Al-Baqarah, "Sapi Betina") adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah. Sebagian besar ayat dalam surah ini diturunkan pada permulaan hijrah, kecuali ayat 281 yang diturunkan di Mina saat peristiwaHaji Wada'. Surah ini merupakan surah terpanjang dalam Al-Qur'an. Surah ini dinamai al-Baqarah yang artinya Sapi Betina karena di dalam surah ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkanAllah kepada
Bani Israil (ayat 67-74). Surah ini juga dinamai Fustatul Qur'an (Puncak Al-Qur'an) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain. Dinamai juga surat Alif Lam Mimkarena surah ini dimulai dengan huruf arab Alif Lam dan Mim.
Bani Israil (ayat 67-74). Surah ini juga dinamai Fustatul Qur'an (Puncak Al-Qur'an) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain. Dinamai juga surat Alif Lam Mimkarena surah ini dimulai dengan huruf arab Alif Lam dan Mim.
Tiga Golongan Manusia dalam menghadapi Al-Qur'an
- Golongan Mukmin
- Golongan Kafir
- Golongan Munafik
- Perintah menyembah Allah SWT. Yang Maha Esa
- Tantangan Allah SWT. kepada Kaum Musyrikin mengenai Al-Qur'an)
- Ganjaran bagi orang-orang yang beriman )
- Perumpamaan-perumpamaan dalam Al-Qur'an dan hikmah-hikmahnya
- Bukti-bukti kekuasaan Allah SWT.
- Penciptaan manusia dan penguasaannya di bumi )
(Sapi betina)
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Alif laam miim." – (QS.2:1)
|
الم
|
|
Alif laam miim
|
||
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; (sebagai) petunjuk bagi mereka yang bertaqwa," – (QS.2:2)
|
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
|
|
Dzalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal(n)-lilmuttaqiin(a)
|
||
"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki, yang Kami anugerahkan kepada mereka," – (QS.2:3)
|
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
|
|
Al-ladziina yu'minuuna bilghaibi wayuqiimuunash-shalaata wamimmaa razaqnaahum yunfiquun(a)
|
||
"Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an), yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad), dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat." – (QS.2:4)
|
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
|
|
Waal-ladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila min qablika wa bil aakhirati hum yuuqinuun(a)
|
||
"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya, dan merekalah orang-orang yang beruntung." – (QS.2:5)
|
أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
|
|
Uula-ika 'ala hudam(n) mir(n) rabbihim wa-uula-ika humul muflihuun(a)
|
||
"Sesungguhnya, sama saja bagi orang-orang kafir, kamu beri peringatan atau tidak, mereka tidak juga akan beriman." – (QS.2:6)
|
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا يُؤْمِنُونَ
|
|
Innal-ladziina kafaruu sawaa-un 'alaihim a-andzartahum am lam tundzirhum laa yu'minuun(a)
|
||
"Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." – (QS.2:7)
|
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
|
|
Khatamallahu 'ala quluubihim wa'ala sam'ihim wa'ala abshaarihim ghisyaawatun walahum 'adzaabun 'azhiim(un)
|
||
"Di antara manusia ada yang mengatakan: 'Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian', padahal mereka itu sesungguhnya, bukan orang-orang yang beriman." – (QS.2:8)
|
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُمِنِينَ
|
|
Waminannaasi man yaquulu aamannaa billahi wa bil yaumi-aakhiri wamaa hum bimu'miniin(a)
|
||
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri, namun mereka tidak menyadari-nya." – (QS.2:9)
|
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
|
|
Yukhaadi'uunallaha waal-ladziina aamanuu wamaa yakhda'uuna ilaa anfusahum wamaa yasy'uruun(a)
|
||
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya itu; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." – (QS.2:10)
|
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
|
|
Fii quluubihim maradhun fazaadahumullahu maradhan walahum 'adzaabun aliimun bimaa kaanuu yakdzibuun(a)
|
||
"Dan bila dikatakan kepada mereka: 'Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi'. Mereka menjawab: 'Sesungguhnya, kami orang-orang yang mengadakan perbaikan'." – (QS.2:11)
|
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
|
|
Wa-idzaa qiila lahum laa tufsiduu fiil ardhi qaaluuu innamaa nahnu mushlihuun(a)
|
||
"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari-nya." – (QS.2:12)
|
أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لا يَشْعُرُونَ
|
|
Alaa innahum humul mufsiduuna walakil(n) laa yasy'uruun(a)
|
||
"Apabila dikatakan kepada mereka: 'Berimanlah kamu, sebagaimana orang-orang lain telah beriman'. Mereka menjawab: 'Akan berimankah kami, sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman'. Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui-nya." – (QS.2:13)
|
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لا يَعْلَمُونَ
|
|
Wa-idzaa qiila lahum aaminuu kamaa aamanan-naasu qaaluuu anu'minu kamaa aamanas-sufahaa-u alaa innahum humus-sufahaa-u walakil(n) laa ya'lamuun(a)
|
||
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: 'Kami telah beriman'. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: 'Sesungguhnya, kami sependirian dengan kamu, (tadi) kami hanyalah berolok-olok'." – (QS.2:14)
|
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
|
|
Wa-idzaa laquul-ladziina aamanuu qaaluuu aamannaa wa-idzaa khalau ila syayaathiinihim qaaluuu innaa ma'akum innamaa nahnu mustahzi-uun(a)
|
||
"Allah akan (membalas) olok-olokkan mereka, dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka." – (QS.2:15)
|
اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
|
|
Allahu yastahzi-u bihim wayamudduhum fii thughyaanihim ya'mahuun(a)
|
||
"Mereka itulah yang menukar petunjuk dengan kesesatan, maka tidaklah beruntung tindakannya itu, dan tidaklah mereka mendapat petunjuk." – (QS.2:16)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
|
|
Uula-ikal-ladziinaasy-tarawuudh-dhalaalata bil huda famaa rabihat tijaaratuhum wamaa kaanuu muhtadiin(a)
|
||
"Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, (lalu) Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, (lagi) mereka tidak dapat melihat." – (QS.2:17)
|
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لا يُبْصِرُونَ
|
|
Matsaluhum kamatsalil-ladziiistauqada naaran falammaa adhaa-at maa haulahu dzahaballahu binuurihim watarakahum fii zhulumaatil(n) laa yubshiruun(a)
|
||
"Mereka tuli, bisu, dan buta (hatinya), maka tidaklah mereka akan (dapat) kembali (ke jalan yang benar)," – (QS.2:18)
|
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لا يَرْجِعُونَ
|
|
Shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun(a)
|
||
"Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya, dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir." – (QS.2:19)
|
أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ مِنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ
|
|
Au kashai-yibin minassamaa-i fiihi zhulumaatun wara'dun wabarqun yaj'aluuna ashaabi'ahum fii aadzaanihim minash-shawaa'iqi hadzaral mauti wallahu muhiithun bil kaafiriin(a)
|
||
"Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya, Allah berkuasa atas segala sesuatu." – (QS.2:20)
|
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Yakaadul barqu yakhthafu abshaarahum kullamaa adhaa-a lahum masyau fiihi wa-idzaa azhlama 'alaihim qaamuu walau syaa-allahu ladzahaba bisam'ihim waabshaarihim innallaha 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Hai manusia, sembahlah Rabb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa." – (QS.2:21)
|
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaannaasuu'buduu rabbakumul-ladzii khalaqakum waal-ladziina min qablikum la'allakum tattaquun(a)
|
||
"Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu (manusia), dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu, segala buah-buahan sebagai rejeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." – (QS.2:22)
|
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Al-ladzii ja'ala lakumul ardha firaasyan wassamaa-a binaa-an wa-anzala minassamaa-i maa-an faakhraja bihi minats-tsamaraati rizqan lakum falaa taj'aluu lillahi andaadan wa-antum ta'lamuun(a)
|
||
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an, yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu, dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah (untuk ikut membuatnya), jika kamu orang-orang yang memang benar." – (QS.2:23)
|
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Wa-in kuntum fii raibin mimmaa nazzalnaa 'ala 'abdinaa fa'tuu bisuuratin min mitslihi waad'uu syuhadaa-akum min duunillahi in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka, yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir." – (QS.2:24)
|
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
|
|
Fa-in lam taf'aluu walan taf'aluu faattaquun-naarallatii waquuduhaan-naasu wal hijaaratu u'iddat lilkaafiriin(a)
|
||
"Dan sampaikanlah berita gembira, kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga, yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rejeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: 'Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu (di dunia)'. Mereka diberi buah-buahan yang serupa, dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:25)
|
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Wabasy-syiril-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati anna lahum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru kullamaa ruziquu minhaa min tsamaratin rizqan qaaluuu hadzaal-ladzii ruziqnaa min qablu wautuu bihi mutasyaabihan walahum fiihaa azwaajun muthahharatun wahum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, Allah tiada segan membuat perumpamaan, berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin, bahwa perumpamaan itu benar dari Rabb-mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: 'Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?'. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan oleh Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberinya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah, kecuali orang-orang yang fasik," – (QS.2:26)
|
إِنَّ اللَّهَ لا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلا يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلا الْفَاسِقِينَ
|
|
Innallaha laa yastahyii an yadhriba matsalaa maa ba'uudhatan famaa fauqahaa faammaal-ladziina aamanuu faya'lamuuna annahul haqqu min rabbihim waammaal-ladziina kafaruu fayaquuluuna maadzaa araadallahu bihadzaa matsalaa yudhillu bihi katsiiran wayahdii bihi katsiiran wamaa yudhillu bihi ilaal faasiqiin(a)
|
||
"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian(nya dengan) Allah (syahadat), sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan, apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubung-kannya, dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi." – (QS.2:27)
|
الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
|
|
Al-ladziina yanqudhuuna 'ahdallahi min ba'di miitsaaqihi wayaqtha'uuna maa amarallahu bihi an yuushala wayufsiduuna fiil ardhi uula-ika humul khaasiruun(a)
|
||
"Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati (berbentuk benih tubuh mati, tanpa ruh), lalu Allah menghidupkan kamu (ditiupkan-Nya ruh), kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali (dibangkitkan-Nya), kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." – (QS.2:28)
|
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
|
|
Kaifa takfuruuna billahi wakuntum amwaatan faahyaakum tsumma yumiitukum tsumma yuhyiikum tsumma ilaihi turja'uun(a)
|
||
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu (manusia), dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit! Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." – (QS.2:29)
|
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
|
Huwal-ladzii khalaqa lakum maa fiil ardhi jamii'an tsummaastawa ilassamaa-i fasau-waahunna sab'a samaawaatin wahuwa bikulli syai-in 'aliimun
|
||
"Ingatlah, ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'. Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih, dengan memuji Engkau, dan mensucikan Engkau'. Rabb berfirman: 'Sesungguhnya, Aku mengetahui, apa yang tidak kamu ketahui'." – (QS.2:30)
|
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ
|
|
Wa-idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati innii jaa'ilun fiil ardhi khaliifatan qaaluuu ataj'alu fiihaa man yufsidu fiihaa wayasfikuddimaa-a wanahnu nusabbihu bihamdika wanuqaddisu laka qaala innii a'lamu maa laa ta'lamuun(a)
|
||
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam, nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemuka-kannya kepada para Malaikat, lalu berfirman: 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu, jika memang kamu orang yang benar!'." – (QS.2:31)
|
وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Wa'allama aadamal asmaa-a kullahaa tsumma 'aradhahum 'alal malaa-ikati faqaala anbi-uunii biasmaa-i ha'ulaa-i in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"Mereka menjawab: 'Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui, selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:32)
|
قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
|
|
Qaaluuu subhaanaka laa 'ilma lanaa ilaa maa 'allamtanaa innaka antal 'aliimul hakiim(u)
|
||
"Allah berfirman: 'Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini'. Maka setelah diberitahu-kannya nama-nama benda itu, Allah berfirman: 'Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya, Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan mengetahui, apa yang kamu lahirkan, dan apa yang kamu sembunyikan'." – (QS.2:33)
|
قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ
|
|
Qaala yaa aadamu anbi-ahum biasmaa-ihim falammaa anbaahum biasmaa-ihim qaala alam aqul lakum innii a'lamu ghaibas-samaawaati wal ardhi waa'lamu maa tubduuna wamaa kuntum taktumuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka, kecuali iblis; ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." – (QS.2:34)
|
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
|
|
Wa-idz qulnaa lilmalaa-ikatiisjuduu li-aadama fasajaduu ilaa ibliisa aba waastakbara wakaana minal kaafiriin(a)
|
||
"Dan Kami berfirman: 'Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak, lagi baik, di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." – (QS.2:35)
|
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
|
|
Waqulnaa yaa aadamuuskun anta wazaujukal jannata wakulaa minhaa raghadan haitsu syi-atumaa walaa taqrabaa hadzihisy-syajarata fatakuunaa minazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Lalu keduanya (Adam dan Hawa) digelincirkan oleh syaitan dari surga itu, dan dikeluarkan dari keadaan semula, dan Kami berfirman: 'Turunlah kamu!. Sebagian kamu (manusia) menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan'." – (QS.2:36)
|
فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ
|
|
Faazallahumaasy-syaithaanu 'anhaa faakhrajahumaa mimmaa kaanaa fiihi waqulnaa ihbithuu ba'dhukum liba'dhin 'aduu-wun walakum fiil ardhi mustaqarrun wamataa'un ila hiinin
|
||
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Rabb-nya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya, Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:37)
|
فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Fatalaqqa aadamu min rabbihi kalimaatin fataaba 'alaihi innahu huwattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Kami berfirman: 'Turunlah kamu dari surga itu!. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekuatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati'." – (QS.2:38)
|
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Qulnaa ihbithuu minhaa jamii'an faimmaa ya'tiyannakum minnii hudan faman tabi'a hudaaya falaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:39)
|
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Waal-ladziina kafaruu wakadz-dzabuu biaayaatinaa uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)." – (QS.2:40)
|
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ
|
|
Yaa banii israa-iilaadzkuruu ni'matiyallatii an'amtu 'alaikum wa-aufuu bi'ahdii uufi bi'ahdikum waii-yaaya faarhabuun(i)
|
||
"Dan berimanlah kamu (Bani Israil) kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertaqwa." – (QS.2:41)
|
وَآمِنُوا بِمَا أَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ وَلا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ وَلا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ
|
|
Waaaminuu bimaa anzaltu mushaddiqan limaa ma'akum walaa takuunuu au-wala kaafirin bihi walaa tasytaruu biaayaatii tsamanan qaliilaa waii-yaaya faattaquun(i)
|
||
"Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak, dengan yang batil, dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui (menyadarinya)." – (QS.2:42)
|
وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Walaa talbisuul haqqa bil baathili wataktumuul haqqa wa-antum ta'lamuun(a)
|
||
"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku' (berjama'ahlah)." – (QS.2:43)
|
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
|
|
Waaqiimuush-shalaata waaatuuzzakaata waarka'uu ma'arraaki'iin(a)
|
||
"Mengapa kamu (Bani Israil) suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian?, sedang kamu melupakan diri (dan kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat). Maka tidakkah kamu berpikir." – (QS.2:44)
|
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
|
|
Ata'muruunannaasa bil birri watansauna anfusakum wa-antum tatluunal kitaaba afalaa ta'qiluun(a)
|
||
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya, yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'," – (QS.2:45)
|
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ
|
|
Waasta'iinuu bish-shabri wash-shalaati wa-innahaa lakabiiratun ilaa 'alal khaasyi'iin(a)
|
||
"(yaitu) orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (di Hari Kiamat)." – (QS.2:46)
|
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
|
|
Al-ladziina yazhunnuuna annahum mulaaquu rabbihim wa-antum ilaihi raaji'uun(a)
|
||
"Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat." – (QS.2:47)
|
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ
|
|
Yaa banii israa-iilaadzkuruu ni'matiyallatii an'amtu 'alaikum wa-annii fadh-dhaltukum 'alal 'aalamiin(a)
|
||
"Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan darinya, dan tidaklah mereka akan ditolong." – (QS.2:48)
|
وَاتَّقُوا يَوْمًا لا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ
|
|
Waattaquu yauman laa tajzii nafsun 'an nafsin syai-an walaa yuqbalu minhaa syafaa'atun walaa yu'khadzu minhaa 'adlun walaa hum yunsharuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki, dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabb-mu." – (QS.2:49)
|
وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ
|
|
Wa-idz najjainaakum min aali fir'auna yasuumuunakum suu-al 'adzaabi yudzabbihuuna abnaa-akum wayastahyuuna nisaa-akum wafii dzalikum balaa-un min rabbikum 'azhiimun
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya, sedang kamu sendiri menyaksikan (secara langsung)." – (QS.2:50)
|
وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ
|
|
Wa-idz faraqnaa bikumul bahra fa-anjainaakum waaghraqnaa aala fir'auna wa-antum tanzhuruun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya, dan kamu adalah orang-orang yang zalim." – (QS.2:51)
|
وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ
|
|
Wa-idz waa'adnaa muusa arba'iina lailatan tsummaat-takhadztumul 'ijla min ba'dihi wa-antum zhaalimuun(a)
|
||
"Kemudian sesudah itu, Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur." – (QS.2:52)
|
ثُمَّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
|
|
Tsumma 'afaunaa 'ankum min ba'di dzalika la'allakum tasykuruun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kau mendapat petunjuk." – (QS.2:53)
|
وَإِذْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
|
|
Wa-idz aatainaa muusal kitaaba wal furqaana la'allakum tahtaduun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: 'Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri, karena kamu telah menjadikan anak lembu (sebagai sesembahanmu), maka bertaubatlah kepada Rabb yang menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Rabb, yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang'." – (QS.2:54)
|
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Wa-idz qaala muusa liqaumihi yaa qaumi innakum zhalamtum anfusakum biittikhaadzikumul 'ijla fatuubuu ila baari-ikum faaqtuluu anfusakum dzalikum khairun lakum 'inda baari-ikum fataaba 'alaikum innahu huwattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika kamu (Bani Israel) berkata: 'Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu, sebelum kami melihat Allah dengan terang', karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikan-nya." – (QS.2:55)
|
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ
|
|
Wa-idz qultum yaa muusa lan nu'mina laka hatta narallaha jahratan faakhadzatkumush-shaa'iqatu wa-antum tanzhuruun(a)
|
||
"Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur." – (QS.2:56)
|
ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
|
|
Tsumma ba'atsnaakum min ba'di mautikum la'allakum tasykuruun(a)
|
||
"Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu 'manna' dan 'salwa'. Makanlah dari makanan yang baik-baik, yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." – (QS.2:57)
|
وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
|
|
Wazhallalnaa 'alaikumul ghamaama wa-anzalnaa 'alaikumul manna wassalwa kuluu min thai-yibaati maa razaqnaakum wamaa zhalamuunaa walakin kaanuu anfusahum yazhlimuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: 'Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak, lagi enak di mana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya, dengan bersujud, dan katakanlah: 'Bebaskanlah kami dari dosa', niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu'. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik." – (QS.2:58)
|
وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ
|
|
Wa-idz qulnaaadkhuluu hadzihil qaryata fakuluu minhaa haitsu syi-atum raghadan waadkhuluul baaba sujjadan waquuluu hith-thatun naghfir lakum khathaayaakum wasanaziidul muhsiniin(a)
|
||
"Lalu orang-orang yang mengganti perintah, dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu, siksaan dari langit, karena mereka berbuat fasik." – (QS.2:59)
|
فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
|
|
Fabaddalal-ladziina zhalamuu qaulaa ghairal-ladzii qiila lahum fa-anzalnaa 'alaal-ladziina zhalamuu rijzan minassamaa-i bimaa kaanuu yafsuquun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: 'Pukullah batu itu, dengan tongkatmu'. Lalu memancarlah darinya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rejeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi, dengan berbuat kerusakan." – (QS.2:60)
|
وَإِذِ اسْتَسْقَى مُوسَى لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ
|
|
Wa-idziistasqa muusa liqaumihi faqulnaaadhrib bi'ashaakal hajara faanfajarat minhuutsnataa 'asyrata 'ainan qad 'alima kullu unaasin masyrabahum kuluu waasyrabuu min rizqillahi walaa ta' tsau fiil ardhi mufsidiin(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: 'Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan), dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Rabb-mu, agar Dia mengeluarkan bagi kami, dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur-mayur, ketimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah'. Musa berkata: 'Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah, sebagai pengganti yang baik, pergilah kamu ke suatu kota, pastilah kamu memperoleh, apa yang kamu minta'. Lalu ditimpakan kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi), karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah, dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Demikian itu (terjadi), karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas." – (QS.2:61)
|
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نَصْبِرَ عَلَى طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الأرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
|
|
Wa-idz qultum yaa muusa lan nashbira 'ala tha'aamin waahidin faad'u lanaa rabbaka yukhrij lanaa mimmaa tunbitul ardhu min baqlihaa waqits-tsaa-ihaa wafuumihaa wa'adasihaa wabashalihaa qaala atastabdiluunal-ladzii huwa adna biil-ladzii huwa khairun ihbithuu mishran fa-inna lakum maa saaltum wadhuribat 'alaihimudz-dzillatu wal maskanatu wabaa-uu bighadhabin minallahi dzalika biannahum kaanuu yakfuruuna biaayaatillahi wayaqtuluunannabii-yiina bighairil haqqi dzalika bimaa 'ashau wakaanuu ya'taduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal shaleh, mereka akan menerima pahala dari Rabb-mereka, tidak ada kekuatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.2:62)
|
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Innal-ladziina aamanuu waal-ladziina haaduu wannashaara wash-shaabi-iina man aamana billahi wal yaumi-aakhiri wa'amila shaalihan falahum ajruhum 'inda rabbihim walaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu, dan Kami angkat gunung (Thursina) di atasmu, (seraya Kami berfirman): 'Peganglah teguh-teguh, (pada) apa yang Kami berikan kepadamu, dan ingatlah selalu, apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertaqwa'." – (QS.2:63)
|
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
|
Wa-idz akhadznaa miitsaaqakum warafa'naa fauqakumuth-thuura khudzuu maa aatainaakum biquu-watin waadzkuruu maa fiihi la'allakum tattaquun(a)
|
||
"Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi." – (QS.2:64)
|
ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
|
|
Tsumma tawallaitum min ba'di dzalika falaulaa fadhlullahi 'alaikum warahmatuhu lakuntum minal khaasiriin(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, telah Kami ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: 'Jadilah kamu kera (manusia tak-berakal) yang hina'." – (QS.2:65)
|
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
|
|
Walaqad 'alimtumul-ladziina-a'tadau minkum fiissabti faqulnaa lahum kuunuu qiradatan khaasi-iin(a)
|
||
"Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:66)
|
فَجَعَلْنَاهَا نَكَالا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
|
|
Faja'alnaahaa nakaaalan limaa baina yadaihaa wamaa khalfahaa wamau'izhatal(n)-lilmuttaqiin(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: 'Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina'. Mereka berkata: 'Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?'. Musa menjawab: 'Aku berlindung kepada Allah, sekiranya (aku) menjadi (salah) seorang dari orang-orang yang jahil'." – (QS.2:67)
|
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
|
|
Wa-idz qaala muusa liqaumihi innallaha ya'murukum an tadzbahuu baqaratan qaaluuu atattakhidzunaa huzuwan qaala a'uudzu billahi an akuuna minal jaahiliin(a)
|
||
"Mereka menjawab: 'Mohonkanlah kepada Rabb-mu untuk kami, agar dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu?'. Musa menjawab: 'sesungguhnya Allah berfirman, bahwa sapi betina itu adalah sapi yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah, apa yang diperintahkan kepadamu'." – (QS.2:68)
|
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لا فَارِضٌ وَلا بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ
|
|
Qaaluuuud'u lanaa rabbaka yubai-yin lanaa maa hiya qaala innahu yaquulu innahaa baqaratun laa faaridhun walaa bikrun 'awaanun baina dzalika faaf'aluu maa tu'maruun(a)
|
||
"Mereka berkata: 'Mohonkanlah kepada Rabb-mu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, apa warnanya'. Musa menjawab: 'Sesungguhnya Allah berfirman, bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya'." – (QS.2:69)
|
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا لَوْنُهَا قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ
|
|
Qaaluuuud'u lanaa rabbaka yubai-yin lanaa maa launuhaa qaala innahu yaquulu innahaa baqaratun shafraa-u faaqi'un launuhaa tasurrunnaazhiriin(a)
|
||
"Mereka berkata: 'Mohonkanlah kepada Rabb-mu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, bagaimana hakekat sapi betina itu, karena sesungguhnya, sapi itu (masih) samar bagi kami, dan sesungguhnya, kami insya Allah akan mendapat petunjuk'." – (QS.2:70)
|
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ
|
|
Qaaluuuud'u lanaa rabbaka yubai-yin lanaa maa hiya innal baqara tasyaabaha 'alainaa wa-innaa in syaa-allahu lamuhtaduun(a)
|
||
"Musa berkata: 'Sesungguhnya Allah berfirman, bahwa sapi betina itu adalah sapi betina, yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah, dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya'. Mereka berkata: 'Sekarang, barulah kamu menerangkan hakekat sapi betina yang sebenarnya'. Kemudian mereka menyembelihnya, dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu." – (QS.2:71)
|
قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لا ذَلُولٌ تُثِيرُ الأرْضَ وَلا تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لا شِيَةَ فِيهَا قَالُوا الآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ
|
|
Qaala innahu yaquulu innahaa baqaratun laa dzaluulun tutsiirul ardha walaa tasqiil hartsa musallamatun laa syiyata fiihaa qaaluuuaana ji-ata bil haqqi fadzabahuuhaa wamaa kaaduu yaf'aluun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika kamu (Musa) membunuh seorang manusia, lalu kamu saling tuduh-menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan, apa yang selama ini kamu sembunyikan." – (QS.2:72)
|
وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَادَّارَأْتُمْ فِيهَا وَاللَّهُ مُخْرِجٌ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ
|
|
Wa-idz qataltum nafsan faaddaara'tum fiihaa wallahu mukhrijun maa kuntum taktumuun(a)
|
||
"Lalu Kami berfirman: 'Pukullah mayat itu, dengan sebagian anggota sapi betina itu!'. Demikianlah Allah menghidupkan kembali, orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya, agar kamu mengerti." – (QS.2:73)
|
فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا كَذَلِكَ يُحْيِي اللَّهُ الْمَوْتَى وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
|
|
Faqulnaaadhribuuhu biba'dhihaa kadzalika yuhyiillahul mauta wayuriikum aayaatihi la'allakum ta'qiluun(a)
|
||
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu, sungguh ada yang mengalir sungai-sungai darinya, dan di antaranya sungguh ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya, dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah, dari apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:74)
|
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الأنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
|
|
Tsumma qasat quluubukum min ba'di dzalika fahiya kal hijaarati au asyaddu qaswatan wa-inna minal hijaarati lamaa yatafajjaru minhul anhaaru wa-inna minhaa lamaa yasy-syaqqaqu fayakhruju minhul maa-u wa-inna minhaa lamaa yahbithu min khasyyatillahi wamaallahu bighaafilin 'ammaa ta'maluun(a)
|
||
"Apakah kamu masih mengharapkan, mereka akan percaya kepadamu?, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya, setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui." – (QS.2:75)
|
أَفَتَطْمَعُونَ أَنْ يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِنْ بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
|
|
Afatathma'uuna an yu'minuu lakum waqad kaana fariiqun minhum yasma'uuna kalaamallahi tsumma yuharrifuunahu min ba'di maa 'aqaluuhu wahum ya'lamuun(a)
|
||
"Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: 'Kamipun telah beriman', tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: 'Apakah kamu menceritakan kepada mereka, apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian, mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Rabb-mu; tidakkah kamu mengerti?'." – (QS.2:76)
|
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلا بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُمْ بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُمْ بِهِ عِنْدَ رَبِّكُمْ أَفَلا تَعْقِلُونَ
|
|
Wa-idzaa laquul-ladziina aamanuu qaaluuu aamannaa wa-idzaa khalaa ba'dhuhum ila ba'dhin qaaluuu atuhadditsuunahum bimaa fatahallahu 'alaikum liyuhaajjuukum bihi 'inda rabbikum afalaa ta'qiluun(a)
|
||
"Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan, dan segala yang mereka nyatakan." – (QS.2:77)
|
أَوَلا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ
|
|
Awalaa ya'lamuuna annallaha ya'lamu maa yusirruuna wamaa yu'linuun(a)
|
||
"Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab (Taurat), kecuali (ucapan mereka itu hanya) dongengan bohong belaka, dan mereka hanya menduga-duga." – (QS.2:78)
|
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلا يَظُنُّونَ
|
|
Waminhum ummii-yuuna laa ya'lamuunal kitaaba ilaa amaanii-ya wa-in hum ilaa yazhunnuun(a)
|
||
"Maka kecelakaan yang besarlah, bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab, dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: 'Ini dari Allah', (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit, dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." – (QS.2:79)
|
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
|
|
Fawailul(n)-lil-ladziina yaktubuunal kitaaba biaidiihim tsumma yaquuluuna hadzaa min 'indillahi liyasytaruu bihi tsamanan qaliilaa fawailun lahum mimmaa katabat aidiihim wawailun lahum mimmaa yaksibuun(a)
|
||
"Dan mereka berkata: 'Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja'. Katakanlah: 'Sudahkah kamu menerima janji dari Allah, sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya?, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap (tentang) Allah, apa yang tidak kamu ketahui?'." – (QS.2:80)
|
وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
|
|
Waqaaluuu lan tamassanaannaaru ilaa ai-yaaman ma'duudatan qul attakhadztum 'indallahi 'ahdan falan yukhlifallahu 'ahdahu am taquuluuna 'alallahi maa laa ta'lamuun(a)
|
||
"(Bukan demikian), yang benar (adalah), barangsiapa berbuat dosa, dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:81)
|
بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Bala man kasaba sai-yi-atan waahaathat bihi khathii-atuhu fa-uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Dan orang-orang yang beriman, serta beramal shaleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:82)
|
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Waal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati uula-ika ashhaabul jannati hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, (yaitu): 'Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat'. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling." – (QS.2:83)
|
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لا تَعْبُدُونَ إِلا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلا قَلِيلا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ
|
|
Wa-idz akhadznaa miitsaaqa banii israa-iila laa ta'buduuna ilaallaha wa bil waalidaini ihsaanan wadziil qurba wal yataama wal masaakiini waquuluu li-nnaasi husnan waaqiimuush-shalaata waaatuuzzakaata tsumma tawallaitum ilaa qaliilaa minkum wa-antum mu'ridhuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu, (yaitu): 'Kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu', kemudian kamu berikrar (akan memenuhi), sedang kamu mempersaksikan-nya." – (QS.2:84)
|
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لا تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلا تُخْرِجُونَ أَنْفُسَكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ
|
|
Wa-idz akhadznaa miitsaaqakum laa tasfikuuna dimaa-akum walaa tukhrijuuna anfusakum min diyaarikum tsumma aqrartum wa-antum tasyhaduun(a)
|
||
"Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa), dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu-membantu terhadap mereka, dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat), dan ingkar terhadap sebagian yang lain?. Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian darimu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat, mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah, dari apa yang kamu perbuat." – (QS.2:85)
|
ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
|
|
Tsumma antum ha'ulaa-i taqtuluuna anfusakum watukhrijuuna fariiqan minkum min diyaarihim tazhaaharuuna 'alaihim bil-itsmi wal 'udwaani wa-in ya'tuukum usaara tufaaduuhum wahuwa muharramun 'alaikum ikhraajuhum afatu'minuuna biba'dhil kitaabi watakfuruuna biba'dhin famaa jazaa-u man yaf'alu dzalika minkum ilaa khizyun fiil hayaatiddunyaa wayaumal qiyaamati yuradduuna ila asyaddil 'adzaabi wamaallahu bighaafilin 'ammaa ta'maluun(a)
|
||
"Itulah orang-orang yang membeli (menukar) kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka, dan mereka tidak akan ditolong." – (QS.2:86)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآخِرَةِ فَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ
|
|
Uula-ikal-ladziinaasy-tarawuul hayaataddunyaa bil-aakhirati falaa yukhaffafu 'anhumul 'adzaabu walaa hum yunsharuun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu, dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada 'Isa putera Maryam, dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran), yang tidak sesuai dengan keinginanmu, lalu kamu menyombong?; maka beberapa orang (di antara mereka), kamu dustakan, dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh." – (QS.2:87)
|
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ
|
|
Walaqad aatainaa muusal kitaaba waqaffa-inaa min ba'dihi birrusuli waaatainaa 'iisaabna maryamal bai-yinaati wa-ai-yadnaahu biruuhil qudusi afakullamaa jaa-akum rasuulun bimaa laa tahwa anfusukumuus-takbartum fafariiqan kadz-dzabtum wafariiqan taqtuluun(a)
|
||
"Dan mereka berkata: 'Hati kami tertutup'. Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka, karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman." – (QS.2:88)
|
وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلا مَا يُؤْمِنُونَ
|
|
Waqaaluuu quluubunaa ghulfun bal la'anahumullahu bikufrihim faqaliilaa maa yu'minuun(a)
|
||
"Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah, yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi), untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka, apa yang telah mereka ketahui, lalu mereka ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah, atas orang-orang yang ingkar itu." – (QS.2:89)
|
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
|
|
Walammaa jaa-ahum kitaabun min 'indillahi mushaddiqun limaa ma'ahum wakaanuu min qablu yastaftihuuna 'alaal-ladziina kafaruu falammaa jaa-ahum maa 'arafuu kafaruu bihi fala'natullahi 'alal kaafiriin(a)
|
||
"Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka, yang menjual dirinya sendiri, dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki, bahwa Allah menurunkan karunia-Nya, kepada siapa yang dikehendaki-Nya, di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka, sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang yang kafir, siksaan yang menghinakan." – (QS.2:90)
|
بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ
|
|
Bi-asamaaasytarau bihi anfusahum an yakfuruu bimaa anzalallahu baghyan an yunazzilallahu min fadhlihi 'ala man yasyaa-u min 'ibaadihi fabaa-uu bighadhabin 'ala ghadhabin walilkaafiriina 'adzaabun muhiinun
|
||
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah'. Mereka berkata: 'Kami hanya beriman kepada, apa yang diturunkan kepada kami (Bani Israil, Taurat)'. Dan mereka kafir kepada Al-Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al-Qur'an itu (Kitab) yang hak; yang membenarkan, apa yang ada pada mereka. Katakanlah: 'Mengapa dahulu kamu membunuh nabi-nabi Allah, jika benar kamu orang-orang yang beriman'." – (QS.2:91)
|
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا نُؤْمِنُ بِمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُ وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَهُمْ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنْبِيَاءَ اللَّهِ مِنْ قَبْلُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
|
|
Wa-idzaa qiila lahum aaminuu bimaa anzalallahu qaaluuu nu'minu bimaa unzila 'alainaa wayakfuruuna bimaa waraa-ahu wahuwal haqqu mushaddiqan limaa ma'ahum qul falima taqtuluuna anbiyaa-allahi min qablu in kuntum mu'miniin(a)
|
||
"Sesungguhnya, Musa telah datang kepadamu, membawa bukti-bukti kebenaran (mu'jizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan), sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim." – (QS.2:92)
|
وَلَقَدْ جَاءَكُمْ مُوسَى بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ
|
|
Walaqad jaa-akum muusa bil bai-yinaati tsummaat-takhadztumul 'ijla min ba'dihi wa-antum zhaalimuun(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu, dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu, (seraya Kami berfirman): 'Peganglah teguh-teguh, apa yang Kami berikan kepadamu, dan dengar-kanlah!'. Mereka menjawab: 'Kami mendengarkan, tapi tidak mentaati'. Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu, (kecintaan menyembah) anak sapi, karena kekafirannya. Katakanlah: 'Amat jahat, perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu, jika kamu betul beriman (kepada Taurat)'." – (QS.2:93)
|
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَأُشْرِبُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهِ إِيمَانُكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
|
|
Wa-idz akhadznaa miitsaaqakum warafa'naa fauqakumuth-thuura khudzuu maa aatainaakum biquu-watin waasma'uu qaaluuu sami'naa wa'ashainaa wausyribuu fii quluubihimul 'ijla bikufrihim qul bi-asamaa ya'murukum bihi iimaanukum in kuntum mu'miniin(a)
|
||
"Katakanlah: 'Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu, khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar'." – (QS.2:94)
|
قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الآخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Qul in kaanat lakumuddaaru-aakhiratu 'indallahi khaalishatan min duuninnaasi fatamannawuul mauta in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"Dan sekali-kali, mereka tidak akan menginginkan kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui, orang-orang yang aniaya." – (QS.2:95)
|
وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
|
|
Walan yatamannauhu abadan bimaa qaddamat aidiihim wallahu 'aliimun bizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, seloba-loba manusia kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin, agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu, sekali-kali tidak akan menjauhkan dari siksa. Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka kerjakan." – (QS.2:96)
|
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
|
|
Walatajidannahum ahrashannaasi 'ala hayaatin waminal-ladziina asyrakuu yawaddu ahaduhum lau yu'ammaru alfa sanatin wamaa huwa bimuzahzihihi minal 'adzaabi an yu'ammara wallahu bashiirun bimaa ya'maluun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seijin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman'." – (QS.2:97)
|
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
|
|
Qul man kaana 'aduu-wan lijibriila fa-innahu nazzalahu 'ala qalbika biidznillahi mushaddiqan limaa baina yadaihi wahudan wabusyra lilmu'miniin(a)
|
||
"Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya, Allah adalah musuh orang-orang yang kafir." – (QS.2:98)
|
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
|
|
Man kaana 'aduu-wal(n)-lillahi wamalaa-ikatihi warusulihi wajibriila wamiikaala fa-innallaha 'aduu-wul(n)-lilkaafiriin(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, Kami telah menurunkan kepadamu, ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik." – (QS.2:99)
|
وَلَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلا الْفَاسِقُونَ
|
|
Walaqad anzalnaa ilaika aayaatin bai-yinaatin wamaa yakfuru bihaa ilaal faasiquun(a)
|
||
"Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengangkat janji(, untuk mengikuti ayat-ayat-Nya itu), segolongan mereka melemparkannya (mengabai-kannya), Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman." – (QS.2:100)
|
أَوَكُلَّمَا عَاهَدُوا عَهْدًا نَبَذَهُ فَرِيقٌ مِنْهُمْ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يُؤْمِنُونَ
|
|
Awakullamaa 'aahaduu 'ahdan nabadzahu fariiqun minhum bal aktsaruhum laa yu'minuun(a)
|
||
"Dan setelah datang kepada mereka seorang rasul dari sisi Allah, yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat), melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah)." – (QS.2:101)
|
وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ كِتَابَ اللَّهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لا يَعْلَمُونَ
|
|
Walammaa jaa-ahum rasuulun min 'indillahi mushaddiqun limaa ma'ahum nabadza fariiqun minal-ladziina uutuul kitaaba kitaaballahi waraa-a zhuhuurihim kaannahum laa ya'lamuun(a)
|
||
"Dan mereka mengikuti, apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan, pada masa kerajaan Sulaiman, (dan mereka mengatakan, bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia, dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun, sebelum mengatakan: 'Sesungguhnya, kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir'. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu, apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami), dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat, dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan ijin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya, dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah menyakini (sebelumnya), bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka, menjual dirinya sendiri, dengan sihir, kalau mereka mengetahui." – (QS.2:102)
|
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
|
|
Waattaba'uu maa tatluusy-syayaathiinu 'ala mulki sulaimaana wamaa kafara sulaimaanu walakinnasy-syayaathiina kafaruu yu'allimuunan-naasassihra wamaa unzila 'alal malakaini bibaabila haaruuta wamaaruuta wamaa yu'allimaani min ahadin hatta yaquulaa innamaa nahnu fitnatun falaa takfur fayata'allamuuna minhumaa maa yufarriquuna bihi bainal mar-i wazaujihi wamaa hum bidhaarriina bihi min ahadin ilaa biidznillahi wayata'allamuuna maa yadhurruhum walaa yanfa'uhum walaqad 'alimuu lamaniisytaraahu maa lahu fii-aakhirati min khalaaqin walabi-asa maa syarau bihi anfusahum lau kaanuu ya'lamuun(a)
|
||
"Sesungguhnya, kalau mereka beriman dan bertaqwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya, pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui." – (QS.2:103)
|
وَلَوْ أَنَّهُمْ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَمَثُوبَةٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ خَيْرٌ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
|
|
Walau annahum aamanuu waattaqau lamatsuubatun min 'indillahi khairun lau kaanuu ya'lamuun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (Muhammad): 'Raa'ina', tetapi katakanlah: 'Unzhurna', dan 'dengarlah'. Dan bagi orang-orang yang kafir, siksaan yang pedih." – (QS.2:104)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقُولُوا رَاعِنَا وَقُولُوا انْظُرْنَا وَاسْمَعُوا وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa taquuluu raa'inaa waquuluuunzhurnaa waasma'uu walilkaafiriina 'adzaabun aliimun
|
||
"Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik, tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Rabb-mu. Dan Allah menentukan, siapa yang dikehendaki-nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar." – (QS.2:105)
|
مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلا الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
|
|
Maa yawaddul-ladziina kafaruu min ahlil kitaabi walaal musyrikiina an yunazzala 'alaikum min khairin min rabbikum wallahu yakhtash-shu birahmatihi man yasyaa-u wallahu dzuul fadhlil 'azhiim(i)
|
||
"Apa saja ayat yang kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik darinya, atau sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui, bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." – (QS.2:106)
|
مَا نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِنْهَا أَوْ مِثْلِهَا أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Maa nansakh min aayatin au nunsihaa na'ti bikhairin minhaa au mitslihaa alam ta'lam annallaha 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Tiadakah kamu mengetahui, bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah. Dan tiada bagimu selain Allah, seorang pelindung maupun seorang penolong." – (QS.2:107)
|
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
|
|
Alam ta'lam annallaha lahu mulkus-samaawaati wal ardhi wamaa lakum min duunillahi min walii-yin walaa nashiirin
|
||
"Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu?, seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu. Dan barangsiapa yang menukar iman, dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus." – (QS.2:108)
|
أَمْ تُرِيدُونَ أَنْ تَسْأَلُوا رَسُولَكُمْ كَمَا سُئِلَ مُوسَى مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَتَبَدَّلِ الْكُفْرَ بِالإيمَانِ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
|
|
Am turiiduuna an tasaluu rasuulakum kamaa su-ila muusa min qablu waman yatabaddalil kufra bil-iimaani faqad dhalla sawaa-assabiil(i)
|
||
"Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan, agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran, setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguh-Nya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." – (QS.2:109)
|
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Wadda katsiirun min ahlil kitaabi lau yarudduunakum min ba'di iimaanikum kuffaaran hasadan min 'indi anfusihim min ba'di maa tabai-yana lahumul haqqu faa'fuu waashfahuu hatta ya'tiyallahu biamrihi innallaha 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat. Dan apa-apa yang kamu usahakan, dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:110)
|
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُوا لأنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
|
|
Waaqiimuush-shalaata waaatuuzzakaata wamaa tuqaddimuu anfusikum min khairin tajiduuhu 'indallahi innallaha bimaa ta'maluuna bashiirun
|
||
"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: 'Sekali-kali tidak akan masuk surga, kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi dan Nasrani'. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka, yang kosong belaka. Katakanlah: 'Tunjukkan kebenaranmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar'." – (QS.2:111)
|
وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
|
|
Waqaaluuu lan yadkhulal jannata ilaa man kaana huudan au nashaara tilka amaanii-yuhum qul haatuu burhaanakum in kuntum shaadiqiin(a)
|
||
"(Tidak demikian), dan bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala pada sisi Rabb-nya, dan tidak ada kekuatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.2:112)
|
بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Bala man aslama wajhahu lillahi wahuwa muhsinun falahu ajruhu 'inda rabbihi walaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Dan orang-orang Yahudi berkata: 'Orang-orang Nasrani itu tidak punya suatu pegangan', dan orang-orang Nasrani berkata: 'Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan', padahal mereka (sama-sama) membaca Al-Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui/-mengucapkan, seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya." – (QS.2:113)
|
وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَى عَلَى شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَى لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَى شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ كَذَلِكَ قَالَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
|
|
Waqaalatil yahuudu laisatinnashaara 'ala syai-in waqaalatinnashaara laisatil yahuudu 'ala syai-in wahum yatluunal kitaaba kadzalika qaalal-ladziina laa ya'lamuuna mitsla qaulihim fallahu yahkumu bainahum yaumal qiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun(a)
|
||
"Dan siapakah yang lebih (ter)aniaya, daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya?. Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan, dan di akhirat mendapat siksa yang berat." – (QS.2:114)
|
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَى فِي خَرَابِهَا أُولَئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَنْ يَدْخُلُوهَا إِلا خَائِفِينَ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
|
|
Waman azhlamu mimman mana'a masaajidallahi an yudzkara fiihaaasmuhu wasa'a fii kharaabihaa uula-ika maa kaana lahum an yadkhuluuhaa ilaa khaa-ifiina lahum fiiddunyaa khizyun walahum fii-aakhirati 'adzaabun 'azhiimun
|
||
"Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah (tanda-tanda kebesaran Allah). Sesungguhnya, Allah Maha Luas (rahmat-Nya), lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:115)
|
وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
|
|
Walillahil masyriqu wal maghribu fa-ainamaa tuwalluu fatsamma wajhullahi innallaha waasi'un 'aliimun
|
||
"Mereka (orang-orang kafir) berkata: 'Allah mempunyai anak'. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya." – (QS.2:116)
|
وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ بَلْ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ
|
|
Waqaaluuuut-takhadzallahu waladan subhaanahu bal lahu maa fiis-samaawaati wal ardhi kullun lahu qaanituun(a)
|
||
"Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah'. Lalu jadilah ia." – (QS.2:117)
|
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَإِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
|
|
Badii'us-samaawaati wal ardhi wa-idzaa qadha amran fa-innamaa yaquulu lahu kun fayakuun(u)
|
||
"Dan orang-orang yang tidak mengetahui, berkata: 'Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami, atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami'. Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka, telah mengatakan seperti ucapan itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya, Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami, kepada kaum yang yakin." – (QS.2:118)
|
وَقَالَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ لَوْلا يُكَلِّمُنَا اللَّهُ أَوْ تَأْتِينَا آيَةٌ كَذَلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ قَدْ بَيَّنَّا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
|
|
Waqaalal-ladziina laa ya'lamuuna laulaa yukallimunaallahu au ta'tiinaa aayatun kadzalika qaalal-ladziina min qablihim mitsla qaulihim tasyaabahat quluubuhum qad bai-yannaaaayaati liqaumin yuuqinuun(a)
|
||
"Sesungguhnya, Kami telah mengutus (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggung-jawaban) tentang penghuni-penghuni neraka." – (QS.2:119)
|
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلا تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ الْجَحِيمِ
|
|
Innaa arsalnaaka bil haqqi basyiiran wanadziiran walaa tusalu 'an ashhaabil jahiim(i)
|
||
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu, sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: 'Sesungguhnya, petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)'. Dan sesungguhnya, jika kamu mengikuti kemauan mereka, setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." – (QS.2:120)
|
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
|
|
Walan tardha 'ankal yahuudu walaannashaara hatta tattabi'a millatahum qul inna hudallahi huwal huda wala-iniittaba'ta ahwaa-ahum ba'dal-ladzii jaa-aka minal 'ilmi maa laka minallahi min walii-yin walaa nashiirin
|
||
"Orang-orang yang telah Kami beri Al-kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." – (QS.2:121)
|
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
|
|
Al-ladziina aatainaahumul kitaaba yatluunahu haqqa tilaawatihi uula-ika yu'minuuna bihi waman yakfur bihi fa-uula-ika humul khaasiruun(a)
|
||
"Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku, yang telah Ku-anugerahkan kepadamu, dan Aku telah melebihkan kamu, atas segala umat." – (QS.2:122)
|
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ
|
|
Yaa banii israa-iilaadzkuruu ni'matiyallatii an'amtu 'alaikum wa-annii fadh-dhaltukum 'alal 'aalamiin(a)
|
||
"Dan takutlah kamu kepada suatu hari (Hari Kiamat), di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun, dan tidak akan diterima suatu tebusan darinya, dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafaat kepadanya, dan tidak (pula) mereka akan ditolong." – (QS.2:123)
|
وَاتَّقُوا يَوْمًا لا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلا تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ
|
|
Waattaquu yauman laa tajzii nafsun 'an nafsin syai-an walaa yuqbalu minhaa 'adlun walaa tanfa'uhaa syafaa'atun walaa hum yunsharuun(a)
|
||
"Dan (Ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabb-nya, dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: 'Sesungguhnya, Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia'. Ibrahim berkata: '(Dan saya mohon juga) dari keturunanku'. Allah berfirman: 'Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim'." – (QS.2:124)
|
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
|
|
Wa-idziibtala ibraahiima rabbuhu bikalimaatin faatammahunna qaala innii jaa'iluka li-nnaasi imaaman qaala wamin dzurrii-yatii qaala laa yanaalu 'ahdiizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah), tempat berkumpul bagi manusia, dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: 'Bersihkanlah rumah-ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku', dan yang sujud'." – (QS.2:125)
|
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
|
|
Wa-idz ja'alnaal baita matsaabatan li-nnaasi waamnan waattakhidzuu min maqaami ibraahiima mushallan wa'ahidnaa ila ibraahiima waismaa'iila an thahhiraa baitiya li-ththaa-ifiina wal 'aakifiina warrukka'issujuud(i)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo'a: 'Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rejeki dari buah-buahan kepada penduduknya, yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian'. Allah berfirman: 'Dan kepada orang kafirpun, Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali'." – (QS.2:126)
|
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
|
|
Wa-idz qaala ibraahiimu rabbiij'al hadzaa baladan aaminan waarzuq ahlahu minats-tsamaraati man aamana minhum billahi wal yaumi-aakhiri qaala waman kafara faumatti'uhu qaliilaa tsumma adhtharruhu ila 'adzaabinnaari wabi-asal mashiir(u)
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah beserta Ismail, (seraya berdo'a): 'Ya Rabb-kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:127)
|
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
|
|
Wa-idz yarfa'u ibraahiimul qawaa'ida minal baiti waismaa'iilu rabbanaa taqabbal minnaa innaka antassamii'ul 'aliim(u)
|
||
"Ya Rabb-kami, jadikanlah kami berdua (sebagai) orang yang tunduk patuh kepada Engkau, dan (jadikanlah) di antara anak-cucu kami, umat yang tunduk patuh kepada Engkau, dan tunjukkanlah kepada kami, cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:128)
|
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Rabbanaa waaj'alnaa muslimaini laka wamin dzurrii-yatinaa ummatan muslimatan laka waarinaa manaasikanaa watub 'alainaa innaka antattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Ya Rabb-kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an) dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:129)
|
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
|
|
Rabbanaa waab'ats fiihim rasuulaa minhum yatluu 'alaihim aayaatika wayu'allimuhumul kitaaba wal hikmata wayuzakkiihim innaka antal 'aziizul hakiim(u)
|
||
"Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, kecuali orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia, dan sesungguhnya, dia di akhirat benar-benar termasuk orang yang shaleh." – (QS.2:130)
|
وَمَنْ يَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلا مَنْ سَفِهَ نَفْسَهُ وَلَقَدِ اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ
|
|
Waman yarghabu 'an millati ibraahiima ilaa man safiha nafsahu walaqadiish-thafainaahu fiiddunyaa wa-innahu fii-aakhirati laminash-shaalihiin(a)
|
||
"Ketika Rabb-nya berfirman kepadanya: 'Tunduk patuhlah!'. Ibrahim menjawab: 'Aku tunduk patuh kepada Rabb semesta alam'." – (QS.2:131)
|
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
|
|
Idz qaala lahu rabbuhu aslim qaala aslamtu lirabbil 'aalamiin(a)
|
||
"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): 'Hai anak-anakku! Sesungguhnya, Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati, kecuali dalam memeluk agama yang lurus (Islam)'." – (QS.2:132)
|
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
|
|
Wawash-sha bihaa ibraahiimu baniihi waya'quubu yaa banii-ya innallahaashthafa lakumuddiina falaa tamuutunna ilaa wa-antum muslimuun(a)
|
||
"Adakah kamu (Muhammad) hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: 'Apa yang kamu sembah sepeninggalku'. Mereka menjawab: 'Kami akan menyembah Rabb-mu dan Rabb nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishak, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk kepada-Nya'." – (QS.2:133)
|
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
|
|
Am kuntum syuhadaa-a idz hadhara ya'quubal mautu idz qaala libaniihi maa ta'buduuna min ba'dii qaaluuu na'budu ilahaka wailaha aabaa-ika ibraahiima waismaa'iila waishaaqa ilahan waahidan wanahnu lahu muslimuun(a)
|
||
"Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya, dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak dimintai pertanggung-jawaban, tentang apa yang telah mereka kerjakan." – (QS.2:134)
|
تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ وَلا تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Tilka ummatun qad khalat lahaa maa kasabat walakum maa kasabtum walaa tusaluuna 'ammaa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Dan mereka berkata: 'Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk'. katakanlah: 'Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik'." – (QS.2:135)
|
وَقَالُوا كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى تَهْتَدُوا قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
|
|
Waqaaluuu kuunuu huudan au nashaara tahtaduu qul bal millata ibraahiima haniifan wamaa kaana minal musyrikiin(a)
|
||
"Katakanlah (hai orang-orang Mukmin): 'Kami beriman kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang telah diberikan kepada Musa dan 'Isa, serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabb-nya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya'." – (QS.2:136)
|
قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
|
|
Quuluu aamannaa billahi wamaa unzila ilainaa wamaa unzila ila ibraahiima waismaa'iila waishaaqa waya'quuba wal asbaathi wamaa uutiya muusa wa'iisa wamaa uutiyannabii-yuuna min rabbihim laa nufarriqu baina ahadin minhum wanahnu lahu muslimuun(a)
|
||
"Maka jika mereka beriman, kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:137)
|
فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
|
|
Fa-in aamanuu bimitsli maa aamantum bihi faqadi ihtadau wa-in tawallau fa-innamaa hum fii syiqaaqin fasayakfiika-humullahu wahuwassamii'ul 'aliim(u)
|
||
"Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah." – (QS.2:138)
|
صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ
|
|
Shibghatallahi waman ahsanu minallahi shibghatan wanahnu lahu 'aabiduun(a)
|
||
"Katakanlah: 'Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Rabb-kami dan Rabb-kamu, bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu, dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati," – (QS.2:139)
|
قُلْ أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللَّهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ
|
|
Qul atuhaajjuunanaa fiillahi wahuwa rabbunaa warabbukum walanaa a'maalunaa walakum a'maalukum wanahnu lahu mukhlishuun(a)
|
||
"ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan: 'bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani'. Katakanlah: 'Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah?, dan siapakah yang lebih zalim, daripada orang yang menyembunyikan syahadat dari Allah, yang ada padanya?'. Dan Allah sekali-kali tiada lengah, dari apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:140)
|
أَمْ تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
|
|
Am taquuluuna inna ibraahiima waismaa'iila waishaaqa waya'quuba wal asbaatha kaanuu huudan au nashaara qul aantum a'lamu amillahu waman azhlamu mimman katama syahaadatan 'indahu minallahi wamaallahu bighaafilin 'ammaa ta'maluun(a)
|
||
"Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya, dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggung-jawaban, tentang apa yang telah mereka kerjakan." – (QS.2:141)
|
تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ وَلا تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
Tilka ummatun qad khalat lahaa maa kasabat walakum maa kasabtum walaa tusaluuna 'ammaa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
"Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia, akan berkata: 'Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis), yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?'. Katakanlah: 'Kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat; Dia memberi petunjuk, kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus'." – (QS.2:142)
|
سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا قُلْ لِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
|
|
Sayaquulussufahaa-u minannaasi maa walaahum 'an qiblatihimullatii kaanuu 'alaihaa qul lillahil masyriqu wal maghribu yahdii man yasyaa-u ila shiraathin mustaqiimin
|
||
"Dan demikian (pula), Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan, agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia, dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang), melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata), siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi beberapa orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya, Allah Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang kepada manusia." – (QS.2:143)
|
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
|
|
Wakadzalika ja'alnaakum ummatan wasathan litakuunuu syuhadaa-a 'alannaasi wayakuunarrasuulu 'alaikum syahiidan wamaa ja'alnaal qiblatallatii kunta 'alaihaa ilaa lina'lama man yattabi'urrasuula mimman yanqalibu 'ala 'aqibaihi wa-in kaanat lakabiiratan ilaa 'alaal-ladziina hadallahu wamaa kaanallahu liyudhii'a iimaanakum innallaha binnaasi larauufun rahiimun
|
||
"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat, yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya, orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil), memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Rabb-nya; dan Allah sekali-kali tidak lengah, terhadap apa yang mereka kerjakan." – (QS.2:144)
|
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
|
|
Qad nara taqalluba wajhika fiissamaa-i falanuwalliyannaka qiblatan tardhaahaa fawalli wajhaka syathral masjidil haraami wahaitsumaa kuntum fawalluu wujuuhakum syathrahu wa-innal-ladziina uutuul kitaaba laya'lamuuna annahul haqqu min rabbihim wamaallahu bighaafilin 'ammaa ya'maluun(a)
|
||
"Dan sesungguhnya, jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani), yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebagian dari mereka pun, tidak mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan sesungguhnya, jika kamu mengikuti keinginan mereka, setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu, termasuk golongan orang-orang yang zalim." – (QS.2:145)
|
وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ آيَةٍ مَا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ وَمَا أَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ وَمَا بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ إِنَّكَ إِذًا لَمِنَ الظَّالِمِينَ
|
|
Wala-in ataital-ladziina uutuul kitaaba bikulli aayatin maa tabi'uu qiblataka wamaa anta bitaabi'in qiblatahum wamaa ba'dhuhum bitaabi'in qiblata ba'dhin wala-iniittaba'ta ahwaa-ahum min ba'di maa jaa-aka minal 'ilmi innaka idzan laminazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil), (juga) mengenal Muhammad, seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya, sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui." – (QS.2:146)
|
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
|
|
Al-ladziina aatainaahumul kitaaba ya'rifuunahu kamaa ya'rifuuna abnaa-ahum wa-inna fariiqan minhum layaktumuunal haqqa wahum ya'lamuun(a)
|
||
"Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu." – (QS.2:147)
|
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
|
|
Al-haqqu min rabbika falaa takuunanna minal mumtariin(a)
|
||
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." – (QS.2:148)
|
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَمَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Walikullin wijhatun huwa muwalliihaa faastabiquul khairaati ainamaa takuunuu ya'ti bikumullahu jamii'an innallaha 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke Masjidil Haram; Sesungguhnya, ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Rabb-mu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah, atas apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:149)
|
وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
|
|
Wamin haitsu kharajta fawalli wajhaka syathral masjidil haraami wa-innahu lalhaqqu min rabbika wamaallahu bighaafilin 'ammaa ta'maluun(a)
|
||
"Dan dari mana saja kamu berangkat, maka palingkanlah wajahmu ke Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak (ada) hujjah manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk." – (QS.2:150)
|
وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلأتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
|
|
Wamin haitsu kharajta fawalli wajhaka syathral masjidil haraami wahaitsumaa kuntum fawalluu wujuuhakum syathrahu li-alaa yakuuna li-nnaasi 'alaikum hujjatun ilaal-ladziina zhalamuu minhum falaa takhsyauhum waakhsyaunii wal-atimma ni'matii 'alaikum wala'allakum tahtaduun(a)
|
||
"Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui." – (QS.2:151)
|
كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
|
|
Kamaa arsalnaa fiikum rasuulaa minkum yatluu 'alaikum aayaatinaa wayuzakkiikum wayu'allimukumul kitaaba wal hikmata wayu'allimukum maa lam takuunuu ta'lamuun(a)
|
||
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." – (QS.2:152)
|
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ
|
|
Faadzkuruunii adzkurkum waasykuruu lii walaa takfuruun(i)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar." – (QS.2:153)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuusta'iinuu bish-shabri wash-shalaati innallaha ma'ash-shaabiriin(a)
|
||
"Dan janganlah kamu mengatakan, terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah (dalam berjihad), (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup (di akhirat), tetapi kamu tidak menyadari-nya." – (QS.2:154)
|
وَلا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لا تَشْعُرُونَ
|
|
Walaa taquuluu liman yuqtalu fii sabiilillahi amwaatun bal ahyaa-un walakin laa tasy'uruun(a)
|
||
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira, kepada orang-orang yang sabar," – (QS.2:155)
|
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
|
|
Walanabluwannakum bisyai-in minal khaufi wal juu'i wanaqshin minal amwaali wal anfusi wats-tsamaraati wabasy-syirish-shaabiriin(a)
|
||
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 'Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun'." – (QS.2:156)
|
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
|
|
Al-ladziina idzaa ashaabathum mushiibatun qaaluuu innaa lillahi wa-innaa ilaihi raaji'uun(a)
|
||
"Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb-nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." – (QS.2:157)
|
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
|
|
Uula-ika 'alaihim shalawaatun min rabbihim warahmatun wa-uula-ika humul muhtaduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i di antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebaikan, dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya, Allah Maha mensyukuri kebaikan, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:158)
|
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
|
|
Innash-shafaa wal marwata min sya'aa-irillahi faman hajjal baita awii'tamara falaa junaaha 'alaihi an yath-thau-wafa bihimaa waman tathau-wa'a khairan fa-innallaha syaakirun 'aliimun
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang menyembunyikan, apa yang telah Kami turunkan, berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah, dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati," – (QS.2:159)
|
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ
|
|
Innal-ladziina yaktumuuna maa anzalnaa minal bai-yinaati wal huda min ba'di maa bai-yannaahu li-nnaasi fiil kitaabi uula-ika yal'anuhumullahu wayal'anuhumulaa'inuun(a)
|
||
"Kecuali mereka yang telah taubat, dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah, Aku menerima taubatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:160)
|
إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
|
|
Ilaal-ladziina taabuu waashlahuu wabai-yanuu fa-uula-ika atuubu 'alaihim wa-anaattau-waabur-rahiim(u)
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang kafir dan mereka yang mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapati laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya." – (QS.2:161)
|
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
|
|
Innal-ladziina kafaruu wamaatuu wahum kuffaarun uula-ika 'alaihim la'natullahi wal malaa-ikati wannaasi ajma'iin(a)
|
||
"Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh." – (QS.2:162)
|
خَالِدِينَ فِيهَا لا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ
|
|
Khaalidiina fiihaa laa yukhaffafu 'anhumul 'adzaabu walaa hum yunzharuun(a)
|
||
"Dan Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa; Tidak ada Ilah, melainkan Dia, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:163)
|
وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
|
|
Wailahukum ilahun waahidun laa ilaha ilaa huwar-rahmanur-rahiim(u)
|
||
"Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut, membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu, Dia hidupkan bumi, sesudah mati (kering)-nya, dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." – (QS.2:164)
|
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
|
|
Inna fii khalqis-samaawaati wal ardhi waakhtilaafillaili wannahaari wal fulkillatii tajrii fiil bahri bimaa yanfa'unnaasa wamaa anzalallahu minassamaa-i min maa-in faahyaa bihil ardha ba'da mautihaa wabats-tsa fiihaa min kulli daabbatin watashrii-firriyaahi wassahaabil musakh-khari bainassamaa-i wal ardhi li-aayaatin liqaumin ya'qiluun(a)
|
||
"Dan di antara manusia, ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya, sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman, amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui, ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya, (niscaya mereka menyesal)." – (QS.2:165)
|
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
|
|
Waminannaasi man yattakhidzu min duunillahi andaadan yuhibbuunahum kahubbillahi waal-ladziina aamanuu asyaddu hubbal(n)-lillahi walau yaraal-ladziina zhalamuu idz yaraunal 'adzaaba annal quu-wata lillahi jamii'an wa-annallaha syadiidul 'adzaab(i)
|
||
"(Yaitu), ketika orang-orang (tandingan-tandingan) yang diikuti itu, berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan di antara mereka, terputus sama sekali." – (QS.2:166)
|
إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأسْبَابُ
|
|
Idz tabarraal-ladziina-attubi'uu minal-ladziina-attaba'uu waraawuul 'adzaaba wataqath-tha'at bihimul asbaab(u)
|
||
"Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: 'Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami'. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya, menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka." – (QS.2:167)
|
وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ
|
|
Waqaalal-ladziina-attaba'uu lau anna lanaa karratan fanatabarraa minhum kamaa tabarrauu minnaa kadzalika yuriihimullahu a'maalahum hasaraatin 'alaihim wamaa hum bikhaarijiina minannaar(i)
|
||
"Hai manusia, makanlah yang halal, lagi baik, dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya, syaitan adalah musuh yang nyata bagimu." – (QS.2:168)
|
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأرْضِ حَلالا طَيِّبًا وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
|
|
Yaa ai-yuhaannaasu kuluu mimmaa fiil ardhi halaalan thai-yiban walaa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithaani innahu lakum 'aduu-wun mubiinun
|
||
"Sesungguhnya, syaitan itu hanya menyuruh kamu, berbuat jahat dan keji, dan mengatakan kepada (tentang) Allah, apa yang tidak kamu ketahui." – (QS.2:169)
|
إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
|
|
Innamaa ya'murukum bissuu-i wal fahsyaa-i wa-an taquuluu 'alallahi maa laa ta'lamuun(a)
|
||
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Ikutilah, apa yang telah diturunkan Allah'. Mereka menjawab: '(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti, apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami'. (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu, tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk." – (QS.2:170)
|
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلا يَهْتَدُونَ
|
|
Wa-idzaa qiila lahumuuttabi'uu maa anzalallahu qaaluuu bal nattabi'u maa alfainaa 'alaihi aabaa-anaa awalau kaana aabaa'uhum laa ya'qiluuna syai-an walaa yahtaduun(a)
|
||
"Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir, adalah seperti penggembala yang memanggil binatang, yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti." – (QS.2:171)
|
وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لا يَسْمَعُ إِلا دُعَاءً وَنِدَاءً صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لا يَعْقِلُونَ
|
|
Wamatsalul-ladziina kafaruu kamatsalil-ladzii yan'iqu bimaa laa yasma'u ilaa du'aa-an wanidaa-an shummun bukmun 'umyun fahum laa ya'qiluun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rejeki yang baik-baik, yang Kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah." – (QS.2:172)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kuluu min thai-yibaati maa razaqnaakum waasykuruu lillahi in kuntum ii-yaahu ta'buduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya), sedang ia tidak mengingin-kannya, dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:173)
|
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Innamaa harrama 'alaikumul maitata waddama walahmal khinziiri wamaa uhilla bihi lighairillahi famaniidhthurra ghaira baaghin walaa 'aadin falaa itsma 'alaihi innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang menyembunyikan, apa-apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab, dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya, melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada Hari Kiamat, dan tidak mensucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang amat pedih." – (QS.2:174)
|
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلا أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلا النَّارَ وَلا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
|
Innal-ladziina yaktumuuna maa anzalallahu minal kitaabi wayasytaruuna bihi tsamanan qaliilaa uula-ika maa ya'kuluuna fii buthuunihim ilaannaara walaa yukallimuhumullahu yaumal qiyaamati walaa yuzakkiihim walahum 'adzaabun aliimun
|
||
"Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!." – (QS.2:175)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ
|
|
Uula-ikal-ladziinaasy-tarawuudh-dhalaalata bil huda wal 'adzaaba bil maghfirati famaa ashbarahum 'alannaar(i)
|
||
"Yang demikian itu, adalah karena Allah telah menurunkan Al-Kitab, dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya, orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al-Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)." – (QS.2:176)
|
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ
|
|
Dzalika biannallaha nazzalal kitaaba bil haqqi wa-innal-ladziina-akhtalafuu fiil kitaabi lafii syiqaaqin ba'iidin
|
||
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu, suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya, kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya, apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:177)
|
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
|
|
Laisal birra an tuwalluu wujuuhakum qibalal masyriqi wal maghribi walakinnal birra man aamana billahi wal yaumi-aakhiri wal malaa-ikati wal kitaabi wannabii-yiina waaatal maala 'ala hubbihi dzawiil qurba wal yataama wal masaakiina waabnassabiili wassaa-iliina wafiirriqaabi waaqaamash-shalaata waaatazzakaata wal muufuuna bi'ahdihim idzaa 'aahaduu wash-shaabiriina fiil ba'saa-i wadh-dharraa-i wahiinal ba'si uula-ikal-ladziina shadaquu wa-uula-ika humul muttaquun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash, berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti, dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf, dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Rabb-kamu, dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas, sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih." – (QS.2:178)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالأنْثَى بِالأنْثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kutiba 'alaikumul qishaashu fiil qatlal hurru bil hurri wal 'abdu bil 'abdi wal antsa bil antsa faman 'ufiya lahu min akhiihi syayun faattibaa'un bil ma'ruufi waadaa-un ilaihi biihsaanin dzalika takhfiifun min rabbikum warahmatun famanii'tada ba'da dzalika falahu 'adzaabun aliimun
|
||
"Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa." – (QS.2:179)
|
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الألْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
|
Walakum fiil qishaashi hayaatun yaa uuliil albaabi la'allakum tattaquun(a)
|
||
"Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya, secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:180)
|
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
|
|
Kutiba 'alaikum idzaa hadhara ahadakumul mautu in taraka khairanal washii-yatu lilwaalidaini wal aqrabiina bil ma'ruufi haqqan 'alal muttaqiin(a)
|
||
"Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya, dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:181)
|
فَمَنْ بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Faman baddalahu ba'damaa sami'ahu fa-innamaa itsmuhu 'alaal-ladziina yubaddiluunahu innallaha samii'un 'aliimun
|
||
"(Akan tetapi) barangsiapa kuatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan antara mereka, maka tidaklah ada dosanya baginya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:182)
|
فَمَنْ خَافَ مِنْ مُوصٍ جَنَفًا أَوْ إِثْمًا فَأَصْلَحَ بَيْنَهُمْ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Faman khaafa min muushin janafan au itsman faashlaha bainahum falaa itsma 'alaihi innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa." – (QS.2:183)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kutiba 'alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba 'alaal-ladziina min qablikum la'allakum tattaquun(a)
|
||
"(yaitu) (berpuasa) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa, untuk) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebaikan, maka itu lah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." – (QS.2:184)
|
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Ai-yaaman ma'duudaatin faman kaana minkum mariidhan au 'ala safarin fa'iddatun min ai-yaamin ukhara wa'alaal-ladziina yuthiiquunahu fidyatun tha'aamu miskiinin faman tathau-wa'a khairan fahuwa khairun lahu wa-an tashuumuu khairun lakum in kuntum ta'lamuun(a)
|
||
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah pada) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggal-kannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah, atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." – (QS.2:185)
|
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
|
|
Syahru ramadhaanal-ladzii unzila fiihil quraanu hudan li-nnaasi wabai-yinaatin minal huda wal furqaani faman syahida minkumusy-syahra falyashumhu waman kaana mariidhan au 'ala safarin fa'iddatun min ai-yaamin ukhara yuriidullahu bikumul yusra walaa yuriidu bikumul 'usra walitukmiluul 'iddata walitukab-biruullaha 'ala maa hadaakum wala'allakum tasykuruun(a)
|
||
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia berdo'a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." – (QS.2:186)
|
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
|
|
Wa-idzaa saalaka 'ibaadii 'annii fa-innii qariibun ujiibu da'wataddaa'i idzaa da'aani falyastajiibuu lii walyu'minuu bii la'allahum yarsyuduun(a)
|
||
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa, bercampur dengan istri-istri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka, dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah, hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (maka) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu (banyak-banyaklah) beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa." – (QS.2:187)
|
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلا تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
|
|
Uhilla lakum lailatash-shiyaamirrafatsu ila nisaa-ikum hunna libaasun lakum wa-antum libaasun lahunna 'alimallahu annakum kuntum takhtaanuuna anfusakum fataaba 'alaikum wa'afaa 'ankum fal-aana baasyiruuhunna waabtaghuu maa kataballahu lakum wakuluu waasyrabuu hatta yatabai-yana lakumul khaithul abyadhu minal khaithil aswadi minal fajri tsumma atimmuush-shiyaama ilallaili walaa tubaasyiruuhunna wa-antum 'aakifuuna fiil masaajidi tilka huduudullahi falaa taqrabuuhaa kadzalika yubai-yinullahu aayaatihi li-nnaasi la'allahum yattaquun(a)
|
||
"Dan janganlah sebagian kamu, memakan harta sebagian yang lain di antara kamu, dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu, dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui." – (QS.2:188)
|
وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالإثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Walaa ta'kuluu amwaalakum bainakum bil baathili watudluu bihaa ilal hukkaami lita'kuluu fariiqan min amwaalinnaasi bil-itsmi wa-antum ta'lamuun(a)
|
||
"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: 'Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebaktian, (jika) memasuki rumah-rumah (ibadah) dari belakangnya, akan tetapi kebaktian itu ialah kebaktian (hanya untuk) orang yang bertaqwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertaqwalah kepada Allah, agar kamu beruntung." – (QS.2:189)
|
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الأهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَى وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
|
|
Yasaluunaka 'anil ahillati qul hiya mawaaqiitu li-nnaasi wal hajji walaisal birru bian ta'tuul buyuuta min zhuhuurihaa walakinnal birra maniittaqa wa'tuul buyuuta min abwaabihaa waattaquullaha la'allakum tuflihuun(a)
|
||
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang, yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." – (QS.2:190)
|
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
|
|
Waqaatiluu fii sabiilillahil-ladziina yuqaatiluunakum walaa ta'taduu innallaha laa yuhibbul mu'tadiin(a)
|
||
"Dan bunuhlah mereka, di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka, dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir." – (QS.2:191)
|
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَلا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّى يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ كَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
|
|
Waaqtuluuhum haitsu tsaqiftumuuhum waakhrijuuhum min haitsu akhrajuukum wal fitnatu asyaddu minal qatli walaa tuqaatiluuhum 'indal masjidil haraami hatta yuqaatiluukum fiihi fa-in qaataluukum faaqtuluuhum kadzalika jazaa-ul kaafiriin(a)
|
||
"Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:192)
|
فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Fa-iniintahau fa-innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi, dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim." – (QS.2:193)
|
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلا عُدْوَانَ إِلا عَلَى الظَّالِمِينَ
|
|
Waqaatiluuhum hatta laa takuuna fitnatun wayakuunaddiinu lillahi fa-iniintahau falaa 'udwaana ilaa 'alazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertaqwalah kepada Allah, dan ketauhilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:194)
|
الشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمَاتُ قِصَاصٌ فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
|
|
Asy-syahrul haraamu bisy-syahril haraami wal hurumaatu qishaashun famanii'tada 'alaikum faa'taduu 'alaihi bimitsli maaa'tada 'alaikum waattaquullaha waa'lamuu annallaha ma'al muttaqiin(a)
|
||
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." – (QS.2:195)
|
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
|
|
Wa-anfiquu fii sabiilillahi walaa tulquu biaidiikum ilattahlukati waahsinuu innallaha yuhibbul muhsiniin(a)
|
||
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah, karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai ke tempat penyembelih-annya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya, (lalu ia batal bercukur), maka wajiblah atasnya ber-fidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan Umrah, sebelum Haji (di dalam bulan Haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji, dan tujuh hari (lagi), apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah), bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketauhilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya." – (QS.2:196)
|
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
|
|
Waatimmuul hajja wal 'umrata lillahi fa-in uhshirtum famaaastaisara minal hadyi walaa tahliquu ruuusakum hatta yablughal hadyu mahillahu faman kaana minkum mariidhan au bihi adzan min ra'sihi fafidyatun min shiyaamin au shadaqatin au nusukin fa-idzaa amintum faman tamatta'a bil 'umrati ilal hajji famaaastaisara minal hadyi faman lam yajid fashiyaamu tsalaatsati ai-yaamin fiil hajji wasab'atin idzaa raja'tum tilka 'asyaratun kaamilatun dzalika liman lam yakun ahluhu haadhiriil masjidil haraami waattaquullaha waa'lamuu annallaha syadiidul 'iqaab(i)
|
||
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu, akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya, sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." – (QS.2:197)
|
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ
|
|
Al-hajju asyhurun ma'luumaatun faman faradha fiihinnal hajja falaa rafatsa walaa fusuuqa walaa jidaala fiil hajji wamaa taf'aluu min khairin ya'lamhullahu watazau-waduu fa-inna khairazzaadittaqwa waattaquuni yaa uuliil albaab(i)
|
||
"Tidak ada dosa bagimu mencari karunia dari Rabb-mu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril haram. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya, kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat." – (QS.2:198)
|
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلا مِنْ رَبِّكُمْ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ
|
|
Laisa 'alaikum junaahun an tabtaghuu fadhlaa min rabbikum fa-idzaa afadhtum min 'arafaatin faadzkuruullaha 'indal masy'aril haraami waadzkuruuhu kamaa hadaakum wa-in kuntum min qablihi laminadh-dhaalliin(a)
|
||
"Kemudian bertolaklah kamu, dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafat), dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:199)
|
ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Tsumma afiidhuu min haitsu afaadhannaasu waastaghfiruullaha innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdo'a: 'Ya Rabb-kami, berilah kami kebaikan di dunia', dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat." – (QS.2:200)
|
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ
|
|
Fa-idzaa qadhaitum manaasikakum faadzkuruullaha kadzikrikum aabaa-akum au asyadda dzikran faminannaasi man yaquulu rabbanaa aatinaa fiiddunyaa wamaa lahu fii-aakhirati min khalaaqin
|
||
"Dan di antara mereka ada orang yang berdo'a: 'Ya Rabb-kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka'." – (QS.2:201)
|
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
|
|
Waminhum man yaquulu rabbanaa aatinaa fiiddunyaa hasanatan wafii-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaabannaar(i)
|
||
"Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian, dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya." – (QS.2:202)
|
أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ
|
|
Uula-ika lahum nashiibun mimmaa kasabuu wallahu sarii'ul hisaab(i)
|
||
"Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina), sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkat-annya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertaqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah dan ketauhilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya." – (QS.2:203)
|
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
|
|
Waadzkuruullaha fii ai-yaamin ma'duudaatin faman ta'ajjala fii yaumaini falaa itsma 'alaihi waman taakh-khara falaa itsma 'alaihi limaniittaqa waattaquullaha waa'lamuu annakum ilaihi tuhsyaruun(a)
|
||
"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksi-kannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras." – (QS.2:204)
|
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُهِدُ اللَّهَ عَلَى مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ
|
|
Waminannaasi man yu'jibuka qauluhu fiil hayaatiddunyaa wayusyhidullaha 'ala maa fii qalbihi wahuwa aladdul khishaam(i)
|
||
"Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan." – (QS.2:205)
|
وَإِذَا تَوَلَّى سَعَى فِي الأرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ الْفَسَادَ
|
|
Wa-idzaa tawalla sa'a fiil ardhi liyufsida fiihaa wayuhlikal hartsa wannasla wallahu laa yuhibbul fasaad(a)
|
||
"Dan apabila dikatakan kepadanya: 'Bertaqwalah kepada Allah', bangkitlah kesombongannya, yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya." – (QS.2:206)
|
وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالإثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
|
|
Wa-idzaa qiila lahuuttaqillaha akhadzathul 'izzatu bil-itsmi fahasbuhu jahannamu walabi-asal mihaad(u)
|
||
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya, karena mencari keredhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya." – (QS.2:207)
|
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
|
|
Waminannaasi man yasyrii nafsahuubtighaa-a mardhaatillahi wallahu rauufun bil 'ibaad(i)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya, syaitan itu musuh yang nyata bagimu." – (QS.2:208)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuudkhuluu fiissilmi kaaffatan walaa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithaani innahu lakum 'aduu-wun mubiinun
|
||
"Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah), sesudah datang kepada kamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:209)
|
فَإِنْ زَلَلْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Fa-in zalaltum min ba'di maa jaa-atkumul bai-yinaatu faa'lamuu annallaha 'aziizun hakiimun
|
||
"Tiada yang mereka nanti-nantikan (pada hari Kiamat), melainkan datangnya (siksa) Allah, dalam naungan awan dan malaikat, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan." – (QS.2:210)
|
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلائِكَةُ وَقُضِيَ الأمْرُ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ
|
|
Hal yanzhuruuna ilaa an ya'tiyahumullahu fii zhulalin minal ghamaami wal malaa-ikatu waqudhiyal amru wailallahi turja'ul amuur(u)
|
||
"Tanyakanlah kepada Bani Israil: 'Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran) yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka'. Dan barangsiapa yang menukar nikmat Allah setelah datang nikmat itu kepadanya, maka sesungguhnya, Allah sangat keras siksa-Nya." – (QS.2:211)
|
سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ آتَيْنَاهُمْ مِنْ آيَةٍ بَيِّنَةٍ وَمَنْ يُبَدِّلْ نِعْمَةَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
|
|
Sal banii israa-iila kam aatainaahum min aayatin bai-yinatin waman yubaddil ni'matallahi min ba'di maa jaa-athu fa-innallaha syadiidul 'iqaab(i)
|
||
"Kehidupan dunia dijadikan indah, dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu, lebih mulia daripada mereka di hari Kiamat. Dan Allah memberi rejeki, kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya, tanpa batas." – (QS.2:212)
|
زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
|
|
Zui-yina lil-ladziina kafaruul hayaatud-dunyaa wayaskharuuna minal-ladziina aamanuu waal-ladziina-attaqau fauqahum yaumal qiyaamati wallahu yarzuqu man yasyaa-u bighairi hisaabin
|
||
"Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu, melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran, tentang hal yang mereka perselisihkan itu, dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya, kepada jalan yang lurus." – (QS.2:213)
|
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
|
|
Kaanannaasu ummatan waahidatan faba'atsallahunnabii-yiina mubasy-syiriina wamundziriina wa-anzala ma'ahumul kitaaba bil haqqi liyahkuma bainannaasi fiimaaakhtalafuu fiihi wamaaakhtalafa fiihi ilaal-ladziina uutuuhu min ba'di maa jaa-athumul bai-yinaatu baghyan bainahum fahadallahul-ladziina aamanuu limaaakhtalafuu fiihi minal haqqi biidznihi wallahu yahdii man yasyaa-u ila shiraathin mustaqiimin
|
||
"Apakah kamu mengira, bahwa kamu akan masuk surga?, padahal belum datang kepadamu (cobaan), sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: 'Bilakah datangnya pertolongan Allah'. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." – (QS.2:214)
|
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
|
|
Am hasibtum an tadkhuluul jannata walammaa ya'tikum matsalul-ladziina khalau min qablikum massathumul ba'saa-u wadh-dharraa-u wazulziluu hatta yaquularrasuulu waal-ladziina aamanuu ma'ahu mata nashrullahi alaa inna nashrallahi qariibun
|
||
"Mereka bertanya kepadamu, tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: 'Apa saja harta yang kamu nafkahkan, hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan'. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui-nya." – (QS.2:215)
|
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
|
|
Yasaluunaka maadzaa yunfiquuna qul maa anfaqtum min khairin falilwaalidaini wal aqrabiina wal yataama wal masaakiini waabnissabiili wamaa taf'aluu min khairin fa-innallaha bihi 'aliimun
|
||
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." – (QS.2:216)
|
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
|
|
Kutiba 'alaikumul qitaalu wahuwa kurhun lakum wa'asa an takrahuu syai-an wahuwa khairun lakum wa'asa an tuhibbuu syai-an wahuwa syarrun lakum wallahu ya'lamu wa-antum laa ta'lamuun(a)
|
||
"Mereka bertanya tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: 'Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) dari pada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:217)
|
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Yasaluunaka 'anisy-syahril haraami qitaalin fiihi qul qitaalun fiihi kabiirun washaddun 'an sabiilillahi wakufrun bihi wal masjidil haraami waikhraaju ahlihi minhu akbaru 'indallahi wal fitnatu akbaru minal qatli walaa yazaaluuna yuqaatiluunakum hatta yarudduukum 'an diinikum iniistathaa'uu waman yartadid minkum 'an diinihi fayamut wahuwa kaafirun fa-uula-ika habithat a'maaluhum fiiddunyaa wal-aakhirati wa-uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:218)
|
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَةَ اللَّهِ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Innal-ladziina aamanuu waal-ladziina haajaruu wajaahaduu fii sabiilillahi uula-ika yarjuuna rahmatallahi wallahu ghafuurun rahiimun
|
||
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: 'Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya'. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: 'Yang lebih dari keperluan'. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir," – (QS.2:219)
|
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
|
|
Yasaluunaka 'anil khamri wal maisiri qul fiihimaa itsmun kabiirun wamanaafi'u li-nnaasi waitsmuhumaa akbaru min naf'ihimaa wayasaluunaka maadzaa yunfiquuna qulil 'afwa kadzalika yubai-yinullahu lakumuaayaati la'allakum tatafakkaruun(a)
|
||
"tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: 'Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka (anggaplah) mereka adalah saudaramu (sendiri)', dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan, dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya, Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:220)
|
فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَى قُلْ إِصْلاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لأعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Fiiddunyaa wal-aakhirati wayasaluunaka 'anil yataama qul ishlaahun lahum khairun wa-in tukhaalithuuhum faikhwaanukum wallahu ya'lamul mufsida minal mushlihi walau syaa-allahu a'natakum innallaha 'aziizun hakiimun
|
||
"Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya, wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik, (dengan wanita-wanita Mukmin), sebelum mereka beriman. Sesungguhnya, budak yang Mukmin lebih baik dari orang-orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan, dengan ijin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia, supaya mereka mengambil pelajaran." – (QS.2:221)
|
وَلا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
|
|
Walaa tankihuul musyrikaati hatta yu'minna wal-amatun mu'minatun khairun min musyrikatin walau a'jabatkum walaa tunkihuul musyrikiina hatta yu'minuu wala'abdun mu'minun khairun min musyrikin walau a'jabakum uula-ika yad'uuna ilannaari wallahu yad'uu ilal jannati wal maghfirati biidznihi wayubai-yinu aayaatihi li-nnaasi la'allahum yatadzakkaruun(a)
|
||
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah suatu kotoran'. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu, di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang taubat, dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." – (QS.2:222)
|
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
|
|
Wayasaluunaka 'anil mahiidhi qul huwa adzan faa'taziluunnisaa-a fiil mahiidhi walaa taqrabuuhunna hatta yathhurna fa-idzaa tathahharna fa'tuuhunna min haitsu amarakumullahu innallaha yuhibbuttau-waabiina wayuhibbul mutathahhiriin(a)
|
||
"Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanam-mu itu, bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah khabar gembira (kepada) orang-orang yang beriman." – (QS.2:223)
|
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لأنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
|
|
Nisaa'ukum hartsun lakum fa'tuu hartsakum anna syi-atum waqaddimuu anfusikum waattaquullaha waa'lamuu annakum mulaaquuhu wabasy-syiril mu'miniin(a)
|
||
"Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu, sebagai penghalang untuk berbuat kebaikan, bertaqwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:224)
|
وَلا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لأيْمَانِكُمْ أَنْ تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ النَّاسِ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Walaa taj'aluullaha 'urdhatan aimaanikum an tabarruu watattaquu watushlihuu bainannaasi wallahu samii'un 'aliimun
|
||
"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyantun." – (QS.2:225)
|
لا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
|
|
Laa yu'aakhidzukumullahu billaghwi fii aimaanikum walakin yu'aakhidzukum bimaa kasabat quluubukum wallahu ghafuurun haliimun
|
||
"Kepada orang-orang yang meng-ilaa' istrinya, diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada istrinya), maka sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:226)
|
لِلَّذِينَ يُؤْلُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ فَإِنْ فَاءُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Lil-ladziina yu'luuna min nisaa-ihim tarabbushu arba'ati asyhurin fa-in faa-uu fa-innallaha ghafuurun rahiimun
|
||
"Dan jika mereka ber'azam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:227)
|
وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلاقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Wa-in 'azamuuth-thalaaqa fa-innallaha samii'un 'aliimun
|
||
"Wanita-wanita yang ditalak, hendaklah menahan diri (menunggu selama) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan, apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujuknya, dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang, dengan kewajibannya, menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:228)
|
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلاثَةَ قُرُوءٍ وَلا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلاحًا وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Wal muthallaqaatu yatarabbashna bianfusihinna tsalaatsata quruu-in walaa yahillu lahunna an yaktumna maa khalaqallahu fii arhaamihinna in kunna yu'minna billahi wal yaumi-aakhiri wabu'uulatuhunna ahaqqu biraddihinna fii dzalika in araaduu ishlaahan walahunna mitslul-ladzii 'alaihinna bil ma'ruufi wali-rrijaali 'alaihinna darajatun wallahu 'aziizun hakiimun
|
||
"Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi, dengan cara yang ma'ruf, atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali, sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya kuatir, tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu kuatir, bahwa keduanya (suami-istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya, tentang bayaran yang diberikan oleh istri, untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zalim." – (QS.2:229)
|
الطَّلاقُ مَرَّتَانِ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ وَلا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلا أَنْ يَخَافَا أَلا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلا تَعْتَدُوهَا وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
|
|
Ath-thalaaqu marrataani faimsaakun bima'ruufin au tasriihun biihsaanin walaa yahillu lakum an ta'khudzuu mimmaa aataitumuuhunna syai-an ilaa an yakhaafaa alaa yuqiimaa huduudallahi fa-in khiftum alaa yuqiimaa huduudallahi falaa junaaha 'alaihimaa fiimaaaftadat bihi tilka huduudullahi falaa ta'taduuhaa waman yata'adda huduudallahi fa-uula-ika humuzh-zhaalimuun(a)
|
||
"Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya, hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan istri) untuk kawin kembali, jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui." – (QS.2:230)
|
فَإِنْ طَلَّقَهَا فَلا تَحِلُّ لَهُ مِنْ بَعْدُ حَتَّى تَنْكِحَ زَوْجًا غَيْرَهُ فَإِنْ طَلَّقَهَا فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يَتَرَاجَعَا إِنْ ظَنَّا أَنْ يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
|
|
Fa-in thallaqahaa falaa tahillu lahu min ba'du hatta tankiha zaujan ghairahu fa-in thallaqahaa falaa junaaha 'alaihimaa an yataraaja'aa in zhannaa an yuqiimaa huduudallahi watilka huduudullahi yubai-yinuhaa liqaumin ya'lamuun(a)
|
||
"Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu, yaitu Al-Kitab dan Al-Hikmah. Allah memberi pengajaran kepadamu, dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertaqwalah kepada Allah, serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." – (QS.2:231)
|
وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ سَرِّحُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَلا تُمْسِكُوهُنَّ ضِرَارًا لِتَعْتَدُوا وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَلا تَتَّخِذُوا آيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَا أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
|
Wa-idzaa thallaqtumunnisaa-a fabalaghna ajalahunna faamsikuuhunna bima'ruufin au sarrihuuhunna bima'ruufin walaa tumsikuuhunna dhiraaran lita'taduu waman yaf'al dzalika faqad zhalama nafsahu walaa tattakhidzuu aayaatillahi huzuwan waadzkuruu ni'matallahi 'alaikum wamaa anzala 'alaikum minal kitaabi wal hikmati ya'izhukum bihi waattaquullaha waa'lamuu annallaha bikulli syai-in 'aliimun
|
||
"Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu habis iddahnya, maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka, (untuk) kawin lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka, dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu, kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." – (QS.2:232)
|
وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلا تَعْضُلُوهُنَّ أَنْ يَنْكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ ذَلِكَ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ مِنْكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكُمْ أَزْكَى لَكُمْ وَأَطْهَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
|
|
Wa-idzaa thallaqtumunnisaa-a fabalaghna ajalahunna falaa ta'dhuluuhunna an yankihna azwaajahunna idzaa taraadhau bainahum bil ma'ruufi dzalika yuu'azhu bihi man kaana minkum yu'minu billahi wal yaumi-aakhiri dzalikum azka lakum waathharu wallahu ya'lamu wa-antum laa ta'lamuun(a)
|
||
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan persusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu, dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani, melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun), dengan kerelaan keduanya dan (melalui) permusyawa-ratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu, bila kamu memberikan pembayaran, menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat, apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:233)
|
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلا وُسْعَهَا لا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَلِكَ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلادَكُمْ فَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
|
|
Wal waalidaatu yurdhi'na aulaadahunna haulaini kaamilaini liman araada an yutimmarradhaa'ata wa'alal mauluudi lahu rizquhunna wakiswatuhunna bil ma'ruufi laa tukallafu nafsun ilaa wus'ahaa laa tudhaarra waalidatun biwaladihaa walaa mauluudun lahu biwaladihi wa'alal waaritsi mitslu dzalika fa-in araadaa fishaaalan 'an taraadhin minhumaa watasyaawurin falaa junaaha 'alaihimaa wa-in aradtum an tastardhi'uu aulaadakum falaa junaaha 'alaikum idzaa sallamtum maa aataitum bil ma'ruufi waattaquullaha waa'lamuu annallaha bimaa ta'maluuna bashiirun
|
||
"Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri-istri, (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (ber-iddah (selama)) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis masa iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali), memberikan mereka (hak untuk) berbuat terhadap diri mereka (sendiri), menurut yang patut. Allah mengetahui, apa yang kamu perbuat." – (QS.2:234)
|
وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
|
|
Waal-ladziina yutawaffauna minkum wayadzaruuna azwaajan yatarabbashna bianfusihinna arba'ata asyhurin wa'asyran fa-idzaa balaghna ajalahunna falaa junaaha 'alaikum fiimaa fa'alna fii anfusihinna bil ma'ruufi wallahu bimaa ta'maluuna khabiirun
|
||
"Dan tidak ada dosa bagi kamu, (untuk) meminang wanita-wanita itu dengan sindiran, atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui, bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu, janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka, secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf. Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk ber-aqad nikah, sebelum habis iddahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui, apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyantun." – (QS.2:235)
|
وَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُمْ بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاءِ أَوْ أَكْنَنْتُمْ فِي أَنْفُسِكُمْ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ سَتَذْكُرُونَهُنَّ وَلَكِنْ لا تُوَاعِدُوهُنَّ سِرًّا إِلا أَنْ تَقُولُوا قَوْلا مَعْرُوفًا وَلا تَعْزِمُوا عُقْدَةَ النِّكَاحِ حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
|
|
Walaa junaaha 'alaikum fiimaa 'arradhtum bihi min khithbatinnisaa-i au aknantum fii anfusikum 'alimallahu annakum satadzkuruunahunna walakin laa tuwaa'iduuhunna sirran ilaa an taquuluu qaulaa ma'ruufan walaa ta'zimuu 'uqdatannikaahi hatta yablughal kitaabu ajalahu waa'lamuu annallaha ya'lamu maa fii anfusikum faahdzaruuhu waa'lamuu annallaha ghafuurun haliimun
|
||
"Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan istri-istrimu, sebelum kamu bercampur dengan mereka, dan sebelum kamu menentukan maharnya. Dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka. Orang yang mampu menurut kemampuannya, dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian, menurut yang patut. Yang demikian itu merupakan ketentuan, bagi orang-orang yang berbuat kebaikan." – (QS.2:236)
|
لا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ مَا لَمْ تَمَسُّوهُنَّ أَوْ تَفْرِضُوا لَهُنَّ فَرِيضَةً وَمَتِّعُوهُنَّ عَلَى الْمُوسِعِ قَدَرُهُ وَعَلَى الْمُقْتِرِ قَدَرُهُ مَتَاعًا بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُحْسِنِينَ
|
|
Laa junaaha 'alaikum in thallaqtumunnisaa-a maa lam tamassuuhunna au tafridhuu lahunna fariidhatan wamatti'uuhunna 'alal muusi'i qadaruhu wa'alal muqtiri qadaruhu mataa'an bil ma'ruufi haqqan 'alal muhsiniin(a)
|
||
"Jika kamu menceraikan istri-istrimu, sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarkanlah seper-dua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika istri-istrimu itu memaafkan, atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah (walinya), dan permaafan kamu itu lebih dekat kepada taqwa. Dan janganlah kau melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya, Allah Melihat segala, apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:237)
|
وَإِنْ طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِنْ قَبْلِ أَنْ تَمَسُّوهُنَّ وَقَدْ فَرَضْتُمْ لَهُنَّ فَرِيضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ إِلا أَنْ يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَلا تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
|
|
Wa-in thallaqtumuuhunna min qabli an tamassuuhunna waqad faradhtum lahunna fariidhatan fanishfu maa faradhtum ilaa an ya'fuuna au ya'fuwal-ladzii biyadihi 'uqdatunnikaahi wa-an ta'fuu aqrabu li-ttaqwa walaa tansawuul fadhla bainakum innallaha bimaa ta'maluuna bashiirun
|
||
"Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'." – (QS.2:238)
|
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
|
|
Haafizhuu 'alash-shalawaati wash-shalaatil wustha waquumuu lillahi qaanitiin(a)
|
||
"Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu, apa yang belum kau ketahui." – (QS.2:239)
|
فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالا أَوْ رُكْبَانًا فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
|
|
Fa-in khiftum farijaaalan au rukbaanan fa-idzaa amintum faadzkuruullaha kamaa 'allamakum maa lam takuunuu ta'lamuun(a)
|
||
"Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antaramu, dan meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya, dengan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka tidak ada dosa bagimu, (wali atau waris dari yang meninggal), membiarkan mereka berbuat ma'ruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:240)
|
وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لأزْوَاجِهِمْ مَتَاعًا إِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِي مَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ مِنْ مَعْرُوفٍ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Waal-ladziina yutawaffauna minkum wayadzaruuna azwaajan washii-yatan azwaajihim mataa'an ilal hauli ghaira ikhraajin fa-in kharajna falaa junaaha 'alaikum fii maa fa'alna fii anfusihinna min ma'ruufin wallahu 'aziizun hakiimun
|
||
"Kepada wanita-wanita yang diceraikan, (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah, menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang yang taqwa." – (QS.2:241)
|
وَلِلْمُطَلَّقَاتِ مَتَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
|
|
Walilmuthallaqaati mataa'un bil ma'ruufi haqqan 'alal muttaqiin(a)
|
||
"Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya), supaya kamu memahami-nya." – (QS.2:242)
|
كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
|
|
Kadzalika yubai-yinullahu lakum aayaatihi la'allakum ta'qiluun(a)
|
||
"Apakah kamu tidak memperhatikan, orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya), karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: 'Matilah kamu', kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya, Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." – (QS.2:243)
|
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ
|
|
Alam tara ilaal-ladziina kharajuu min diyaarihim wahum uluufun hadzaral mauti faqaala lahumullahu muutuu tsumma ahyaahum innallaha ladzuu fadhlin 'alannaasi walakinna aktsarannaasi laa yasykuruun(a)
|
||
"Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:244)
|
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Waqaatiluu fii sabiilillahi waa'lamuu annallaha samii'un 'aliimun
|
||
"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya, dengan lipat-ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rejeki), dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." – (QS.2:245)
|
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
|
|
Man dzaal-ladzii yuqridhullaha qardhan hasanan fayudhaa'ifahu lahu adh'aafan katsiiratan wallahu yaqbidhu wayabsuthu wailaihi turja'uun(a)
|
||
"Apakah kamu tidak memperhatikan, pemuka-pemuka Bani Israil, sesudah Nabi Musa, ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: 'Angkatlah untuk kami seorang raja, supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah'. Nabi mereka menjawab: 'Mungkin sekali, jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang'. Mereka menjawab: 'Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami'. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim." – (QS.2:246)
|
أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلإ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلا تُقَاتِلُوا قَالُوا وَمَا لَنَا أَلا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
|
|
Alam tara ilal mala-i min banii israa-iila min ba'di muusa idz qaaluuu linabii-yin lahumuub'ats lanaa malikan nuqaatil fii sabiilillahi qaala hal 'asaitum in kutiba 'alaikumul qitaalu alaa tuqaatiluu qaaluuu wamaa lanaa alaa nuqaatila fii sabiilillahi waqad ukhrijnaa min diyaarinaa waabnaa-inaa falammaa kutiba 'alaihimul qitaalu tawallau ilaa qaliilaa minhum wallahu 'aliimun bizh-zhaalimiin(a)
|
||
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya, Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu'. Mereka menjawab: 'Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak'. Nabi (mereka) berkata: 'Sesungguhnya, Allah telah memilihnya menjadi rajamu, dan menganuge-rahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa'. Allah memberikan pemerintahan, kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:247)
|
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
|
|
Waqaala lahum nabii-yuhum innallaha qad ba'atsa lakum thaaluuta malikan qaaluuu anna yakuunu lahul mulku 'alainaa wanahnu ahaqqu bil mulki minhu walam yu'ta sa'atan minal maali qaala innallaha-ashthafaahu 'alaikum wazaadahu basthatan fiil 'ilmi wal jismi wallahu yu'tii mulkahu man yasyaa-u wallahu waasi'un 'aliimun
|
||
"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya, tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Rabb-mu, dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman'." – (QS.2:248)
|
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ آلُ مُوسَى وَآلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلائِكَةُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
|
|
Waqaala lahum nabii-yuhum inna aayata mulkihi an ya'tiyakumuttaabuutu fiihi sakiinatun min rabbikum wabaqii-yatun mimmaa taraka aalu muusa waaalu haaruuna tahmiluhul malaa-ikatu inna fii dzalika li-aayatan lakum in kuntum mu'miniin(a)
|
||
"Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: 'Sesungguhnya, Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu (yang) meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menciduk-cidukkan tangan, maka ia adalah pengikutku'. Kemudian mereka meminumnya, kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyebrangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: 'Tak ada kesanggupan kami pada hari ini, untuk melawan Jalut dan tentaranya'. Orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: 'Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit, dapat mengalahkan golongan yang banyak, dengan ijin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar'." – (QS.2:249)
|
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
|
|
Falammaa fashala thaaluutu bil junuudi qaala innallaha mubtaliikum binaharin faman syariba minhu falaisa minnii waman lam yath'amhu fa-innahu minnii ilaa maniightarafa ghurfatan biyadihi fasyaribuu minhu ilaa qaliilaa minhum falammaa jaawazahu huwa waal-ladziina aamanuu ma'ahu qaaluuu laa thaaqata lanaal yauma bijaaluuta wajunuudihi qaalal-ladziina yazhunnuuna annahum mulaaquullahi kam min fi-atin qaliilatin ghalabat fi-atan katsiiratan biidznillahi wallahu ma'ash-shaabiriin(a)
|
||
"Tatkala Jalut dan tentaranya telah tampak oleh mereka, merekapun berdo'a: 'Ya Rabb-kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir'." – (QS.2:250)
|
وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
|
|
Walammaa barazuu lijaaluuta wajunuudihi qaaluuu rabbanaa afrigh 'alainaa shabran watsabbit aqdaamanaa wa-anshurnaa 'alal qaumil kaafiriin(a)
|
||
"Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut, dengan ijin Allah, dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah meninggalnya Thalut), dan mengajarkan kepadanya, apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia, dengan sebagaian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam." – (QS.2:251)
|
فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُدُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الأرْضُ وَلَكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ
|
|
Fahazamuuhum biidznillahi waqatala daawudu jaaluuta waaataahullahul mulka wal hikmata wa'allamahu mimmaa yasyaa-u walaulaa daf'ullahinnaasa ba'dhahum biba'dhin lafasadatil ardhu walakinnallaha dzuu fadhlin 'alal 'aalamiin(a)
|
||
"Itu adalah ayat-ayat Allah. Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar), dan sesungguhnya, kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus(-Nya)." – (QS.2:252)
|
تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
|
|
Tilka aayaatullahi natluuhaa 'alaika bil haqqi wa-innaka laminal mursaliin(a)
|
||
"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka, atas sebagaian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia), dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada 'Isa putera Maryam beberapa mu'jizat, serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang, (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman, dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat, apa yang dikehendaki-Nya." – (QS.2:253)
|
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْمُ الْبَيِّنَاتُ وَلَكِنِ اخْتَلَفُوا فَمِنْهُمْ مَنْ آمَنَ وَمِنْهُمْ مَنْ كَفَرَ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلُوا وَلَكِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ
|
|
Tilkarrusulu fadh-dhalnaa ba'dhahum 'ala ba'dhin minhum man kallamallahu warafa'a ba'dhahum darajaatin waaatainaa 'iisaabna maryamal bai-yinaati wa-ai-yadnaahu biruuhil qudusi walau syaa-allahu maaaqtatalal-ladziina min ba'dihim min ba'di maa jaa-athumul bai-yinaatu walakiniikhtalafuu faminhum man aamana waminhum man kafara walau syaa-allahu maaaqtataluu walakinnallaha yaf'alu maa yuriid(u)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rejeki, yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum datang hari, yang pada hari itu tidak ada lagi jual-beli, dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim." – (QS.2:254)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لا بَيْعٌ فِيهِ وَلا خُلَّةٌ وَلا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu anfiquu mimmaa razaqnaakum min qabli an ya'tiya yaumun laa bai'un fiihi walaa khullatun walaa syafaa'atun wal kaafiruuna humuzh-zhaalimuun(a)
|
||
"Allah, tidak ada Ilah, melainkan Dia, Yang Hidup kekal, lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya, apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa ijin-Nya?. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi, lagi Maha Besar." – (QS.2:255)
|
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
|
|
Allahu laa ilaha ilaa huwal hai-yul qai-yuumu laa ta'khudzuhu sinatun walaa naumun lahu maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhi man dzaal-ladzii yasyfa'u 'indahu ilaa biidznihi ya'lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyai-in min 'ilmihi ilaa bimaa syaa-a wasi'a kursii-yuhus-samaawaati wal ardha walaa ya-uuduhu hifzhuhumaa wahuwal 'alii-yul 'azhiim(u)
|
||
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya, telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut, dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya, ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat, yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:256)
|
لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
|
|
Laa ikraaha fiiddiini qad tabai-yanarrusydu minal ghai-yi faman yakfur bith-thaaghuuti wayu'min billahi faqadiistamsaka bil 'urwatil wutsqa laaanfishaama lahaa wallahu samii'un 'aliimun
|
||
"Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:257)
|
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Allahu walii-yul-ladziina aamanuu yukhrijuhum minazh-zhulumaati ilannuuri waal-ladziina kafaruu auliyaa'uhumuth-thaaghuutu yukhrijuunahum minannuuri ilazh-zhulumaati uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Apakah kamu tidak memperhatikan, orang yang mendebat Ibrahim tentang Rabb-nya (Allah), karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: 'Rabb-ku ialah yang menghidupkan dan mematikan'. Orang itu berkata: 'Saya dapat menghidupkan dan mematikan'. Ibrahim berkata: 'Sesungguhnya, Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat', lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." – (QS.2:258)
|
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
|
|
Alam tara ilaal-ladzii haajja ibraahiima fii rabbihi an aataahullahul mulka idz qaala ibraahiimu rabbiyal-ladzii yuhyii wayumiitu qaala anaa uhyii waumiitu qaala ibraahiimu fa-innallaha ya'tii bisy-syamsi minal masyriqi fa'ti bihaa minal maghribi fabuhital-ladzii kafara wallahu laa yahdiil qaumazh-zhaalimiin(a)
|
||
"Atau apakah (kamu tidak memperhatikan), orang-orang yang melalui suatu negeri, yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: 'Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini, setelah roboh'. Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidup-kannya kembali. Allah bertanya: 'Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?'. Ia menjawab: 'Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari'. Allah berfirman: 'Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, bagaimana kami menyusunnya kembali, kemudian Kami menutupnya kembali dengan daging'. Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati), diapun berkata: 'Saya yakin, bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu'." – (QS.2:259)
|
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّى يُحْيِي هَذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ وَانْظُرْ إِلَى حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Au kaal-ladzii marra 'ala qaryatin wahiya khaawiyatun 'ala 'uruusyihaa qaala anna yuhyii hadzihillahu ba'da mautihaa faamaatahullahu mii-ata 'aamin tsumma ba'atsahu qaala kam labitsta qaala labitstu yauman au ba'dha yaumin qaala bal labitsta mii-ata 'aamin faanzhur ila tha'aamika wasyaraabika lam yatasannah waanzhur ila himaarika walinaj'alaka aayatan li-nnaasi waanzhur ilal 'izhaami kaifa nunsyizuhaa tsumma naksuuhaa lahman falammaa tabai-yana lahu qaala a'lamu annallaha 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: 'Ya Rabb-ku, perlihatkanlah kepadaku, bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang mati'. Allah berfirman: 'Apakah kamu belum percaya'. Ibrahim menjawab: 'Saya telah percaya, akan tetapi agar bertambah tetap hati saya'. Allah berfirman: '(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu jinakkanlah burung-burung itu kepadamu, kemudian letakkanlah tiap-tiap seekor darinya (di) atas tiap-tiap bukit. Sesudah itu panggillah dia, niscaya dia akan datang kepada kamu dengan segera'. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:260)
|
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Wa-idz qaala ibraahiimu rabbi arinii kaifa tuhyil mauta qaala awalam tu'min qaala bala walakin liyathma-inna qalbii qaala fakhudz arba'atan minath-thairi fashurhunna ilaika tsummaaj'al 'ala kulli jabalin minhunna juz-an tsummaad'uhunna ya'tiinaka sa'yan waa'lam annallaha 'aziizun hakiimun
|
||
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, (sedangkan) pada tiap-tiap bulir(nya terdapat) seratus biji. Allah melipat-gandakan (ganjaran), bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya), lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:261)
|
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
|
|
Matsalul-ladziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiilillahi kamatsali habbatin anbatat sab'a sanaabila fii kulli sunbulatin mii-atu habbatin wallahu yudhaa'ifu liman yasyaa-u wallahu waasi'un 'aliimun
|
||
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi, apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya, dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb-mereka. Tidak ada kekuatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.2:262)
|
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Al-ladziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiilillahi tsumma laa yutbi'uuna maa anfaquu mannan walaa adzan lahum ajruhum 'inda rabbihim walaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari sedekah, yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan sipenerima). Allah Maha Kaya, lagi Maha Penyantun." – (QS.2:263)
|
قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ
|
|
Qaulun ma'ruufun wamaghfiratun khairun min shadaqatin yatba'uhaa adzan wallahu ghanii-yun haliimun
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu, dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya, karena riya kepada manusia, dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu, seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun, dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir itu." – (QS.2:264)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa tubthiluu shadaqaatikum bil manni wal adza kaal-ladzii yunfiqu maalahu ri-aa-annaasi walaa yu'minu billahi wal yaumi-aakhiri famatsaluhu kamatsali shafwaanin 'alaihi turaabun faashaabahu waabilun fatarakahu shaldan laa yaqdiruuna 'ala syai-in mimmaa kasabuu wallahu laa yahdiil qaumal kaafiriin(a)
|
||
"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya, karena mencari keredhaan Allah, dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi, yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya, dua kali lipat (banyaknya). Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat, apa yang kamu perbuat." – (QS.2:265)
|
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
|
|
Wamatsalul-ladziina yunfiquuna amwaalahumuubtighaa-a mardhaatillahi watatsbiitan min anfusihim kamatsali jannatin birabwatin ashaabahaa waabilun faaatat ukulahaa dhi'faini fa-in lam yushibhaa waabilun fathallun wallahu bimaa ta'maluuna bashiirun
|
||
"Apakah ada salah seorang di antaramu, yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu, sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah, Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu, supaya kamu memikirkan-nya." – (QS.2:266)
|
أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
|
|
Ayawaddu ahadukum an takuuna lahu jannatun min nakhiilin waa'naabin tajrii min tahtihaal anhaaru lahu fiihaa min kullits-tsamaraati waashaabahul kibaru walahu dzurrii-yatun dhu'afaa-u faashaabahaa i'shaarun fiihi naarun faahtaraqat kadzalika yubai-yinullahu lakumuaayaati la'allakum tatafakkaruun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah), sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi, untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk, lalu kamu nafkahkan darinya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji." – (QS.2:267)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَلا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّه غَنِيٌّ حَمِيدٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu anfiquu min thai-yibaati maa kasabtum wamimmaa akhrajnaa lakum minal ardhi walaa tayammamuul khabiitsa minhu tunfiquuna walastum biaakhidziihi ilaa an tughmidhuu fiihi waa'lamuu annallaha ghanii-yun hamiidun
|
||
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya), lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:268)
|
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
|
|
Asy-syaithaanu ya'idukumul faqra waya'murukum bil fahsyaa-i wallahu ya'idukum maghfiratan minhu wafadhlaa wallahu waasi'un 'aliimun
|
||
"Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal." – (QS.2:269)
|
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلا أُولُو الألْبَابِ
|
|
Yu'tiil hikmata man yasyaa-u waman yu'tal hikmata faqad uutiya khairan katsiiran wamaa yadz-dzakkaru ilaa uuluul albaab(i)
|
||
"Apa saja yang kamu nafkahkan, atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya, Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim, tidak ada seorang penolongpun bagi-nya." – (QS.2:270)
|
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ نَفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُمْ مِنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
|
|
Wamaa anfaqtum min nafaqatin au nadzartum min nadzrin fa-innallaha ya'lamuhu wamaa li-zhzhaalimiina min anshaarin
|
||
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyi-kannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui, apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:271)
|
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
|
|
In tubduush-shadaqaati fani'immaa hiya wa-in tukhfuuhaa watu'tuuhaal fuqaraa-a fahuwa khairun lakum wayukaffiru 'ankum min sai-yi-aatikum wallahu bimaa ta'maluuna khabiirun
|
||
"Bukanlah kewajibanmu, menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk (memberi taufik), siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik, yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu, melainkan karena mencari keredhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik, yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya." – (QS.2:272)
|
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلأنْفُسِكُمْ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ
|
|
Laisa 'alaika hudaahum walakinnallaha yahdii man yasyaa-u wamaa tunfiquu min khairin fal-anfusikum wamaa tunfiquuna ilaaabtighaa-a wajhillahi wamaa tunfiquu min khairin yuwaffa ilaikum wa-antum laa tuzhlamuun(a)
|
||
"(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir, yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu, menyangka mereka orang kaya, karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka, dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang, secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik, yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui." – (QS.2:273)
|
لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الأرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
|
|
Lilfuqaraa-il-ladziina uhshiruu fii sabiilillahi laa yastathii'uuna dharban fiil ardhi yahsabuhumul jaahilu aghniyaa-a minatta'affufi ta'rifuhum bisiimaahum laa yasaluunannaasa ilhaafan wamaa tunfiquu min khairin fa-innallaha bihi 'aliimun
|
||
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari, secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabb-nya. Tidak ada kekuatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.2:274)
|
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Al-ladziina yunfiquuna amwaalahum billaili wannahaari sirran wa'alaaniyatan falahum ajruhum 'inda rabbihim walaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan, lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual-beli itu sama dengan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya, larangan dari Rabb-nya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu ,(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:275)
|
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لا يَقُومُونَ إِلا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
|
|
Al-ladziina ya'kuluunarribaa laa yaquumuuna ilaa kamaa yaquumul-ladzii yatakhabbathuhusy-syaithaanu minal massi dzalika biannahum qaaluuu innamaal bai'u mitslurribaa waahallallahul bai'a waharramarribaa faman jaa-ahu mau'izhatun min rabbihi faantaha falahu maa salafa waamruhu ilallahi waman 'aada fa-uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
|
||
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa." – (QS.2:276)
|
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
|
|
Yamhaqullahurribaa wayurbiish-shadaqaati wallahu laa yuhibbu kulla kaffaarin atsiimin
|
||
"Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Rabb-nya. Tidak ada kekuatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.2:277)
|
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
|
|
Innal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati waaqaamuush-shalaata waaatawuuzzakaata lahum ajruhum 'inda rabbihim walaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang-orang yang beriman." – (QS.2:278)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuut=taquullaha wadzaruu maa baqiya minarribaa in kuntum mu'miniin(a)
|
||
"Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya." – (QS.2:279)
|
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لا تَظْلِمُونَ وَلا تُظْلَمُونَ
|
|
Fa-in lam taf'aluu fa'dzanuu biharbin minallahi warasuulihi wa-in tubtum falakum ruuusu amwaalikum laa tazhlimuuna walaa tuzhlamuun(a)
|
||
"Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh, sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." – (QS.2:280)
|
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
|
|
Wa-in kaana dzuu 'usratin fanazhiratun ila maisaratin wa-an tashaddaquu khairun lakum in kuntum ta'lamuun(a)
|
||
"Dan peliharalah dirimu dari (azab, yang terjadi pada) hari, yang pada waktu itu, kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna, terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya." – (QS.2:281)
|
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
|
|
Waattaquu yauman turja'uuna fiihi ilallahi tsumma tuwaffa kullu nafsin maa kasabat wahum laa yuzhlamuun(a)
|
||
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai, untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya, sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Rabb-nya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya), atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu redhai, supaya jika seorang lupa, maka seorang lagi mengingat-kannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan), apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian, dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai, yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah, apabila kamu berjual-beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya, hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." – (QS.2:282)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الأخْرَى وَلا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا وَلا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَى أَجَلِهِ ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى أَلا تَرْتَابُوا إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلا تَكْتُبُوهَا وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَلا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلا شَهِيدٌ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu idzaa tadaayantum bidainin ila ajalin musamman faaktubuuhu walyaktub bainakum kaatibun bil 'adli walaa ya'ba kaatibun an yaktuba kamaa 'allamahullahu falyaktub walyumlilil-ladzii 'alaihil haqqu walyattaqillaha rabbahu walaa yabkhas minhu syai-an fa-in kaanal-ladzii 'alaihil haqqu safiihan au dha'iifan au laa yastathii'u an yumilla huwa falyumlil walii-yuhu bil 'adli waastasyhiduu syahiidaini min rijaalikum fa-in lam yakuunaa rajulaini farajulun waamraataani mimman tardhauna minasyyuhadaa-i an tadhilla ihdaahumaa fatudzakkira ihdaahumaal akhra walaa ya'basyyuhadaa-u idzaa maa du'uu walaa tasamuu an taktubuuhu shaghiiran au kabiiran ila ajalihi dzalikum aqsathu 'indallahi waaqwamu li-sysyahaadati waadna alaa tartaabuu ilaa an takuuna tijaaratan haadhiratan tudiiruunahaa bainakum falaisa 'alaikum junaahun alaa taktubuuhaa waasyhiduu idzaa tabaaya'tum walaa yudhaarra kaatibun walaa syahiidun wa-in taf'aluu fa-innahu fusuuqun bikum waattaquullaha wayu'allimukumullahu wallahu bikulli syai-in 'aliimun
|
||
"Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai), sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya), dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Rabb-nya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyi-kannya, maka sesungguhnya, ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Mengetahui, apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:283)
|
وَإِنْ كُنْتُمْ عَلَى سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوضَةٌ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
|
|
Wa-in kuntum 'ala safarin walam tajiduu kaatiban farihaanun maqbuudhatun fa-in amina ba'dhukum ba'dhan falyu'addil-ladziii'tumina amaanatahu walyattaqillaha rabbahu walaa taktumuusy-syahaadata waman yaktumhaa fa-innahu aatsimun qalbuhu wallahu bimaa ta'maluuna 'aliimun
|
||
"Kepunyaan Allah-lah, segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan, apa yang ada di dalam hatimu. atau kamu menyembunyi-kannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu, tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni, siapa yang dikehendaki-Nya, dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." – (QS.2:284)
|
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
|
Lillahi maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhi wa-in tubduu maa fii anfusikum au tukhfuuhu yuhaasibkum bihillahu fayaghfiru liman yasyaa-u wayu'adz-dzibu man yasyaa-u wallahu 'ala kulli syai-in qadiirun
|
||
"Rasul (Muhammad) telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan: 'Kami dengar dan kami taat'. (Mereka berdo'a): 'Ampunilah kami ya Rabb-kami dan kepada Engkaulah tempat kembali'." – (QS.2:285)
|
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
|
|
Aamanarrasuulu bimaa unzila ilaihi min rabbihi wal mu'minuuna kullun aamana billahi wamalaa-ikatihi wakutubihi warusulihi laa nufarriqu baina ahadin min rusulihi waqaaluuu sami'naa waatha'naa ghufraanaka rabbanaa wailaikal mashiir(u)
|
||
"Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya, dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): 'Ya Rabb-kami, janganlah Engkau hukum kami, jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb-kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami, beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb-kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami, apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'." – (QS.2:286)
|
لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
|
|
Laa yukallifullahu nafsan ilaa wus'ahaa lahaa maa kasabat wa'alaihaa maaaktasabat rabbanaa laa tu'aakhidznaa in nasiinaa au akhtha'naa rabbanaa walaa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahu 'alaal-ladziina min qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi waa'fu 'annaa waaghfir lanaa waarhamnaa anta maulaanaa faanshurnaa 'alal qaumil kaafiriin(a)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar