Pokok-pokok isinya:
Menjelaskan sifat-sifat orang-orang munafik dan sifat-sifat buruk pada umumnya, diantaranya berdusta, bersumpah palsu dan penakut; mengajak orang-orang mukmin supaya taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya dan supaya bersedia menafkahkan harta untuk menegakkan agama-Nya sebelum ajal datang. Surat Al Jumu’ah ini menerangkan tentang pengutusan Nabi Muhammad s.a.w. dan menjelaskan bahwa umatnya akan menjadi mulia karena ajarannya, disusul dengan perumpamaan orang-orang Yahudi dan kebohongan pengakuan mereka dan kemudian diakhiri dengan kewajiban shalat Jum’at.
HUBUNGAN SURAT AL JUMU’AH DENGAN SURAT AL MUNAAFIQUUN
HUBUNGAN SURAT AL JUMU’AH DENGAN SURAT AL MUNAAFIQUUN
- Pada surat Al Jumu’ah Allah menerangkan bahwa orang muslim menjadi mulia karena ajaran Nabi Muhammad s.a.w. sedang pada surat Al Munaafiquun diterangkan bahwa orang-orang munafik karena tidak mau menjalankan ajaran Nabi akan menjadi sesat dan hina.
- Dalam surat Al Jumu’ah orang disuruh meninggalkan perniagaannya untuk pergi shalat Jumu’ah, sedang pada surat Al Munaafiquun diperingatkan agar harta benda dan anak-anak jangan sampai melalaikan orang ingat kepada Allah.
Surat 62: Al-Jumu'ah
(Hari Jum'at)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Senantiasa bertasbih kepada Allah, apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.62:1)
|
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
|
|
Yusabbihu lillahi maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhil malikil qudduusil 'aziizil hakiim(i)
|
||
"Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf, seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka, Kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya, mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata," – (QS.62:2)
|
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الأمِّيِّينَ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
|
|
Huwal-ladzii ba'atsa fiil ammii-yiina rasuulaa minhum yatluu 'alaihim aayaatihi wayuzakkiihim wayu'allimuhumul kitaaba wal hikmata wa-in kaanuu min qablu lafii dhalalin mubiinin
|
||
"dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka, yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.62:3)
|
وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
|
|
Waaakhariina minhum lammaa yalhaquu bihim wahuwal 'aziizul hakiim(u)
|
||
"Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya, kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar." – (QS.62:4)
|
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
|
|
Dzalika fadhlullahi yu'tiihi man yasyaa-u wallahu dzuul fadhlil 'azhiim(i)
|
||
"Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim." – (QS.62:5)
|
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
|
|
Matsalul-ladziina hummiluuttauraata tsumma lam yahmiluuhaa kamatsalil himaari yahmilu asfaaran bi-asa matsalul qaumil-ladziina kadz-dzabuu biaayaatillahi wallahu laa yahdiil qaumazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan, bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah, bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar." – (QS.62:6)
|
قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Qul yaa ai-yuhaal-ladziina haaduu in za'amtum annakum auliyaa-u lillahi min duuninnaasi fatamannawuul mauta in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya, disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat, dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim." – (QS.62:7)
|
وَلا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
|
|
Walaa yatamannaunahu abadan bimaa qaddamat aidiihim wallahu 'aliimun bizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, maka sesungguhnya, kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan'." – (QS.62:8)
|
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
|
|
Qul innal mautal-ladzii tafirruuna minhu fa-innahu mulaaqiikum tsumma turadduuna ila 'aalimil ghaibi wasy-syahaadati fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diserukan untuk menunaikan shalat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah, dan tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." – (QS.62:9)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu idzaa nuudiya li-shshalaati min yaumil jumu'ati faas'au ila dzikrillahi wadzaruul bai'a dzalikum khairun lakum in kuntum ta'lamuun(a)
|
||
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak, supaya kamu beruntung." – (QS.62:10)
|
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
|
|
Fa-idzaa qudhiyatish-shalaatu faantasyiruu fiil ardhi waabtaghuu min fadhlillahi waadzkuruullaha katsiiran la'allakum tuflihuun(a)
|
||
"Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya, dan mereka tinggalkan kamu (yang) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: 'Apa yang di sisi Allah, adalah lebih baik daripada permainan dan perniagaan', dan Allah sebaik-baik Pemberi rejeki." – (QS.62:11)
|
وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
|
|
Wa-idzaa ra-au tijaaratan au lahwan anfadh-dhuu ilaihaa watarakuuka qaa-iman qul maa 'indallahi khairun minallahwi waminattijaarati wallahu khairurraaziqiin(a)
|
0 komentar