2 Mei 2016

Surah Al-Munaafiquun {QS: 63}

Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Hajj. Surat ini dinamai Al-Munaafiquun yang artinya orang-orang munafik, karena surat ini mengungkapkan sifat-sifat orang-orang munafik.








 
Pokok-pokok isinya :

Keterangan tentang orang-orang munafik dan sifat-sifat mereka yang buruk diantaranya ialah pendusta, suka bersumpah palsu, sombong, kikir dan tidak menepati janji, peringatan kepada orang-orang mukmin supaya harta benda dan anak-anaknya tidak melalaikan mereka, insyaf kepada Allah, dan anjuran supaya menafkahkan sebahagian rezki yang diperoleh.
Surat Al Munaafiquun menerangkan sifat-sifat orang munafik dan mengandung anjuran untuk berkorban dengan harta benda.

HUBUNGAN SURAT AL MUNAAFIQUUN DENGAN SURAT AT TAGHAABUN
  1. Dalam surat Al Munaafiquun diterangkan sifat-sifat orang munafik sedang pada surat At Taghaabun diterangkan sifat-sifat orang kafir.
  2. Dalam surat Al Munaafiquun Allah memperingatkan bahwa harta benda dan anak-anak jangan sampai melalaikan seseorang dari mengingat Allah, dan pada surat At Taghaabun ditegaskan bahwa harta benda dan anak-anak itu adalah cobaan dan ujian bagi keimanan seseorang.
  3. Kedua surat ini sama-sama mengajak agar menafkahkan harta untuk menegakkan agama Allah.


Surat 63: Al-Munaafiquun
(Orang-orang munafik)




(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)


No.
Teks terjemahan
Teks Qur'an dan latinnya
001
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: 'Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah'. Dan Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta." – (QS.63:1)
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
Idzaa jaa-akal munaafiquuna qaaluuu nasyhadu innaka larasuulullahi wallahu ya'lamu innaka larasuuluhu wallahu yasyhadu innal munaafiqiina lakaadzibuun(a)
002
"Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah, apa yang telah mereka kerjakan." – (QS.63:2)
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Attakhadzuu aimaanahum junnatan fashadduu 'an sabiilillahi innahum saa-a maa kaanuu ya'maluun(a)
003
"Yang demikian itu adalah karena, bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati (oleh Allah); karena itu mereka tidak dapat mengerti." – (QS.63:3)
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لا يَفْقَهُونَ
Dzalika biannahum aamanuu tsumma kafaruu fathubi'a 'ala quluubihim fahum laa yafqahuun(a)
004
"Dan apabila melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira, bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka: semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)." – (QS.63:4)
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
Wa-idzaa ra-aitahum tu'jibuka ajsaamuhum wa-in yaquuluu tasma' liqaulihim kaannahum khusyubun musannadatun yahsabuuna kulla shaihatin 'alaihim humul 'aduu-wu faahdzarhum qaatalahumullahu anna yu'fakuun(a)
005
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu', mereka membuang muka mereka, dan kamu lihat mereka berpaling, sedang mereka menyombongkan diri." – (QS.63:5)
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا يَسْتَغْفِرْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ لَوَّوْا رُءُوسَهُمْ وَرَأَيْتَهُمْ يَصُدُّونَ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ
                                                                     Wa-idzaa qiila lahum ta'aalau yastaghfir lakum rasuulullahi lau-wau ruuusahum wara-aitahum yashudduuna wahum mustakbiruun(a)
006
"Sama saja bagi mereka, kamu mintakan atau tidak kamu minta (ampunan) bagi mereka, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." – (QS.63:6)
سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ لَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Sawaa-un 'alaihim astaghfarta lahum am lam tastaghfir lahum lan yaghfirallahu lahum innallaha laa yahdiil qaumal faasiqiin(a)
007
"Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): 'Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah, supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)'. Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami." – (QS.63:7)
هُمُ الَّذِينَ يَقُولُونَ لا تُنْفِقُوا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ حَتَّى يَنْفَضُّوا وَلِلَّهِ خَزَائِنُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لا يَفْقَهُونَ
Humul-ladziina yaquuluuna laa tunfiquu 'ala man 'inda rasuulillahi hatta yanfadh-dhuu walillahi khazaa-inus-samaawaati wal ardhi walakinnal munaafiqiina laa yafqahuun(a)
008
"Mereka berkata: 'Sesungguhnya, jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah darinya'. Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang Mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui." – (QS.63:8)
يَقُولُونَ لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الأعَزُّ مِنْهَا الأذَلَّ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لا يَعْلَمُونَ
Yaquuluuna la-in raja'naa ilal madiinati layukhrijannal a'azzu minhaal adzalla walillahil 'izzatu walirasuulihi walilmu'miniina walakinnal munaafiqiina laa ya'lamuun(a)
009
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu, melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." – (QS.63:9)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa tulhikum amwaalukum walaa aulaadukum 'an dzikrillahi waman yaf'al dzalika fa-uula-ika humul khaasiruun(a)
010
"Dan belanjakanlah, sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: 'Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah, dan aku termasuk orang-orang yang shaleh'." – (QS.63:10)
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Wa-anfiquu min maa razaqnaakum min qabli an ya'tiya ahadakumul mautu fayaquula rabbi laulaa akh-khartanii ila ajalin qariibin fa-ash-shaddaqa wa-akun minash-shaalihiin(a)
011
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang, apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." – (QS.63:11)
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Walan yu'akh-khirallahu nafsan idzaa jaa-a ajaluhaa wallahu khabiirun bimaa ta'maluun(a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar