Kata orang cemburu tanda cinta. Hanya bila Anda memendam kecemburuan pada si dia, maka Anda bisa dianggap mencintainya.
Jika Anda tidak cemburu, maka Anda dianggap tidak memiliki cinta. Begitulah pengetahuan populer tentang cemburu. Tapi benarkah adanya cinta harus dibarengi adanya cemburu? Tampaknya demikian.
Semakin serius dan eksklusif hubungan Anda, maka kecemburuan juga cenderung meningkat. Jadi intensitas kecemburuan seseorang yang baru pacaran sangat mungkin lebih rendah bila dibandingkan dengan seseorang yang sudah tunangan. Sudah jamak banyak yang mengeluh kecemburuan pasangan. Dulu pada awal-awal menikah tidak cemburuan, tapi justru setelah sekian tahun menikah menjadi sangat pencemburu.
Mengapa Anda cemburu pada pasangan Anda? Anda cemburu ketika Anda tahu bahwa Anda terancam kehilangan si dia, baik karena si dia meninggalkan Anda atau karena cinta, perhatian, dan kesetiaannya pada Anda hilang. Pendek kata, Anda terancam maka Anda cemburu. Jika Anda merasa tidak terancam maka Anda tidak akan cemburu.
Cemburu merupakan emosi yang dikontruksi secara sosial. Situasi timbulnya cemburu telah ditentukan secara kultural. Oleh karena itu ada perbedaan situasi yang menimbulkan cemburu di antara budaya yang berbeda. Dalam budaya Amerika, memegang lengan orang yang sudah menikah mungkin tidak akan membangkitkan kecemburuan, akan tetapi di Indonesia hal itu mengundang kecemburuan yang besar.
Banyak orang bertanya-tanya peran cemburu dalam sebuah hubungan. Apakah cemburu bersifat positif atau merusak hubungan? Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh D.W. Dugosh, sebagaimana yang dipublikasikan dalam Current Research in Social Psychology, tahun 2002, volume 5, halaman 254-263, ditemukan bahwa cemburu berhubungan secara positif dengan kepuasan hubungan. Artinya, semakin tinggi cemburu yang dimiliki Anda dan pasangan Anda, maka kepuasan Anda dalam hubungan juga semakin tinggi. Akan tetapi, jika cinta Anda dan pasangan Anda rendah, bisa dipastikan hubungan tidak akan memuaskan.
Kecemburuan yang berlebihan akan merusak hubungan. Dalam sebuah penelitian diketahui bahwasanya hubungan yang diliputi suasana kecemburuan yang tinggi adalah hubungan yang paling menekan dan paling tidak membahagiakan. Anda tidak akan bahagia jika terus menerus diliputi kecemburuan. Hubungan akan memanas. Antar pasangan bisa terus saling bertengkar. Apalagi jika ekspresi kecemburuannya menimbulkan tindak kekerasan. Sudah banyak kasus penganiayaan bahkan pembunuhan yang terjadi hanya gara-gara kecemburuan antar pasangan.
Berikut beberapa tipe orang yang lebih mudah cemburu :
* Orang yang memiliki tipe kepribadian egoistik dan cenderung mementingkan diri sendiri
* Orang yang memiliki tipe ambisius
* Orang yang berpandangan sempit
* Orang yang memiliki tipe cinta eros dan mania. Mereka sangat mudah cemburu dan meledak-ledak sehingga sangat mempengaruhi pikiran dan perasaannya, serta perilakunya menjadi negatif
* Orang yang memiliki tipe kelekatan cemas
Dengan mengabaikan tipe orang yang lebih mudah cemburu di atas, berikut ini sebuah kuis untuk mengetahui apakah Anda pencemburu atau tidak. Jika lebih dari separuh pernyataannya sesuai dengan gambaran diri Anda, maka sangat mungkin Anda termasuk tipe pencemburu.
* Ketika pasangan saya tidak berada dalam pandangan saya, saya khawatir bahwa dia akan tertarik pada orang lain.
* Saya sering khawatir pasangan saya akan meninggalkan saya untuk orang lain
* Saya sering khawatir bahwa pasangan saya tidak sungguh-sungguh mencintai saya
* Saya merasa frustrasi bila pasangan saya tidak berada disisi saya sebanyak yang saya inginkan.
* Saya tidak merasa nyaman jauh dari pasangan saya.
* Saya merasa tidak nyaman ketika sedang asyik berdua dengan pasangan saya lalu tiba-tiba ada teman yang ikut nimbrung.
* Saya enggan mendengarkan kisah cinta masa lalu pasangan saya.
* Saya tidak suka bila pasangan saya menceritakan kebaikan-kebaikan orang lain selain saya.
* Saya merasa sering diabaikan pasangan saya.
* Saya ingin pasangan saya menceritakan seluruh kegiatannya.
* Saya ingin selalu mengawasi pasangan saya.
* Saya ingin pasangan saya meminta izin kepada saya sebelum melakukan sesuatu.
* Saya tidak suka pasangan saya pergi bersama orang lain
* Saya merasa cemas bila pasangan saya terlihat sangat cantik.
* Saya tidak suka pergi ke tempat-tempat dimana pasangan saya menjadi pusat perhatian.
Banyak orang yang mengalami kecemburuan merasa sangat terganggu dengan kecemburuannya itu. Mereka berupaya mencari cara untuk mengelola rasa cemburu yang menguasai mereka. Berikut beberapa contoh metode yang terbukti berguna untuk mengelola kecemburuan.
Mengontrol emosi yang muncul saat cemburu dan menjadi lebih perhatian pada pasangan Anda. Misalnya jika Anda marah, kendalikan dulu rasa marah Anda. Setelah reda, berbuatlah sesuatu yang membuat diri Anda merasa sangat memperhatikan pasangan Anda.
Mengabaikan momen yang menimbulkan kecemburuan. Misalnya Anda cemburu pada saat pasangan Anda ditelpon mantan pacarnya. Nah, Anda harus mengabaikan hal tersebut.
Berkatalah pada diri Anda sendiri bahwa telpon itu adalah telpon biasa dan tidak penting. Mereka hanya ber “say-hello” saja.
Katakan pada diri Anda sendiri berbagai hal baik yang Anda miliki (kelebihan-kelebihan Anda, kebaikan-kebaikan Anda, prestasi-prestasi Anda) dan lakukan sesuatu yang bisa menyenangkan diri Anda sendiri. Mungkin membaca buku favorit bisa membantu.
Secara jujur mengakui cemburu yang Anda rasakan pada pasangan Anda. Misalnya Anda melihat si dia mengobrol hangat dengan seseorang yang menarik dan Anda cemburu. Katakan saja “Saya merasa cemburu. Saya takut kamu meninggalkan saya.
Membayangkan kamu akan sering berdua dengannya membuat saya sedih.” Percayalah jika Anda mengatakannya tanpa ada keinginan menyerang atau menyalahkannya, si dia akan mengerti. Pun seseorang yang Anda cemburui juga akan mengerti dan malah bersimpati pada Anda. Kejujuran merupakan salah satu cara yang sangat baik untuk mengelola cemburu Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar