1. Malas bergerak
Gaya hidup pasif seperti kebiasaan duduk terlalu lama di depan televisi, komputer, memilih naik lift daripada naik tangga, dan jarang berolahraga bisa memicu timbulnya diabetes. Karena semakin sedikit bergerak, semakin sedikit pula kalori tubuh kita yang terbakar. Penelitian di Harvard AS membuktikan jika kebiasaan menghabiskan banyak waktu di depan tv punya risiko menderita diabetes hingga 14 persen.
2. Banyak konsumsi karbohidrat sederhana
Makanan & minuman seperti sirup, air bersoda, roti dan cake memang sulit dihindari ya Sahabat Andyrra. Rasanya yang enak dan manis cenderung membuat kita untuk mengkonsumsinya lebih banyak. Padahal kita tidak tahu berapa banyak takaran gula yang terkandung di dalam makanan dan minuman tersebut. Karbohidrat sederhana itulah yang bisa membuat simpanan gula darah dalam tubuh kita berlebih.
Kurang Tidur
Gaya hidup seperti pola & kualitas tidur yang tidak baik juga bisa memicu timbulnya diabetes. Penelitian menunjukkan, kurang tidur akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memetabolisme gula dengan benar, karena menurunkan kadar insulin dalam tubuh kita. Selain itu, masih ada efek buruk lainnya yang bisa kamu simak di sini (Akibat Kurang Tidur)
3. Kebiasaan Merokok
Biasanya orang hanya tahu merokok hanya dapat membahayakan jantung, paru-paru, kehamilan dll. Namun, tanpa kamu sadari, merokok juga bisa merusak organ pankreas dan hati kamu. Padahal hormon insulin yang berkaitan langsung dengan diabetes ini diproduksi langsung di dalam kelenjar pankreas.
4. Stress atau depresi
Penyebab diabetes mellitus tidak hanya disebabkan karena makanan gula saja. Faktor psikologis seperti stress pun menjadi salah satu penyebabnya. Penelitian dari Harvard School of Public Health pun menyebutkan bahwa wanita yang depresi, presentase untuk terkena diabetes adalah 17 %.
Disini juga saya tambahkan ada beberapa type penyebab diabetes militus yang perlu kita ketahui
1. Diabetes Tipe 1 dipercaya sebagai penyakit autoimun, di mana sistem imun tubuh sendiri secara spesifik menyerang dan merusak sel-sel penghasil insulin yang terdapat pada pankreas. Belum diketahui hal apa yang memicu terjadinya kejadian autoimun ini, namun bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa faktor genetik dan faktor lingkungan seperti infeksi virus tertentu berperan dalam prosesnya. Walaupun diabetes tipe 1 berhubungan dengan faktor genetik, namun faktor genetik lebih banyak berperan pada kejadian diabetes tipe 2.
2. Diabetes tipe 2 diduga disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Banyak pasien diabetes tipe 2 memiliki anggota keluarga yang juga menderita diabetes tipe 2 atau masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan diabetes, misalnya kolesterol darah yang tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi) atau obesitas. Keturunan ras Hispanik, Afrika dan Asia memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menderita diabetes tipe 2. Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi risiko menderita diabetes tipe 2 adalah makanan dan aktivitas fisik kita sehari-hari.
Berikut ini adalah faktor-faktor risiko mayor seseorang untuk menderita diabetes tipe 2.
1. Riwayat keluarga inti menderita diabetes tipe 2 (orang tua atau kakak atau adik)
2. Tekanan darah tinggi (>140/90 mm Hg)
3. Dislipidemia: kadar trigliserida (lemak) dalam darah yang tinggi (>150mg/dl) atau kadar kolesterol HDL <40mg br="" dl="">40mg>
4. Riwayat Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
5. Riwayat menderita diabetes gestasional atau riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4.500 gram
6. Makanan tinggi lemak, tinggi kalori
7. Gaya hidup tidak aktif (sedentary)
8. Obesitas atau berat badan berlebih (berat badan 120% dari berat badan ideal)
9. Usia tua, di mana risiko mulai meningkat secara signifikan pada usia 45 tahun
10.Riwayat menderita polycystic ovarian syndrome, di mana terjadi juga resistensi insulin
3. Diabetes gestasional disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Peningkatan kadar beberapa hormon yang dihasilkan plasenta membuat sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin (resistensi insulin). Karena plasenta terus berkembang selama kehamilan, produksi hormonnya juga semakin banyak dan memperberat resistensi insulin yang telah terjadi.
Biasanya, pankreas pada ibu hamil dapat menghasilkan insulin yang lebih banyak (sampai 3x jumlah normal) untuk mengatasi resistensi insulin yang terjadi. Namun, jika jumlah insulin yang dihasilkan tetap tidak cukup, kadar glukosa darah akan meningkat dan menyebabkan diabetes gestasional. Kebanyakan wanita yang menderita diabetes gestasional akan memiliki kadar gula darah normal setelah melahirkan bayinya. Namun, mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita diabetes gestasional pada saat kehamilan berikutnya dan untuk menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Nah Sahabat Andyrra, setelah tahu apa saja penyebab diabetes mellitus, jangan pernah ragu untuk rutin berolahraga seperti mengkonsumsi makanan sehat dan berserat. Jika tubuh sehat, kita sendiri kan yang akan merasakannya.
Semoga bermanfaat...
0 komentar