Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini.
Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut:
1. Keimanan:
Al Quran adalah peringatan bagi manusia terutama bagi orang-orang yang bertakwa; Musa a.s. langsung menerima wahyu dari Allah, tanpa perantara Jibril; Allah menguasai ‘Arsy, mengetahui sesuatu yang samar dan yang lebih samar; keadaan orang berdosa dihimpunkan di hari kiamat; syafa’at tidak bermanfaat di hari kiamat, kecuali syafa’at dari orang-orang yang dapat izin dari Allah.
2. Hukum-hukum:
Perintah mengerjakan sembahyang dan keutamaan waktu-waktunya; kewajiban menyuruh keluarga melakukan sembahyang.
3. Kisah-kisah:
Kisah Musa a.s. dan Harun a.s. dalam menghadapi Fir’aun dan Bani Israil, kisah Nabi Adam a.s. dan iblis.
4. Dan lain-lain:
Perintah Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya dia meminta tambahan ilmu kepada Allah sekalipun sudah menjadi rasul; Allah tidak akan mengazab sesuatu kaum sebelum diutus rasul kepada mereka; jangan terpengaruh oleh kesenangan kehidupan dunia.
Dalam surat Thaahaa ini diterangkan bahwa Al Quran sebagai kitab yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w., adalah peringatan dan kabar gembira bagi manusia, wajib diikuti dan dipercayai. Amatlah besar akibat yang dialami oleh orang dahulu yang tidak mempercayai dan mengingkari rasul-rasul yang diutus kepada mereka, seperti Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Kisah Bani Israilpun dipaparkan Allah dalam surat ini sebagai suatu umat yang banyak mengingkari perintah nabinya.
HUBUNGAN SURAT THAAHA DENGAN SURAT AL ANBIYAA’
Surat Thaahaa diakhiri dengan menerangkan bahwa manusia mudah dipengaruhi oleh kenikmatan hidup duniawi, yang oleh Allah dijadikan sebagai cobaan bagi manusia, juga diakhiri dengan menyuruh bersabar dan bersembahyang, serta menerangkan apa-apa yang diterima oleh orang-orang yang bertakwa. Hal itu diulangi lagi pada permulaan surat Al Anbiyaa’ dan ditegaskan bahwa manusia selalu lalai dan lupa terhadap perbuatan-perbuatan yang harus dilakukannya untuk menghadapi hari kiamat dan berhisab di akhirat nanti.
Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut:
1. Keimanan:
Al Quran adalah peringatan bagi manusia terutama bagi orang-orang yang bertakwa; Musa a.s. langsung menerima wahyu dari Allah, tanpa perantara Jibril; Allah menguasai ‘Arsy, mengetahui sesuatu yang samar dan yang lebih samar; keadaan orang berdosa dihimpunkan di hari kiamat; syafa’at tidak bermanfaat di hari kiamat, kecuali syafa’at dari orang-orang yang dapat izin dari Allah.
2. Hukum-hukum:
Perintah mengerjakan sembahyang dan keutamaan waktu-waktunya; kewajiban menyuruh keluarga melakukan sembahyang.
3. Kisah-kisah:
Kisah Musa a.s. dan Harun a.s. dalam menghadapi Fir’aun dan Bani Israil, kisah Nabi Adam a.s. dan iblis.
4. Dan lain-lain:
Perintah Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya dia meminta tambahan ilmu kepada Allah sekalipun sudah menjadi rasul; Allah tidak akan mengazab sesuatu kaum sebelum diutus rasul kepada mereka; jangan terpengaruh oleh kesenangan kehidupan dunia.
Dalam surat Thaahaa ini diterangkan bahwa Al Quran sebagai kitab yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w., adalah peringatan dan kabar gembira bagi manusia, wajib diikuti dan dipercayai. Amatlah besar akibat yang dialami oleh orang dahulu yang tidak mempercayai dan mengingkari rasul-rasul yang diutus kepada mereka, seperti Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Kisah Bani Israilpun dipaparkan Allah dalam surat ini sebagai suatu umat yang banyak mengingkari perintah nabinya.
HUBUNGAN SURAT THAAHA DENGAN SURAT AL ANBIYAA’
Surat Thaahaa diakhiri dengan menerangkan bahwa manusia mudah dipengaruhi oleh kenikmatan hidup duniawi, yang oleh Allah dijadikan sebagai cobaan bagi manusia, juga diakhiri dengan menyuruh bersabar dan bersembahyang, serta menerangkan apa-apa yang diterima oleh orang-orang yang bertakwa. Hal itu diulangi lagi pada permulaan surat Al Anbiyaa’ dan ditegaskan bahwa manusia selalu lalai dan lupa terhadap perbuatan-perbuatan yang harus dilakukannya untuk menghadapi hari kiamat dan berhisab di akhirat nanti.
(Thaha)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Thaahaa." – (QS.20:1)
|
طه
|
|
Thaahaa
|
||
"Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu, agar kamu menjadi susah," – (QS.20:2)
|
مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى
|
|
Maa anzalnaa 'alaikal quraana litasyq(a)
|
||
"tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)," – (QS.20:3)
|
إِلا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى
|
|
Ilaa tadzkiratan liman yakhsy(a)
|
||
"yaitu diturunkan dari Allah, yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi." – (QS.20:4)
|
تَنْزِيلا مِمَّنْ خَلَقَ الأرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلا
|
|
Tanziilaa mimman khalaqal ardha was-samaawaatil 'ulaa
|
||
"(Yaitu) Yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas 'Arsy." – (QS.20:5)
|
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
|
|
Ar-rahmanu 'alal 'arsyiistaw(a)
|
||
"Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya, dan semua yang di bawah tanah." – (QS.20:6)
|
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى
|
|
Lahu maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhi wamaa bainahumaa wamaa tahtats-tsar(a)
|
||
"Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia yang telah tersembunyi." – (QS.20:7)
|
وَإِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى
|
|
Wa-in tajhar bil qauli fa-innahu ya'lamussirra wa-akhf(a)
|
||
"Dialah Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah), melainkan Dia. Dia mempunyai al-asmaa-ul husna (nama-nama yang baik)." – (QS.20:8)
|
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى
|
|
Allahu laa ilaha ilaa huwa lahul asmaa-ul husn(a)
|
||
"Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa?." – (QS.20:9)
|
وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَى
|
|
Wahal ataaka hadiitsu muus(a)
|
||
"Ketika ia melihat api (dari kejauhan), lalu berkatalah ia kepada keluarganya: 'Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku (mau pergi mendekat) melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit darinya kepadamu, atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu'." – (QS.20:10)
|
إِذْ رَأَى نَارًا فَقَالَ لأهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى
|
|
Idz raa naaran faqaala ahlihiimkutsuu innii aanastu naaran la'allii aatiikum minhaa biqabasin au ajidu 'alannaari hudan
|
||
"Maka ketika ia datang ke tempat api itu, ia dipanggil (oleh Rabb-nya): 'Hai Musa." – (QS.20:11)
|
فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ يَا مُوسَى
|
|
Falammaa ataahaa nuudiya yaa muus(a)
|
||
"Sesungguhnya Aku inilah Rabb-mu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu, sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa." – (QS.20:12)
|
إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى
|
|
Innii anaa rabbuka faakhla' na'laika innaka bil waadil muqaddasi thuwan
|
||
"Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu)." – (QS.20:13)
|
وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَى
|
|
Wa-anaaakhtartuka faastami' limaa yuuh(a)
|
||
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Ilah (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat, untuk mengingat Aku." – (QS.20:14)
|
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي
|
|
Innanii anaallahu laa ilaha ilaa anaa faa'budnii wa-aqimish-shalaata lidzikrii
|
||
"Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, namun Aku merahasiakan (waktunya), agar supaya tiap-tiap diri (manusia) itu, dibalas dengan apa yang ia usahakan." – (QS.20:15)
|
إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى
|
|
Innassaa'ata aatiyatun akaadu ukhfiihaa litujza kullu nafsin bimaa tas'(a)
|
||
"Maka sekali-kali, janganlah kamu dipalingkan darinya (hari kiamat), oleh yang tidak beriman kepadanya, dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu binasa'." – (QS.20:16)
|
فَلا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَتَرْدَى
|
|
Falaa yashuddannaka 'anhaa man laa yu'minu bihaa waattaba'a hawaahu fatard(a)
|
||
"(Lalu Rabb bertanya:) 'Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?'." – (QS.20:17)
|
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى
|
|
Wamaa tilka biyamiinika yaa muus(a)
|
||
"Berkata Musa: 'Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya'." – (QS.20:18)
|
قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى
|
|
Qaala hiya 'ashaaya atawakkau 'alaihaa wa-ahusyyu bihaa 'ala ghanamii waliya fiihaa maaaribu ukhr(a)
|
||
"Allah berfirman: 'Lemparkanlah ia, hai Musa!'." – (QS.20:19)
|
قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى
|
|
Qaala alqihaa yaa muus(a)
|
||
"Lalu dilemparkannya tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat." – (QS.20:20)
|
فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى
|
|
Fa-alqaahaa fa-idzaa hiya hai-yatun tas'(a)
|
||
"Allah berfirman: 'Peganglah ia (ular itu) dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula," – (QS.20:21)
|
قَالَ خُذْهَا وَلا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الأولَى
|
|
Qaala khudzhaa walaa takhaf sanu'iiduhaa siiratahaal aul(a)
|
||
"dan kapitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia (tanganmu itu) akan) keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mu'jizat yang lain (pula)," – (QS.20:22)
|
وَاضْمُمْ يَدَكَ إِلَى جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ آيَةً أُخْرَى
|
|
Waadhmum yadaka ila janaahika takhruj baidhaa-a min ghairi suu-in aayatan ukhr(a)
|
||
"untuk Kami perlihatkan kepadamu, sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar." – (QS.20:23)
|
لِنُرِيَكَ مِنْ آيَاتِنَا الْكُبْرَى
|
|
Linuriyaka min aayaatinaal kubr(a)
|
||
"Pergilah kepada Fir'aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas'." – (QS.20:24)
|
اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى
|
|
Adzhab ila fir'auna innahu thagh(a)
|
||
"Berkata Musa: 'Ya Rabb-ku, lapangkanlah untukku dadaku," – (QS.20:25)
|
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي
|
|
Qaala rabbiisyrah lii shadrii
|
||
"dan mudahkanlah untukku urusanku," – (QS.20:26)
|
وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
|
|
Wayassir lii amrii
|
||
"dan lepaskanlah kekakuan lidahku(, agar lancar berbicara)," – (QS.20:27)
|
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي
|
|
Waahlul 'uqdatan min lisaanii
|
||
"supaya mereka (umatku) mengerti perkataanku," – (QS.20:28)
|
يَفْقَهُوا قَوْلِي
|
|
Yafqahuu qaulii
|
||
"dan jadikanlah aku seorang pembantu dari keluargaku," – (QS.20:29)
|
وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي
|
|
Waaj'al lii waziiran min ahlii
|
||
"(yaitu) Harun saudaraku," – (QS.20:30)
|
هَارُونَ أَخِي
|
|
Haaruuna akhii
|
||
"teguhkanlah dengan dia kekuatanku," – (QS.20:31)
|
اشْدُدْ بِهِ أَزْرِي
|
|
Asydud bihi azrii
|
||
"dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku," – (QS.20:32)
|
وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي
|
|
Wa-asyrikhu fii amrii
|
||
"supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau'," – (QS.20:33)
|
كَيْ نُسَبِّحَكَ كَثِيرًا
|
|
Kai nusabbihaka katsiiran
|
||
"dan banyak mengingat Engkau." – (QS.20:34)
|
وَنَذْكُرَكَ كَثِيرًا
|
|
Wanadzkuraka katsiiran
|
||
"Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami'." – (QS.20:35)
|
إِنَّكَ كُنْتَ بِنَا بَصِيرًا
|
|
Innaka kunta binaa bashiiran
|
||
"Allah berfirman: 'Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa'." – (QS.20:36)
|
قَالَ قَدْ أُوتِيتَ سُؤْلَكَ يَا مُوسَى
|
|
Qaala qad uutiita su'laka yaa muus(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah memberi nikmat kepadamu, pada kali (waktu) yang lain," – (QS.20:37)
|
وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَيْكَ مَرَّةً أُخْرَى
|
|
Walaqad manannaa 'alaika marratan ukhr(a)
|
||
"yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu, suatu yang diilhamkan," – (QS.20:38)
|
إِذْ أَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّكَ مَا يُوحَى
|
|
Idz auhainaa ila ummika maa yuuh(a)
|
||
"Yaitu: 'Letakkanlah ia (Musa) di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu akan membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya (Musa nantinya)'; Dan Aku telah melimpahkan kepadamu (Musa),) kasih sayang yang datang dari-Ku, dan supaya kamu (Musa) diasuh di bawah pengawasan-Ku." – (QS.20:39)
|
أَنِ اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِي وَعَدُوٌّ لَهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي
|
|
Aniiqdzifiihi fiittaabuuti faaqdzifiihi fiil yammi falyulqihil yammu bissaahili ya'khudzhu 'aduu-wun lii wa'aduu-wun lahu wa-alqaitu 'alaika mahabbatan minnii walitushna'a 'ala 'ainii
|
||
"(yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir'aun): 'Bolehkah saya menunjukkan kepadamu, orang yang akan memeliharanya (Musa)?'. Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka-cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan, dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan, kemudian kamu datang, menurut waktu yang ditetapkan; hai Musa," – (QS.20:40)
|
إِذْ تَمْشِي أُخْتُكَ فَتَقُولُ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَنْ يَكْفُلُهُ فَرَجَعْنَاكَ إِلَى أُمِّكَ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلا تَحْزَنَ وَقَتَلْتَ نَفْسًا فَنَجَّيْنَاكَ مِنَ الْغَمِّ وَفَتَنَّاكَ فُتُونًا فَلَبِثْتَ سِنِينَ فِي أَهْلِ مَدْيَنَ ثُمَّ جِئْتَ عَلَى قَدَرٍ يَا مُوسَى
|
|
Idz tamsyii ukhtuka fataquulu hal adullukum 'ala man yakfuluhu faraja'naaka ila ummika kai taqarra 'ainuhaa walaa tahzana waqatalta nafsan fanajjainaaka minal ghammi wafatannaaka futuunan falabitsta siniina fii ahli madyana tsumma ji-ata 'ala qadarin yaa muus(a)
|
||
"dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku." – (QS.20:41)
|
وَاصْطَنَعْتُكَ لِنَفْسِي
|
|
Waashthana'tuka linafsii
|
||
"Pergilah kamu beserta saudaramu, dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku." – (QS.20:42)
|
اذْهَبْ أَنْتَ وَأَخُوكَ بِآيَاتِي وَلا تَنِيَا فِي ذِكْرِي
|
|
Adzhab anta wa-akhuuka biaayaatii walaa taniyaa fii dzikrii
|
||
"Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas," – (QS.20:43)
|
اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى
|
|
Adzhabaa ila fir'auna innahu thagh(a)
|
||
"maka berbicaralah kamu berdua kepadanya, dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut (pada Allah)'." – (QS.20:44)
|
فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
|
|
Faquulaa lahu qaulaa lai-yinan la'allahu yatadzakkaru au yakhsy(a)
|
||
"Berkatalah mereka berdua: 'Ya Rabb-kami, sesungguhnya kami kuatir, bahwa ia segera menyiksa kami, atau akan bertambah melampaui batas'." – (QS.20:45)
|
قَالا رَبَّنَا إِنَّنَا نَخَافُ أَنْ يَفْرُطَ عَلَيْنَا أَوْ أَنْ يَطْغَى
|
|
Qaaalan rabbanaa innanaa nakhaafu an yafrutha 'alainaa au an yathgh(a)
|
||
"Allah berfirman: 'Jangan kamu berdua kuatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat'." – (QS.20:46)
|
قَالَ لا تَخَافَا إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى
|
|
Qaala laa takhaafaa innanii ma'akumaa asma'u wa-ar(a)
|
||
"Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun), dan katakanlah: 'Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Rabb-mu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami, dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu, dengan membawa bukti (atas kerasulan Kami) dari Rabb-mu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk." – (QS.20:47)
|
فَأْتِيَاهُ فَقُولا إِنَّا رَسُولا رَبِّكَ فَأَرْسِلْ مَعَنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلا تُعَذِّبْهُمْ قَدْ جِئْنَاكَ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكَ وَالسَّلامُ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى
|
|
Fa'tiyaahu faquulaa innaa rasuulaa rabbika fa-arsil ma'anaa banii israa-iila walaa tu'adz-dzibhum qad ji-anaaka biaayatin min rabbika wassalaamu 'ala maniittaba'al hud(a)
|
||
"Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami, bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling (dari Rabb-nya)'." – (QS.20:48)
|
إِنَّا قَدْ أُوحِيَ إِلَيْنَا أَنَّ الْعَذَابَ عَلَى مَنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى
|
|
Innaa qad uuhiya ilainaa annal 'adzaaba 'ala man kadz-dzaba watawall(a)
|
||
"Berkata Fir'aun: 'Maka siapakah Rabb-mu berdua, hai Musa?'." – (QS.20:49)
|
قَالَ فَمَنْ رَبُّكُمَا يَا مُوسَى
|
|
Qaala faman rabbukumaa yaa muus(a)
|
||
"Musa berkata: 'Rabb-kami ialah (Rabb) yang telah memberikan kepada tiap-tiap (makhluk,) sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk'." – (QS.20:50)
|
قَالَ رَبُّنَا الَّذِي أَعْطَى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهُ ثُمَّ هَدَى
|
|
Qaala rabbunaal-ladzii a'tha kulla syai-in khalqahu tsumma had(a)
|
||
"Berkata Fir'aun: 'Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?'." – (QS.20:51)
|
قَالَ فَمَا بَالُ الْقُرُونِ الأولَى
|
|
Qaala famaa baalul quruunil aul(a)
|
||
"Musa menjawab: 'Pengetahuan tentang itu ada di sisi Rabb-ku, di dalam sebuah kitab, Rabb-kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa;" – (QS.20:52)
|
قَالَ عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي فِي كِتَابٍ لا يَضِلُّ رَبِّي وَلا يَنْسَى
|
|
Qaala 'ilmuhaa 'inda rabbii fii kitaabin laa yadhillu rabbii walaa yans(a)
|
||
"Yang telah menjadikan bagimu bumi, sebagai hamparan (tempat hidupmu), dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu (sebagai tempat ber)jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan'. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu, berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam." – (QS.20:53)
|
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلا وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّى
|
|
Al-ladzii ja'ala lakumul ardha mahdan wasalaka lakum fiihaa subulaa wa-anzala minassamaa-i maa-an fa-akhrajnaa bihi azwaajan min nabaatin syatt(a)
|
||
"Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatang ternakmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, bagi orang-orang yang berakal." – (QS.20:54)
|
كُلُوا وَارْعَوْا أَنْعَامَكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لأولِي النُّهَى
|
|
Kuluu waar'au an'aamakum inna fii dzalika li-aayaatin auliinnuh(a)
|
||
"Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu (menghidupkan manusia), dan kepadanya (bumi) Kami akan mengembalikan kamu (ke dalam tanah, mematikan), dan darinya (tanah), Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain (menghidupkan generasi manusia berikutnya)." – (QS.20:55)
|
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى
|
|
Minhaa khalaqnaakum wafiihaa nu'iidukum waminhaa nukhrijukum taaratan ukhr(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun), tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya, maka ia mendustakan dengan enggan (menerima kebenaran)." – (QS.20:56)
|
وَلَقَدْ أَرَيْنَاهُ آيَاتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَأَبَى
|
|
Walaqad arainaahu aayaatinaa kullahaa fakadz-dzaba wa-ab(a)
|
||
"Berkata Fir'aun: 'Adakah kamu datang kepada kami, untuk mengusir kami dari negeri kami (ini), dengan sihirmu, hai Musa?." – (QS.20:57)
|
قَالَ أَجِئْتَنَا لِتُخْرِجَنَا مِنْ أَرْضِنَا بِسِحْرِكَ يَا مُوسَى
|
|
Qaala aji-atanaa litukhrijanaa min ardhinaa bisihrika yaa muus(a)
|
||
"Dan kamipun pasti akan mendatangkan (pula) kepadamu, sihir semacam itu, maka buatlah (aturlah) suatu waktu, untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya, dan tidak pula kamu di suatu tempat yang pertengahan (letaknya)'." – (QS.20:58)
|
فَلَنَأْتِيَنَّكَ بِسِحْرٍ مِثْلِهِ فَاجْعَلْ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ مَوْعِدًا لا نُخْلِفُهُ نَحْنُ وَلا أَنْتَ مَكَانًا سُوًى
|
|
Falana'tiyannaka bisihrin mitslihi faaj'al bainanaa wabainaka mau'idan laa nukhlifuhu nahnu walaa anta makaanan suwan
|
||
"Berkata Musa: 'Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu, ialah di hari raya, dan hendaklah dikumpulkan manusia (massa) pada waktu matahari sepenggalan naik'." – (QS.20:59)
|
قَالَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ الزِّينَةِ وَأَنْ يُحْشَرَ النَّاسُ ضُحًى
|
|
Qaala mau'idukum yaumuzziinati wa-an yuhsyarannaasu dhuhan
|
||
"Maka Fir'aun meninggalkan (tempat pertemuan itu), lalu mengatur tipu-dayanya, kemudian dia datang (kembali lagi)." – (QS.20:60)
|
فَتَوَلَّى فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهُ ثُمَّ أَتَى
|
|
Fatawalla fir'aunu fajama'a kaidahu tsumma at(a)
|
||
"Berkata Musa kepada mereka (Fir'aun dan pengikutnya): 'Celakalah kamu, janganlah kamu mengadakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia (akan) membinasakan kamu dengan siksa'. Dan sesungguhnya, telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan." – (QS.20:61)
|
قَالَ لَهُمْ مُوسَى وَيْلَكُمْ لا تَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُمْ بِعَذَابٍ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى
|
|
Qaala lahum muusa wailakum laa taftaruu 'alallahi kadziban fayushitakum bi'adzaabin waqad khaaba maniiftar(a)
|
||
"Maka mereka (Fir'aun dan pengikutnya) berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara mereka, dan mereka merahasiakan percakapan (mereka)." – (QS.20:62)
|
فَتَنَازَعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى
|
|
Fatanaaza'uu amrahum bainahum wa-asarruunnajw(a)
|
||
"Mereka berkata: 'Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir, yang hendak mengusir kamu (Fir'aun) dari negeri kamu, dengan sihirnya, dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama (tinggi)." – (QS.20:63)
|
قَالُوا إِنْ هَذَانِ لَسَاحِرَانِ يُرِيدَانِ أَنْ يُخْرِجَاكُمْ مِنْ أَرْضِكُمْ بِسِحْرِهِمَا وَيَذْهَبَا بِطَرِيقَتِكُمُ الْمُثْلَى
|
|
Qaaluuu in hadzaani lasaahiraani yuriidaani an yukhrijaakum min ardhikum bisihrihimaa wayadzhabaa bithariiqatikumul mutsl(a)
|
||
"Maka himpunlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sesungguhnya, beruntunglah orang yang menang pada hari ini." – (QS.20:64)
|
فَأَجْمِعُوا كَيْدَكُمْ ثُمَّ ائْتُوا صَفًّا وَقَدْ أَفْلَحَ الْيَوْمَ مَنِ اسْتَعْلَى
|
|
Fa-ajmi'uu kaidakum tsummaa-atuu shaffan waqad aflahal yauma maniista'l(a)
|
||
"(Setelah mereka berkumpul) mereka berkata: 'Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu), atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan (tali dan tongkat)?'." – (QS.20:65)
|
قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى
|
|
Qaaluuu yaa muusa immaa an tulqiya wa-immaa an nakuuna au-wala man alq(a)
|
||
"Berkata Musa: 'Silakan kamu sekalian melemparkan (duluan)'. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka (itu), terbayang kepada (oleh) Musa, seakan-akan ia (tali dan tongkat itu) merayap cepat, lantaran sihir mereka." – (QS.20:66)
|
قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى
|
|
Qaala bal alquu fa-idzaa hibaaluhum wa'ishii-yuhum yukhai-yalu ilaihi min sihrihim annahaa tas'(a)
|
||
"Maka Musa merasa takut dalam hati-nya." – (QS.20:67)
|
فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى
|
|
Fa-a-ujasa fii nafsihi khiifatan muus(a)
|
||
"Kami berkata: 'Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu-lah yang paling unggul (menang)." – (QS.20:68)
|
قُلْنَا لا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الأعْلَى
|
|
Qulnaa laa takhaf innaka antal a'l(a)
|
||
"Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya, apa yang mereka perbuat itu adalah tipu-daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang'." – (QS.20:69)
|
وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى
|
|
Wa-alqi maa fii yamiinika talqaf maa shana'uu innamaa shana'uu kaidu saahirin walaa yuflihussaahiru haitsu at(a)
|
||
"Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: 'Kami telah percaya kepada Rabb(-nya) Harun dan Musa'." – (QS.20:70)
|
فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى
|
|
Fa-ulqiyassaharatu sujjadan qaaluuu aamannaa birabbi haaruuna wamuus(a)
|
||
"Berkata Fir'aun: 'Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa), sebelum aku beri ijin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian, dengan bersilang secara bertimbal-balik, dan sesungguhnya, aku akan menyalib kamu sekalian, pada pangkal pohon kurma, dan sesungguhnya, kamu akan mengetahui, siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya'." – (QS.20:71)
|
قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلأقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلافٍ وَلأصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَى
|
|
Qaala aamantum lahu qabla an aadzana lakum innahu lakabiirukumul-ladzii 'allamakumussihra fal-aqath-thi'anna aidiyakum waarjulakum min khilaafin wal-ashallibannakum fii judzuu'innakhli walata'lamunna ai-yunaa asyaddu 'adzaaban wa-abq(a)
|
||
"Mereka berkata: 'Kami sekali-kali tidak mengutamakan (ancaman) kamu, dari bukti-bukti yang nyata (mu'jizat), yang telah datang kepada kami, dan dari Rabb yang menciptakan Kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja." – (QS.20:72)
|
قَالُوا لَنْ نُؤْثِرَكَ عَلَى مَا جَاءَنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالَّذِي فَطَرَنَا فَاقْضِ مَا أَنْتَ قَاضٍ إِنَّمَا تَقْضِي هَذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
|
|
Qaaluuu lan nu'tsiraka 'ala maa jaa-anaa minal bai-yinaati waal-ladzii fatharanaa faaqdhi maa anta qaadhin innamaa taqdhii hadzihil hayaataddunyaa
|
||
"Sesungguhnya kami telah beriman kepada Rabb-kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami, dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami, (untuk) melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)'." – (QS.20:73)
|
إِنَّا آمَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرَ لَنَا خَطَايَانَا وَمَا أَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ السِّحْرِ وَاللَّهُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
|
|
Innaa aamannaa birabbinaa liyaghfira lanaa khathaayaanaa wamaa akrahtanaa 'alaihi minassihri wallahu khairun wa-abq(a)
|
||
"Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Rabb-nya, dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati di dalamnya, dan tidak (pula) hidup." – (QS.20:74)
|
إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لا يَمُوتُ فِيهَا وَلا يَحْيَا
|
|
Innahu man ya'ti rabbahu mujriman fa-inna lahu jahannama laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa
|
||
"Dan barangsiapa datang kepada Rabb-nya (di hari kiamat), dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh beramal shaleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia)," – (QS.20:75)
|
وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى
|
|
Waman ya'tihi mu'minan qad 'amilash-shaalihaati fa-uula-ika lahumuddarajaatul 'ul(a)
|
||
"(yaitu) surga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan)." – (QS.20:76)
|
جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ مَنْ تَزَكَّى
|
|
Jannaatu 'adnin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa wadzalika jazaa-u man tazakk(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, telah Kami wahyukan kepada Musa: 'Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka, jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah kuatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)'." – (QS.20:77)
|
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لا تَخَافُ دَرَكًا وَلا تَخْشَى
|
|
Walaqad auhainaa ila muusa an asri bi'ibaadii faadhrib lahum thariiqan fiil bahri yabasan laa takhaafu darakan walaa takhsy(a)
|
||
"Maka Fir'aun dengan bala tentaranya mengejar mereka (Musa dan pengikutnya), lalu mereka (Fir'aun dan pengikutnya) ditutup oleh laut, yang menenggelamkan mereka." – (QS.20:78)
|
فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِ فَغَشِيَهُمْ مِنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ
|
|
Fa-atba'ahum fir'aunu bijunuudihi faghasyiyahum minal yammi maa ghasyiyahum
|
||
"Dan Fir'aun telah menyesatkan kaumnya, dan tidak memberi petunjuk." – (QS.20:79)
|
وَأَضَلَّ فِرْعَوْنُ قَوْمَهُ وَمَا هَدَى
|
|
Wa-adhalla fir'aunu qaumahu wamaa had(a)
|
||
"Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu, dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa." – (QS.20:80)
|
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ قَدْ أَنْجَيْنَاكُمْ مِنْ عَدُوِّكُمْ وَوَاعَدْنَاكُمْ جَانِبَ الطُّورِ الأيْمَنَ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى
|
|
Yaa banii israa-iila qad anjainaakum min 'aduu-wikum wawaa'adnaakum jaanibath-thuuril aimana wanazzalnaa 'alaikumul manna wassalw(a)
|
||
"Makanlah di antara rejeki yang baik, yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya, binasalah ia." – (QS.20:81)
|
كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى
|
|
Kuluu min thai-yibaati maa razaqnaakum walaa tathghau fiihi fayahilla 'alaikum ghadhabii waman yahlil 'alaihi ghadhabii faqad haw(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shaleh, kemudian tetap di jalan yang benar." – (QS.20:82)
|
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
|
|
Wa-innii laghaffaarun liman taaba waaamana wa'amila shaalihan tsumma ihtad(a)
|
||
"Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa?." – (QS.20:83)
|
وَمَا أَعْجَلَكَ عَنْ قَوْمِكَ يَا مُوسَى
|
|
Wamaa a'jalaka 'an qaumika yaa muus(a)
|
||
"Berkatalah Musa: 'Itulah, (awalnya) mereka telah menyusuli aku, dan (kemudian) aku (mendahului meraka, agar) bersegera (datang) kepada-Mu. Ya Rabb-ku, agar supaya Engkau redha (kepadaku)'." – (QS.20:84)
|
قَالَ هُمْ أُولاءِ عَلَى أَثَرِي وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى
|
|
Qaala hum uulaa-i 'ala atsarii wa'ajiltu ilaika rabbi litardh(a)
|
||
"Allah berfirman: 'Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu, sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri." – (QS.20:85)
|
قَالَ فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنْ بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ
|
|
Qaala fa-innaa qad fatannaa qaumaka min ba'dika wa-adhallahumus-saamirii-y(u)
|
||
"Kemudian Musa kembali kepada kaumnya, dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: 'Hai kaumku, bukankah Rabb-mu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik, Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu, atau kamu menghendaki, agar kemurkaan dari Rabb-mu menimpamu, lalu kamu melanggar perjanjianmu dengan aku'." – (QS.20:86)
|
فَرَجَعَ مُوسَى إِلَى قَوْمِهِ غَضْبَانَ أَسِفًا قَالَ يَا قَوْمِ أَلَمْ يَعِدْكُمْ رَبُّكُمْ وَعْدًا حَسَنًا أَفَطَالَ عَلَيْكُمُ الْعَهْدُ أَمْ أَرَدْتُمْ أَنْ يَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبٌ مِنْ رَبِّكُمْ فَأَخْلَفْتُمْ مَوْعِدِي
|
|
Faraja'a muusa ila qaumihi ghadhbaana asifan qaala yaa qaumi alam ya'idkum rabbukum wa'dan hasanan afathaala 'alaikumul 'ahdu am aradtum an yahilla 'alaikum ghadhabun min rabbikum fa-akhlaftum mau'idii
|
||
"Mereka berkata: 'Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjian (dengan)mu, dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban, dari perhiasan kaum (kita) itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri (ikut) melemparkannya'," – (QS.20:87)
|
قَالُوا مَا أَخْلَفْنَا مَوْعِدَكَ بِمَلْكِنَا وَلَكِنَّا حُمِّلْنَا أَوْزَارًا مِنْ زِينَةِ الْقَوْمِ فَقَذَفْنَاهَا فَكَذَلِكَ أَلْقَى السَّامِرِيُّ
|
|
Qaaluuu maa akhlafnaa mau'idaka bimalkinaa walakinnaa hummilnaa auzaaran min ziinatil qaumi faqadzafnaahaa fakadzalika alqassaamirii-y(u)
|
||
"(setelah dingin),) kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lubang itu), anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka dan mereka berkata: 'Inilah Rabb-mu dan Rabb Musa, tetapi Musa telah lupa'." – (QS.20:88)
|
فَأَخْرَجَ لَهُمْ عِجْلا جَسَدًا لَهُ خُوَارٌ فَقَالُوا هَذَا إِلَهُكُمْ وَإِلَهُ مُوسَى فَنَسِيَ
|
|
Fa-akhraja lahum 'ijlaa jasadan lahu khuwaarun faqaaluuu hadzaa ilahukum wa-ilahu muusa fanasiy(a)
|
||
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka, dan tidak (pula) kemanfaatan." – (QS.20:89)
|
أَفَلا يَرَوْنَ أَلا يَرْجِعُ إِلَيْهِمْ قَوْلا وَلا يَمْلِكُ لَهُمْ ضَرًّا وَلا نَفْعًا
|
|
Afalaa yarauna alaa yarji'u ilaihim qaulaa walaa yamliku lahum dharran walaa naf'an
|
||
"Dan sesungguhnya, Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: 'Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan, dengan anak lembu itu, dan sesungguhnya, Rabb-mu ialah (Rabb) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku'." – (QS.20:90)
|
وَلَقَدْ قَالَ لَهُمْ هَارُونُ مِنْ قَبْلُ يَا قَوْمِ إِنَّمَا فُتِنْتُمْ بِهِ وَإِنَّ رَبَّكُمُ الرَّحْمَنُ فَاتَّبِعُونِي وَأَطِيعُوا أَمْرِي
|
|
Walaqad qaala lahum haaruunu min qablu yaa qaumi innamaa futintum bihi wa-inna rabbakumur-rahmanu faattabi'uunii wa-athii'uu amrii
|
||
"Mereka menjawab: 'Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami'." – (QS.20:91)
|
قَالُوا لَنْ نَبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِينَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَى
|
|
Qaaluuu lan nabraha 'alaihi 'aakifiina hatta yarji'a ilainaa muus(a)
|
||
"(Setelah kembali),) berkata Musa: 'Hai Harun, apa yang menghalangi kamu, ketika kamu melihat mereka telah sesat," – (QS.20:92)
|
قَالَ يَا هَارُونُ مَا مَنَعَكَ إِذْ رَأَيْتَهُمْ ضَلُّوا
|
|
Qaala yaa haaruunu maa mana'aka idz ra-aitahum dhalluu
|
||
"(sehingga) kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?'." – (QS.20:93)
|
أَلا تَتَّبِعَنِ أَفَعَصَيْتَ أَمْرِي
|
|
Alaa tattabi'ani afa'ashaita amrii
|
||
"Harun menjawab: 'Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku, dan jangan (pula) kepalaku, sesungguhnya aku kuatir, bahwa kamu akan berkata (kepadaku): Kamu telah memecah(-belah) antara Bani Israil, dan kamu tidak memelihara amanatku'." – (QS.20:94)
|
قَالَ يَا ابْنَ أُمَّ لا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِي وَلا بِرَأْسِي إِنِّي خَشِيتُ أَنْ تَقُولَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَمْ تَرْقُبْ قَوْلِي
|
|
Qaala yaaabna umma laa ta'khudz bilihyatii walaa bira'sii innii khasyiitu an taquula farraqta baina banii israa-iila walam tarqub qaulii
|
||
"Berkata Musa: 'Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian), hai Samiri?'." – (QS.20:95)
|
قَالَ فَمَا خَطْبُكَ يَا سَامِرِيُّ
|
|
Qaala famaa khathbuka yaa saamirii-y(u)
|
||
"Samiri menjawab: 'Aku mengetahui sesuatu, yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari (tanah) jejak rasul, lalu aku melemparkannya (ke lubang cetakan). Dan demikianlah nafsuku membujukku'." – (QS.20:96)
|
قَالَ بَصُرْتُ بِمَا لَمْ يَبْصُرُوا بِهِ فَقَبَضْتُ قَبْضَةً مِنْ أَثَرِ الرَّسُولِ فَنَبَذْتُهَا وَكَذَلِكَ سَوَّلَتْ لِي نَفْسِي
|
|
Qaala bashurtu bimaa lam yabshuruu bihi faqabadhtu qabdhatan min atsarirrasuuli fanabadztuhaa wakadzalika sau-walat lii nafsii
|
||
"Berkata Musa: 'Pergilah kamu (Samiri), maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini, (hanya dapat) mengatakan: Janganlah (sekali-kali) menyentuh(-ku). Dan sesungguhnya, bagimu (ada suatu) hukuman (di akhirat), yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah ilah kamu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan)." – (QS.20:97)
|
قَالَ فَاذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِي الْحَيَاةِ أَنْ تَقُولَ لا مِسَاسَ وَإِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَنْ تُخْلَفَهُ وَانْظُرْ إِلَى إِلَهِكَ الَّذِي ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا لَنُحَرِّقَنَّهُ ثُمَّ لَنَنْسِفَنَّهُ فِي الْيَمِّ نَسْفًا
|
|
Qaala faadzhab fa-inna laka fiil hayaati an taquula laa misaasa wa-inna laka mau'idan lan tukhlafahu waanzhur ila ilahikal-ladzii zhalta 'alaihi 'aakifan lanuharriqannahu tsumma lanansifannahu fiil yammi nasfan
|
||
"Sesungguhnya Ilahmu (Samiri) yang benar) hanyalah Allah, yang tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu'." – (QS.20:98)
|
إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا
|
|
Innamaa ilahukumullahul-ladzii laa ilaha ilaa huwa wasi'a kulla syai-in 'ilman
|
||
"Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad), sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya, telah Kami berikan kepadamu, dari sisi Kami, (sebagai) suatu peringatan (dan pelajaran)." – (QS.20:99)
|
كَذَلِكَ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ مَا قَدْ سَبَقَ وَقَدْ آتَيْنَاكَ مِنْ لَدُنَّا ذِكْرًا
|
|
Kadzalika naqush-shu 'alaika min anbaa-i maa qad sabaqa waqad aatainaaka min ladunnaa dzikran
|
||
"Barangsiapa yang berpaling dari Al-Qur'an, maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat," – (QS.20:100)
|
مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا
|
|
Man a'radha 'anhu fa-innahu yahmilu yaumal qiyaamati wizran
|
||
"mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu, sebagai beban bagi mereka di hari kiamat," – (QS.20:101)
|
خَالِدِينَ فِيهِ وَسَاءَ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِمْلا
|
|
Khaalidiina fiihi wasaa-a lahum yaumal qiyaamati himlaa
|
||
"(yaitu) di hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala (kedua), dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa, dengan muka yang biru buram," – (QS.20:102)
|
يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ وَنَحْشُرُ الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا
|
|
Yauma yunfakhu fiish-shuuri wanahsyurul mujrimiina yauma-idzin zurqan
|
||
"mereka berbisik-bisik(lah) di antara mereka (sendiri, yaitu): 'Kami tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sepuluh (hari)'." – (QS.20:103)
|
يَتَخَافَتُونَ بَيْنَهُمْ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلا عَشْرًا
|
|
Yatakhaafatuuna bainahum in labitstum ilaa 'asyran
|
||
"Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka: 'Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanya sehari saja'." – (QS.20:104)
|
نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَقُولُونَ إِذْ يَقُولُ أَمْثَلُهُمْ طَرِيقَةً إِنْ لَبِثْتُمْ إِلا يَوْمًا
|
|
Nahnu a'lamu bimaa yaquuluuna idz yaquulu amtsaluhum thariiqatan in labitstum ilaa yauman
|
||
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: 'Rabb-ku akan menghancurkannya (di hari kiamat), sehancur-hancurnya," – (QS.20:105)
|
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا
|
|
Wayasaluunaka 'anil jibaali faqul yansifuhaa rabbii nasfan
|
||
"maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu, datar sama sekali," – (QS.20:106)
|
فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا
|
|
Fayadzaruhaa qaa'an shafshafan
|
||
"tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya, tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi," – (QS.20:107)
|
لا تَرَى فِيهَا عِوَجًا وَلا أَمْتًا
|
|
Laa tara fiihaa 'iwajan walaa amtan
|
||
"pada hari itu (semua) manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru, dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara (puji-pujian) kepada Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar, kecuali bisikan saja." – (QS.20:108)
|
يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لا عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ الأصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ فَلا تَسْمَعُ إِلا هَمْسًا
|
|
Yauma-idzin yattabi'uunaddaa'iya laa 'iwaja lahu wakhasya'atil ashwaatu lir-rahmani falaa tasma'u ilaa hamsan
|
||
"Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah, telah memberi ijin kepadanya, dan Dia telah meredhai perkataan-nya." – (QS.20:109)
|
يَوْمَئِذٍ لا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلا
|
|
Yauma-idzin laa tanfa'usy-syafaa'atu ilaa man adzina lahur-rahmanu waradhiya lahu qaulaa
|
||
"Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka, dan apa yang ada di belakang mereka, sedangkan ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya." – (QS.20:110)
|
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا
|
|
Ya'lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bihi 'ilman
|
||
"Dan tunduklah semua muka (dengan merendahkan diri) kepada Yang Hidup Kekal, lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya, telah merugilah orang yang telah melakukan kezaliman." – (QS.20:111)
|
وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
|
|
Wa'anatil wujuuhu lilhai-yil qai-yuumi waqad khaaba man hamala zhulman
|
||
"Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal shaleh, dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak (perlu) kuatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya), dan tidak (pula) akan pengurangan haknya." – (QS.20:112)
|
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلا يَخَافُ ظُلْمًا وَلا هَضْمًا
|
|
Waman ya'mal minash-shaalihaati wahuwa mu'minun falaa yakhaafu zhulman walaa hadhman
|
||
"Dan demikianlah, Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebagian ancaman, agar mereka bertaqwa, atau (agar) Al-Qur'an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka." – (QS.20:113)
|
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا وَصَرَّفْنَا فِيهِ مِنَ الْوَعِيدِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ أَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا
|
|
Wakadzalika anzalnaahu quraanan 'arabii-yan washarrafnaa fiihi minal wa'iidi la'allahum yattaquuna au yuhditsu lahum dzikran
|
||
"Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca (ayat-ayat) Al-Qur'an, sebelum disempurnakan diwahyukannya kepadamu (sebagai pengetahuan, pemahaman dan keyakinan yang utuh atas kebenaran kebenaran ayat-ayat-Nya itu), dan katakanlah: 'Ya Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan'." – (QS.20:114)
|
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
|
|
Fata'aalallahul malikul haqqu walaa ta'jal bil quraani min qabli an yuqdha ilaika wahyuhu waqul rabbi zidnii 'ilman
|
||
"Dan sesungguhnya, telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat." – (QS.20:115)
|
وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْمًا
|
|
Walaqad 'ahidnaa ila aadama min qablu fanasiya walam najid lahu 'azman
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami berkata kepada malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka mereka sujud, kecuali iblis. Ia membangkang." – (QS.20:116)
|
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ أَبَى
|
|
Wa-idz qulnaa lilmalaa-ikatiisjuduu li-aadama fasajaduu ilaa ibliisa ab(a)
|
||
"Maka Kami berkata: 'Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampaikan ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka." – (QS.20:117)
|
فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَى
|
|
Faqulnaa yaa aadamu inna hadzaa 'aduu-wun laka walizaujika falaa yukhrijannakumaa minal jannati fatasyq(a)
|
||
"Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya, dan tidak akan telanjang." – (QS.20:118)
|
إِنَّ لَكَ أَلا تَجُوعَ فِيهَا وَلا تَعْرَى
|
|
Inna laka alaa tajuu'a fiihaa walaa ta'r(a)
|
||
"dan sesungguhnya, kamu tidak akan merasa dahaga, dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya'." – (QS.20:119)
|
وَأَنَّكَ لا تَظْمَأُ فِيهَا وَلا تَضْحَى
|
|
Wa-annaka laa tazhmau fiihaa walaa tadhh(a)
|
||
"Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: 'Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu, pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa'." – (QS.20:120)
|
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لا يَبْلَى
|
|
Fawaswasa ilaihisy-syaithaanu qaala yaa aadamu hal adulluka 'ala syajaratil khuldi wamulkin laa yabl(a)
|
||
"Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Rabb, dan sesatlah ia." – (QS.20:121)
|
فَأَكَلا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَى
|
|
Fa-akalaa minhaa fabadat lahumaa sawaatuhumaa wathafiqaa yakhshifaani 'alaihimaa min waraqil jannati wa'asha aadamu rabbahu faghaw(a)
|
||
"Kemudian Rabb-nya memilihnya (menjadi utusan-Nya), maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk." – (QS.20:122)
|
ثُمَّ اجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَى
|
|
Tsummaajtabaahu rabbuhu fataaba 'alaihi wahad(a)
|
||
"Allah berfirman: 'Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka." – (QS.20:123)
|
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى
|
|
Qaala ihbithaa minhaa jamii'an ba'dhukum liba'dhin 'aduu-wun fa-immaa ya'tiyannakum minnii hudan famaniittaba'a hudaaya falaa yadhillu walaa yasyq(a)
|
||
"Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (secara batiniah), dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat, dalam keadaan buta'." – (QS.20:124)
|
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
|
|
Waman a'radha 'an dzikrii fa-inna lahu ma'iisyatan dhankan wanahsyuruhu yaumal qiyaamati a'm(a)
|
||
"Berkatalah ia: 'Ya Rabb-ku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya seorang yang melihat'." – (QS.20:125)
|
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا
|
|
Qaala rabbi lima hasyartanii a'ma waqad kuntu bashiiran
|
||
"Allah berfirman: 'Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari inipun kamu dilupakan'." – (QS.20:126)
|
قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى
|
|
Qaala kadzalika atatka aayaatunaa fanasiitahaa wakadzalikal yauma tuns(a)
|
||
"Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas, dan tidak percaya terhadap ayat-ayat Rabb-nya. Dan sesungguhnya, azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal." – (QS.20:127)
|
وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى
|
|
Wakadzalika najzii man asrafa walam yu'min biaayaati rabbihi wala'adzaabu-aakhirati asyaddu wa-abq(a)
|
||
"Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin), berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu?. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal." – (QS.20:128)
|
أَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لأولِي النُّهَى
|
|
Afalam yahdi lahum kam ahlaknaa qablahum minal quruuni yamsyuuna fii masaakinihim inna fii dzalika li-aayaatin auliinnuh(a)
|
||
"Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang terdahulu, atau tidak (ada) ajal yang telah ditentukan (waktunya), pasti (azab itu) telah menimpa mereka." – (QS.20:129)
|
وَلَوْلا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَكَانَ لِزَامًا وَأَجَلٌ مُسَمًّى
|
|
Walaulaa kalimatun sabaqat min rabbika lakaana lizaaman wa-ajalun musamman
|
||
"Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu, sebelum terbit matahari dan terbenamnya, dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari, dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang." – (QS.20:130)
|
فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا وَمِنْ آنَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَى
|
|
Faashbir 'ala maa yaquuluuna wasabbih bihamdi rabbika qabla thuluu'isy-syamsi waqabla ghuruubihaa wamin aanaa-illaili fasabbih wa-athraafannahaari la'allaka tardh(a)
|
||
"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu (karena kagum/iri), kepada apa (nikmat) yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka (kaum musyrikin), sebagai bunga kehidupan di dunia, untuk Kami cobai (uji) mereka dengannya. Dan karunia Rabb-mu adalah lebih baik dan lebih kekal." – (QS.20:131)
|
وَلا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى
|
|
Walaa tamuddanna 'ainaika ila maa matta'naa bihi azwaajan minhum zahratal hayaatiddunyaa linaftinahum fiihi warizqu rabbika khairun wa-abq(a)
|
||
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat, dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rejeki kepadamu, Kami-lah yang memberi rejeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa." – (QS.20:132)
|
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
|
|
Wa'mur ahlaka bish-shalaati waashthabir 'alaihaa laa nasaluka rizqan nahnu narzuquka wal 'aaqibatu li-ttaqw(a)
|
||
"Dan mereka (kaum musyrikin) berkata: 'Mengapa ia tidak membawa bukti kepada kami dari Rabb-nya?'. Dan apakah belum datang kepada mereka, bukti yang nyata, dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?." – (QS.20:133)
|
وَقَالُوا لَوْلا يَأْتِينَا بِآيَةٍ مِنْ رَبِّهِ أَوَلَمْ تَأْتِهِمْ بَيِّنَةُ مَا فِي الصُّحُفِ الأولَى
|
|
Waqaaluuu laulaa ya'tiinaa biaayatin min rabbihi awalam ta'tihim bai-yinatu maa fiish-shuhufil aul(a)
|
||
"Dan sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab, sebelum Al-Qur'an itu (diturunkan), tentulah mereka berkata: 'Ya Rabb-kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau, sebelum kami menjadi hina dan rendah?'." – (QS.20:134)
|
وَلَوْ أَنَّا أَهْلَكْنَاهُمْ بِعَذَابٍ مِنْ قَبْلِهِ لَقَالُوا رَبَّنَا لَوْلا أَرْسَلْتَ إِلَيْنَا رَسُولا فَنَتَّبِعَ آيَاتِكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَذِلَّ وَنَخْزَى
|
|
Walau annaa ahlaknaahum bi'adzaabin min qablihi laqaaluuu rabbanaa laulaa arsalta ilainaa rasuulaa fanattabi'a aayaatika min qabli an nadzilla wanakhz(a)
|
||
"Katakanlah: 'Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian!. Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus, dan siapa yang telah membawa petunjuk'." – (QS.20:135)
|
قُلْ كُلٌّ مُتَرَبِّصٌ فَتَرَبَّصُوا فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ أَصْحَابُ الصِّرَاطِ السَّوِيِّ وَمَنِ اهْتَدَى
|
|
Qul kullun mutarabbishun fatarabbashuu fasata'lamuuna man ashhaabush-shiraathissawii-yi wamani ihtad(a)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar