27 Jul 2013

Tehnik fhoto dengan Multiple Exposure

Kamera digital telah memberi kita kebebasan untuk memotret sebanyak yang kita mau. Software fotografi memberi kita kemampuan, bukan hanya manipulasi foto-foto yang kita buat, tapi juga menggabungkannya. Untuk sebagian besar foto bertumpuk (multiple image shots) kamu membutuhkan tripod yang stabil, mantap, dan sebuah remote trigger atau timer untuk menghindari goyangan kamera.
Dalam artikel ini kita akan melihat beberapa contoh foto yang bisa dihasilkan dengan teknik multiple exposure. Jika kameramu punya mode burst, maka sebagian besar teknik bisa dilakukan langsung saat memotret. Tapi, melakukannya saat post processing akan membuat teknik ini lebih mudah didapat.

Teknik memotret dengan gaya multiple exposure bukan barang baru, bahkan sudah didalami sejak zaman film. Teknik ini biasa digunakan untuk dua atau lebih adegan gerak ataupun diam dalam sebuah frame. Tujuannya tidak lain supaya gambar terlihat lebih dramatis dan dinamis.

Nah, dalam beberapa hari belakangan, fotografer yang bertugas di Olimpiade London kerap menggunakan teknik tersebut. Ada yang berpendapat gambar yang dihasilkan menjadi lebih heroik namun ada yang menilai foto tersebut cukup membosankan.

Bagaimana sebenarnya membuat foto dengan multiple exposure ini?

1. Syarat mutlak adalah jenis kamera. Ternyata tidak semua kamera digital mempunyai fasilitas atau feature multiple exposure. Kalaupun tidak memiliki namun ingin mencobanya, berarti memerlukan olah digital lewat piranti lunak komputer. Yakni dengan menggabungkan beberapa layer/lapis yang ditumpuk menjadi satu frame.
Sebagai catatan, tulisan ini mengupas multiple exposure yang dibuat di internal kamera, bukan di komputer.

2. Pastikan kondisi cahaya menjamin suksesnya multiple exposure. Background foto harus lebih gelap dari subjek. Hal ini untuk menjaga speed dan diafragma terjaga saat merekam beberapa adegan.
Cahaya yang jatuh di subjek juga perlu konstan, tidak berubah-ubah. Kebutuhan ini untuk menjaga auto fokus tidak lari dan lightmeter terjaga.

3. Tentukan berapa frame yang akan ditumpuk dalam satu frame. Biasanya kamera menyediakan fasilitas 2 hingga 10 frame. Banyak sedikitnya adegan yang terekam tergantung kreatifitas fotografer.

4. Perhatikan baik-baik apa yang akan dibuat multiple exposure. Sesuaikan dengan kebutuhan foto karena tidak semua adegan bagus untuk dibuat multiple. Di sini, nalar dan sisi kreatif fotografer sangat berperan penting dalam membuat sebuah foto multiple.

5. Karena tujuan multiple exposure membuat suatu adegan lebih hidup dan dramatis, tetap perhatikan bahasa tubuh dan ekpresi subjek yang hendak dijepret. Jangan sampai keduanya tertutup oleh banyaknya layer yang ditumpuk.

6. Latih kemampuan multiple secara terus menerus dan berulang-ulang. Latihan ini diperlukan karena multiple memerlukan teknik dan cita rasa yang cukup tinggi..




Ada beberapa manfaat kalau kita menggunakan Multiple Exposure:

1. HDR – adalah kependekan dari High Dynamic Range yang mungkin paling sering dibuat dengan teknik foto bertumpuk. Tujuannya adalah menggabungkan beberapa foto yang diambil dengan exposure berbeda lalu menyatukan foto-foto tadi menggunakan software untuk menciptakan sebuah foto yang memiliki rentang tonal yang lebih lebar daripada satu foto saja. Hasilnya bisa beragam mulai dari yang luar biasa sampai yang berlebihan. HDR bisa menghasilkan foto yang sangat indah dan kreatif. HDR biasanya dibuat dengan menggabungkan tiga sampai lima foto dengan perbedaan setengah sampai satu stop pada exposure. Ada beberapa software yang dibuat khusus untuk menggabungkan foto dan versi Photoshop yang paling baru sudah memasukkan mode HDR di dalamnya.

2. Focus Stacking – menggunakan beberapa foto yang serupa tapi dengan fokus yang berbeda pada setiap foto untuk menghasilkan depth of field yang lebih dalam. Teknik ini sangat berguna untuk foto landscape dan makro yang menginginkan DoF yang dalam tapi memiliki lensa yang terbatas. Untuk membuat sebuah focus stack ambillah tiga sampai empat foto dengan fokus yang saling berdekatan pada bagian yang paling ingin dimunculkan, dua foto pada bagian fokus tengah, dan satu yang di luar fokus. Seluruh foto ini kemudian bisa digabungkan menggunakan tool Auto Blend pada Photoshop.

3. Multiple Exposure Klasik – seringkali digunakan untuk menggambarkan serangkaian gerakan dari satu orang model dalam satu foto. Awalnya digunakan dalam fotografi analog. Digital kemudian memungkinkan teknik ini untuk dikembangkan dan dibuat dengan lebih mudah. Caranya dengan meletakkan kamera pada tripod, mengunci fokusnya, lalu mengambil beberapa foto dengan exposure yang sama tapi dengan objek yang melakukan beberapa gerakan dalam frame. Foto-foto ini, kembali, digabungkan dalam post processing. Teknik ini paling umum digunakan dalam foto olahraga untuk menggambarkan gerakan atlet.

4. Mengurangi Noise – ada saat dimana, bahkan dengan menggunakan tripod, ISO tinggi harus digunakan. Dalam kasus semacam ini ada teknik yang bisa menggabungkan beberapa foto untuk mengurangi munculnya noise dalam hasil akhirnya. Foto-foto ini diambil menggunakan exposure yang persis sama. Lalu kenapa bisa mengurangi noise? Karena kebanyakan noise tidak muncul berulang di tempat yang sama pada foto yang berbeda, sehingga exposure berulang memungkinkan hilangnya beberapa noise pada hasil akhir.

5. Menghilangkan Orang– teknik Photoshop seperti yang digunakan untuk mengurangi noise juga bisa digunakan untuk membantu fotografer menghilangkan orang yang mengganggu dalam frame. Misalnya ketika memotret sebuah tempat dengan orang yang lalu lalang, kita bisa memotret tempat tersebut beberapa kali untuk kemudian menumpuknya dan menghilangkan orang-orang yang muncul hingga hanya tersisa foto yang kita inginkan.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar