habbi wannawa yukhrijul hai-ya minal mai-yiti wamukhrijul mai-yiti minal hai-yi dzalikumullahu fa-anna tu'fakuun(a)
|
||
"Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." – (QS.6:96)
|
فَالِقُ الإصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
|
|
Faaliqu-ishbaahi waja'alallaila sakanan wasy-syamsa wal qamara husbaanan dzalika taqdiirul 'aziizil 'aliim(i)
|
||
"Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui." – (QS.6:97)
|
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
|
|
Wahuwal-ladzii ja'ala lakumunnujuuma litahtaduu bihaa fii zhulumaatil barri wal bahri qad fash-shalnaaaayaati liqaumin ya'lamuun(a)
|
||
"Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan, tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui." – (QS.6:98)
|
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ فَمُسْتَقَرٌّ وَمُسْتَوْدَعٌ قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَفْقَهُونَ
|
|
Wahuwal-ladzii ansyaakum min nafsin waahidatin famustaqarrun wamustauda'un qad fash-shalnaaaayaati liqaumin yafqahuun(a)
|
||
"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu, segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu, tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu, butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjuntai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu, ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." – (QS.6:99)
|
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
|
|
Wahuwal-ladzii anzala minassamaa-i maa-an fa-akhrajnaa bihi nabaata kulli syai-in fa-akhrajnaa minhu khadhiran nukhriju minhu habban mutaraakiban waminannakhli min thal'ihaa qinwaanun daaniyatun wajannaatin min a'naabin wazzaituuna warrummaana musytabihan waghaira mutasyaabihin anzhuruu ila tsamarihi idzaa atsmara wayan'ihi inna fii dzalikum li-aayaatin liqaumin yu'minuun(a)
|
||
"Dan mereka (orang-orang Musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohongi (dengan mengatakan): 'Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan', tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan." – (QS.6:100)
|
وَجَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ الْجِنَّ وَخَلَقَهُمْ وَخَرَقُوا لَهُ بَنِينَ وَبَنَاتٍ بِغَيْرِ عِلْمٍ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَصِفُونَ
|
|
Waja'aluu lillahi syurakaa-al jinna wakhalaqahum wakharaquu lahu baniina wabanaatin bighairi 'ilmin subhaanahu wata'aala 'ammaa yashifuun(a)
|
||
"Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu." – (QS.6:101)
|
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
|
Badii'us-samaawaati wal ardhi anna yakuunu lahu waladun walam takun lahu shaahibatun wakhalaqa kulla syai-in wahuwa bikulli syai-in 'aliimun
|
||
"Demikian itu ialah (sifat) Allah Rabb-kamu; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu." – (QS.6:102)
|
ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لا إِلَهَ إِلا هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
|
|
Dzalikumullahu rabbukum laa ilaha ilaa huwa khaaliqu kulli syai-in faa'buduuhu wahuwa 'ala kulli syai-in wakiilun
|
||
"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus, lagi Maha Mengetahui." – (QS.6:103)
|
لا تُدْرِكُهُ الأبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
|
|
Laa tudrikuhul abshaaru wahuwa yudrikul abshaara wahuwallathiiful khabiir(u)
|
||
"Sesungguhnya telah datang dari Rabb-mu, bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka manfaatnya bagi diri sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu)." – (QS.6:104)
|
قَدْ جَاءَكُمْ بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ عَمِيَ فَعَلَيْهَا وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِحَفِيظٍ
|
|
Qad jaa-akum bashaa-iru min rabbikum faman abshara falinafsihi waman 'amiya fa'alaihaa wamaa anaa 'alaikum bihafiizhin
|
||
"Demikianlah Kami mengulang-ulangi ayat-ayat Kami, supaya (orang-orang) yang beriman mendapat petunjuk), dan yang mengakibatkan orang-orang musyrik, mengatakan: 'Kamu telah mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab)', dan supaya Kami menjelaskan Al-Qur'an itu, kepada orang-orang yang mengetahui." – (QS.6:105)
|
وَكَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ وَلِيَقُولُوا دَرَسْتَ وَلِنُبَيِّنَهُ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
|
|
Wakadzalika nusharrifuaayaati waliyaquuluu darasta walinubai-yinahu liqaumin ya'lamuun(a)
|
||
"Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu, dari Rabb-mu; tidak ada Ilah selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik." – (QS.6:106)
|
اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
|
|
Attabi' maa uuhiya ilaika min rabbika laa ilaha ilaa huwa wa-a'ridh 'anil musyrikiin(a)
|
||
"Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan(-Nya). Dan Kami tidak menjadikan kamu pemelihara bagi mereka; dan kamu sekali-kali bukanlah pemelihara bagi mereka." – (QS.6:107)
|
وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا أَشْرَكُوا وَمَا جَعَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا وَمَا أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيلٍ
|
|
Walau syaa-allahu maa asyrakuu wamaa ja'alnaaka 'alaihim hafiizhan wamaa anta 'alaihim biwakiilin
|
||
"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Rabb, mereka kembali, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." – (QS.6:108)
|
وَلا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Walaa tasubbuul-ladziina yad'uuna min duunillahi fayasubbuullaha 'adwan bighairi 'ilmin kadzalika zai-yannaa likulli ummatin 'amalahum tsumma ila rabbihim marji'uhum fayunabbi-uhum bimaa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Mereka bersumpah dengan nama Allah, dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh, jika datang kepada mereka sesuatu mu'jizat, pastilah mereka beriman kepada-Nya. Katakanlah: 'Sesungguhnya mu'jizat-mu'jizat itu hanya berada di sisi Allah'. Dan apakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa apabila mu'jizat datang, mereka (tetap) tidak akan beriman." – (QS.6:109)
|
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَئِنْ جَاءَتْهُمْ آيَةٌ لَيُؤْمِنُنَّ بِهَا قُلْ إِنَّمَا الآيَاتُ عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُشْعِرُكُمْ أَنَّهَا إِذَا جَاءَتْ لا يُؤْمِنُونَ
|
|
Wa-aqsamuu billahi jahda aimaanihim la-in jaa-athum aayatun layu'minunna bihaa qul innamaaaayaatu 'indallahi wamaa yusy'irukum annahaa idzaa jaa-at laa yu'minuun(a)
|
||
"Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka, seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya, yang sangat." – (QS.6:110)
|
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
|
|
Wanuqallibu af-idatahum wa-abshaarahum kamaa lam yu'minuu bihi au-wala marratin wanadzaruhum fii thughyaanihim ya'mahuun(a)
|
||
"Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka, dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." – (QS.6:111)
|
وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ
|
|
Walau annanaa nazzalnaa ilaihimul malaa-ikata wakallamahumul mauta wahasyarnaa 'alaihim kulla syai-in qubulaa maa kaanuu liyu'minuu ilaa an yasyaa-allahu walakinna aktsarahum yajhaluun(a)
|
||
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari golongan) manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Rabb-mu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkan mereka, dan apa yang mereka ada-adakan." – (QS.6:112)
|
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
|
|
Wakadzalika ja'alnaa likulli nabii-yin 'aduu-wan syayaathiina-insi wal jinni yuuhii ba'dhuhum ila ba'dhin zukhrufal qauli ghuruuran walau syaa-a rabbuka maa fa'aluuhu fadzarhum wamaa yaftaruun(a)
|
||
"Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya, dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan." – (QS.6:113)
|
وَلِتَصْغَى إِلَيْهِ أَفْئِدَةُ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ وَلِيَرْضَوْهُ وَلِيَقْتَرِفُوا مَا هُمْ مُقْتَرِفُونَ
|
|
Walitashgha ilaihi af-idatul-ladziina laa yu'minuuna bil-aakhirati waliyardhauhu waliyaqtarifuu maa hum muqtarifuun(a)
|
||
"Maka patutkah aku mencari hakim, selain daripada Allah?, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur'an) kepadamu, dengan terperinci. Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui, bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari Rabb-mu, dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali, termasuk orang yang ragu-ragu." – (QS.6:114)
|
أَفَغَيْرَ اللَّهِ أَبْتَغِي حَكَمًا وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ إِلَيْكُمُ الْكِتَابَ مُفَصَّلا وَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْلَمُونَ أَنَّهُ مُنَزَّلٌ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
|
|
Afaghairallahi abtaghii hakaman wahuwal-ladzii anzala ilaikumul kitaaba mufash-shalaa waal-ladziina aatainaahumul kitaaba ya'lamuuna annahu munazzalun min rabbika bil haqqi falaa takuunanna minal mumtariin(a)
|
||
"Telah sempurnalah kalimat Rabb-mu (Al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya, dan Dia-lah yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.6:115)
|
وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلا لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
|
|
Watammat kalimatu rabbika shidqan wa'adlaa laa mubaddila likalimaatihi wahuwassamii'ul 'aliim(u)
|
||
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk." – (QS.6:116)
|
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلا يَخْرُصُونَ
|
|
Wa-in tuthi' aktsara man fiil ardhi yudhilluuka 'an sabiilillahi in yattabi'uuna ilaazh-zhanna wa-in hum ilaa yakhrushuun(a)
|
||
"Sesungguhnya Rabb-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui, tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui, tentang orang-orang yang mendapat petunjuk." – (QS.6:117)
|
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
|
|
Inna rabbaka huwa a'lamu man yadhillu 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bil muhtadiin(a)
|
||
"Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah, ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya." – (QS.6:118)
|
فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ
|
|
Fakuluu mimmaa dzukiraasmullahi 'alaihi in kuntum biaayaatihi mu'miniin(a)
|
||
"Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal), yang disebut nama Allah, ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu, apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya, kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain), dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Rabb-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui, orang-orang yang melampaui batas." – (QS.6:119)
|
وَمَا لَكُمْ أَلا تَأْكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ وَإِنَّ كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِينَ
|
|
Wamaa lakum alaa ta'kuluu mimmaa dzukiraasmullahi 'alaihi waqad fash-shala lakum maa harrama 'alaikum ilaa maaadhthurirtum ilaihi wa-inna katsiiran layudhilluuna biahwaa-ihim bighairi 'ilmin inna rabbaka huwa a'lamu bil mu'tadiin(a)
|
||
"Dan tinggalkanlah dosa yang tampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan." – (QS.6:120)
|
وَذَرُوا ظَاهِرَ الإثْمِ وَبَاطِنَهُ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الإثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوا يَقْتَرِفُونَ
|
|
Wadzaruu zhaahira-itsmi wabaathinahu innal-ladziina yaksibuuna-itsma sayujzauna bimaa kaanuu yaqtarifuun(a)
|
||
"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah, ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya (manusia pengikutnya), agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik." – (QS.6:121)
|
وَلا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ
|
|
Walaa ta'kuluu mimmaa lam yudzkariismullahi 'alaihi wa-innahu lafisqun wa-innasy-syayaathiina layuuhuuna ila auliyaa-ihim liyujaadiluukum wa-in atha'tumuuhum innakum lamusyrikuun(a)
|
||
"Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan, dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu, dia dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya, berada dalam gelap gulita, yang sekali-kali tidak dapat keluar dari-nya." – (QS.6:122)
|
أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Awaman kaana maitan fa-ahyainaahu waja'alnaa lahu nuuran yamsyii bihi fiinnaasi kaman matsaluhu fiizh-zhulumaati laisa bikhaarijin minhaa kadzalika zui-yina lilkaafiriina maa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu, memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. Dan demikianlah Kami hadirkan pada tiap-tiap negeri, penjahat-penjahat yang terbesar, agar mereka melakukan tipu-daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan, melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadari-nya." – (QS.6:123)
|
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلا بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
|
|
Wakadzalika ja'alnaa fii kulli qaryatin akaabira mujrimiihaa liyamkuruu fiihaa wamaa yamkuruuna ilaa bianfusihim wamaa yasy'uruun(a)
|
||
"Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata: 'Kami tidak akan beriman, sehingga diberikan kepada kami, yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah'. Allah lebih mengetahui dimana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan disisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu-daya." – (QS.6:124)
|
وَإِذَا جَاءَتْهُمْ آيَةٌ قَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ حَتَّى نُؤْتَى مِثْلَ مَا أُوتِيَ رُسُلُ اللَّهِ اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ سَيُصِيبُ الَّذِينَ أَجْرَمُوا صَغَارٌ عِنْدَ اللَّهِ وَعَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا كَانُوا يَمْكُرُونَ
|
|
Wa-idzaa jaa-athum aayatun qaaluuu lan nu'mina hatta nu'ta mitsla maa uutiya rusulullahillahu a'lamu haitsu yaj'alu risaalatahu sayushiibul-ladziina ajramuu shaghaarun 'indallahi wa'adzaabun syadiidun bimaa kaanuu yamkuruun(a)
|
||
"Barangsiapa yang dikehendaki Allah mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak, lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." – (QS.6:125)
|
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ
|
|
Faman yuridillahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lila-islaami waman yurid an yudhillahu yaj'al shadrahu dhai-yiqan harajan kaannamaa yash-sha'aadu fiissamaa-i kadzalika yaj'alullahurrijsa 'alaal-ladziina laa yu'minuun(a)
|
||
"Dan inilah jalan Rabb-mu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami), kepada orang-orang yang mengambil pelajaran." – (QS.6:126)
|
وَهَذَا صِرَاطُ رَبِّكَ مُسْتَقِيمًا قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَذَّكَّرُونَ
|
|
Wahadzaa shiraathu rabbika mustaqiiman qad fash-shalnaaaayaati liqaumin yadz-dzakkaruun(a)
|
||
"Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabb-nya, dan Dialah Pelindung mereka, disebabkan amal-amal shaleh yang selalu mereka kerjakan." – (QS.6:127)
|
لَهُمْ دَارُ السَّلامِ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Lahum daarussalaami 'inda rabbihim wahuwa walii-yuhum bimaa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Dan (ingatlah) hari (kiamat) di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): 'Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia', lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia: 'Ya Rabb-kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain, atau jin) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan (akhir waktu penangguhan) bagi kami'. Allah berfirman: 'Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)'. Sesungguhnya Rabb-mu Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui." – (QS.6:128)
|
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الإنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الإنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
|
|
Wayauma yahsyuruhum jamii'an yaa ma'syaral jinni qadiistaktsartum mina-insi waqaala auliyaa'uhum mina-insi rabbanaaastamta'a ba'dhunaa biba'dhin wabalaghnaa ajalanaal-ladzii ajjalta lanaa qaalannaaru matswaakum khaalidiina fiihaa ilaa maa syaa-allahu inna rabbaka hakiimun 'aliimun
|
||
"Dan demikianlah, Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu, menjadi teman bagi sebagian yang lain, disebabkan apa yang mereka usahakan." – (QS.6:129)
|
وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
|
|
Wakadzalika nuwallii ba'dhazh-zhaalimiina ba'dhan bimaa kaanuu yaksibuun(a)
|
||
"Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini?. Mereka berkata: 'Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri'. Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri. Bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir." – (QS.6:130)
|
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
|
|
Yaa ma'syaral jinni wal-insi alam ya'tikum rusulun minkum yaqush-shuuna 'alaikum aayaatii wayundziruunakum liqaa-a yaumikum hadzaa qaaluuu syahidnaa 'ala anfusinaa wagharrathumul hayaatud-dunyaa wasyahiduu 'ala anfusihim annahum kaanuu kaafiriin(a)
|
||
"Yang demikian itu, adalah karena Rabb-mu tidaklah membinasakan kota-kota, secara aniaya, sedang penduduknya dalam keadaan lengah." – (QS.6:131)
|
ذَلِكَ أَنْ لَمْ يَكُنْ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا غَافِلُونَ
|
|
Dzalika an lam yakun rabbuka muhlikal qura bizhulmin wa-ahluhaa ghaafiluun(a)
|
||
"Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang), dengan apa yang dikerjakannya. Dan Rabb-mu tidak lengah, dari apa yang mereka kerjakan." – (QS.6:132)
|
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
|
|
Walikullin darajaatun mimmaa 'amiluu wamaa rabbuka bighaafilin 'ammaa ya'maluun(a)
|
||
"Dan Rabb-mu Maha Kaya, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu, dengan siapa yang dikehendaki-Nya, setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu, dari keturunan orang-orang lain." – (QS.6:133)
|
وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَسْتَخْلِفْ مِنْ بَعْدِكُمْ مَا يَشَاءُ كَمَا أَنْشَأَكُمْ مِنْ ذُرِّيَّةِ قَوْمٍ آخَرِينَ
|
|
Warabbukal ghanii-yu dzuurrahmati in yasya' yudzhibkum wayastakhlif min ba'dikum maa yasyaa-u kamaa ansyaakum min dzurrii-yati qaumin aakhariin(a)
|
||
"Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya." – (QS.6:134)
|
إِنَّ مَا تُوعَدُونَ لآتٍ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ
|
|
Inna maa tuu'aduuna li-aatin wamaa antum bimu'jiziin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan." – (QS.6:135)
|
قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
|
|
Qul yaa qaumii'maluu 'ala makaanatikum innii 'aamilun fasaufa ta'lamuuna man takuunu lahu 'aaqibatuddaari innahu laa yuflihuzh-zhaalimuun(a)
|
||
"Dan mereka memperuntukkan bagi Allah, satu bagian dari tanaman dan ternak, yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: 'ini untuk Allah, dan ini untuk berhala-berhala kami'. Maka sajian-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka, tidak sampai kepada Allah; dan sajian-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu." – (QS.6:136)
|
وَجَعَلُوا لِلَّهِ مِمَّا ذَرَأَ مِنَ الْحَرْثِ وَالأنْعَامِ نَصِيبًا فَقَالُوا هَذَا لِلَّهِ بِزَعْمِهِمْ وَهَذَا لِشُرَكَائِنَا فَمَا كَانَ لِشُرَكَائِهِمْ فَلا يَصِلُ إِلَى اللَّهِ وَمَا كَانَ لِلَّهِ فَهُوَ يَصِلُ إِلَى شُرَكَائِهِمْ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
|
|
Waja'aluu lillahi mimmaa dzaraa minal hartsi wal an'aami nashiiban faqaaluuu hadzaa lillahi biza'mihim wahadzaa lisyurakaa-inaa famaa kaana lisyurakaa-ihim falaa yashilu ilallahi wamaa kaana lillahi fahuwa yashilu ila syurakaa-ihim saa-a maa yahkumuun(a)
|
||
"Dan demikianlah, pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang yang musyrik itu, memandang baik membunuh anak-anak mereka, untuk membinasakan mereka, dan untuk mengaburkan bagi mereka agamanya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka, dan apa yang mereka ada-adakan." – (QS.6:137)
|
وَكَذَلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلادِهِمْ شُرَكَاؤُهُمْ لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
|
|
Wakadzalika zai-yana likatsiirin minal musyrikiina qatla aulaadihim syurakaa'uhum liyurduuhum waliyalbisuu 'alaihim diinahum walau syaa-allahu maa fa'aluuhu fadzarhum wamaa yaftaruun(a)
|
||
"Dan mereka mengatakan: 'Inilah binatang ternak dan tanaman yang dilarang; tidak boleh memakannya, kecuali orang yang kami kehendaki', menurut anggapan mereka, dan ada binatang ternak yang diharam(kan untuk) menungganginya, dan binatang yang mereka tidak menyebut nama Allah, di waktu menyembelihnya, semata-mata membuat-buat kedustaan terhadap (tentang) Allah. Kelak Allah akan membalas mereka, terhadap apa yang selalu mereka ada-adakan." – (QS.6:138)
|
وَقَالُوا هَذِهِ أَنْعَامٌ وَحَرْثٌ حِجْرٌ لا يَطْعَمُهَا إِلا مَنْ نَشَاءُ بِزَعْمِهِمْ وَأَنْعَامٌ حُرِّمَتْ ظُهُورُهَا وَأَنْعَامٌ لا يَذْكُرُونَ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا افْتِرَاءً عَلَيْهِ سَيَجْزِيهِمْ بِمَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
|
|
Waqaaluuu hadzihi an'aamun wahartsun hijrun laa yath'amuhaa ilaa man nasyaa-u biza'mihim wa-an'aamun hurrimat zhuhuuruhaa wa-an'aamun laa yadzkuruunaas-mallahi 'alaihaaaftiraa-an 'alaihi sayajziihim bimaa kaanuu yaftaruun(a)
|
||
"Dan mereka mengatakan: 'Apa yang ada dalam perut binatang ternak ini, adalah khusus untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami', dan jika yang dalam itu dilahirkan mati, maka pria dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka. Sesungguhnya, Allah Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui." – (QS.6:139)
|
وَقَالُوا مَا فِي بُطُونِ هَذِهِ الأنْعَامِ خَالِصَةٌ لِذُكُورِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلَى أَزْوَاجِنَا وَإِنْ يَكُنْ مَيْتَةً فَهُمْ فِيهِ شُرَكَاءُ سَيَجْزِيهِمْ وَصْفَهُمْ إِنَّهُ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
|
|
Waqaaluuu maa fii buthuuni hadzihil an'aami khaalishatun lidzukuurinaa wamuharramun 'ala azwaajinaa wa-in yakun maitatan fahum fiihi syurakaa-u sayajziihim washfahum innahu hakiimun 'aliimun
|
||
"Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan, lagi tidak mengetahui, dan mereka mengharamkan, apa yang Allah telah rejekikan kepada mereka, dengan semata-mata mengada-adakan terhadap (tentang) Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat, dan tidaklah mereka mendapat petunjuk." – (QS.6:140)
|
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ قَتَلُوا أَوْلادَهُمْ سَفَهًا بِغَيْرِ عِلْمٍ وَحَرَّمُوا مَا رَزَقَهُمُ اللَّهُ افْتِرَاءً عَلَى اللَّهِ قَدْ ضَلُّوا وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
|
|
Qad khasiral-ladziina qataluu aulaadahum safahan bighairi 'ilmin waharramuu maa razaqa-humullahuuf-tiraa-an 'alallahi qad dhalluu wamaa kaanuu muhtadiin(a)
|
||
"Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun, yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu), bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya, (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai, orang-orang yang berlebih-lebihan." – (QS.6:141)
|
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
|
|
Wahuwal-ladzii ansyaa jannaatin ma'ruusyaatin waghaira ma'ruusyaatin wannakhla wazzar'a mukhtalifan ukuluhu wazzaituuna warrummaana mutasyaabihan waghaira mutasyaabihin kuluu min tsamarihi idzaa atsmara waaatuu haqqahu yauma hashaadihi walaa tusrifuu innahu laa yuhibbul musrifiin(a)
|
||
"Dan di antara binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rejeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu," – (QS.6:142)
|
وَمِنَ الأنْعَامِ حَمُولَةً وَفَرْشًا كُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
|
|
Waminal an'aami hamuulatan wafarsyan kuluu mimmaa razaqakumullahu walaa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithaani innahu lakum 'aduu-wun mubiinun
|
||
"(yaitu) delapan binatang yang berpasangan, sepasang dari domba dan sepasang dari kambing. Katakanlah: 'Apakah dua yang jantan yang diharamkan Allah, ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya?'. Terangkanlah kepadaku dengan berdasar pengetahuan, jika kamu memang orang-orang yang benar," – (QS.6:143)
|
ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ مِنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْمَعْزِ اثْنَيْنِ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الأنْثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الأنْثَيَيْنِ نَبِّئُونِي بِعِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Tsamaaniyata azwaajin minadh-dha'niitsnaini waminal ma'ziitsnaini qul aa-dzdzakaraini harrama amil antsayaini ammaaasytamalat 'alaihi arhaamul antsayaini nabbi-uunii bi'ilmin in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: 'Apakah dua yang jantan yang diharamkan, ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya?. Apakah kamu menyangsikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu?. Maka siapakah yang lebih zalim?, dari orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap (tentang) Allah, untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan'. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk, kepada orang-orang yang zalim." – (QS.6:144)
|
وَمِنَ الإبِلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الأنْثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الأنْثَيَيْنِ أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ وَصَّاكُمُ اللَّهُ بِهَذَا فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا لِيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
|
|
Wamina-ibiliitsnaini waminal baqariitsnaini qul aa-dzdzakaraini harrama amil antsayaini ammaaasytamalat 'alaihi arhaamul antsayaini am kuntum syuhadaa-a idz wash-shaakumullahu bihadzaa faman azhlamu mimmaniiftara 'alallahi kadziban liyudhillannaasa bighairi 'ilmin innallaha laa yahdiil qaumazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Tiadalah aku peroleh dalam wahyu, yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor, atau binatang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya, dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Rabb-mu Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang'." – (QS.6:145)
|
قُلْ لا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَى طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Qul laa ajidu fii maa uuhiya ilai-ya muharraman 'ala thaa'imin yath'amuhu ilaa an yakuuna maitatan au daman masfuuhan au lahma khinziirin fa-innahu rijsun au fisqan uhilla lighairillahi bihi famaniidhthurra ghaira baaghin walaa 'aadin fa-inna rabbaka ghafuurun rahiimun
|
||
"Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku; dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya, atau yang di perut besar dan usus, atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka, disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya, Kami adalah Maha Benar." – (QS.6:146)
|
وَعَلَى الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ وَمِنَ الْبَقَرِ وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَا إِلا مَا حَمَلَتْ ظُهُورُهُمَا أَوِ الْحَوَايَا أَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍ ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِبَغْيِهِمْ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
|
|
Wa'alaal-ladziina haaduu harramnaa kulla dzii zhufurin waminal baqari wal ghanami harramnaa 'alaihim syuhuumahumaa ilaa maa hamalat zhuhuuruhumaa awil hawaayaa au maaakhtalatha bi'azhmin dzalika jazainaahum bibaghyihim wa-innaa lashaadiquun(a)
|
||
"Maka jika mereka mendustakan kamu, katakanlah: 'Rabb mempunyai rahmat yang luas; dan siksa-Nya tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa'." – (QS.6:147)
|
فَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ رَبُّكُمْ ذُو رَحْمَةٍ وَاسِعَةٍ وَلا يُرَدُّ بَأْسُهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ
|
|
Fa-in kadz-dzabuuka faqul rabbukum dzuu rahmatin waasi'atin walaa yuraddu ba'suhu 'anil qaumil mujrimiin(a)
|
||
"Orang-orang yang mempersekutukan Allah, akan mengatakan: 'Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya, dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun'. Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka, telah mendustakan (para rasul), sampai mereka merasakan siksaan Kami'. Kamu tidak mengikuti, kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanya berdusta." – (QS.6:148)
|
سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُوا لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلا آبَاؤُنَا وَلا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍ كَذَلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ حَتَّى ذَاقُوا بَأْسَنَا قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوهُ لَنَا إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنْ أَنْتُمْ إِلا تَخْرُصُونَ
|
|
Sayaquulul-ladziina asyrakuu lau syaa-allahu maa asyraknaa walaa aabaa'unaa walaa harramnaa min syai-in kadzalika kadz-dzabal-ladziina min qablihim hatta dzaaquu ba'sanaa qul hal 'indakum min 'ilmin fatukhrijuuhu lanaa in tattabi'uuna ilaazh-zhanna wa-in antum ilaa takhrushuun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Allah mempunyai hujjah yang jelas, lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya'." – (QS.6:149)
|
قُلْ فَلِلَّهِ الْحُجَّةُ الْبَالِغَةُ فَلَوْ شَاءَ لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ
|
|
Qul falillahil hujjatul baalighatu falau syaa-a lahadaakum ajma'iin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Bawalah ke mari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini'. Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa hafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Rabb-mereka." – (QS.6:150)
|
قُلْ هَلُمَّ شُهَدَاءَكُمُ الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ هَذَا فَإِنْ شَهِدُوا فَلا تَشْهَدْ مَعَهُمْ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَالَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ وَهُمْ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
|
|
Qul halumma syuhadaa-akumul-ladziina yasyhaduuna annallaha harrama hadzaa fa-in syahiduu falaa tasyhad ma'ahum walaa tattabi' ahwaa-al-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa waal-ladziina laa yu'minuuna bil-aakhirati wahum birabbihim ya'diluun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Marilah kubacakan, apa yang diharamkan atas kamu oleh Rabb-mu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu, karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rejeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang tampak di antaranya, maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa, yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (sebab) yang benar'. Demikian itu yang diperintahkan oleh Rabb-mu kepadamu, supaya kamu memahami(nya)." – (QS.6:151)
|
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلا تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ مِنْ إِمْلاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
|
|
Qul ta'aalau atlu maa harrama rabbukum 'alaikum alaa tusyrikuu bihi syai-an wa bil waalidaini ihsaanan walaa taqtuluu aulaadakum min imlaaqin nahnu narzuqukum wa-ii-yaahum walaa taqrabuul fawaahisya maa zhahara minhaa wamaa bathana walaa taqtuluun-nafsallatii harramallahu ilaa bil haqqi dzalikum wash-shaakum bihi la'allakum ta'qiluun(a)
|
||
"Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang, melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun dia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu, agar kamu ingat," – (QS.6:152)
|
وَلا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ لا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
|
|
Walaa taqrabuu maalal yatiimi ilaa biillatii hiya ahsanu hatta yablugha asyuddahu wa-aufuul kaila wal miizaana bil qisthi laa nukallifu nafsan ilaa wus'ahaa wa-idzaa qultum faa'diluu walau kaana dzaa qurba wabi'ahdillahi aufuu dzalikum wash-shaakum bihi la'allakum tadzakkaruun(a)
|
||
"dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu, agar kamu bertaqwa." – (QS.6:153)
|
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
|
Wa-anna hadzaa shiraathii mustaqiiman faattabi'uuhu walaa tattabi'uussubula fatafarraqa bikum 'an sabiilihi dzalikum wash-shaakum bihi la'allakum tattaquun(a)
|
||
"Kemudian Kami telah memberikan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Rabb-mereka." – (QS.6:154)
|
ثُمَّ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ تَمَامًا عَلَى الَّذِي أَحْسَنَ وَتَفْصِيلا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لَعَلَّهُمْ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ
|
|
Tsumma aatainaa muusal kitaaba tamaaman 'alaal-ladzii ahsana watafshiilaa likulli syai-in wahudan warahmatan la'allahum biliqaa-i rabbihim yu'minuun(a)
|
||
"Dan Al-Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan, yang diberkahi, maka ikutilah dia dan bertaqwalah, agar kamu diberi rahmat," – (QS.6:155)
|
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
|
|
Wahadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun faattabi'uuhu waattaquu la'allakum turhamuun(a)
|
||
"(Kami turunkan Al-Qur'an itu), agar kamu (tidak) mengatakan: 'bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja, sebelum kami, dan sesungguhnya, kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca'." – (QS.6:156)
|
أَنْ تَقُولُوا إِنَّمَا أُنْزِلَ الْكِتَابُ عَلَى طَائِفَتَيْنِ مِنْ قَبْلِنَا وَإِنْ كُنَّا عَنْ دِرَاسَتِهِمْ لَغَافِلِينَ
|
|
An taquuluu innamaa unzilal kitaabu 'ala thaa-ifataini min qablinaa wa-in kunnaa 'an diraasatihim laghaafiliin(a)
|
||
"Atau agar kamu (tidak) mengatakan: 'Sesungguhnya, jikalau kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka'. Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Rabb-mu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim, daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, dan berpaling darinya, kelak Kami akan memberi balasan, kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami, dengan siksaan yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling." – (QS.6:157)
|
أَوْ تَقُولُوا لَوْ أَنَّا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْكِتَابُ لَكُنَّا أَهْدَى مِنْهُمْ فَقَدْ جَاءَكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَّبَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَصَدَفَ عَنْهَا سَنَجْزِي الَّذِينَ يَصْدِفُونَ عَنْ آيَاتِنَا سُوءَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يَصْدِفُونَ
|
|
Au taquuluu lau annaa unzila 'alainaal kitaabu lakunnaa ahda minhum faqad jaa-akum bai-yinatun min rabbikum wahudan warahmatun faman azhlamu mimman kadz-dzaba biaayaatillahi washadafa 'anhaa sanajziil-ladziina yashdifuuna 'an aayaatinaa suu-al 'adzaabi bimaa kaanuu yashdifuun(a)
|
||
"Yang mereka nanti-nanti, tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Rabb-mu, atau kedatangan sebagian tanda-tanda Rabb-mu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang, bagi dirinya sendiri, yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: 'Tunggulah olehmu, sesungguhnya kamipun menunggu (pula)'." – (QS.6:158)
|
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا قُلِ انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ
|
|
Hal yanzhuruuna ilaa an ta'tiyahumul malaa-ikatu au ya'tiya rabbuka au ya'tiya ba'dhu aayaati rabbika yauma ya'tii ba'dhu aayaati rabbika laa yanfa'u nafsan iimaanuhaa lam takun aamanat min qablu au kasabat fii iimaanihaa khairan quliintazhiruu innaa muntazhiruun(a)
|
||
"Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat." – (QS.6:159)
|
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
|
|
Innal-ladziina farraquu diinahum wakaanuu syiya'an lasta minhum fii syai-in innamaa amruhum ilallahi tsumma yunabbi-uhum bimaa kaanuu yaf'aluun(a)
|
||
"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi pembalasan, melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." – (QS.6:160)
|
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
|
|
Man jaa-a bil hasanati falahu 'asyru amtsaalihaa waman jaa-a bissai-yi-ati falaa yujza ilaa mitslahaa wahum laa yuzhlamuun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Rabb-ku, kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik'." – (QS.6:161)
|
قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
|
|
Qul innanii hadaanii rabbii ila shiraathin mustaqiimin diinan qiyaman millata ibraahiima haniifan wamaa kaana minal musyrikiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam," – (QS.6:162)
|
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
|
|
Qul inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillahi rabbil 'aalamiin(a)
|
||
"tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama, menyerahkan diri (kepada Allah)'." – (QS.6:163)
|
لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
|
|
Laa syariika lahu wabidzalika umirtu wa-anaa au-walul muslimiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Apakah aku akan mencari Rabb selain Allah, padahal Dia adalah Rabb bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa, melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa, tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Rabb-mulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu, apa yang kamu perselisihkan'." – (QS.6:164)
|
قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ وَلا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلا عَلَيْهَا وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
|
|
Qul aghairallahi abghii rabban wahuwa rabbu kulli syai-in walaa taksibu kullu nafsin ilaa 'alaihaa walaa taziru waaziratun wizra ukhra tsumma ila rabbikum marji'ukum fayunabbi-ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuun(a)
|
||
"Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu, tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Rabb-mu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya, Dia Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.6:165)
|
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلائِفَ الأرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Wahuwal-ladzii ja'alakum khalaa-ifal ardhi warafa'a ba'dhakum fauqa ba'dhin darajaatin liyabluwakum fii maa aataakum inna rabbaka sarii'ul 'iqaabi wa-innahu laghafuurun rahiimun
|
0 komentar