Kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, keagungan-Nya, rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, dalil-dalil terhadap keesaan-Nya, dan benarnya Rasul-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam pada peristiwa tentara bergajah; bagaimana tindakan Allah Subhaanahu wa Ta'aala terhadap mereka yang hendak menghancurkan rumah-Nya itu ketika penduduk di sekitar rumah-Nya itu tidak sanggup menghadapi tentara itu. Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah.
Sebelum masuk ke kota Mekah tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu sehingga mereka musnah.
Disebutkan dalam riwayat, bahwa Abrahah Al Asyram membangun gereja yang megah, mewah, indah dan tinggi di Shan’a (ibukota Yaman). Orang-orang Arab menamainya dengan Al Qulayyas karena bangunannya yang tinggi, dimana orang yang melihatnya bisa membuat pecinya jatuh. Abrahah bermaksud mengalihkan hajinya orang-orang Arab dari ke Ka’bah di Mekah menuju ke gereja itu, bahkan ia umumkan hal itu di kerajaannya, namun orang-orang Arab tidak suka hal itu, bahkan orang-orang Quraisy marah karenanya, sehingga di antara mereka ada yang pergi mendatangi gereja itu dan masuk ke dalamnya lalu meletakkan kotoran di dalamnya. Ketika para juru kuncinya melihat hal itu, maka mereka melaporkan kejadikan itu kepada raja mereka, yaitu Abrahah dan mereka memberitahukan, bahwa yang melakukannya adalah sebagian orang Quraisy karena marah demi membela rumah mereka yang hendak disaingi. Maka Abrahah bersumpah akan berangkat menuju Ka’bah dan merobohkan batu-batunya satu persatu, ia pun mempersiapkan pasukannya yang terdiri dari tentara bergajah dengan maksud menghancurkan Ka’bah kemudian berangkat menuju Mekah, hingga ketika ia hampir tiba di kota Makkah, gajah-gajah malah diam dan tidak mau beranjak maju ke Ka’bah. Tetapi ketika gajah tersebut diarahkan ke arah lain, gajah-gajah tersebut bangkit dan bergegas melangkah. Saat diarahkan lagi ke Ka’bah, gajah-gajah tersebut diam. Ketika itulah, Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengirimkan burung yang berbondong-bondong untuk melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar, dan membuat mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.
Sebelum masuk ke kota Mekah tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu sehingga mereka musnah.
Disebutkan dalam riwayat, bahwa Abrahah Al Asyram membangun gereja yang megah, mewah, indah dan tinggi di Shan’a (ibukota Yaman). Orang-orang Arab menamainya dengan Al Qulayyas karena bangunannya yang tinggi, dimana orang yang melihatnya bisa membuat pecinya jatuh. Abrahah bermaksud mengalihkan hajinya orang-orang Arab dari ke Ka’bah di Mekah menuju ke gereja itu, bahkan ia umumkan hal itu di kerajaannya, namun orang-orang Arab tidak suka hal itu, bahkan orang-orang Quraisy marah karenanya, sehingga di antara mereka ada yang pergi mendatangi gereja itu dan masuk ke dalamnya lalu meletakkan kotoran di dalamnya. Ketika para juru kuncinya melihat hal itu, maka mereka melaporkan kejadikan itu kepada raja mereka, yaitu Abrahah dan mereka memberitahukan, bahwa yang melakukannya adalah sebagian orang Quraisy karena marah demi membela rumah mereka yang hendak disaingi. Maka Abrahah bersumpah akan berangkat menuju Ka’bah dan merobohkan batu-batunya satu persatu, ia pun mempersiapkan pasukannya yang terdiri dari tentara bergajah dengan maksud menghancurkan Ka’bah kemudian berangkat menuju Mekah, hingga ketika ia hampir tiba di kota Makkah, gajah-gajah malah diam dan tidak mau beranjak maju ke Ka’bah. Tetapi ketika gajah tersebut diarahkan ke arah lain, gajah-gajah tersebut bangkit dan bergegas melangkah. Saat diarahkan lagi ke Ka’bah, gajah-gajah tersebut diam. Ketika itulah, Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengirimkan burung yang berbondong-bondong untuk melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar, dan membuat mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.
Pada tahun terjadinya penyerangan tentara bergajah itu, lahir pula Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga yang demikian merupakan permulaan risalah Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka segala puji bagi Allah.- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-fiil.html#sthash.uqNXkiL2.dpuf
Surat 105: Al-Fiil
(Gajah)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Apakah kamu tidak memperhatikan, bagaimana Rabb-mu telah bertindak terhadap tentara gajah." – (QS.105:1)
|
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
|
|
Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi-ashhaabil fiil(i)
|
||
"Bukankah Dia telah menjadikan tipu-daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia," – (QS.105:2)
|
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
|
|
Alam yaj'al kaidahum fii tadhliil(in)
|
||
"dan Dia mengirimkan kepada mereka burung, yang berbondong-bondong," – (QS.105:3)
|
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
|
|
Wa-arsala 'alaihim thairan abaabiil(a)
|
||
"yang melempari mereka dengan batu (berasal), dari tanah yang terbakar," – (QS.105:4)
|
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
|
|
Tarmiihim bihijaaratim(n) min sijjiil(in)
|
||
"lalu Dia menjadikan mereka, seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." – (QS.105:5)
|
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
|
|
Faja'alahum ka'ashfim(n) ma'kuuli(n)
|
0 komentar