Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas’ud, Ja’far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.
Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah berbuat sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, kendatipun menyimpang dan hukum-hukum alam; Isa a.s. bukan anak Allah karena mustahil Allah mempunyai anak; Jibril a.s. turun kepada rasul-rasul membawa wahyu atas perintah Allah; di hari kiamat orang kafir menghadap Allah sendiri-sendiri semua manusia akan menghadap Tuhan sebagai hamba.
2. Kisah-kisah:
Allah mengabulkan doa Zakaria a.s. untuk memperoleh anak, sekalipun usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul; kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapak; kisah Ibrahim a.s. dengan bapaknya; Musa a.s. seorang yang dipilih oleh Allah; Ismail a.s. seorang yang benar dalam janjinya; Idris a.s. seorang yang sangat kuat kepercayaannya.
3. Dan lain-lain:
Ancaman terhadap orang yang meninggalkan sembahyang dan mengikuti hawa nafsunya serta kabar gembira untuk orang-orang yang telah taubat dan mengerjakan amal-amal yang saleh; keadaan di syurga; membiarkan orang yang sesat setelah diberi petunjuk bergelimang dalam kesesatannya adalah sunnah Allah.
Surat Maryam mengemukakan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh manusia apabila mereka memikirkan kejadian-kejadian di alam semesta dalam hubungan dengan Penciptanya; ada kejadian yang terjadi sesuai dengan sunnah Allah dan dapat dipikirkan oleh manusia; dan ada pula kejadian yang luar biasa, aneh lagi ajaib yang tidak sampai pikiran manusia kepadanya. Kejadian-kejadian yang luar biasa ini terjadi pada orang-orang yang telah dipilih oleh Allah, dan dikemukakan kepada manusia agar mereka percaya kepada Allah Maha Pencipta.
HUBUNGAN SURAT MARYAM DENGAN SURAT THAAHAA
1. Surat Maryam mengemukakan kisah beberapa nabi dan rasul; ada yang secara terperinci, ada yang secara ringkas dan ada pula yang hanya disebut namanya saja, yaitu Nabi Adam a.s. Surat Thaahaa mengemukakan pula kisah beberapa orang nabi dan rasul sebagaimana halnya surat Maryam. Kisah Musa a.s. dalam surat Maryam disebut secara singkat, sedang dalam surat Thaahaa dikemukakan secara terperinci. Begitu pula kisah Adam a.s. yang hanya namanya saja disebut dalam surat Maryam, sedang dalam surat Thaahaa dikemukakan secara terperinci.
2. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surat Thaahaa diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. setelah Allah menurunkan surat Maryam.
3. Akhir surat Maryam menerangkan bahwa Al Quran diturunkan dalam bahasa Arab, sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang takwa dan peringatan bagi orang-orang yang ingkar, sedang awal surat Thaahaa menerangkan dan menguatkannya lagi.
(Maryam)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad." – (QS.19:1)
|
كهيعص
|
|
Kaaf haa yaa ain shaad
|
||
"(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Rabb-kamu kepada hamba-Nya Zakaria," – (QS.19:2)
|
ذِكْرُ رَحْمَةِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا
|
|
Dzikru rahmati rabbika 'abdahu zakarii-yaa
|
||
"yaitu, tatkala ia berdo'a kepada Rabb-nya, dengan suara yang lembut." – (QS.19:3)
|
إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا
|
|
Idz naada rabbahu nidaa-an khafii-yan
|
||
"Ia berkata: 'Ya Rabb-ku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalalu telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo'a kepada Engkau, ya Rabb-ku." – (QS.19:4)
|
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
|
|
Qaala rabbi innii wahanal 'azhmu minnii wa-asyta'alarra'su syaiban walam akun bidu'aa-ika rabbi syaqii-yan
|
||
"Dan sesungguhnya, aku kuatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari Engkau, seorang putera," – (QS.19:5)
|
وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا
|
|
Wa-innii khiftul mawaaliya min waraa-ii wakaanatiimraatii 'aaqiran fahab lii min ladunka walii-yan
|
||
"yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Yakub, dan jadikanlah ia, ya Rabb-ku, seorang yang diredhai'." – (QS.19:6)
|
يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
|
|
Yaritsunii wayaritsu min aali ya'quuba waaj'alhu rabbi radhii-yan
|
||
"Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi khabar gembira kepadamu, (yaitu kamu) akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia." – (QS.19:7)
|
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
|
|
Yaa zakarii-yaa innaa nubasy-syiruka bighulaamin asmuhu yahya lam naj'al lahu min qablu samii-yan
|
||
"Zakaria berkata: 'Ya Rabb-ku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul, dan aku (sendiri) sesungguhnya, sudah mencapai umur yang sangat tua'." – (QS.19:8)
|
قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلامٌ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا
|
|
Qaala rabbi anna yakuunu lii ghulaamun wakaanatiimraatii 'aaqiran waqad balaghtu minal kibari 'itii-yan
|
||
"Dia berfirman: 'Demikianlah'. Dia berfirman: 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya, telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali'." – (QS.19:9)
|
قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا
|
|
Qaala kadzalika qaala rabbuka huwa 'alai-ya hai-yinun waqad khalaqtuka min qablu walam taku syai-an
|
||
"Zakaria berkata: 'Ya Rabb-ku, berilah aku suatu tanda'. Dia berfirman: 'Tanda bagimu ialah, bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat'." – (QS.19:10)
|
قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً قَالَ آيَتُكَ أَلا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا
|
|
Qaala rabbiij'al lii aayatan qaala aayatuka alaa tukallimannaasa tsalaatsa layaalin sawii-yan
|
||
"Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu memberi isyarat kepada mereka, hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang." – (QS.19:11)
|
فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ مِنَ الْمِحْرَابِ فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ أَنْ سَبِّحُوا بُكْرَةً وَعَشِيًّا
|
|
Fakharaja 'ala qaumihi minal mihraabi fa-auha ilaihim an sabbihuu bukratan wa'asyii-yan
|
||
"Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah, selagi ia masih kanak-kanak," – (QS.19:12)
|
يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا
|
|
Yaa yahya khudzil kitaaba biquu-watin waaatainaahul hukma shabii-yan
|
||
"dan rasa belas kasihan yang mendalam, (yang diberikan) dari sisi Kami, dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertaqwa," – (QS.19:13)
|
وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيًّا
|
|
Wahanaanan min ladunnaa wazakaatan wakaana taqii-yan
|
||
"dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia seorang yang sombong, lagi durhaka." – (QS.19:14)
|
وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا
|
|
Wabarran biwaalidaihi walam yakun jabbaaran 'ashii-yan
|
||
"Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia (Yahya) dilahirkan, dan pada hari ia meninggal, dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali." – (QS.19:15)
|
وَسَلامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا
|
|
Wasalaamun 'alaihi yauma wulida wayauma yamuutu wayauma yub'atsu hai-yan
|
||
"Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan (mengasingkan) diri dari keluarganya, ke suatu tempat di sebelah timur," – (QS.19:16)
|
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا
|
|
Waadzkur fiil kitaabi maryama idziintabadzat min ahlihaa makaanan syarqii-yan
|
||
"maka ia (Maryam) mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka, lalu Kami mengutus ruh Kami (Jibril) kepadanya, yang menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna." – (QS.19:17)
|
فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
|
|
Fa-attakhadzat min duunihim hijaaban fa-arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fatamats-tsala lahaa basyaran sawii-yan
|
||
"Maryam berkata: 'Sesungguhnya aku berlindung darimu (Jibril), kepada Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertaqwa'." – (QS.19:18)
|
قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
|
|
Qaalat innii a'uudzu bir-rahmani minka in kunta taqii-yan
|
||
"Ia (Jibril) berkata: 'Sesungguhnya, aku ini hanyalah seorang utusan Rabb-mu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci'." – (QS.19:19)
|
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لأهَبَ لَكِ غُلامًا زَكِيًّا
|
|
Qaala innamaa anaa rasuulu rabbiki ahaba laki ghulaaman zakii-yan
|
||
"Maryam berkata: 'Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku, dan aku bukan (pula) seorang penzina!'." – (QS.19:20)
|
قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا
|
|
Qaalat anna yakuunu lii ghulaamun walam yamsasnii basyarun walam aku baghii-yan
|
||
"Jibril berkata: 'Demikianlah. Rabb-mu berfirman: Hal itu adalah mudah bagi-Ku, dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia, dan sebagai rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan'." – (QS.19:21)
|
قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا
|
|
Qaala kadzaliki qaala rabbuki huwa 'alai-ya hai-yinun walinaj'alahu aayatan li-nnaasi warahmatan minnaa wakaana amran maqdhii-yan
|
||
"Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu, ke tempat yang jauh." – (QS.19:22)
|
فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا
|
|
Fahamalathu faantabadzat bihi makaanan qashii-yan
|
||
"Maka rasa sakit akan melahirkan anak, memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati, sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan'." – (QS.19:23)
|
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا
|
|
Fa-ajaa-ahaal makhaadhu ila jidz'innakhlati qaalat yaa laitanii mittu qabla hadzaa wakuntu nasyan mansii-yan
|
||
"Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: 'Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Rabb-mu telah menjadikan anak sungai di bawahmu." – (QS.19:24)
|
فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا
|
|
Fanaadaahaa min tahtihaa alaa tahzanii qad ja'ala rabbuki tahtaki sarii-yan
|
||
"Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu." – (QS.19:25)
|
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا
|
|
Wahuzzii ilaiki bijidz'innakhlati tusaaqith 'alaiki ruthaban janii-yan
|
||
"maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini'." – (QS.19:26)
|
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
|
|
Fakulii waasyrabii waqarrii 'ainan fa-immaa tarayinna minal basyari ahadan faquulii innii nadzartu lir-rahmani shauman falan ukallimal yauma insii-yan
|
||
"Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya, dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar." – (QS.19:27)
|
فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُ قَالُوا يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا
|
|
Fa-atat bihi qaumahaa tahmiluhu qaaluuu yaa maryamu laqad ji-ati syai-an farii-yan
|
||
"Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang penjahat, dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang penzina'," – (QS.19:28)
|
يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا
|
|
Yaa ukhta haaruuna maa kaana abuukiimraa sau-in wamaa kaanat ummuki baghii-yan
|
||
"maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: 'Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil, yang masih dalam ayunan'." – (QS.19:29)
|
فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا
|
|
Fa-asyaarat ilaihi qaaluuu kaifa nukallimu man kaana fiil mahdi shabii-yan
|
||
"Berkata Isa: 'Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi," – (QS.19:30)
|
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
