Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Hajj. Surat ini dinamai Al-Munaafiquun yang artinya orang-orang munafik, karena surat ini mengungkapkan sifat-sifat orang-orang munafik.
Pokok-pokok isinya :
Keterangan tentang orang-orang munafik dan sifat-sifat mereka yang buruk diantaranya ialah pendusta, suka bersumpah palsu, sombong, kikir dan tidak menepati janji, peringatan kepada orang-orang mukmin supaya harta benda dan anak-anaknya tidak melalaikan mereka, insyaf kepada Allah, dan anjuran supaya menafkahkan sebahagian rezki yang diperoleh.
Surat Al Munaafiquun menerangkan sifat-sifat orang munafik dan mengandung anjuran untuk berkorban dengan harta benda.
HUBUNGAN SURAT AL MUNAAFIQUUN DENGAN SURAT AT TAGHAABUN
- Dalam surat Al Munaafiquun diterangkan sifat-sifat orang munafik sedang pada surat At Taghaabun diterangkan sifat-sifat orang kafir.
- Dalam surat Al Munaafiquun Allah memperingatkan bahwa harta benda dan anak-anak jangan sampai melalaikan seseorang dari mengingat Allah, dan pada surat At Taghaabun ditegaskan bahwa harta benda dan anak-anak itu adalah cobaan dan ujian bagi keimanan seseorang.
- Kedua surat ini sama-sama mengajak agar menafkahkan harta untuk menegakkan agama Allah.
Surat 63: Al-Munaafiquun
(Orang-orang munafik)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: 'Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah'. Dan Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta." – (QS.63:1)
|
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
|
|
Idzaa jaa-akal munaafiquuna qaaluuu nasyhadu innaka larasuulullahi wallahu ya'lamu innaka larasuuluhu wallahu yasyhadu innal munaafiqiina lakaadzibuun(a)
|
||
"Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah, apa yang telah mereka kerjakan." – (QS.63:2)
|
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Attakhadzuu aimaanahum junnatan fashadduu 'an sabiilillahi innahum saa-a maa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Yang demikian itu adalah karena, bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati (oleh Allah); karena itu mereka tidak dapat mengerti." – (QS.63:3)
|
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لا يَفْقَهُونَ
|
|
Dzalika biannahum aamanuu tsumma kafaruu fathubi'a 'ala quluubihim fahum laa yafqahuun(a)
|
||
"Dan apabila melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira, bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka: semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)." – (QS.63:4)
|
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
|
|
Wa-idzaa ra-aitahum tu'jibuka ajsaamuhum wa-in yaquuluu tasma' liqaulihim kaannahum khusyubun musannadatun yahsabuuna kulla shaihatin 'alaihim humul 'aduu-wu faahdzarhum qaatalahumullahu anna yu'fakuun(a)
|
||
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu', mereka membuang muka mereka, dan kamu lihat mereka berpaling, sedang mereka menyombongkan diri." – (QS.63:5)
|
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا يَسْتَغْفِرْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ لَوَّوْا رُءُوسَهُمْ وَرَأَيْتَهُمْ يَصُدُّونَ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ
|
|
Wa-idzaa qiila lahum ta'aalau yastaghfir lakum rasuulullahi lau-wau ruuusahum wara-aitahum yashudduuna wahum mustakbiruun(a)
|
||
"Sama saja bagi mereka, kamu mintakan atau tidak kamu minta (ampunan) bagi mereka, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." – (QS.63:6)
|
سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ لَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
|
|
Sawaa-un 'alaihim astaghfarta lahum am lam tastaghfir lahum lan yaghfirallahu lahum innallaha laa yahdiil qaumal faasiqiin(a)
|
||
"Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): 'Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah, supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)'. Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami." – (QS.63:7)
|
هُمُ الَّذِينَ يَقُولُونَ لا تُنْفِقُوا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ حَتَّى يَنْفَضُّوا وَلِلَّهِ خَزَائِنُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لا يَفْقَهُونَ
|
|
Humul-ladziina yaquuluuna laa tunfiquu 'ala man 'inda rasuulillahi hatta yanfadh-dhuu walillahi khazaa-inus-samaawaati wal ardhi walakinnal munaafiqiina laa yafqahuun(a)
|
||
"Mereka berkata: 'Sesungguhnya, jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah darinya'. Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang Mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui." – (QS.63:8)
|
يَقُولُونَ لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الأعَزُّ مِنْهَا الأذَلَّ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لا يَعْلَمُونَ
|
|
Yaquuluuna la-in raja'naa ilal madiinati layukhrijannal a'azzu minhaal adzalla walillahil 'izzatu walirasuulihi walilmu'miniina walakinnal munaafiqiina laa ya'lamuun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu, melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." – (QS.63:9)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa tulhikum amwaalukum walaa aulaadukum 'an dzikrillahi waman yaf'al dzalika fa-uula-ika humul khaasiruun(a)
|
||
"Dan belanjakanlah, sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: 'Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah, dan aku termasuk orang-orang yang shaleh'." – (QS.63:10)
|
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
|
|
Wa-anfiquu min maa razaqnaakum min qabli an ya'tiya ahadakumul mautu fayaquula rabbi laulaa akh-khartanii ila ajalin qariibin fa-ash-shaddaqa wa-akun minash-shaalihiin(a)
|
||
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang, apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." – (QS.63:11)
|
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
|
|
Walan yu'akh-khirallahu nafsan idzaa jaa-a ajaluhaa wallahu khabiirun bimaa ta'maluun(a)
|
0 komentar