Surah ini diturunkan di Makkah sesudah surah at-Takatsur.Nama surah ini diambil dari kata al-Ma’un yang diambil pada ayat terakhir. Menurut etimologi, al-Ma’un berarti banyak harta, berguna dan bermanfaat, kebaikan dan ketaatan , dan Zakat.[1]Surah ini menggambarkan orang yang tidak mau membayar zakat dan tidak mau pula berinfaq untuk membantu fakir miskin. Allah mengancam orang yang mempunyai banyak harta tetapi tidak mempunyai kepedulian social.
Adapun sebab turunya surah ini ialah berkenaan degan orang-orang munafik yang memamerkan shalat kepada orang yang berirman; mereka melakukan shalat dengan riya’, dan meninggalkan apabila tidak ada yang melihatnya serta menolak memberiakn bantuan kepada orang miskin dan anak yatim ( Riwayat ibnu Mudzir ).
Surah ini diawali dengan kalimat tanya untuk menarik perhatian pembacaanya. Kemudian Allah SWT sendiri yang menjawab pertanyaan tersebut satu per satu. Tujuanya ialah agar pembaca benar-benar memperhatiakn dan meresapi makna yang terkandung di dalamnya.Biasnya setiap ayat yang didahului dengan pertanyaan mengandung nilai yang sangat penting untuk segera dipahami dan diamalkan. Pertanyaan yang paling prinsipil ialah “ siapakah pendusta agama ? “ maka jawabanya segera disusul setelah pertanyaanya. Ayat selanjutnya menjawb secara lugas bahwa pendusta agama ialah orang yang tidak mau menyantuai anak yatim.Ciri berikutnya ialah orang yang tidak mau menyeru untuk dana dan makanan supaya diberiakn kepada orang miskin.
Surat 107: Al-Maa'un
(Barang-barang yang berguna)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama." – (QS.107:1)
|
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
|
|
Ara-aital-ladzii yukadz-dzibu biddiin(i)
|
||
"Itulah orang yang menghardik anak yatim," – (QS.107:2)
|
فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
|
|
Fadzalikal-ladzii yadu'uul yatiim(a)
|
||
"dan tidak menganjurkan, memberi makan orang miskin." – (QS.107:3)
|
وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
|
|
Walaa yahudh-dhu 'ala tha'aamil miskiin(i)
|
||
"Maka kecelakaanlah, bagi orang-orang yang shalat," – (QS.107:4)
|
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
|
|
Fawailul(n)-lilmushalliin(a)
|
||
"(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." – (QS.107:5)
|
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ
|
|
Al-ladziina hum 'an shalaatihim saahuun(a)
|
||
"orang-orang yang berbuat riya." – (QS.107:6)
|
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
|
|
Al-ladziina hum yuraa-uun(a)
|
||
"dan enggan (menolong dengan) barang berguna." – (QS.107:7)
|
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
|
|
Wayamna'uunal maa'uun(a)
|
0 komentar