|
|
Qaala innii 'abdullahi aataaniyal kitaaba waja'alanii nabii-yan
|
||
"dan Dia menjadikan aku seorang yang berbakti, di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup," – (QS.19:31)
|
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
|
|
Waja'alanii mubaarakan aina maa kuntu wa-aushaanii bish-shalaati wazzakaati maa dumtu hai-yan
|
||
"dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong, lagi celaka." – (QS.19:32)
|
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
|
|
Wabarran biwaalidatii walam yaj'alnii jabbaaran syaqii-yan
|
||
"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku (Isa) dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali'." – (QS.19:33)
|
وَالسَّلامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
|
|
Wassalaamu 'alai-ya yauma wulidtu wayauma amuutu wayauma ub'atsu hai-yan
|
||
"Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka (manusia) berbantah-bantahan tentang kebenaran-nya." – (QS.19:34)
|
ذَلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ
|
|
Dzalika 'iisaabnu maryama qaulal haqqil-ladzii fiihi yamtaruun(a)
|
||
"Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka hanya (dengan) berkata kepadanya: 'Jadilah', maka jadilah ia." – (QS.19:35)
|
مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
|
|
Maa kaana lillahi an yattakhidza min waladin subhaanahu idzaa qadha amran fa-innamaa yaquulu lahu kun fayakuun(u)
|
||
"Sesungguhnya Allah adalah Rabb-ku dan Rabb-mu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus." – (QS.19:36)
|
وَإِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
|
|
Wa-innallaha rabbii warabbukum faa'buduuhu hadzaa shiraathun mustaqiimun
|
||
"Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir, pada waktu (mereka) menyaksikan hari yang besar (kiamat)." – (QS.19:37)
|
فَاخْتَلَفَ الأحْزَابُ مِنْ بَيْنِهِمْ فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ مَشْهَدِ يَوْمٍ عَظِيمٍ
|
|
Faakhtalafal ahzaabu min bainihim fawailul(n)-lil-ladziina kafaruu min masyhadi yaumin 'azhiimin
|
||
"Alangkah terangnya pendengaran mereka, dan alangkah tajamnya penglihatan mereka, pada hari mereka datang kepada Kami (hari kiamat). Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia), berada dalam kesesatan yang nyata." – (QS.19:38)
|
أَسْمِعْ بِهِمْ وَأَبْصِرْ يَوْمَ يَأْتُونَنَا لَكِنِ الظَّالِمُونَ الْيَوْمَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
|
|
Asmi' bihim wa-abshir yauma ya'tuunanaa lakinizh-zhaalimuunal yauma fii dhalalin mubiinin
|
||
"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan (hari kiamat), (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman." – (QS.19:39)
|
وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الأمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ
|
|
Wa-andzirhum yaumal hasrati idz qudhiyal amru wahum fii ghaflatin wahum laa yu'minuun(a)
|
||
"Sesungguhnya Kami mewarisi (menciptakan) bumi, dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kami-lah mereka dikembalikan." – (QS.19:40)
|
إِنَّا نَحْنُ نَرِثُ الأرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ
|
|
Innaa nahnu naritsul ardha waman 'alaihaa wa-ilainaa yurja'uun(a)
|
||
"Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab (Al-Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan (ayat-ayat Kami), lagi seorang nabi." – (QS.19:41)
|
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا
|
|
Waadzkur fiil kitaabi ibraahiima innahu kaana shiddiiqan nabii-yan
|
||
"Ingatlah, ketika ia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya: 'Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun." – (QS.19:42)
|
إِذْ قَالَ لأبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لا يَسْمَعُ وَلا يُبْصِرُ وَلا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا
|
|
Idz qaala abiihi yaa abati lima ta'budu maa laa yasma'u walaa yubshiru walaa yughnii 'anka syai-an
|
||
"Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku (Ibrahim), sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus." – (QS.19:43)
|
يَا أَبَتِ إِنِّي قَدْ جَاءَنِي مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِي أَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّا
|
|
Yaa abati innii qad jaa-anii minal 'ilmi maa lam ya'tika faattabi'nii ahdika shiraathan sawii-yan
|
||
"Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Yang Maha Pemurah." – (QS.19:44)
|
يَا أَبَتِ لا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَنِ عَصِيًّا
|
|
Yaa abati laa ta'budisy-syaithaana innasy-syaithaana kaana lir-rahmani 'ashii-yan
|
||
"Wahai bapakku, sesungguhnya aku (Ibrahim) kuatir, bahwa kamu akan ditimpa azab oleh Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan'." – (QS.19:45)
|
يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِنَ الرَّحْمَنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا
|
|
Yaa abati innii akhaafu an yamassaka 'adzaabun minar-rahmani fatakuuna li-sysyaithaani walii-yan
|
||
"Berkata bapaknya: 'Bencikah kamu kepada ilah-ilahku, hai Ibrahim. Jika kamu tidak berhenti (menganggu sembahanku), maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama'." – (QS.19:46)
|
قَالَ أَرَاغِبٌ أَنْتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبْرَاهِيمُ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لأرْجُمَنَّكَ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا
|
|
Qaala araaghibun anta 'an aalihatii yaa ibraahiimu la-in lam tantahi arjumannaka waahjurnii malii-yan
|
||
"Berkata Ibrahim: 'Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Rabb-ku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku." – (QS.19:47)
|
قَالَ سَلامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا
|
|
Qaala salaamun 'alaika saastaghfiru laka rabbii innahu kaana bii hafii-yan
|
||
"Dan aku akan menjauhkan diri darimu, dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo'a kepada Rabb-ku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa, dengan berdo'a kepada Rabb-ku'." – (QS.19:48)
|
وَأَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَأَدْعُو رَبِّي عَسَى أَلا أَكُونَ بِدُعَاءِ رَبِّي شَقِيًّا
|
|
Wa-a'tazilukum wamaa tad'uuna min duunillahi wa-ad'uu rabbii 'asa alaa akuuna bidu'aa-i rabbii syaqii-yan
|
||
"Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka, dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya (anak-anak bernama) Ishak dan Yakub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi." – (QS.19:49)
|
فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَكُلا جَعَلْنَا نَبِيًّا
|
|
Falammaaa'tazalahum wamaa ya'buduuna min duunillahi wahabnaa lahu ishaaqa waya'quuba wakulaa ja'alnaa nabii-yan
|
||
"Dan Kami anugerahkan kepada mereka (Ishak dan Yakub) sebagian dari rahmat Kami, dan Kami jadikan mereka (ber)buah tutur (berbicara) yang baik, lagi tinggi." – (QS.19:50)
|
وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِنْ رَحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا
|
|
Wawahabnaa lahum min rahmatinaa waja'alnaa lahum lisaana shidqin 'alii-yan
|
||
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al-Kitab (Al-Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih, dan seorang rasul dan nabi." – (QS.19:51)
|
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مُوسَى إِنَّهُ كَانَ مُخْلَصًا وَكَانَ رَسُولا نَبِيًّا
|
|
Waadzkur fiil kitaabi muusa innahu kaana mukhlashan wakaana rasuulaa nabii-yan
|
||
"Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur, dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami, di waktu dia munajat (kepada Kami)." – (QS.19:52)
|
وَنَادَيْنَاهُ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ الأيْمَنِ وَقَرَّبْنَاهُ نَجِيًّا
|
|
Wanaadainaahu min jaanibith-thuuril aimani waqarrabnaahu najii-yan
|
||
"Dan Kami telah menganugerah-kannya kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya Harun menjadi seorang nabi." – (QS.19:53)
|
وَوَهَبْنَا لَهُ مِنْ رَحْمَتِنَا أَخَاهُ هَارُونَ نَبِيًّا
|
|
Wawahabnaa lahu min rahmatinaa akhaahu haaruuna nabii-yan
|
||
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi." – (QS.19:54)
|
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولا نَبِيًّا
|
|
Waadzkur fiil kitaabi ismaa'iila innahu kaana shaadiqal wa'di wakaana rasuulaa nabii-yan
|
||
"Dan ia (Ismail) menyuruh ahlinya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diredhai di sisi Rabb-nya." – (QS.19:55)
|
وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا
|
|
Wakaana ya'muru ahlahu bish-shalaati wazzakaati wakaana 'inda rabbihi mardhii-yan
|
||
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang di sebut) di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan (ayat-ayat Kami), dan seorang nabi." – (QS.19:56)
|
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا
|
|
Waadzkur fiil kitaabi idriisa innahu kaana shiddiiqan nabii-yan
|
||
"Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." – (QS.19:57)
|
وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا
|
|
Warafa'naahu makaanan 'alii-yan
|
||
"Mereka (para nabi) itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Bani Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka tersungkur dengan bersujud dan menangis." – (QS.19:58)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
|
|
Uula-ikal-ladziina an'amallahu 'alaihim minannabii-yiina min dzurrii-yati aadama wamimman hamalnaa ma'a nuuhin wamin dzurrii-yati ibraahiima wa-israa-iila wamimman hadainaa waajtabainaa idzaa tutla 'alaihim aayaatur-rahmani kharruu sujjadan wabukii-yan
|
||
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat, dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan," – (QS.19:59)
|
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
|
|
Fakhalafa min ba'dihim khalfun adhaa'uush-shalaata waattaba'uusy-syahawaati fasaufa yalqauna ghai-yan
|
||
"kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal shaleh, maka mereka itu akan masuk surga, dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun," – (QS.19:60)
|
إِلا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ شَيْئًا
|
|
Ilaa man taaba waaamana wa'amila shaalihan fa-uula-ika yadkhuluunal jannata walaa yuzhlamuuna syai-an
|
||
"yaitu surga 'Adn yang telah dijanjikan oleh Yang Maha Pemurah, kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak tampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati." – (QS.19:61)
|
جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدَ الرَّحْمَنُ عِبَادَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّهُ كَانَ وَعْدُهُ مَأْتِيًّا
|
|
Jannaati 'adnillatii wa'adar-rahmanu 'ibaadahu bil ghaibi innahu kaana wa'duhu ma'tii-yan
|
||
"Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka, rejekinya di surga itu (diperoleh di) tiap-tiap pagi dan petang." – (QS.19:62)
|
لا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا إِلا سَلامًا وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيهَا بُكْرَةً وَعَشِيًّا
|
|
Laa yasma'uuna fiihaa laghwan ilaa salaaman walahum rizquhum fiihaa bukratan wa'asyii-yan
|
||
"Itulah surga yang akan Kami wariskan, kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertaqwa." – (QS.19:63)
|
تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَنْ كَانَ تَقِيًّا
|
|
Tilkal jannatullatii nuuritsu min 'ibaadinaa man kaana taqii-yan
|
||
"Dan tidaklah kami (Jibril) turun (menyampaikan wahyu kepadamu), kecuali dengan perintah Rabb-mu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang di belakang kita, dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Rabb-mu lupa." – (QS.19:64)
|
وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلا بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَلِكَ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
|
|
Wamaa natanazzalu ilaa biamri rabbika lahu maa baina aidiinaa wamaa khalfanaa wamaa baina dzalika wamaa kaana rabbuka nasii-yan
|
||
"Rabb (yang menguasai) langit dan bumi, dan apa-apa yang ada di antara keduanya; maka sembahlah Dia, dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang (sesuatu) yang sama dengan Dia (yang patut disembah)." – (QS.19:65)
|
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا
|
|
Rabbus-samaawaati wal ardhi wamaa bainahumaa faa'budhu waashthabir li'ibaadatihi hal ta'lamu lahu samii-yan
|
||
"Dan berkata manusia: 'Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?'." – (QS.19:66)
|
وَيَقُولُ الإنْسَانُ أَئِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ أُخْرَجُ حَيًّا
|
|
Wayaquulu-insaanu a-idzaa maa mittu lasaufa ukhraju hai-yan
|
||
"Dan tidakkah manusia itu memikirkan, bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang (sebelumnya) ia tidak ada sama sekali." – (QS.19:67)
|
أَوَلا يَذْكُرُ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْئًا
|
|
Awalaa yadzkuru-insaanu annaa khalaqnaahu min qablu walam yaku syai-an
|
||
"Demi Rabb-mu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling (neraka) Jahanam dengan berlutut, (karena mereka meragukan hari kebangkitan)." – (QS.19:68)
|
فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيَاطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا
|
|
Fawarabbika lanahsyurannahum wasy-syayaathiina tsumma lanuhdhirannahum haula jahannama jitsii-yan
|
||
"Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan (untuk dimasukkan ke dalam neraka), siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Yang Maha Pemurah." – (QS.19:69)
|
ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيعَةٍ أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمَنِ عِتِيًّا
|
|
Tsumma lananzi'anna min kulli syii'atin ai-yuhum asyaddu 'alar-rahmani 'itii-yan
|
||
"Dan kemudian, Kami sungguh lebih mengetahui, orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka." – (QS.19:70)
|
ثُمَّ لَنَحْنُ أَعْلَمُ بِالَّذِينَ هُمْ أَوْلَى بِهَا صِلِيًّا
|
|
Tsumma lanahnu a'lamu biil-ladziina hum aula bihaa shilii-yan
|
||
"Dan tidak ada seorangpun darimu (yang durhaka kepada Allah), melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Rabb-mu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan." – (QS.19:71)
|
وَإِنْ مِنْكُمْ إِلا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا
|
|
Wa-in minkum ilaa waariduhaa kaana 'ala rabbika hatman maqdhii-yan
|
||
"Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa, dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka, dalam keadaan berlutut." – (QS.19:72)
|
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
|
|
Tsumma nunajjiil-ladziina-attaqau wanadzaruzh-zhaalimiina fiihaa jitsii-yan
|
||
"Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang beriman: 'Manakah di antara kedua golongan (kafir dan Mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya, dan lebih indah tempat pertemuan(nya)'." – (QS.19:73)
|
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا
|
|
Wa-idzaa tutla 'alaihim aayaatunaa bai-yinaatin qaalal-ladziina kafaruu lil-ladziina aamanuu ai-yul fariiqaini khairun maqaaman wa-ahsanu nadii-yan
|
||
"Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan, sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya, dan lebih sedap dipandang mata." – (QS.19:74)
|
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا
|
|
Wakam ahlaknaa qablahum min qarnin hum ahsanu atsaatsan wari-ayan
|
||
"Katakanlah: 'Barangsiapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Rabb-nya yang Maha Pemurah, memperpanjang tempo baginya(, sebelum menerima azab), sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui, siapa yang lebih jelek kedudukannya, dan lebih lemah penolong-penolongnya'." – (QS.19:75)
|
قُلْ مَنْ كَانَ فِي الضَّلالَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَنُ مَدًّا حَتَّى إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذَابَ وَإِمَّا السَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضْعَفُ جُنْدًا
|
|
Qul man kaana fiidh-dhalaalati falyamdud lahur-rahmanu maddan hatta idzaa ra-au maa yuu'aduuna immaal 'adzaaba wa-immaassaa'ata fasaya'lamuuna man huwa syarrun makaanan wa-adh'afu jundan
|
||
"Dan Allah akan menambah petunjuk, kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal shaleh yang kekal itu, lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu dan lebih baik kesudahan-nya." – (QS.19:76)
|
وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا
|
|
Wayaziidullahul-ladziina ihtadau hudan wal baaqiyaatush-shaalihaatu khairun 'inda rabbika tsawaaban wakhairun maraddan
|
||
"Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, dan ia mengatakan: 'Pasti aku akan diberi harta dan anak'." – (QS.19:77)
|
أَفَرَأَيْتَ الَّذِي كَفَرَ بِآيَاتِنَا وَقَالَ لأوتَيَنَّ مَالا وَوَلَدًا
|
|
Afara-aital-ladzii kafara biaayaatinaa waqaala autayanna maaalan wawaladan
|
||
"Adakah ia melihat (sesuatu) yang gaib, atau ia telah membuat perjanjian di sisi Rabb Yang Maha Pemurah?," – (QS.19:78)
|
أَطَّلَعَ الْغَيْبَ أَمِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمَنِ عَهْدًا
|
|
Ath-thala'al ghaiba amiittakhadza 'indar-rahmani 'ahdan
|
||
"sekali-kali tidak; Kami akan menulis apa yang ia katakan (itu), dan benar-benar Kami akan memperpanjang azab untuknya," – (QS.19:79)
|
كَلا سَنَكْتُبُ مَا يَقُولُ وَنَمُدُّ لَهُ مِنَ الْعَذَابِ مَدًّا
|
|
Kalaa sanaktubu maa yaquulu wanamuddu lahu minal 'adzaabi maddan
|
||
"dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri (tanpa seorang penolongpun)." – (QS.19:80)
|
وَنَرِثُهُ مَا يَقُولُ وَيَأْتِينَا فَرْدًا
|
|
Wanaritsuhu maa yaquulu waya'tiinaa fardan
|
||
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka," – (QS.19:81)
|
وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِيَكُونُوا لَهُمْ عِزًّا
|
|
Wa-attakhadzuu min duunillahi aalihatan liyakuunuu lahum 'izzan
|
||
"sekali-kali tidak; Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu menjadi musuh bagi mereka." – (QS.19:82)
|
كَلا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا
|
|
Kalaa sayakfuruuna bi'ibaadatihim wayakuunuuna 'alaihim dhiddan
|
||
"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir, untuk menghasud mereka membuat maksiat dengan sungguh-sungguh," – (QS.19:83)
|
أَلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا
|
|
Alam tara annaa arsalnaasy-syayaathiina 'alal kaafiriina ta'uzzuhum azzan
|
||
"maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (siksaan) untuk mereka, dengan perhitungan yang teliti." – (QS.19:84)
|
فَلا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا
|
|
Falaa ta'jal 'alaihim innamaa na'uddu lahum 'addan
|
||
"(Ingatlah) hari (kiamat ketika) Kami mengumpulkan (di surga) , orang-orang yang taqwa kepada Yang Maha Pemurah, sebagai putusan yang terhormat," – (QS.19:85)
|
يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا
|
|
Yauma nahsyurul muttaqiina ilar-rahmani wafdan
|
||
"dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahanam, dalam keadaan dahaga (kehausan)." – (QS.19:86)
|
وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا
|
|
Wanasuuqul mujrimiina ila jahannama wirdan
|
||
"Mereka (manusia) tidak berhak mendapat syafaat, kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Rabb Yang Maha Pemurah." – (QS.19:87)
|
لا يَمْلِكُونَ الشَّفَاعَةَ إِلا مَنِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمَنِ عَهْدًا
|
|
Laa yamlikuunasy-syafaa'ata ilaa maniittakhadza 'indar-rahmani 'ahdan
|
||
"Dan mereka (yang) berkata: 'Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak'." – (QS.19:88)
|
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا
|
|
Waqaaluuuut-takhadzar-rahmanu waladan
|
||
"Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar," – (QS.19:89)
|
لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا
|
|
Laqad ji-atum syai-an iddan
|
||
"hampir-hampir langit pecah, karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh," – (QS.19:90)
|
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا
|
|
Takaadus-samaawaatu yatafath-tharna minhu watansyaqqul ardhu watakhirrul jibaalu haddan
|
||
"karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak." – (QS.19:91)
|
أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا
|
|
An da'au lir-rahmani waladan
|
||
"Dan tidak layak lagi Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak." – (QS.19:92)
|
وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا
|
|
Wamaa yanbaghii lir-rahmani an yattakhidza waladan
|
||
"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba." – (QS.19:93)
|
إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ إِلا آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا
|
|
In kullu man fiis-samaawaati wal ardhi ilaa aatiir-rahmani 'abdan
|
||
"Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka, dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti." – (QS.19:94)
|
لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا
|
|
Laqad ahshaahum wa'addahum 'addan
|
||
"Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat, dengan sendiri-sendiri." – (QS.19:95)
|
وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
|
|
Wakulluhum aatiihi yaumal qiyaamati fardan
|
||
"Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka kasih sayang." – (QS.19:96)
|
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
|
|
Innal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati sayaj'alu lahumur-rahmanu wuddan
|
||
"Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi khabar gembira dengan Al-Qur'an itu, kepada orang-orang yang bertaqwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya, kepada kaum yang membangkang." – (QS.19:97)
|
فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ الْمُتَّقِينَ وَتُنْذِرَ بِهِ قَوْمًا لُدًّا
|
|
Fa-innamaa yassarnaahu bilisaanika litubasy-syira bihil muttaqiina watundzira bihi qauman luddan
|
||
"Dan berapa banyak telah Kami binasakan, umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka, atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar?." – (QS.19:98)
|
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هَلْ تُحِسُّ مِنْهُمْ مِنْ أَحَدٍ أَوْ تَسْمَعُ لَهُمْ رِكْزًا
|
|
Wakam ahlaknaa qablahum min qarnin hal tuhissu minhum min ahadin au tasma'u lahum rikzan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar