Surat ini terdiri atas 12 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Insaan. Dinamai surat Ath Thalaaq karena kebanyakan ayat-ayatnya mengenai masalah talak dan yang berhubungan dengan masalah itu.
Pokok-pokok isinya:
Dalam surat ini diterangkan hukum-hukum mengenai thalaq, iddah dan kewajiban masing-masing suami dan isteri dalam masa-masa talaq dan iddah, agar tak ada pihak yang dirugikan dan keadilan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kemudian disebutkan perintah kepada orang-orang mukmin supaya bertakwa kepada Allah yang telah mengutus seorang Rasul yang memberikan petunjuk kepada meraka. Maka siapa yang beriman akan dimasukkan ke dalam surga dan kepada yang ingkar diberikan peringatan bagaimana nasibnya orang-orang ingkar di masa dahulu.
Surat Ath Thalaaq mengandung hukum-hukum yang mengenai talak dan yang berhubungan dengan masalah itu dan merupakan kelengkapan dari hukum talak yang tersebut dalam surat Al baqarah ayat 222 sampai dengan 242.
HUBUNGAN SURAT ATH THALAAQ DENGANN SURAT AT TAHRIIM
- Di dalam surat Ath Thalaaq disebutkan bagaimana seharusnya bergaul dan bertindak terhadap isteri, sedang dalam surat At Tahriim diterangkan beberapa hal yang terjadi antara nabi Muhammad s.a.w. dengan para isterinya dann bagaimana tindakan nabi menghadapi hal itu supaya dapat menjadi pelajaran bagi umatnya dalam pergaulan berkeluarga.
- Keduanya sama-sama dimulai dengan seruan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang hal-hal yang berhubungan dengan hidup kekeluargaan.
Surat 65: Ath-Thalaaq
(Talak)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu, maka hendaklah kamu ceraikan mereka, pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu iddah itu, serta bertaqwalah kepada Allah Rabb-mu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka, dan janganlah mereka (diijinkan) ke luar, kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah, dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui, barangkali Allah mengadakan sesudah itu, sesuatu hal yang baru." – (QS.65:1)
|
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَطَلِّقُوهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَأَحْصُوا الْعِدَّةَ وَاتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ لا تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ وَلا يَخْرُجْنَ إِلا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ لا تَدْرِي لَعَلَّ اللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَلِكَ أَمْرًا
|
|
Yaa ai-yuhaannabii-yu idzaa thallaqtumunnisaa-a fathalliquuhunna li'iddatihinna waahshuul 'iddata waattaquullaha rabbakum laa tukhrijuuhunna min buyuutihinna walaa yakhrujna ilaa an ya'tiina bifaahisyatin mubai-yinatin watilka huduudullahi waman yata'adda huduudallahi faqad zhalama nafsahu laa tadrii la'allallaha yuhditsu ba'da dzalika amran
|
||
"Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik, atau lepaskanlah mereka dengan baik, dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu, dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu, karena Allah. Demikianlah diberi pelajaran dengan itu, orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar." – (QS.65:2)
|
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
|
|
Fa-idzaa balaghna ajalahunna faamsikuuhunna bima'ruufin au faariquuhunna bima'ruufin wa-asyhiduu dzawai 'adlin minkum wa-aqiimuusy-syahaadata lillahi dzalikum yuu'azhu bihi man kaana yu'minu billahi wal yaumi-aakhiri waman yattaqillaha yaj'al lahu makhrajan
|
||
"Dan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." – (QS.65:3)
|
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
|
|
Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu waman yatawakkal 'alallahi fahuwa hasbuhu innallaha baalighu amrihi qad ja'alallahu likulli syai-in qadran
|
||
"Dan perempuan-perempuan yang putus-asa dari haid di antara perempuan-perempuanmu, jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusan-nya." – (QS.65:4)
|
وَاللائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللائِي لَمْ يَحِضْنَ وَأُولاتُ الأحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
|
|
Wal-laa-ii ya-isna minal mahiidhi min nisaa-ikum iniirtabtum fa'iddatuhunna tsalaatsatu asyhurin wal-laa-ii lam yahidhna wa-uulaatul ahmaali ajaluhunna an yadha'na hamlahunna waman yattaqillaha yaj'al lahu min amrihi yusran
|
||
"Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya, dan akan melipat-gandakan pahala bagi-nya." – (QS.65:5)
|
ذَلِكَ أَمْرُ اللَّهِ أَنْزَلَهُ إِلَيْكُمْ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا
|
|
Dzalika amrullahi anzalahu ilaikum waman yattaqillaha yukaffir 'anhu sai-yi-aatihi wayu'zhim lahu ajran
|
||
"Tempatkanlah mereka (para istri), di mana kamu bertempat tinggal, menurut kemampuanmu, dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah di talak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka itu nafkahnya, hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawaratkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya." – (QS.65:6)
|
أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِنْ وُجْدِكُمْ وَلا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ وَإِنْ كُنَّ أُولاتِ حَمْلٍ فَأَنْفِقُوا عَلَيْهِنَّ حَتَّى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ فَإِنْ أَرْضَعْنَ لَكُمْ فَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ وَأْتَمِرُوا بَيْنَكُمْ بِمَعْرُوفٍ وَإِنْ تَعَاسَرْتُمْ فَسَتُرْضِعُ لَهُ أُخْرَى
|
|
Askinuuhunna min haitsu sakantum min wujdikum walaa tudhaarruuhunna litudhai-yiquu 'alaihinna wa-in kunna uulaati hamlin fa-anfiquu 'alaihinna hatta yadha'na hamlahunna fa-in ardha'na lakum faaatuuhunna ujuurahunna wa'tamiruu bainakum bima'ruufin wa-in ta'aasartum fasaturdhi'u lahu ukhr(a)
|
||
"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah, menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rejekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang, melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan, sesudah kesempitan." – (QS.65:7)
|
لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا مَا آتَاهَا سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
|
|
Liyunfiq dzuu sa'atin min sa'atihi waman qudira 'alaihi rizquhu falyunfiq mimmaa aataahullahu laa yukallifullahu nafsan ilaa maa aataahaa sayaj'alullahu ba'da 'usrin yusran
|
||
"Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Rabb-mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan." – (QS.65:8)
|
وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ عَتَتْ عَنْ أَمْرِ رَبِّهَا وَرُسُلِهِ فَحَاسَبْنَاهَا حِسَابًا شَدِيدًا وَعَذَّبْنَاهَا عَذَابًا نُكْرًا
|
|
Waka-ai-yin min qaryatin 'atat 'an amri rabbihaa warusulihi fahaasabnaahaa hisaaban syadiidan wa'adz-dzabnaahaa 'adzaaban nukran
|
||
"Maka mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan adalah akibat perbuatan mereka, kerugian yang besar." – (QS.65:9)
|
فَذَاقَتْ وَبَالَ أَمْرِهَا وَكَانَ عَاقِبَةُ أَمْرِهَا خُسْرًا
|
|
Fadzaaqat wabaala amrihaa wakaana 'aaqibatu amrihaa khusran
|
||
"Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu." – (QS.65:10)
|
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الألْبَابِ الَّذِينَ آمَنُوا قَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكُمْ ذِكْرًا
|
|
A'addallahu lahum 'adzaaban syadiidan faattaquullaha yaa uuliil albaabil-ladziina aamanuu qad anzalallahu ilaikum dzikran
|
||
"(Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum), supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang shaleh, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rejeki yang baik kepadanya." – (QS.65:11)
|
رَسُولا يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِ اللَّهِ مُبَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا قَدْ أَحْسَنَ اللَّهُ لَهُ رِزْقًا
|
|
Rasuulaa yatluu 'alaikum aayaatillahi mubai-yinaatin liyukhrijal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati minazh-zhulumaati ilannuuri waman yu'min billahi waya'mal shaalihan yudkhilhu jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa abadan qad ahsanallahu lahu rizqan
|
||
"Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya, Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." – (QS.65:12)
|
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الأمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
|
|
Allahul-ladzii khalaqa sab'a samaawaatin waminal ardhi mitslahunna yatanazzalul amru bainahunna lita'lamuu annallaha 'ala kulli syai-in qadiirun wa-annallaha qad ahaatha bikulli syai-in 'ilman
|
0 komentar